Laman

Senin, 17 Juni 2013

PERJAMUAN KAWIN ANAK DOMBA DAN ROH PENOLONG

Pada tanggal 16 Juni 2013

Setelah membaca kesaksian-kesaksian yang telah saya sampaikan dari beberapa forum ini, begitu banyak menuai protes dan kritik dari apa yang sudah saya sampaikan. Di sini saya mulai merasakan beban dalam jiwa saya. Saat saya mulai melangkah ke dalam gereja pun, saya merasa diri saya dihakimi dengan rasa terluka seperti turun dari lobang yang paling dasar dan tanpa daya untuk naik ke atas kembali. 
Di dalam penyembahan lagu pun saya sudah ingin menumpahkan kekesalan dan kemarahan saya, tapi saya tidak tahu apa yang mesti saya lakukan. Saya ingin lari seperti Yunus lakukan saat akan menyampaikan pesan Yahwe, untuk pergi ke kota lain. 
Dan sekarang pun saya merasakan hal yang sama seperti yang telah dilakukan Yunus. Sekiranya saya punya sedikit kekuatan untuk melawan, rasanya aku ingin kembali seperti dulu lagi, tanpa beban dan keinginan untuk menyampaikan pesan Yahwe dan menjadi manusia normal seperti umat biasa yang tetap menerima roti dan minum anggur didalam ibadah hari hari sabat.

Saat saya bersedih dan berbeban berat dalam penyembahan seperti film diputar mundur, saya melihat diri saya seolah olah ada di rumah, saya melihat diri saya masih ada di kamar dan merenungkan kembali keputusan apa yang akan aku ambil. 
Aku melihat Yahsua datang dengan jubah putih terang, DIA melihat saya dan kemudian dia memeluk saya dan mengusap air mata saya dan menempuk punggung saya sambil berkata “AKU tahu apa kesusahanmu dan AKU akan menghapus air matamu. Karena itu, AKU akan menunjukan sesuatu buat anak-anakku sekarang ini. 
Lalu saya melihat Yahsua mengangkat tangan dan pintu kamar saya berubah membentuk lobang besar menembus ke dalam gedung yang amat sangat besar melebihi besar lapangan bola yang ada. 
Lalu Yahsua menuntun saya untuk ikut dia menuju ke tempat gedung yang maha amat sangat luas. Saya melihat suasana hiruk pikuk tempat mirip pesta seperti mempersiapkan upacara penyambutan para pengantin saja. 
Banyak malaikat bergerak kesana kemari untuk mempersiapkan dekorasi pesta penyambutan yang super luar biasa megah. Wow! Luar biasa sekali melihat kesibukan mereka begerak dengan sigap dan cepat dalam mengatur dan mendesain ruangan menjadi maha indah. Bahkan saya melihat di atas altar para malaikat seperti koor menyiapkan puji-pujian yang mengumandangkan suara sangat merdu dengan diiringi musik yang indah (seperti melihat orkestra besar saja). 

Saya melihat suasana pesta penyambutan, membuat perasaan hati saya berbunga-bunga. Rasa kesedihan saya jadi hilang dan saya ikut tertawa riang dan para malaikat yang melihat kami seperti memberi hormat dan langsung mengenal kami dengan keramahtamahan dan senyuman mereka yang paling manis. 
Saya melihat ke Yahsua dengan tersenyum, betapa saya bahagia bila kelak nanti akan bergabung dengan mereka untuk berkumpul dan bernyanyi memuji bersama mereka.

Wahyu 19:6-10
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja. Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah." Maka tersungkurlah aku di depan kakinya untuk menyembah dia, tetapi ia berkata kepadaku: "Janganlah berbuat demikian! Aku adalah hamba, sama dengan engkau dan saudara-saudaramu, yang memiliki kesaksian Yesus. Sembahlah Allah! Karena kesaksian Yesus adalah roh nubuat."
Dan saya melihat Yahsua tersenyum bahagia dan berkata “Benar anak-anakKU….betapa bahagia juga AKU jika bisa berkumpul dengan para mempelaiKU kelak di sini! Dan sekali lagi saya memeluk Yahsua atas penghiburan dan kebahagiaan yang tak tertandingi. Dan saya hanya bisa mengucapkan “terima kasih bapaku yang baik…”

Lalu dengan kecepatan tinggi, kami meninggalkan ruangan pesta ke suatu tempat ruangan yang banyak banget mirip makluk bulat bercahaya terang. Saya tidak bisa menjelaskan makluk ini seperti apa, tapi bentuknya bulat terang, mirip ubur-ubur dan seperti sedang bergerak-gerak terbang di atas dan berkumpul satu dengan yang lain dan kumpulan makluk putih terang sangat banyak ini saling berkumpul di depan seperti melapor kepada para malaikat di sana dan saya melihat para malaikat sibuk mencatat setiap saat makluk-makluk itu menyampaikan. Lalu saya bertanya kepada Yahsua: “makluk apakah ini.?” Mereka adalah roh penolong manusi, ternyata mereka seperti kita yang mempunyai perasaan dan emosi!

Selama ini seperti tidak terlihat tapi di dalam alam roh mereka seperti makluk hidup yang mempunyai roh kehidupan. Lalu saya melihat Yahsua menghampiri mereka dan semua makluk-makhluk itu seperti girang dan langsung pada menempel di seluruh tubuh Yahsua. Mirip kalau menyelam dan dikerumuni ikan-ikan laut dan makluk makluk itu seperti menyerap energi Yahwe dan mengisi dengan kuasanya Yahwe dan cahaya mereka bertambah terang dan lalu terbang ke atas seperti petasan meledak membentuk kembang api dan menghilang. Saya bertanya: “ada apa?” Lalu Yahsua bilang ini roh penolong kita selama di bumi, Dia yang selalu menyampaikan pesan-pesan dalam berbahasa roh yang dimengerti di alam surgawi dan saya langsung mengerti. 
Lalu sayapun mencari roh penolong diri saya. Saya melihat makluk-makluk yang lain dengan sinar sangat terang dan ada yang redup dan tidak menyala alias mati sinarnya berkumpul di bawah. 
Lalu saya memangil roh penolong saya dan tiba tiba seperti ada satu mahluk yang langsung muncul kegirangan dengan menyerbu dan menempel langsung kediri saya. 
Saya memindahkan ke tangan dan dia sangat lembut sekali seperti kapas dan timbul mata yang tersenyum gembira seperti menemukan tuannya saja, saya sangat gembira...ternyata saya tahu bahwa di dalam firman dikatakan roh penolong itu sangat lemah lembut, Dialah yang merupakan pribadi yang sangat nyaman selama ini. 
Tapi mengapa sinar roh penolong saya jadi buram juga? Dan saya bertanya pada Yahsua, mengapa warna sinar jadi redup begini? Lalu Yahsua menyuruh saya untuk mendengar dan mengangkat di depan telinga saya untuk mendengar apa yang ingin disampaikan roh penolong tersebut. 
Saat saya mengangkat ke atas dan mendengar suara yang disampaikan, saya mendengar kemarahan dan keluh kesah saya, saya telah mendengar semua kata-kata yang tidak membangkitkan semangatk saya seperti suara rekaman yang tak putus-putus menyampaikan curahan seluruh isi hati saya. 
Kini saya mengerti kenapa Yahwe memberi roh penolong tersebut... Ya, Yahwe ternyata Engkau tahu walau tidak di dunia ini tapi engkau tetap memperhatikan semua kebutuhan dan masalah kami kemudian saya melihat Yahsua memanggil roh penolong dari tangan saya dan langsung menempel ke dada Yahsua seperti menyerap kuasa dan roh penolong tersebut terang benderang kembali naik ke atas membentuk petasan kembang api dan menghilang untuk pergi ke bumi. 
Lalu saya melihat roh penolong yang ada di bawah dan saya bertanya Yahsua: Mengapa ini pada tidak menyala dan mati cahayanya? Lalu Yahsua meneranginya dan itu terjadi karena anak-anak Yahwe sering mendukakan dan menghina roh penolong tersebut sehinggamembuat mereka semakin kecil dan energi yang dimiliki merekapun ikut padam. Oh saya mengerti bukankah firman Yahwe mengatakan dalam

Yohanes 14:16-17

Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu.
Kemudian, kami diajak pergi ke tempat lain lagi dan saya melihat perkebunan anggur yang sangat luas sekali. Saya melihat buah anggur besar besar dan ada juga yang kecil kecil dan pohon yang tidak ada buahnya. Dahan merambat ke kayu-kayu untuk menopang dia berdiri dan saya melihat para malaikat sibuk menyirami dan memberi pupuk dan merapikan pohon anggur di dalam tanah perkebunan ini agar pohon anggur tetap berbuah-buah lebat. Saya melihat ditengah-tengah ada sebuah pohon anggur menjulang tinggi dengan buah yang tak kalah lebatnya. Semakin tinggi pohon itu berdiri, maka buah akan semakin banyak, lalu saya menengok Yahsua, dan bertanya “pohon anggur siapakah ini?” lalu jawab Yahsua “ini pohon anggurKU”

Yohanes 15 :1-6
"Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

Sudah saatnya saya untuk kembali, Yahsua menuntun saya pulang dan membawa saya kembali ke tempat Yahsua dimana semula Dia menjemput saya tadi. Sesampai di kamar saya sendiri, Yahsua sekali lagi memeluk saya agar saya tetap kuat dalam berbagai macam cobaan. Di dalam dekapan, saya merasa tenang dan dikuatkan lagi dan saya tetap mengatakan: “ Yahsua, Engkaulah rajaku, Engkaulah kekasih jiwaku, bersamamu aku kua dan ajari aku tetap selalu mengingat kebaikanmu…” dan kata Yahsua ” Ya anakku, ingatlah selalu akan perlindunganKU dan jadilah kuat”

Mazmur 91:1-2Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."
dan saat Yahsua melepaskan pelukan saya, saya melihat Yahsua memberikan saya minyak pelita dengan lilin menyala di atas kedua tangan saya dan mengatakan: “Jagalah pelita ini tetap menyala-nyala, sehingga ketika AKU datang, siap sedia masuk bersama-sama denganKU ke ruang perjamuan kawin para memperlaiKU” lalu Yahsua pergi dan lobang di pintu di mana kami masuk sudah tertutup kembali.

Matius 25:1-13"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak, sedangkan gadis-gadis yang bijaksana itu membawa pelitanya dan juga minyak dalam buli-buli mereka. Tetapi karena mempelai itu lama tidak datang-datang juga, mengantuklah mereka semua lalu tertidur. 
Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis itupun bangun semuanya lalu membereskan pelita mereka. Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu: Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi kepada penjual minyak dan beli di situ. 
Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup. 
Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu! Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

Matius 26:41: 
Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."Disampaikan oleh Watini Chandra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar