Senin, 10 Desember 2018, hari terakhir perayaan Hanukkah, Sanhedrin memanggil 70 bangsa untuk bergabung dalam upacara pentahbisan mezbah yang akan digunakan pada Bait Suci Ketiga. Peragaan lengkap dari persembahan kurban sehari-hari diadakan. Ini merupakan penggenapan janji Mesianik yang menakjubkan dari dikumpulkannya orang-orang buangan Israel dari seluruh penjuru dunia.
Setelah berbulan-bulan penelitian intensif, Sanhedrin memerintahkan dibangunnya sebuah mezbah batu, dan menjadwalkan pentahbisannya akan dilangsungkan pada hari terakhir perayaan Hanukkah, perayaan terang yang juga memperingati pentahbisan kembali Bait Suci (kedua) sesudah dinajiskan oleh “Antikristus” Anthiochus IV Epiphanes. Pelaksanaan pentahbisan mezbah Bait Suci Ketiga ini dilaksanakan persis di sebelah luar tembok Kota Tua Yerusalem.
Mezbah persegi ini berdimensi sembilan kaki persegi dan lima kaki tingginya dan dibuat dari beton aerasi. Material ini dinyatakan layak untuk digunakan di Bait Suci Ketiga. Dalam Talmud, dijelaskan bahwa peralatan besi tidak boleh dipergunakan untuk memotong atau memahat batu-batu mezbah, karena pelayanan Bait Suci bersifat membawa kehidupan kepada dunia, sedangkan besi, yang banyak digunakan dalam perang, bersifat memusnahkan kehidupan.
Catatan samping:
Dalam kitab kuno Henokh dikisahkan bahwa sebelum terjadinya air bah, malaikat yang jatuh memperkenalkan logam-logam bumi kepada manusia dan mengajar mereka cara berperang:
Henokh 8:1. Dan Azâzêl mengajari manusia membuat pedang dan pisau dan perisai dan baju zirah, dan memperkenalkan logam-logam di bumi dan mengajari mereka seni melakukan pekerjaan logam: gelang dan ornamen, cara menggunakan antimoni, dan cara mempercantik alis mata, dan segala jenis batu-batu berharga dan semua zat pewarna.
Kitab Kejadian mencatat bahwa keahlian mengolah logam ini kemudian diwarisi oleh cicit Kain, sang pembunuh manusia pertama dalam sejarah, yang namanya Tubal-Kain. Ia menjadi instruktur atau pengajar keahlian bagi para penempa logam.
Kejadian 4:22 Dan Tzillah, dia juga melahirkan » Tuval-Qayin, seorang yang menajamkan semua perajin tembaga dan besi, dan saudari Tuval-Qayin adalah Naamah.
Besi meskipun tidak ideal, ia ringan dan mudah diangkut serta dibentuk untuk dimuat ke atas truk. Mezbah ini kemudian dibangun pada bingkai logam yang dirancang untuk keperluan transportasi. Tujuannya adalah untuk membangun mezbah yang dapat diangkut ke Gunung Bait Suci dengan segera ketika dibutuhkan.
Rabbi Baruch Kahane melayani sebagai Imam Besar, menginstruksikan para imam lainnya untuk tugas-tugas mereka. Sama seperti di Bait Suci Salomo, tugas-tugas berbeda yang harus dilaksanakan ditentukan dengan membuang undi. Para imam mengenakan pakaian yang akurat, sesuai aturan Alkitab untuk digunakan di Bait Suci. Dupa dibuat untuk keperluan peragaan ulang yang berisi beberapa, meskipun tidak semua, dari kesebelas bahan campuran yang dibutuhkan untuk digunakan dalam ibadah di Bait Suci. Torah melarang untuk membakar dupa di luar Bait Suci. Sejumlah kecil dupa, lebih sedikit daripada yang akan dibakar pada ibadah yang sesungguhnya, dibakar pada replika Mezbah Ukupan dari emas. Di antara para imam adalah anak-anak lelaki muda yang dilatih untuk pelayanan di Bait Suci Ketiga.

dscf4608-684x10241
Menyalakan dupa di mezbah ukupan (Credit: BIN)

Pemerintah kota Yerusalem tidak mengizinkan seekor anak domba untuk disembelih di lokasi, sehingga mereka menyembelihnya di lokasi lain. Potongan-potongan daging disusun di atas jalan yang mengarah ke mezbah dengan cara yang telah ditentukan secara ritual dan satu bagian dilemparkan ke atas api di atas mezbah untuk dibakar sepenuhnya.

dscf4565-768x513
Menyalakan api mezbah kurban bakaran (Credit: BIN)

Sekitar 150 orang hadir termasuk beberapa turis non-Yahudi. Moshe Feiglin, kepala partai Zehut dan mantan Anggota Knesset, menghadiri upacara juga.
Mario Adolfo Bucaro Flores, Duta Besar Guatemala adalah tamu kehormatan pada upacara tersebut.
“Ini adalah momen yang benar-benar bersejarah,” kata duta besar ketika dia berpidato kepada orang banyak. “Pemerintah kami sangat senang menjadi mitra dengan Sanhedrin dan dengan Israel dalam mendatangkan Mesias.”
Ketika Duta Besar Flores turun dari panggung, salah seorang rabbi dari Sanhedrin memperhatikan bahwa pesan sambutannya sangat kuat dan sepertinya berasal dari tempat pribadi yang sangat dalam. Sang rabbi bertanya kepada Flores apakah dia memiliki hubungan dengan orang-orang Yahudi. Secara mengejutkan, Flores mengungkapkan bahwa dia memiliki kerabat Yahudi dari sisi ibunya di keluarganya. Para rabbi dari Sanhedrin berkumpul di sekitar Duta Besar dan menanyakan beberapa pertanyaan kepadanya. Menurut hukum Yahudi, status Yahudi adalah matrilineal (dari garis keturunan ibu). Di hadapan pengadilan rabbinik, ditetapkan bahwa Flores adalah seorang Yahudi. Ini mengejutkan bagi Flores yang tidak menyadari bahwa koneksi keluarganya memberinya status Yahudi. Untuk menandai peristiwa itu, para rabbi membantu Flores mengenakan tefilin (tali sembahyang), sebuah mitzvah (perintah Torah) pada tingkatan tertinggi.
Rabbi Hillel Weiss, juru bicara Sanhedrin, memperhatikan bahwa hal ini sangat simbolis bahwa pewahyuan semacam ini terjadi pada upacara pentahbisan mezbah Bait Suci Ketiga.
“Kita berada di titik puncak pewahyuan Moshiach,” kata Rabbi Weiss. “Salah satu fungsi dari Mesias adalah dalam pengumpulan orang-orang Yahudi buangan. Ini bukan sekedar orang-orang yang memutuskan untuk datang ke Israel. Ini adalah proses yang ajaib, yang kita lihat di sini. Ini adalah Tuhan yang mengungkapkan hal-hal yang tersembunyi: orang-orang Yahudi yang tersembunyi, hubungan-hubungan tersembunyi ke Israel, cinta untuk Hashem (YHVH) yang telah disembunyikan dan tidak pernah terlihat, karena seluruh 70 bangsa berkumpul untuk berdoa kepada satu Tuhan di Yerusalem.”

Apa yang Perlu Diperhatikan?

Israel adalah kronometer Tuhan. Untuk mengetahui jamnya Tuhan, kita perlu memperhatikan apa yang sedang terjadi di Israel. Tuhan Yesus (Yeshua) tidak akan datang sewaktu-waktu secara acak, namun Dia akan datang pada waktu yang telah ditetapkan Bapa menurut kehendak-Nya sendiri. Dan sebelum kedatangan Yeshua, peristiwa-peristiwa khusus tertentu harus terjadi terlebih dahulu kepada Israel dan gereja-Nya dan seluruh dunia.
Kita telah melihat pentahbisan Mezbah Bait Suci Ketiga, dan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama lagi, bangunan Bait Suci Ketiga itu sendiri dan ibadah di dalamnya.
Dan kemudian kita dapat menantikan untuk menyaksikan Mesias Palsu atau Anti Mesias itu akan dinyatakan kepada seluruh dunia, supaya selanjutnya dia dapat mendirikan “Kejijikan yang Membinasakan“ itu di tempat kudus, yang memulai hitungan 3,5 tahun terakhir Masa Kesusahan Besar, tepat sebelum kedatangan Yeshua.
Daniel 9:27 Dan dia akan membuat kokoh perjanjian itu kepada banyak orang selama satu pekan, dan pada separuh pekan itu dia akan membuat berhenti kurban dan persembahan dan di atas sayap kejijikan yang membinasakan (שִׁקּוּצִים֙ מְשֹׁמֵ֔ם shiqqutshim meshomem) dan hingga berakhir, dan yang diputuskan akan dicurahkan ke atas yang membinasakan.
Ini adalah waktu pencobaan yang akan datang ke atas seluruh dunia, untuk mencobai seluruh umat manusia yang tinggal di muka bumi (Wahyu 3:10). Banyak yang akan tersandung dan binasa, tetapi orang-orang yang bertahan dalam imannya sampai kepada kesudahannya, dia akan diselamatkan melewati masa pencobaan itu (Matius 24:13).
Hal ini ditegaskan baik oleh Paulus maupun Daniel:
2Tesalonika 2:3-4 Biarlah tidak seorang pun menyesatkan kamu dengan cara apa pun, kecuali bahwa pertama-tama kemurtadan itu datang dan manusia pendosa, yaitu anak kebinasaan itu disingkapkan, yakni dia yang menentang dan meninggikan dirinya atas segala sesuatu yang disebut elohim (Θεὸν Tuhan) atau sesuatu yang disembah, sehingga dia duduk sebagai elohim (Θεοῦ Tuhan) di tempat kudus Elohim (Θεὸν Tuhan) sambil memamerkan dirinya bahwa dia adalah Elohim (Θεός Tuhan).
Daniel 7:21-22 Aku melihat tanduk itu mengadakan perang melawan orang-orang kudus dan menguasai mereka, sampai Yang Lanjut Usia itu datang. Dan keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi; dan waktunya tiba, dan orang-orang kudus itu memiliki kerajaan.
Banyak ayat dalam Alkitab memberikan peringatan dan menunjukkan kepada kita apa yang perlu kita kerjakan untuk dapat melewati semuanya. Ini juga yang telah dituliskan dalam pengajaran 12 Rasul seperti yang dapat kita baca dalam pasal terakhir kitab Didache:

Pasal 16

Berjaga-jaga – Penghakiman Yang Akan Datang
  1. Berjaga-jagalah untuk hidupmu.
  2. Biarlah pelitamu tidak dipadamkan, dan pinggangmu tidak dilonggarkan ikat pinggangnya, namun bersiaplah;
  3. Karena engkau tidak tahu pada waktu mana Tuhanmu datang.
  4. Dan engkau harus bersekutu bersama-sama dengan sering, kejarlah apa yang patut bagi jiwamu;
  5. karena seluruh waktu imanmu akan tidak ada gunanya bagimu, jika engkau tidak disempurnakan pada waktu terakhir.
  6. Karena pada hari-hari terakhir, nabi-nabi palsu dan para penghancur akan berlipat ganda, dan domba-domba akan menjadi serigala-serigala, dan kasih akan berubah menjadi kebencian.
  7. Karena sebagaimana kedurhakaan bertambah-tambah, mereka akan membenci satu sama lain dan akan menganiaya dan mengkhianati.
  8. Dan kemudian Penyesat Dunia itu akan muncul sebagai Anak Elohim;
  9. dan akan mengerjakan tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban, dan bumi akan diserahkan ke dalam tangannya;
  10. dan dia akan melakukan hal-hal yang najis, yang belum pernah ada sejak permulaan dunia.
  11. Maka seluruh umat manusia yang diciptakan akan masuk ke dalam api pengujian, dan banyak yang akan tersandung dan binasa;
  12. tetapi mereka yang bertahan dalam iman mereka akan diselamatkan melewati Kutuk itu sendiri.
  13. Dan kemudian tanda-tanda kebenaran akan muncul;
  14. pertama-tama suatu celah bukaan di langit, kemudian tanda suara sangkakala, dan ketiga kebangkitan orang mati;
  15. namun tidak semuanya, tetapi sebagaimana dikatakan:
  16. Tuhan akan datang dan semua para kudus-Nya [para malaikat] bersama Dia.
  17. Maka dunia akan melihat Tuhan datang di atas awan-awan di langit.

Terkait:

Referensi: