Laman

Minggu, 12 Juli 2020

KUNJUNGAN UTUSAN SURGAWI Bab 7 - Roland H Buck - DIA MENGALAMI KEMATIAN



DIA MENGALAMI KEMATIAN

Pada suatu kali ketika para malaikat melawat saya, Allah memperkenankan saya melihat Yesus sebagai anak domba yang dipersembahkan ... Hati saya hancur ...
Ketika menyaksikan pemandangan kebenaran ini, saya melihat Dia sebagai anak domba yang berbaring mati ... Kemudian saya melihat anak domba itu bangkit dengan perlahan-lahan, dan sementara bangkit ia menjadi seekor domba jantan bertanduk 7 di kepalanya dan bermata 7.

... "Kami telah melihat-Nya mati sebagai anak domba, sekarang lihatlah Dia bangkit sebagai penakluk yang besar, dengan diberi kuasa penuh di surga dan di bumi."



Bab 7

Dia Mengalami Kematian


Pada suatu hari, pagi-pagi sekali Roh Kudus berkata kepada saya:
Tuliskan, simpanlah kata-kata yang Kukatakan kepadamu. Perkataan itu akan menjadi terang bagi banyak orang. Aku tidak saja melayani melalui dirimu, tetapi akan menyertai kata-kata ini, dan memberinya hidup kemanapun ia dikirimkan, sebagaimana Aku telah memberi "sayap" kepada berita yang dibawa oleh malaikat Tuhan. Jangan takut untuk berkata-kata dalam nama Tuhan, karena kata-kata yang Kuberikan kepadamu bukan kata-katamu sendiri, tetapi kata-kata-Nya, dan ditetapkan untuk selamanya. Bukankah perkataan itu terdapat dalam FirmanNya yang kekal dan hidup?
Perkataan kehidupan ini akan menembus masuk di antara banyak bangsa dan negara yang sudah lama menutup pintu mereka. Aku perintahkan pasukan Tuhan yang telah diutus untuk saat ini, agar segera menghimpun suatu umat bagi nama-Nya, dan menyiapkan mereka untuk hari besar Tuhan. Mereka akan mendahului dan mengikuti kata-kata Bapa untuk menyiapkan umat itu, mencerai-beraikan kuasa-kuasa kegelapan, dan memelihara masa orang banyak yang akan mendengar.

Sering kali timbul bermacam-macam reaksi dalam pikiran manusia, ketika kita berbicara tentang hal-hal yang melampaui kodrat alam. Ada berbagai macam reaksi yang timbul terhadap perkunjungan malaikat-malaikat itu, atau terhadap kebenaran ilahi yang dibawa oleh Allah, karena agak mengejutkan. Akan tetapi dalam banyak hal, rasa keraguan itu dengan cepat menghilang, bila orang mendengar berita itu sendiri. Dalam lubuk hati mereka, banyak orang mengharapkan agar Allah mengunjungi umat-Nya kembali dengan cara yang khusus.

Sejak pagi itu ketika Tuhan berbicara kepada saya, saya telah merenungkan kata-kata yang saya tuliskan dan simpan seperti yang diperintahkan-Nya, dan bertanya, "Apakah inti berita-Nya? Apakah kebenaran yang diberikan Allah kepada dunia sekarang ini? apakah berita itu begitu penting, sehingga Allah mengutus malaikat untuk menghidupkan Firman itu, ketika manusia gagal untuk mengerti apa yang sebenarnya dikatakan oleh-Nya?"
Dia tidak memberi Firman yang baru. Dia mengambil Firman-Nya, yaitu Alkitab, dan seolah-olah menyalakan terang di dalam Firman itu, sehingga ia menjadi hidup!

Pertanyaan itu berkali-kali melintasi pikiran saya, "Tuhan, apakah inti berita yang Kau ingin sampaikan kepada dunia dewasa ini?" Pada waktu saya memikirkan semua berita yang diberikan Allah melalui malaikat-malaikat-Nya, saya menyadari bahwa semuanya menunjuk kembali kepada satu kebenaran pokok. ternyata kebenaran itulah yang terkandung dalam relung hati Allah, inti Alkitab, inti seluruh sejarah. Inti, pusat berita Allah kepada kita ialah PENGORBANAN YESUS!

Yesus datang dari pangkuan Bapa. Firman Allah memberitahukan bahwa Dialah anak domba yang disembelih sebelum dunia dijadikan (Wahyu 13:8). Pengorbanan Yesus menyatakan hati Allah kepada manusia.
Semua yang dilakukan Allah menuju kepada karya Yesus yang sempurna dan pada saat Dia tergantung di salib dan mengatakan, "Sudah selesai." Pengorbanan Yesus merupakan inti berita-Nya!

Kristus telah menjadi pusat masyarakat dan peradaban. Sejarah terbagi atas zaman sebelum Kristus dan sesudah Kristus. Kemanapun Kristus dan berita-Nya telah disampaikan, disana terdapatlah terang. Di mana Dia tidak sampai atau berita-Nya tidak disebarkan, terdapatlah kegelapan. Dialah pusat kehidupan! Dialah intinya! Tanpa Yesus tak akan ada hidup dalam semuanya.

Ya Tuhan, semoga kami tidak kembali lagi kepada hidup yang lama setelah kami melihat, mengetahui, merasakan, memiliki, dan hidup, karena apa yang dibawa oleh kematian Kristus kepada kami.
Semoga pada saat ini kami menerima perjanjian yang telah Kau buat dengan kami, yang tertulis dengan darah Kristus, lalu memilikinya serta mengenali bahwa sesuatu yang sangat istimewa telah berlangsung.

Kematian-Nya itu bukan sekedar menghabisi nyawa-Nya dan mematikan tubuh manusia-Nya yang fana. Beribu-ribu orang telah mengalami siksaan dan kematian jasmaniah, tetapi bukan kematian ini yang dimaksud-Nya.
Kematian yang dimaksud-Nya bukanlah berhentinya detak jantung, bukan penghentian nafas-Nya, bukan akhir daya hidup bagi-Nya, dan bukan hanya perpisahan. Lebih dari itu! Kita mengenal pedihnya kematian jasmaniah dan kita juga mengetahui bahwa kematian menyedihkan, karena harus berpisah dengan teman-teman, sanak keluarga dan aktivitas duniawi, tetapi kematian-Nya bukan hanya berarti perpisahan dari hal-hal yang sangat disayangi-Nya.

Allah berfirman kepada Adam dan Hawa bahwa pada hari mereka makan buah terlarang itu, maka pada hari itu mereka akan mati, dan Firman Allah juga memberi tahukan bahwa jiwa yang berdosa akan mati!

Mata Tuhan memandang setiap manusia yang pernah hidup, apakah mereka mengenal Yesus atau tidak! Bahkan orang yang tidak beriman dipelihara oleh Allah!
Tangannya terulur kepada manusia, ketika mereka masih bergelimang dalam dosa. Allah berfirman bahwa ketika kita masih menjadi musuh-musuh-Nya, Dia cukup mengasihi kita sehingga mengaruniakan Putra-Nya, Kristus, untuk mati bagi kita, sekalipun kita belum mengenal-Nya. Hal itu tidak ada hubungannya dengan kematian kita secara jasmani. Kita masih harus mengalami kematian jasmani, atau tubuh kita diubahkan sehingga kita dapat meninggalkan keadaan yang fana ini.

Kematian kedua yang dihadapi umat manusia membawa ketakutan, rasa ngeri dan siksaan sepanjang hidupnya. Inilah kematian yang ditanggung Yesus bagi kita.
Ketika Dia tergantung disalib, maka Ia menderita bukan karena siksaan jasmaniah, meskipun Dia merasakan segala sesuatu yang mungkin kita rasakan; juga bukan karena perpisahan dari orang-orang yang dikasihi-Nya, meskipun Dia merasakannya sama seperti orang lain; tetapi Yesus menderita kesakitan dan kesedihan yang tidak pernah dirasakan oleh orang yang tak beriman, yaitu mereka yang sama sekali terpisah dari Allah. Orang yang tak beriman belum pernah merasakan kesedihan, yang timbul ketika cercah pengharapan yang terakhir dipadamkan dan mereka mendengar kata-kata, "Masuklah dalam hukuman kekal."

Selagi mereka hidup di atas bumi ini, mereka tidak pernah merasakan betapa beratnya keputusasaan dan kengerian, yang timbul ketika Allah membelakangi mereka. Yesus menderita siksaan jiwa yang terkutuk. Dari sanubari hati-Nya Dia berseru, "Ya Allah, mengapa Engkau meninggalkan Aku?" Ia juga menderita pedihnya hukuman kekal, tangan-tangan  dingin yang mencengkram nyawa-Nya, dan Yesus menderita hukuman Allah.
Pada saat itu hubungan-Nya dengan Allah terputus sama sekali.

Ya Tuhan! Ya Tuhan! Saya ingin menyampaikan kebenaran ini kepada orang banyak. Berilah gambaran kepada kami sekarang ini. Izinkan kami melihat Apa yang telah kau lakukan. ijinkanlah kami melihat kasih-Mu yang begitu besar, sehingga Putra Tunggal-Mu menjadi pengganti kami!

Roh Kudus menyuruh saya menyampaikan berita bahwa dosa anda sudah diadili; penghalang antara manusia dengan Allah sudah ditiadakan; anda sudah bebas, dibebaskan oleh kuasa-Nya; dan anda dapat dipulihkan kepada keadaan tidak berdosa, yaitu kepada kedudukan manusia yang asli dalam keakraban dan persekutuan dengan Allah.

Pentingnya berita ini terlihat oleh peringatan-peringatan akan pengorbanan Yesus dalam setiap berita yang telah dibawa oleh malaikat. Saya masih ingat, ketika pertama kali Gabriel datang, dia membukakan suatu kebenaran indah dari Zakaria pasal 3. Katanya, "Kau telah mengetahui pengorbanan Kristus sebagaimana nampak dari bumi ini, yaitu dari sudut pandangan manusia; sekarang maukah kau melihat apa yang terjadi dari sudut pandangan Allah?"

Dengan segera dia menunjukkan Yesus, anak domba Allah yang tak bercela, yang sama sekali tidak berdosa, sebagai suatu panorama hidup yang bergerak, datang dari Bapa ke bumi ini. Kemudian Gabriel mengatakan, "Sekarang lihatlah Dia, ketika Dia kembali ke surga."
Maka saya melihat Yesus terbungkuk, pakaian imam-Nya robek dan berlumpur, kotor karena kebusukan dan kecemaran dunia. Dia datang dengan punggung yang membungkuk di hadapan hadirat Allah. Hati saya hancur ketika melihat Dia. Saya mendapat pengertian lain tentang Yesus daripada pengertian saya sebelumnya. Saya melihat Dia datang ke surga dari kegelapan neraka, dengan menanggung dosa seisi dunia.

Kemudian ketika Yesus berdiri dengan tertunduk di sana, sementara Allah membelakangi-Nya, Gabriel, malaikat Tuhan, berkata dengan suara nyaring, "Tanggalkan pakaian yang kotor itu daripada-Nya, buanglah ke tempat yang terjangkau, dan kenakan pada-Nya pakaian kebesaran yang baru, pakaian imam yang ber kerajaan." Kemudian malaikat-malaikat yang berdiri di depan-Nya memakaikan jubah pada-Nya. Gabriel mengatakan, "Ambillah mahkota dan letakkan di atas kepala-Nya. Pada mahkota itu tertulis berita yang asalnya dari Allah: Kudus Bagi Tuhan!" Semua orang yang mengikut-Ku hendaknya dipandang kudus. Terimalah mereka karena apa yang telah Kulakukan. Begitulah yang tertulis pada mahkota itu. Pada ketika itulah Yesus menjadi Raja dan Imam Besar kita.

Saya telah membaca Zakaria pasal 3 berulang kali, Tetapi setelah ke Gabriel memperingatkan saya, barulah terlintas dalam pikiran bahwa dalam bahasa Gerika nama Yosua itu sebenarnya sama dengan nama Yesus.
Saya belum pernah mengerti kebenaran bagaimana Yesus kembali ke surga. Seluruh Zakharia pasal 3 dikutip berikut ini, supaya anda dapat melihat bahwa nubuat itu di genapi dengan tepat, sebagaimana Allah memperkenankan saya melihat penglihatan yang indah ini:
"Kemudian ia  (malaikat) memperlihatkan kepadaku  (dalam penglihatanku) imam besar Yosua (Yesus) berdiri di hadapan Malaikat Tuhan, sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya untuk mendakwa dia. Lalu berkatalah Malaikat Tuhan kepada Iblis itu: "Tuhan kiranya menghardik engkau, hai iblis! Tuhan, yang memilih Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari api? Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu, yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya: "Tanggalkanlah pakaian yang kotor daripadanya." Dan kepada Yosua ia berkata: 'Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu daripadamu! Aku akan mengenakan padamu pakaian pesta.' Kemudian ia berkata: 'Taruhlah serban tahir pada kepalanya!" Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat Tuhan berdiri di situ.

Lalu Malaikat Tuhan itu memberi jaminan kepada Yosua, katanya: 'Beginilah firman Tuhan semesta alam: Apabila engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan melakukan tugas yang Kuberikan kepadamu, maka engkau akan memerintah rumah-Ku dan mengurus pelataran-Ku, dan aku akan mengijinkan engkau masuk ke antara mereka dan yang berdiri melayani disini. Dengarkanlah, hai imam besar Yosua! Engkau dan teman-temanmu yang duduk di hadapanmu - sungguh kamu merupakan suatu lambang. Sebab, sesungguhnya Aku akan mendatangkan hamba-Ku, yakni Sang Tunas. Sebab sesungguhnya permata yang telah Kuserahkan kepada Yosua - satu permata yang bermata tujuh -  sesungguhnya Aku akan mengukirkan ukiran diatasnya, demikianlah firman Tuhan semesta alam, dan AKU AKAN MENGHAPUSKAN KESALAHAN NEGERI INI DALAM SATU HARI SAJA. Pada hari itu, demikianlah firman Tuhan semesta alam, setiap orang daripadamu akan mengundang temannya duduk di bawah pohon anggur dan di bawah pohon ara.

Kemudian Malaikat itu membawaku ke Yesaya 53, dan beberapa kebenaran dijadikan begitu nyata sehingga saya tidak dapat melupakannya. Dimulai dengan ayat 3, "Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi Tuhan telah melimpahkan kepadanya kejahatan kita sekalian."
Itulah pakaian kotor yang dikenakan kepada-Nya.
Dia dianiaya tetapi tidak membiarkan diri ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu daya tidak ada dalam mulutnya " (ayat 4-9)

Dalam ayat 10 dan 11 ada kata-kata yang keluar dari hati Allah dan doa saya semoga kata-kata itu memikat hati anda seperti yang terjadi pada saya. "Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah ..." Allah mengambil jiwa yang abadi itu dan membiarkan dia menderita, bukan saja secercah kematian, tetapi menderita kematian bagi sekalian orang. Jiwa-Nya yang abadi dipersembahkan sebagai korban penebus salah.

Sementara Yesus menderita kesakitan, sementara dia ditemukan dan jiwanya dipersembahkan sebagai korban penebus salah, Alkitab mengajak kita memandang dia, karena dia akan melahirkan suatu bangsa baru. Dia tengah merasakan sakit jiwanya tengah menderita.
Ayat 11 mengatakan, "Sesudah kesusahan jiwanya ia akan membuat terang dan menjadi puas." Ayat 10 mengatakan "Ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut,  dan kehendak Tuhan akan terlaksana olehnya." Ketika menjadikan Jiwa-Nya kurban penebus dosa, Yesus menyediakan penebusan kekal bagi setiap orang, bagi seluruh dunia.

Dari penderitaan jiwa yang terhukum keluarlah keturunan itu. "Dia akan melihat keturunannya." Dia melihat gereja-Nya lahir dan sekarang ini Dia sedang melihat keturunannya, umat-Nya yang ditebus dan dibebaskan, yang terbit dari kematian-Nya. Ketika Dia melihat saudara, Dia akan mengatakan, "Aku teringat penderitaan jiwaku, dan apa yang Kulihat sekarang memuaskan diriku dan Aku menyukainya. Kau adalah anggota keluarga, kau sudah ditebus, kau Anak Allah. Kau adalah anggota suatu bangsa yang baru. Bukan bangsa Yahudi, bukan bangsa bukan - Yahudi melainkan bangsa yang baru, anggota kerajaan surga, bangsa surgawi, keimaman yang berkerajaan!"

Sebenarnya Yesus mati karena terpukul oleh tangan Allah dengan hukuman bagi dosa seisi dunia! Pada saat  itu, Yesus sama sekali terpisah dari Allah, dan Allah membelakangi-Nya karena dosa yang ditanggung-Nya!

Utusan agung yang diutus oleh Allah begitu menginsafkan saya akan kebenaran ini, sehingga saya menangis di atas tempat tidur saya! Saya tak dapat menahan tangis tempat tidur bergetar karena tangisan saya ketika melihat harga yang dibayar oleh Yesus dalam pengorbanan-Nya.

Harinya akan tiba bagi banyak orang yang menolak berpihak pada Yesus, karena tidak menyadari bahwa Dia telah mengalami kematian karena mereka; bahwa Dia telah menanggung hukuman sebagai pengganti mereka. Harinya akan tiba manusia akan mendengar kata-kata berikut ini lagi, "Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal ...." (Matius 25: 41).
Mereka akan merasakan sengsara yang diderita oleh Yesus, yang sebetulnya tidak perlu. Allah dan bala tentara surga sekarang ini bekerja penuh untuk menyelamatkan wanita dan pria dari kedahsyatan hari itu.
Katakanlah dengan suara yang dapat didengar, atau dalam hatimu, "Yesus, terima kasih karena Engkau menderita kematian bagiku. Terimakasih karena Engkau menghancurkan semua bukti dosa yang dihadapkan padaku, karena menghapus semua catatan dosaku." Sungguh begitu mudah!

Ketika panorama kebenaran yang indah itu nampak di hadapan saya, saya melihat Yesus berbaring mati sebagai anak domba. Kemudian saya melihat anak domba itu bangkit dengan perlahan, dan ketika sudah bangkit, ia menjadi seekor domba jantan yang bermata tujuh dan dengan tujuh tanduk atas kepalanya. Malaikat itu bertanya pada saya, "Tahukah kau apa yang dilambangkan tanduk-tanduk itu?" Dia menerangkan bahwa tanduk melambangkan kuasa, dan bahwa keallahan, kesempurnaan surga, hal-hal ilahi selalu dikaitkan dengan angka tujuh.

Katanya, "Kau telah menyaksikan-Nya mati sebagai seekor anak domba, sekarang saksikanlah Dia bangkit sebagai Penakluk besar, dengan kekuasaan penuh di surga dan di bumi yang telah diberikan pada-Nya." Kemudian Gabriel menunjuk Matius 28:18,20 dan berkata, "Sekarang, lihatlah Dia  bersama dengan murid-murid-Nya dan dengarkan apa yang dikatakan-Nya, 'Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi ... ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa."

Keagungan raja kita, yang memiliki segala kuasa,  berpusat pada pengorbanan-Nya. Gabriel menunjuk pada anak domba itu, yang diikuti dengan munculnya seekor domba jantan (Wahyu 5:6).
Kemudian katanya, "Kau akan menyaksikan kehormatan yang diberikan pada-Nya." Dan dia memperkenankan saya menyaksikan penglihatan ini: sejauh mata memandang saya melihat malaikat-malaikat semuanya sujud menyembah kepada-Nya, dan berseru bahwa Dialah Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan, dan bahwa Dia akan memerintah selama-lamanya. Tidak ada sesuatu yang dapat menghalangi-Nya. Dialah anak domba yang disembelih, tetapi sekarang Dia hidup untuk selamanya. Haleluya!

Kemudian malaikat itu berbicara kepada saya tentang tubuh Yesus yang disediakan oleh Allah untuk dikorbankan. Hal ini menjadi sangat penting, ketika kita melihat tujuan tubuh yang tak berdosa itu. Yesus menjadi penanggung dosa orang lain karena Dia tanpa dosa. Dia dipukul bukan karena dosa-Nya sendiri, tetapi karena dosa kita!

Daniel mempunyai kesempatan untuk melihat ini dalam Daniel 9:21-25, "Sementara aku berbicara dalam doa, terbanglah dengan cepat ke arahku Gabriel, dia yang telah kulihat dalam penglihatan yang dahulu itu pada waktu persembahan korban petang hari. Lalu ia mengajari aku dan berbicara dengan aku, 'Daniel, sekarang aku datang untuk memberi akal budi kepadamu untuk mengerti.  Ketika engkau mulai menyampaikan permohonan keluarlah suatu firman, maka aku datang untuk memberitahukannya kepadamu, sebab engkau sangat dikasihi. Jadi camkanlah firman itu dan perhatikanlah penglihatan itu! Tujuh puluh kali tujuh masa (490 tahun) telah ditetapkan atas bangsamu dan atas kotamu yang kudus, untuk melenyapkan kefasikan, untuk mengakhiri dosa, untuk menghapuskan kesalahan, untuk mendatangkan keadilan yang kekal, untuk menggenapkan penglihatan dan nabi, dan untuk mengurapi yang Mahakudus. Maka ketahuilah dan pahamilah: dari saat firman itu keluar, yakni bahwa Yerusalem akan dipulihkan dan dibangun kembali, sampai pada kedatangan seorang yang diurapi, seorang raja, ada tujuh kali tujuh masa (49 tahun); dan enam puluh dua kali tujuh masa (434 tahun) lamanya kota itu akan dibangun kembali dengan tanah lapang dan paritnya, tetapi di tengah-tengah kesulitan."

Gabriel yang sama, yang berada di rumah saya, menunjukkan kebenaran-kebenaran ini, ialah Gabriel yang memberitahukan kepada Daniel bahwa ada masa 483 tahun (49 + 434) sebelum Yesus akan datang untuk mempersembahkan korban dan memberi ganti kerugian bagi dosa, bukan bagi dosa-Nya tetapi dosa orang lain. Gabriel memberitahukan kepada Daniel kapan dia dapat mulai menghitung 483 tahun itu dan semuanya berkaitan dengan sangat indah. Gabriel menjaga agar penentuan waktu rencana Allah tepat! Dia mengatakannya bahwa ketika Koresy memberikan titah bahwa Yerusalem harus dibangun kembali, waktu itu dapat mulai dihitung. Gabriel mengatakan bahwa fungsinya ialah menggenapi rencana Allah, dan dialah malaikat Allah yang ditugaskan untuk mendorong tindakan itu.

Gabriel mengatakan kepada saya bahwa dialah malaikat yang disebut dalam Zakaria 1:12-17, "Berbicaralah Malaikat Tuhan itu, katanya: Ya Tuhan semesta alam, berapa lama lagi Engkau tidak menyayangi Yerusalem dan kota-kota Yehuda yang telah 70 tahun lamanya Kau murkai itu? Lalu kepada malaikat, yang berbicara dengan aku itu, Tuhan menjawab dengan kata-kata yang ramah dan yang menghiburkan. Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini: Beginilah firman Tuhan semesta alam: Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan Sion, tetapi sangat besar murka-Ku terhadap bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman, yang sementara Aku murka sedikit, telah membantu menimbulkan kejahatan. Sebab itu, beginilah firman Tuhan, Aku kembali lagi kepada Yerusalem dengan kasih sayang. Rumah-Ku akan didirikan pula di sana, demikianlah firman Tuhan semesta alam dan tali pengukur akan direntangkan lagi di atas Yerusalem. Serukanlah ini selanjutnya: Beginilah firman Tuhan semesta alam: Kota-kota-Ku akan berlimpah-limpah pula dengan kebajikan, dan Tuhan akan menghiburkan Sion dan akan memilih Yerusalem pula."

Pada kesempatan lain dia memperkenankan saya melihat Yesus memasuki surga dengan membawa darah-Nya, bukan sebagai korban dengan pakaian kotor, tetapi sebagai imam dengan darah perjanjian. Saya dapat melihat Yesus masuk, mengambil darah itu dan memerciki benda-benda kudus Allah. Belum pernah saya mendapat pengertian seperti ini, tetapi darah itu harus juga dipercikan di depan Allah atas benda-benda surgawi (Ibrani 9:19-28). Yesus masuk surga dengan darah-Nya sendiri dan memercikkannya diatas mezbah sebagai kurban terakhir, selubung terakhir bagi dosa kita.

Ibrani 10:16-23 (FAYH) menyatakan, "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan umat Israel, walaupun mereka melanggar perjanjian yang pertama: Aku akan menuliskan hukum-hukum-Ku dalam akal budi mereka, sehingga mereka selalu mengetahui kehendak-Ku. Hukum-hukum-Ku akan Kutaruh dalam hati mereka, sehingga mereka rindu untuk mematuhinya.' Kemudian Ia menambahkan, 'Aku akan melupakan segala dosa dan pelanggaran mereka.'

Apabila dosa sudah diampunkan serta dilupakan untuk selama-lamanya, tidak perlu lagi dipersembahkan kurban untuk menghapuskan dosa itu. Jadi, saudara-saudara yang kukasihi, karena darah Yesus, sekarang kita boleh memasuki Tempat Mahakudus, tempat Allah berada.
Inilah jalan baru yang menghidupkan, yang telah dibukakan oleh Kristus bagi kita dengan merobek tirai itu, yaitu tubuh insani-Nya, supaya kita dapat meng menghadap hadirat Allah yang kudus.

"Karena Imam Besar kita yang agung ini mengepalai rumah Allah, marilah kita segera masuk ke dalamnya, kepada Allah sendiri, dengan hati yang tulus dan percaya sepenuhnya bahwa Ia akan menerima kita, karena kita sudah diperciki dengan darah Kristus untuk menyucikan kita, dan karena tubuh kita sudah dibasuh dengan air bersih.

Sekarang tanpa ragu-ragu kita dapat mengharapkan keselamatan yang dijanjikan Allah kepada kita. Kepada orang lain kita dapat mengatakan bahwa kita memiliki keselamatan itu, sebab Ia pasti memenuhi janji-Nya.

Dalam panorama kebenaran yang ditunjukkan Tuhan kepada saya, beberapa kali Ia membawa saya kembali untuk melihat buku itu, karena hal itu sangat penting. Gabriel mengatakan bahwa buku, yang harus diperciki darah atas perintah Allah, adalah buku mengenai hubungan manusia dengan manusia. Dia menyuruh saya memperhatikan Keluaran pasal 21-23. Hukum-hukum yang lain adalah mengenai hubungan manusia dengan Allah, antara lain mengenai sikap manusia.

Allah memberikan perjanjian itu kepada Musa sebelum dia mendaki gunung untuk mendapatkan Sepuluh Hukum. Allah berfirman kepada Musa, "Tuliskanlah segala firman ini dalam sebuah buku, kemudian bacakanlah kepada umat Israel."

"Lalu datanglah Musa dan memberitahukan kepada bangsa itu segala firman Tuhan dan segala peraturan itu, maka seluruh bangsa itu menjawab serentak, 'Segala firman yang telah diucapkan Tuhan itu, akan kami lakukan." (Keluaran 24:3).

Mereka ingin mematuhi hukum-hukum itu, tetapi keadaan  kehidupan mereka sehari-hari menyebabkan maksud baik mereka berangsur hilang.  Manusia dewasa ini sama saja. Mereka membiarkan kesukaran dan kegiatan dunia ini menarik pikiran dan hatinya dari berkat-berkat Allah.

Kemudian rasa bersalah timbul dalam hati mereka dan mereka mengatakan, saya tahu bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosa lama yang besar itu kemarin tetapi hal-hal kecil ini yang menyusahkan say sikap saya terhadap keluarga saya dan teman-teman sekerja." mereka mengatakan, saya sungguh ingin hidup bagi Allah, dan setiap hari saya menyerahkan diri saya kepada pemeliharaan Allah, Tetapi hal-hal kecil itu menyusahkan diri saya. Saya takut, sebab saya tidak dapat menaklukkan nyakiti Tuhan memperkenankan saya melihat Yesus, imam besar itu, memerciki buku itu dengan darahnya sehingga semua hal itu ditutup di.
semuanya sudah sempurna sudah dipenuhi dalam Yesus. Allah melihat darah itu bukan kesalahan kita, dan kita diterima!

Saya percaya bahwa kebanyakan penyakit dan frustasi orang percaya terbit, karena mereka belum memahami arti tubuh Yesus sepenuhnya. Karena tuduhan-tuduhan Iblis, dan karena setiap hari kita diingatkan akan dosa, kegagalan, dan kelemahan manusia, seringkali kita lupa apa yang telah dilakukan Yesus. Kita sangat menyadari hal-hal lain itu, sehingga kita perlu diingatkan bahwa dalam hikmat-Nya Allah telah menyediakan waktu dan cara untuk melaksanakannya.

Ketika mengikuti Perjamuan Kudus, anda memperingati kematian Yesus sampai Dia datang kembali!
Dia mengalami kematian yang kedua. Dia merasakan laknat kematian itu. Firman Allah mengatakan bahwa Ia menanggung semua dosa kita dalam tubuh-Nya sendiri di atas salib. Dia minta agar kita memandang tubuh-Nya untuk melihat dosa kita dan dosa seisi dunia yang ditanggungkan oleh Allah pada-Nya. Setiap dusta, setiap dosa terhadap diri kita sendiri dan orang lain, setiap  pembunuhan, semua perzinahan, semua percabulan, semua ketidakjujuran, semua penipuan, semua pemberontakan, semua penyembahan berhala, semua permusuhan karena ilmu sihir dan ajaran setan-setan;  ya, segala sesuatu yang dapat dituduhkan kepada kita telah diletakkan atas diri-Nya. Dia telah menjadi penanggung dosa, memikul kebusukan bermilyar-milyar orang.

Bayangkan dia sebagai kubu pertahanan terhadap serangan Iblis. Allah berfirman, "Pandanglah Dia, amatilah Dia, karena jika tidak, seringkali kau menjadi lemah, selalu menderita sakit, dan sering diserang, merasa kecewa dan kehabisan kekuatan rohaniah. Pandanglah Dia bukan sebagai sesuatu yang indah, tetapi sebagai korban, dengan segala kebusukan atas-Nya, dengan setiap pembunuhan, setiap dusta, setiap kemesuman, setiap kejahatan yang mungkin terjadi, semua kebusukan homoseks yang menyebabkan Sodom dimusnahkan; semuanya ditanggungkan kepada-Nya."
Lalu sementara anda memandang Dia, Allah ingin anda melihat di atas tubuh itu, dosa-Mu, kelemahan-Mu, kekurangan-Mu, SEMUANYA yang Anda kuatirkan!

Semuanya ada, tetapi tidak mempunyai kekuatan lagi! Hanyalah bekas dosen dulu. Hanya bara yang sudah padam! Ketika anda melihat ini, dosa tak dapat mencengkam anda lagi dan tak berkuasa untuk melukai anda. Dosa anda hanyalah abu saja, karena pukulan kemurkaan Allah dan penghukuman-Nya jatuh pada tubuh itu. Dengan semua dosa yang tertanggung pada-Nya, dan semua kebaikan Allah tercurah pada kita, kita dapat berdiri di hadapan Allah dengan pengetahuan bahwa dosa tak lagi berkuasa atas diri kita.

Kemudian kita dapat mengikuti darah itu ketika Yesus, Imam Besar kita, membawanya di hadapan hadirat Allah bagi kita, dan menutupi, serta menghancurkan dan menghapuskan sama sekali semua dosa. Inilah yang dilakukan darah-Nya, ketika Dia menyelubungi kita.
Semua surat hutang kita telah dihapuskan, sehingga genaplah rencana Allah yang dibukakan bagi kita. Rencana itu akan memulihkan kita ke tempat kesucian yang sempurna dengan persahabatan dengan Allah, yang dulu telah dialami Adam dan hawa sebelum adanya dosa.

Dalam Ibrani 10:5, Yesus berbicara tentang pekerjaan yang harus dilakukan-Nya atas perintah Allah, yaitu menjadi kurban karena dosa, kata-Nya, "Engkau telah menyediakan tubuh bagi-KU." Selanjutnya dalam ayat 20 Ia mengatakan bahwa kita sekarang dapat memasuki persekutuan yang akrab melalui tubuh-Nya.

Gabriel mengingatkan saya bahwa kemah Suci harus tepat seperti yang diperintahkan Allah, dan semua kurban harus dilaksanakan sampai kepada hal-hal yang terkecil, karena kurban-kurban itu mewakili rencana Allah bagi penebusan semua umat manusia. Rencana ini menggambarkan Yesus dan pengorbanan-Nya. Dia menerangkan beberapa kebenaran yang menarik, yang menjadikan pengorbanan Yesus lebih beraarti lagi.

Mezbah tembaga adalah benda yang pertama didalam kemah suci, dan diatasnya harus dipersembahkan kurban-kurban. Kurban-kurban itu harus dibakar habis, dan kemudian abunya harus dipercikkan pada orang-orang yang akan diterima Allah. Semua dosa Israel diletakkan atas kurban itu. Kemudian kurban itu, yang dijadikan dosa, merasakan panas yang membakar itu sehingga bila Israel datang untuk diterima, abu itu dipercikan bersama dengan darahnya, lalu Allah berfirman kepada Israel, "Kamu sudah memberikan  semua dosamu kepada-Ku. Sekarang Kukembalikannya kepadamu, dan membiarkan kalian melihat kerangka yang kosong, abu dari sesuatu yang telah kehilangan hidup dan kuasanya. Sudah tak berkuasa lagi, karena api hukuman telah dialihkan ke atas seorang pengganti, dan segala dosamu yang ada di atas tubuh pengganti itu telah dimusnahkan!"

Gabriel  mulaid dengan  Ibrani 9:13-14, ketika dia mulai membicarakan kurban itu dan artinya. "Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah, betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup?"

Korban seperti itu sangat efektif di Israel untuk menyucikan kehidupan seseorang sehingga orang dapat mengatakan, "Sudah selesai! Sudah selesai! Dosaku yang telah diletakkan di sana sudah menjadi abu; dosa tidak lagi berkuasa atas diriku; telah kehilangan sangat dan kekuasaannya." Jika mereka memperoleh kebebasan selama setahun penuh melalui kurban binatang, maka lebih-lebih lagi darah Yesus dan pengorbanan-Nya dapat menghapus dan menghilangkan selama-lamanya dosa dari pikiran, hati nurani dan emosi kita.

Yesus benar-benar telah mengalami alam maut bagi kita, tubuh-Nya terpukul oleh hukuman Allah yang adil. Ketika Iblis, musuh itu, menghadang perjalanan kita, kita dapat mengatakan, "Dosa-dosa itu yang kau gunakan untuk menggodaku hanyalah bara yang habis terbakar, dan kuasa dosa telah dibatalkan!" Dengan sukacita kita dapat mengatakan, "Murka,-Nya telah dialihkan dariku kepada Yesus, dan dosaku telah dihukum ketika Dia dihukum!"

Pandanglah Yesus, Imam Besar, yang membawa darah -Nya ketika Ia memasuki kemah suci Allah di surga, di mana terdapat surat hutang dosa! Gabriel mengatakan, "Lihatlah Dia ketika memercikkan darah-Nya atas buku undang-undang yang telah dilanggar dan ke atas mezbah hukum-hukum yang dilanggar, sebagai awan tebal yang menghapus semua catatan yang ada tertulis di surga yang dapat dituntutkan kepadamu. Ketika kita melihat-Nya melakukan hal itu, melihat-Nya juga membawa perjanjian yang baru bagi kita."

Ibrani 10:16,7 mengatakan, "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu." Ia berfirman pula, 'Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka, dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka."

Dia telah mengubah dosa menjadi bara yang sudah padam. Dia telah menghapus semua surat hutang dosa dan memberi kita perjanjian yang baru. Tahukah anda mengapa Dia melakukan hal itu? Karena Dia MENDAMBAKAN kita! Dia tidak mencari alasan untuk menghancurkan kita, melainkan untuk menyelamatkan kita.

Pandanglah Dia sebagai anak domba Allah yang tak bercela, yang disediakan sebelum dunia dijadikan. Pandanglah Dia sebagai penanggung dosa yang datang di hadapan Allah dengan pakaian kotor, ditindas oleh Allah, memercikkan darah-Nya di surga, memerciki buku perjanjian yang sekarang sudah digenapi. Semua kegagalan manusia telah ditutupi oleh darah yang berbicara kepada Allah, katanya, "Sudah selesai!"

Setiap tahun di Israel mereka mengingat dosa.  Manusia diampuni, tetapi dosa diingat terus. Hati saya sangat terharu ketika Gabriel berkata pada saya dengan nada memerintah, "Ketika Yesus datang, keperluan pengampunan sudah tidak ada lagi, karena pengampunan dosa mengingatkan Allah akan dosa yang telah diampuni. Dia sama sekali menghapus catatan kesalahan dan noda. Darah Yesus berbicara dan mengatakan, 'Dibenarkan, dipulihkan kembali kepada keadaan yang murni - karena Kristus. Kita dikembalikan kepada kedudukan kita sebelum dosa memasuki dunia."

Dalam Perjanjian Lama, pengampunan diberikan karena percaya akan adanya kurban. Tetapi Gabriel mengatakan ketika Yesus datang, Dia ADALAH kurban yang menghapus semua dosa. "Karenanya dalam pandangan Allah engkau tidak perlu diampuni lagi menurut cara Perjanjian Lama. Sejak Yesus mempersembahkan kurban itu, setiap orang sudah diampuni. Allah tidak menginginkan peringatan akan dosa-dosa itu lagi seperti yang dahulu diingat tahun demi tahun, tetapi Dia mengatakan bahwa sekarang dosa itu TIDAK AKAN diingat kembali!"


Bersambung ...



Tidak ada komentar:

Posting Komentar