Laman

Minggu, 21 Juni 2020

KUNJUNGAN UTUSAN SURGAWI Bab 5 - Roland H Buck - SAMBUNGAN PERISTIWA RUANG TAKHTA


SAMBUNGAN PERISTIWA RUANG TAKHTA

Pada hemat anda, apakah: ... tiga puluh yang betul dari antara seratus dua puluh nubuat merupakan hal yang luar biasa?
... bagaimana kalau semuanya, yaitu ke-120 nubuat itu betul?
... Allah tidak pernah gagal. Itulah sebabnya Anda dapat mengandalkan Dia sepenuhnya.
... Allah mengatakan bahwa pengaruh Paus terhadap Allah tidak lebih besar daripada orang kudusnya yang paling rendah. Ia juga tidak mempunyai hak istimewa yang lebih besar, tetapi karena pengaruhnya terhadap manusia amat besar, maka pemilihannya menjadi urusan Allah. Karenanya, untuk menolong pemulihan tubuh-Nya (jemaat-Nya) yang tercerai-berai, Allah telah memilih seorang yang bernama Karol Wojtyla dari Polandia. Tanggal nubuat: 21 Januari 1977
Tanggal penggenapannya: 16 Oktober 1978, Paus Yohanes Paulus II.


Bab 5

Sambungan Peristiwa Ruang Takhta

Satu demi satu, ke-120 kejadian yang tercantum dalam daftar khusus, yang telah diberikan Allah sementara saya berada dalam Ruang Takhta-Nya, mulai terjadi dalam urutan yang sama seperti dalam daftar! Allah telah mengatakan bahwa kejadian-kejadian itu merupakan tanda-tanda yang menguatkan kunjungan saya ke Ruang Takhta itu.

Ketika saya berada di sana, dalam sebuah penglihatan Allah membawa saya ke kamar kerja saya sendiri dan izinkan saya melihat seorang wanita yang terlihat dalam ilmu sihir. Allah tidak memberitahukan namanya, tetapi sesaat lamanya saya melihat jelas wanita ini dan memperhatikan segala sesuatu mengenai penampilannya.
Dalam penglihatan itu Allah menyuruh saya mengikat roh-roh jahat itu,  mengusirnya, dan membebaskan wanita itu. Itulah yang saya lakukan.

Selasa malam berikutnya seorang wanita masuk dalam kamar kerja saya, berpakaian seperti yang telah ditunjukkan Allah dalam penglihatan itu. Dia dibebaskan sama sekali seperti yang saya lihat dalam penglihatan di surga. Inilah kejadian nomor satu pada daftar itu.

Selagi saya di surga, Tuhan memperkenankan saya melihat diri saya sendiri melayani di suatu tempat yang sangat memerlukan pelayanan. Saya tidak melihat jemaatnya, tetapi saya melihat orang-orang dengan berbagai ikatan rohaniah dan jasmaniah, dan secara indah sekali Tuhan memberi kehidupan baru dan kemenangan kepada mereka. Nama tempat itu adalah Christian Life Center, tetapi sudah pasti itu bukan gereja kami.
Pada hari Senin berikutnya, kami menerima telepon dari seorang gembala gereja di sebuah kota kecil di negara bagian Washington. Allah telah menggerakkan hatinya untuk menelpon kami dan meminta saya berkhotbah di gerejanya. Dia tidak tahu mengapa, tetapi dia TAHU dia harus menelepon saya. Kami memeriksa kalender dan istri saya menelepon nya kembali dengan memberinya beberapa tanggal tertentu. Ketika dia menjawab telepon itu istri saya heran mendengar kata-kata, "Christian Life Center!" Nah, itulah dia, seperti yang ditunjukkan oleh Allah pada saya! Itulah kejadian nomor dua.

Salah satu hal yang sangat menggembirakan hati saya, ialah ketika Tuhan berfirman, kita tak perlu mengingatkan Dia ataupun membangkitkan ingatan-Nya dengan mengatakan, "Tuhan, saya harus menjaga agar Engkau melaksanakan apa yang telah Kaujanjikan."
Beberapa kali Tuhan harus mengingatkan saya, "Engkau mengurus urusanmu sendiri, Aku akan mengurus urusan-Ku." Berulang-ulang Ia membangkitkan ingatkan saya akan kata-kata-Nya ini. Jika Dia tidak melakukan apa yang dijanjikan-Nya, saya tidak bisa berbuat apa-apa, tetapi saya tahu bahwa Dia akan melakukannya.
Saya percaya pada-Nya, dan Dia tidak pernah gagal! Jika Dia tidak melakukannya hari ini, mungkin hal itu telah ditetapkannya untuk besok. Tetapi Dia akan melakukannya! Anda tidak perlu kuatir mengenai hal itu!

Kejadian nomor empat yang tercantum dalam daftar itu berkaitan dengan seorang pria yang akan menerima Kristus pada tanggal 4 Februari 1977, dan yang akan mati pada tanggal 30 Mei 1977 dalam suatu kecelakaan pesawat terbang. Allah menyelamatkan dia tepat pada hari yang dikatakan-Nya itu.
Pria itu masih menghadiri kebaktian pada hari Jumat sebelum meninggal dunia. Dia mengajak saya makan siang dan mengatakan, "Ada hal-hal yang yang harus saya bicarakan dengan Bapak Pendeta." Ketika kami makan bersama katanya, "Pak Pendeta, saya mempunyai perasaan aneh bahwa saya akan mati. Dapatkah Bapak menceritakan segala sesuatu yang Bapak tahu tentang surga?"
Saya harus menggigit bibir saya, karena saya TAHU apa yang akan terjadi, tetapi tidak mengatakannya kepadanya. Allah melarang untuk mengatakannya, karena efeknya mungkin kuat sekali atas kehidupan orang yang bersangkutan. Akan tetapi saya menceritakan semua yang saya tahu tentang surga!
Seperti yang telah dikatakan oleh Allah empat bulan sebelumnya, dia pulang kepada Tuhan pada tanggal 30 Mei 1977, ketika tewas dalam suatu kecelakaan pesawat terbang.

Suatu kejadian lain yang mendebarkan hati, ialah kejadian nomor nomor 34, mengenai seorang pemuda yang telah menjual dirinya kepada Iblis sebagai dukun. Tuhan memberitahukan namanya kepada saya dan bahkan memperkenankan saya melihat rupanya. Pada tanggal yang telah ditetapkan Allah, pemuda itu datang ke gereja. Saya mengenalinya, bersalaman dan meminta dia datang ke kamar kerja saya. Allah menyelamatkan dia, mengeluarkan semua kejahatan yang ada dalam dirinya dan memberinya suatu pengharapan dan kemenangan baru!

Berikut ini adalah sepucuk surat yang baru-baru ini saya terima dari dia.

Ketika saya menceritakan kisah hidup saya kepada Bapak pada tanggal 9 April 1977, Bapak nampaknya tidak heran mendengar apa yang saya katakan. 
Seakan-akan Bapak sudah mengetahuinya!
Kemudian hari saya tahu kalau Bapak mengetahuinya karena nama saya tercantum dalam daftar yang telah Bapak terima di Ruang Takhta Allah yang mahakuasa. Bapak telah menunggu kedatangan saya dan Bapak juga tidak heran bahwa saya menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan saya.

Kehidupan saya merupakan serangkaian untung malang. Saya dibesarkan dalam keluarga pendeta dan telah banyak kali menyerahkan diri kepada Tuhan, Tetapi entah bagaimana saya belum pernah membuat penyerahan sepenuhnya. Saya mengembara dari satu tempat ke tempat yang lain, tidak bisa menetap, tidak berdisiplin, tanpa ada tujuan dalam hidup saya, sampai akhirnya masuk dalam pusat spiritualisme. Saya menjadi seorang medium dan pendeta, mengadakan pertemuan-pertemuan untuk menghubungkan orang dengan roh orang mati dan memberi ceramah. Karena hidup saya dikuasai oleh roh setan maka saya telah terjerumus sangat dalam. Sesungguhnya, "rumahku ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi" (Matius 23:38).

Ketika saya mencoba untuk meninggalkan cara hidup ini, rumah saya penuh dengan tikus-tikus yang tidak bisa dibunuh! Saya kehilangan rumah martabat dan kemudian keluarga. Saya tidak mempunyai tempat tinggal. Saya menelpon ayah dan ibu di Idaho, dan ternyata mereka masih mencintai saya. Saya meninggalkan pusat spiritualisme itu dan pergi ke Idaho, dan seperti anak terhilang saya disambut! 
Dalam waktu singkat Tuhan mengembalikan keluarga saya. Istri saya dan saya mengadakan perjalanan ke Hawaii. Di sana kami berjumpa dengan sepasang suami istri dari Boise, yang mengundang kami untuk datang ke gereja Bapak. PUJI TUHAN! Sebuah bendera putih terpancang dalam jamar kerja saya dengan tulisan SAYA TELAH MENYERAH!"

                                                                                      Jim Olson

Kejadian nomor 63 adalah kejadian lain yang Allah izinkan saya lihat dan saksikan sebelum hal itu terjadi.
Kejadian ini bertalian dengan satu keluarga yang mempunyai masalah perkawinan. Ketika saya masih di surga, saya melihat mereka memasuki kamar kerja saya dan melihat tanggalnya tertera pada kertas itu, kapan hal itu akan terjadi.
Pada tanggal tersebut, orang-orang itu tidak muncul.
Saya bertanya-tanya apa yang telah terjadi, jadi saya memutuskan untuk tinggal lebih lama di kamar kerja saya. Beberapa saat setelah jam biasa saya pulang, telepon berdering dan seseorang yang tidak memperkenalkan dirinya berkata, "Pendeta Buck, bolehkah kami bertemu dengan saudara sebentar?"
"Baiklah," kata saya.
Dia tidak memberitahukan namanya.
Ketika mereka tiba, saya bersalaman dengan menyebutkan nama mereka! Hal ini benar-benar mengejutkan mereka. Kemudian tanya saya, "Dengan maksud apa saudara datang kemari?" Mereka mengatakan bahwa mereka mempunyai banyak persoalan yang berat dalam rumah tangga dan memutuskan untuk mencari pertolongan dan bimbingan. Mereka tidak tahu apa sebabnya, tetapi mereka memutuskan untuk datang ke Boise, Idaho.
"Kami berkendaraan kemari dan menyewa sebuah kamar di motel. Ketika kami tiba di kamar, terlihat buku telepon terbuka pada halaman di mana terdapat iklan saudara yang berbunyi, "Memberi bimbingan dengan janji."
Segera saya tahu bahwa seorang malaikat telah lebih dahulu membuka buku telepon pada tempatnya yang tepat, dan juga mengatur supaya suami istri itu diberi kamar yang tepat.
Sementara kami bercakap-cakap, istrinya mengatakan, "Perjalanan kami kemari sangat menyenangkan, segala sesuatu sudah diselesaikan dan semua akan beres, jadi kami tidak akan membuang waktu saudara. Kami mau minta diri sekarang."
Saya menjawab, "Tidak, lebih baik anda tinggal di sini sebentar, karena bukan begitu keadaannya." Saya mengatakan kepada mereka, bahwa Allah telah mengizinkan saya melihat kejadian ini beberapa bulan yang lalu. Kemudian kepada si istri saya katakan, "Anda membawa senjata api dalam tas? dan Anda berniat menembak suami anda sesampainya di motel, bukan?"
Suaminya sangat terkejut dan berseru, "Jangan menembakku." Istrinya gemetar.
Kata saya, "Bukalah tas anda dan serahkan senjata itu pada saya."
Dia membuka tasnya dan menyerahkan sepucuk pistol, tepat seperti yang telah saya saksikan sebelumnya.
Kemudian jiwanya berseru kepada Allah! Dia tahu bahwa saya tidak mungkin mengetahui tentang senjata itu, kalau bukan Allah yang memberitahukan kepada saya, dan Ia telah memberitahukannya enam bulan sebelumnya.
Keduanya dengan segera bersujud di hadapan Allah.
Allah menghapus dosa mereka dan dengan segera memulihkan perkawinan mereka. Setelah peristiwa itu saya menerima sepucuk surat yang bunyinya, baik sekali dari mereka. Sekarang mereka telah menjadi anggota sebuah gereja yang baik di California, bersukacita dalam Tuhan dan hidup bagi Dia.

Allah memberitahukan kepada saya bahwa Ia tidak mencantumkan semua yang akan terjadi. Dia mengatakan, "Aku hanya memilih beberapa peristiwa saja, supaya ketika hal-hal itu terjadi kau akan tahu bahwa Aku benar-benar menjalankan tugas-Ku!" Tentu saja ada beratus-ratus kejadian diantara peristiwa-peristiwa itu, tetapi Dia hanya memperkenankan saya melihat beberapa sebagai tanda sepanjang jalan hidup saya. Orang bertanya pada saya apakah yang akan terjadi bila semua 120 kejadian itu telah digenapi. Saya ingin mengatakan bahwa kejadian masa mendatang direncanakan sebelumnya, sama seperti mereka sudah di rencanakan di masa silam, hanya saja saya tidak tahu keadaannya, tetapi anda dapat meyakini bahwa Allah telah merencanakan semuanya!

Suatu hal yang menarik, yang terdapat pada daftar itu, ialah tentang seseorang Yahudi yang memiliki sejumlah rumah makan. Melalui beberapa kejadian indah dia telah berjumpa dan menerima Kristus sebagai Juruselamatnya. Bukti dari pengalamannya terlihat dalam keinginannya agar beratus-ratus karyawan dalam semua rumah makannya, yang tersebar di seluruh Amerika Serikat, akan mempunyai kesempatan yang sama. Katanya, "Pasti, Allah juga mengasihi karyawan-karyawan ini sama seperti Dia mengasihi saya." Ketika dia memberitahukan namanya, roh saya bersukacita, karena namanya tercantum di nomor 112!

Nomor 113 dari ke-120 kejadian yang dicantumkan Allah pada kertas dalam buku saya di surga pada tanggal 21 Januari 1977, adalah pemilihan seorang paus baru.
Allah mengatakan bahwa pengaruh paus pada-Nya tidak lebih dari pengaruh orang kudusnya yang paling rendah.
Jika ia tidak mempunyai hak istimewa yang lebih besar, tetapi karena pengaruhnya terhadap manusia sangat besar, maka pemilihannya itu merupakan urusan Allah.
Karenanya untuk membantu memulihkan kembali tubuh-Nya yang tercerai-berai itu, Allah memilih seorang yang bernama Karol Wojtyle dari Polandia. Nubuat ini di genapi pada tanggal 16 Oktober 1978, ketika dia mulai pemerintahannya sebagai Paus Yohanes Paulus II.

Nomor 116 pada daftar itu berkaitan dengan Republik Rakyat Cina.  Allah mengatakan agar jangan panik, kalau hubungan diplomatik dengan RRC dipulihkan, dan nampaknya hubungan dengan Taiwan diputuskan.
Anak tidak melupakan atau meninggalkan umat-Nya.
Allah menghendaki untuk membuka pintu supaya melalui celah yang kecil ini sinar cahaya-Nya dapat bersinar, serta membawa terang dan kelepasan dari belenggu-belenggu kegelapan.

Salah satu hal yang diberitahukan Allah, ketika Dia membawa saya kembali dari surga ialah, "Aku akan datang padamu lagi." Betapa saya mengasihi Dia! Berkali-kali Dia mengunjungi saya dengan perantaraan makhluk-makhluk surgawi ini, yang membawa berita-Nya untuk dunia masa kini!

Ada yang bertanya apakah malaikat akan datang bila saya panggil - hal ini tidak mungkin! Mereka tidak menanggapi manusia, karena mereka tidak menerima perintah dari orang lain kecuali Allah. Saya pernah mendengar orang mengatakan, "Saya memerintahkan para malaikat untuk melakukan ini atau itu." Inilah suatu usaha yang sia-sia, karena anda tidak bisa memerintahkan malaikat untuk melakukan sesuatu.

Setiap perintah datang dari Allah, dan itulah sebabnya saya tahu apabila mereka berbicara mereka hanya menyampaikan kata-kata dari hati Allah. Itulah sebabnya mereka tidak mendengarkan keberatan manusia, bila Allah memerintahkan mereka untuk melayani perorangan.

"Karena kalau berita yang disampaikan oleh para malaikat itu selalu terbukti kebenarannya dan manusia selalu mendapat hukuman sebab tidak mematuhinya, maka bagaimana kita dapat luput dari hukuman, jika kita bersikap acuh tak acuh terhadap keselamatan semulia itu, yang sudah diberitakan oleh Tuhan Yesus sendiri dan diteruskan kepada kita oleh orang-orang yang telah mendengar pemberitaan-Nya" (Ibrani 2:2,3, FAYH).

Kunjungan saya ke Ruang Takhta telah mengubah hidup saya sama sekali! Sekarang saya kenal Allah dalam cara yang lebih nyata dan pribadi. Saat-saat doa kini merupakan percakapan dengan-Nya. Alkitab mempunyai dimensi baru dan menjadi hidup. Jelas sekali bahwa pengalaman ini menjadi bagian yang penting dari seluruh kehidupan saya, karena sejak terjadinya ia memenuhi hampir semua pikiran dan renungan saya. Meskipun saya tidak lagi memiliki kertas surgawi, karena Allah telah menjadikannya abu, namun setiap hal yang tertulis di situ telah terlukis dalam benak saya seperti sebuah foto.

Seringkali saya berpikir tentang berbagai hal yang tertulis dalam daftar itu, sambil bertanya-tanya bagaimana Allah akan melaksanakannya. Beberapa hal kelihatannya sama sekali mustahil. Kadang-kadang saya merenungkan nubuat-nubuat yang nampaknya rumit ini, mencatat buah pikiran saya, dan memasukkannya dalam arsip. Baru-baru ini, saya membaca kembali beberapa dari catatan-catatan itu.

Salah satu diantaranya, tertanggal 4 Februari 1977, dua minggu setelah pengalaman di Ruang Takhta, ketika kebanyakan nubuat itu masih belum digenapi. Catatan itu berbunyi, "Bagaimana hal ini dapat terjadi? Pada hari ini dia diselamatkan, tetapi nubuat itu juga menunjukkan kematiannya dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang pada tanggal 30 Mei 1977, Hari Pahlawan.
Sungguh, saya tidak mengerti mengapa."

Ketika saya memikirkan banyaknya kejadian yang telah dipenuhi, dan nubuat-nubuat yang menurut firman Allah akan terjadi, saya tidak dapat berbuat lain kecuali mengucapkan syukur kepada-Nya karena Dia menepati janji-Nya. 
117 dari kejadian-kejadian yang penting, yaitu nubuat-nubuat Allah ini, telah digenapi secara berurutan. Yang 3 lainnya masih dalam proses penggenapan pada waktu penulisan ini.
Pertanyaan yang seringkali diajukan ialah apakah jumlah kejadian itu mempunyai makna rohaniah, dan apa arti penggenapannya. Sebenarnya ke-120 peristiwa itu cuma sebagian yang amat kecil dari rencana Allah yang sedang diungkapkan. Peristiwa-peristiwa itu cuma titik penunjuk sepanjang jalan yang mengingatkan kita akan kesetiaan-Nya.

Dalam Alkitab Allah menempatkan lebih dari 120 kejadian khusus yang dinubuatkan akan terjadi. Semua yang terjadi sampai saat ini telah terjadi tepat seperti yang dijanjikan-Nya, dan yang masih akan terjadi pasti terjadi juga. Mukjizat-mukjizat yang diberitahukan sebelumnya itu membuktikan bahwa Dialah Tuhan.

Rencana-Nya yang diungkapkan akan berlangsung terus tanpa dikurangi, meskipun saya tidak lagi mempunyai tanda-tanda khusus sepanjang jalan hidup saya.
Salah satu kebenaran yang dibawa oleh berita ini ialah keyakinan bahwa Allah telah merencanakan tiap-tiap hari dalam kehidupan kita. Ketika kita berjalan bersama-Nya, Dia akan memimpin jalan kita, dan meskipun kita tidak mengetahuinya, Dia akan melaksanakan rencana-Nya bagi masing-masing kita. Hal ini sudah pasti, sama seperti Ia telah menyebabkan atau akan menyebabkan terjadinya ke-120 kejadian yang diberikan kepada saya pada hari yang mulia di Ruang Takhta itu.


Bersambung ...






1 komentar:

  1. Sejak kemarin saya temukan cuplikan tulisan tentang 120 peristiwa yang Sahabat Tuhan Yesus Kristus, Roland Buck ketahui di Ruang Arsip di Sorga yang sempat disimpan anak saya di laptop beberapa tahun yang lalu, hingga hari ini saya temukan tulisan yang sama di blog ini. Setelah beberapa jam saya baca kisah tersebut, seorang Sahabat Tuhan Yesus Kristus, saat doa jam 13:00 - 13:10 mendapat penglihatan dari Roh Kudus, dua pulau di Indonesia digergaji oleh beberapa Malaikat sehingga terbelah dua. Seandainya Sahabat Tuhan Yesus Kristus tersebut juga dibawa rohnya oleh Malaikat ke Ruang Arsip di Sorga, ia dapat melihat dengan lengkap data tanggal berapa kedua pulau tersebut akan terbelah dua, sehingga bisa diberi peringatan sebelum tanggal tersebut penduduk di kedua pulau tersebut harus dievakuasi agar tidak jadi korban bencana alam tersebut. Atau siapakah Sahabat Tuhan Yesus Kristus yang Bapa berkenan membawa rohnya ke Sorga untuk melihat data kapan kedua pulau tersebut akan terbelah, seperti Roland Buck diberitahukan kapan 120 peristiwa terjadi dan benar-benar terjadi sesuai tanggal yang tertulis di Arsip Sorga.Data tersebut lebih akurat daripada data ramalan paranormal.

    Kita nantikan Tuhan Yesus Kristus memberitahukan rahasiaNya kepada para SahabatNya di akhir zaman ini. Kepada hambaNya, Dia tidak memberitahukan rahasiaNya, tetapi kepada SahabatNya, Dia memberitahukan apa saja yang akan dilakukanNya lengkap dengan tanggal jadwalnya dan bagaimana hal tersebut akan terjadi.

    Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.
    Yohanes 15:15 TB

    https://bible.com/bible/306/jhn.15.15.TB

    BalasHapus