Laman

Sabtu, 20 Juni 2020

KUNJUNGAN UTUSAN SURGAWI Bab 4 - Roland H Buck - KUNJUNGAN KE RUANG TAKHTA


KUNJUNGAN KE RUANG TAKHTA

Rentetan kejadian aneh yang terjadi dalam hidup saya dimulai pada tanggal 21 Januari 1977, ketika saya menjadi tamu Allah.

Saya mendapati bahwa Dia ingin diperlakukan sebagai seorang teman.

Ia berkata kepada saya, "Bersikaplah wajar saja, Aku sudah mengenalmu." Kata-kata ini telah mengubah hidup saya.

Ketika Dia mengatakan, "Aku tidak mencatat kegagalan," Dia membukakan sebuah pengharapan untuk seluruh umat manusia.


Bab 4

Kunjungan ke Ruang Takhta


Pada suatu Sabtu malam dalam bulan Januari 1977, kira-kira jam 22.30, saya duduk di depan meja tulis, merenung, berdoa dan menyiapkan hati saya untuk hari Minggu. Saya duduk dengan kepala berbantalkan lengan di meja tulis, ketika tiba-tiba tanpa pemberitahuan lebih dulu saya terangkat keluar kamar itu.
Saya mendengar suara yang mengatakan, "Ikutlah bersama-Ku ke ruang takhta dimana segala rahasia alam semesta tersimpan." Saya tidak mempunyai waktu untuk menjawab; ruang angkasa tidak berarti bagi Allah!
Seperti menjentikkan jari saya - tik - dan saya sudah berada di sana! Barulah saya sadar bahwa suara yang saya dengar itu adalah suara Allah yang Maha kuasa.
Saya gugup, dan Allah mengatakan agar saya tenang saja. Kata-Nya, "Bersikaplah wajar saja, karena Aku sudah mengenalmu." Saya mulai tenang, meskipun dalam suasana yang sangat khidmat itu agak sukar bagi saya untuk memahami apa yang sesungguhnya terjadi.
Dia langsung mengutarakan maksud-Nya dan mengatakan, "Aku akan memberimu (dan inilah perkataan-Nya) suatu "lapisan atas" dari kebenaran. Dalam sekejap saat kekekalan kami menyelusuri Kitab Kejadian sampai Kitab Wahyu, mula-mula melihat rencana Allah bagi umat-Nya. Sepanjang Alkitab itu Allah membicarakan kodrat-Nya dan menegaskan, bahwa "Aku tidak mau melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kodrat atau watak-Ku. Rencana-Ku bagimu adalah baik dan akan dilaksanakan."

Dia menunjukkan Yeremia 29:11 padaku, "Sebab Aku mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan dan jangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." Ketika memberikan pikiran-pikiran itu, Allah ingin agar saya melihat bagaimana perasaan-Nya yang sebenarnya terhadap manusia; bahwa Ia sudah memikirkan manusia sebelum Ia membuat bumi.
Dia menciptakan bumi supaya manusia mempunyai tempat tinggal. Ketika Ia memandang manusia maka Ia tidak melihat kejahatan yang sudah terjadi, melainkan hati manusia yang dilihat-Nya.

Selama perkunjungan ini, Allah benar-benar menunjukkan pada saya sekilas pandangan akan rahasia-rahasia alam semesta yang tersembunyi: yaitu tentang zat materi, energi, alam dan ruang angkasa, yang semuanya menunjukkan ciptaan Allah yang indah. Ketika Dia memberi lapisan atas dari kebenaran yang mempesonakan itu kepada saya, maka saya mendapatkan pandangan baru tentang kesatuan dan keindahan seluruh Alkitab, yang sebelumnya tidak memiliki. Beberapa kebenaran Alkitab yang tadinya kurang jelas, sekarang menjadi sangat terang dan saya dapat melihat bagaimana semua bagian itu cocok dengan apa yang sedang dilakukan Allah.

Kemudian Allah mengatakan bahwa saya boleh mengajukan pertanyaan! Pikiran bingung. Bagaimana manusia dapat mengajukan pertanyaan kepada Allah? 
Berada di hadirat-Nya saja sudah merupakan pengalaman yang begitu mengagumkan, sehingga saya hampir tidak bisa berpikir. Akhirnya terpikirlah oleh saya untuk menanyakan apakah Dia benar-benar membuat rencana untuk kehidupan masing-masing orang, karena satu dan lain hal saya merasa tugas yang besar ini terlampau berat, bahkan bagi Allah juga.
Sebagai jawaban atas pertanyaan itu, Allah menunjukkan betapa luas dan banyaknya arsip surgawi. Kepala saya pening. Pikiran saya yang terbatas ini tak dapat mengerti bagaimana Allah dapat mengikuti dan menguasai seluruh arsip itu. Pasti ada bermiliar-miliar. Ia berkata, "Karena kau merasa kewalahan dan bingung oleh semuanya ini, baiklah Kuambil sebuah map yang dapat kau mengerti." Dan segera Dia mengambil arsip saya. 
Saya tidak diperkenankan untuk melihat isinya, Tetapi Dia menyebutkan beberapa hal yang tercantum, yang akan terjadi di kemudian hari. Ini dapat saya pergunakan untuk menguatkan perkunjungan ini.

Kemudian Dia melakukan hal lain yang mengherankan. Dia menuliskan 120 peristiwa yang kata-Nya akan terjadi dalam hidup saya di masa mendatang. Hal itu dilakukan-Nya bukan seperti cara anda atau saya ketika menulis; keterangan itu tiba-tiba saja muncul di situ.
Saya bahkan tidak perlu membawanya, tetapi sekarang juga saya dapat mengatakan kepada anda SEMUA yang terdapat di atas kertas itu, karena dengan seketika tulisan itu tertanam di pikiran saya seperti mesin cetak mencetak di atas kertas. Mesin cetak tidak perlu membaca apa yang dicetaknya. Itu sudah ada! Dengan cara yang sama, setiap catatan telah terukir dalam ingatan saya dan masih ada di sana!

Meskipun saya mempunyai pengetahuan ini, Allah juga memberitahukan bahwa Dia tidak ingin saya mengatakan hal-hal ini sebelum tiba saatnya untuk menyampaikannya kepada orang lain.
Kata-Nya, "Baiklah Kutunjukkan catatan orang lain yang dapat kau pahami dengan mudah." Dia mengeluarkan arsip milik Koresy dan mengingatkan saya akan ayat terakhir dari Yesaya 44, dan lima ayat pertama dari pasal 45, di mana Dia mengatakan, "Akulah yang berkata tentang Koresy: Dia gembalaKu; segala kehendak-Ku akan digenapi nya dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun! Dan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya!
Beginilah firman Tuhan: Inilah firman-Ku kepada orang yang Kuurapi, kepada Koresy yang tangan kanannya Kupegang supaya Aku menundukkan bangsa-bangsa di depannya dan melucuti raja-raja, supaya Aku membuka pintu-pintu di depannya dan supaya pintu-pintu gerbang tidak tinggal tertutup; Aku sendiri hendak berjalan di depanmu dan hendak meratakan gunung-gunung, hendak memecahkan pintu-pintu tembaga dan hendak mematahkan palang-palang besi. Aku akan memberikan kepadamu harta benda yang terpendam dan harta kekayaan yang tersembunyi, supaya engkau tahu bahwa Akulah Tuhan, Allah Israel, yang memanggil engkau dengan namamu.

Oleh karena hamba-Ku Yakub dan Israel, pilihan-Ku, maka Aku memanggil engkau dengan namamu, menggelari engkau, sekalipun engkau tidak mengenal Aku. Allah melihat jauh ke masa yang akan datang dan melihat dengan tepat apa yang kelak terjadi.
Dia mengizinkan saya melihat buku-buku catatan dan pola rencana-Nya untuk kehidupan banyak orang.
Salah satu buku itu mengenai kehidupan Rasul Paulus. 
Buku itu menyatakan bahwa dia akan dipakai untuk menyampaikan Injil kepada para raja, penguasa, dan pembesar. Untuk alasan inilah Allah memberinya kecerdasan otak yang lebih besar dari manusia biasa, dan karena dia lebih pandai, dia diizinkan belajar di bawah bimbingan guru-guru terkenal pada zamannya, dan akhirnya dibimbing sendiri oleh Gamaliel, guru yang paling ulung pada zaman itu. Allah telah memilih Paulus untuk menuliskan bagian-bagian Kitab Suci, surat-surat kiriman, rencana-Nya bagi jemaat dan tubuh-Nya, maka Dia menyiapkan Paulus untuk tugas ini.

Salah satu hal yang paling menggetarkan hati saya ialah melihat kilatan catatan tentang Abraham dan Sara.
Ketika saya membacanya sepintas lalu, saya melihat hal-hal yang sama sekali asing bagi saya. Saya membaca mengenai keramahan Abraham dan Sara, yang suka memberi tumpangan kepada orang asing. Mereka mengasihani orang yang tidak semujur mereka. Mereka memberi minum unta tamu mereka, memberi tempat menginap dan memberi makan tamunya. Allah menghargai ini dan menuliskannya dalam buku-Nya, tetapi saya tidak mengetahui hal-hal ini ketika saya membaca Kitab Kejadian.

Satu hal yang tidak saya temui Allah peristiwa-peristiwa kegagalan Abraham. Ketika Abraham berbohong kepada raja Mesir dan mengatakan bahwa istrinya adalah saudara perempuannya. Hal itu tidak tertuliskan di sana! Saat imannya lemah dan dia tertawa karena tidak mempercayai janji Allah bahwa orang seusianya masih bisa menjadi seorang ayah, tidak tercatat di sana.
"Tuhan, mana buku yang satunya lagi?"
"Aku tidak mempunyai buku lain untuk orang percaya."
"Dimana Tuhan mencatat kegagalan-kegagalan Abraham yang telah saya lihat dalam Alkitab?"
"Aku tidak mempunyai buku lain. DI SURGA TIDAK TERCATAT TENTANG KEGAGALAN!"
(Lihatlah Ibrani 10:17,18)

Inilah suatu harapan indah bagi semua umat manusia!
Arsip kekal tidak sama seperti arsip manusia; arsip Tuhan lebih lengkap dan semuanya dituliskan dengan cermat sekali. Inilah buku-buku yang akan dibukakan pada saat pengadilan orang beriman.
Inilah sistem pengarsipan surga, suatu dimensi yang sama sekali berlainan dari arsip dunia ini; arsip masa keabadian.

Hal lain yang mendebarkan hati, yang dilakukan Allah ialah membawa roh Saya berkunjung ke rumah beberapa anggota jemaat. Ketika Allah membawa saya dari satu rumah ke rumah berikutnyanya, seakan-akan hal itu tidak memakan waktu. Selagi kami mendengarkan percakapan orang-orang di dalam rumah-rumah tersebut, terasa sangat aneh bagi saya, karena kami mendengar percakapan mereka tetapi mereka tidak tahu bahwa saya berada di sana. Saya dapat melihat mereka, tetapi rupanya mereka tidak melihat saya. Kemudian teringatlah saya bawa Kristus pun berada dalam rumah-rumah, mendengarkan dan mengawasi apa yang terjadi dan sering kali kami tidak menyadari bahwa Dia berada di sana.

Di mana-mana terdapat malaikat yang tak terhitung banyaknya. Untuk sekejap saya melihat gereja saya dipenuhi malaikat-malaikat. Lebih banyak makhluk surgawi daripada makhluk duniawi! Haleluya!
Saya tak dapat menceritakan semua hal yang terkesan dalam ingatan saya selama waktu kemuliaan yang murni itu. Tak mungkin saya melakukannya. namun demikian saya ingin menyampaikan beberapa hal yang meninggalkan kesan yang kuat di hati saya.

Salah satu penemuan yang sangat indah bagi saya di surga adalah tidak adanya kealiman yang sering kali ingin dikenakan manusia dalam hidupnya, ketika mereka ingat akan Allah! Di surga hal itu tidak ada! Suasananya riang, menyenangkan dan santai dengan penuh kecerahan! Saya tidak merasa perlu untuk berhati-hati, karena saya merasa tenteram dan tenang!
Saya tidak perlu berpikir dua kali tentang apa yang akan saya katakan, karena takut melukai hati orang lain, karena ada rasa keterbukaan yang sempurna. Pengalaman itu indah tetapi menakjubkan, yang tidak akan saya lupakan!
Alah menekankan pada saya supaya kita jangan kuatir tentang tanggung jawab-Nya. Dia benar-benar mengizinkan saya melihat orang-orang yang berusaha hidup bagi Dia dengan cara menyelaraskan pikiran mereka dengan Dia. Mereka berusaha untuk berpikir dengan betul, atau berusaha mengatakan hal yang tepat pada saat yang tepat! Alah menekankan pada saya, "Itu urusan-Ku." Kau hanya harus menyembah Aku, berjalan bersama-Ku, meletakkan tanganmu dalam tangan-Ku, menyelaraskan hatimu dengan hati-Ku dan Aku akan memberimu hak istimewa untuk maju bersama-Ku.
Biarlah Aku mengurusi urusan-Ku sendiri! Apa yang telah Kujanjikan adalah urusan-Ku, dan Aku akan mengurusnya. Aku belum pernah gagal selama ini. Tidak satupun firman-KU yang tidak Kutepati."

Saya mempelajari beberapa hal yang sungguh mencengangkan! Salah satu adalah kenyataan bahwa Allah memberitahukan uang tidak begitu bernilai, kecuali jika dipergunakan untuk pekerjaan-Nya. Bagi mereka yang mengarahkan sumber penghasilannya bagi pekerjaan-Nya, saluran-Nya akan dibuka lebar-lebar oleh-Nya dan Dia tidak akan membatasi berkat yang dikaruniakan-Nya kepada mereka. Dia bahkan menunjukkan siapa-siapa dalam jemaat saya yang akan diberkati dalam hal keuangan. Orang-orang ini tidak kaya pada saat itu, tetapi karena mereka merasa bahwa hal yang terpenting adalah mempergunakan talenta mereka untuk menyediakan dana bagi pekerjaan Allah, Ia mengatakan kepada saya bahwa Ia akan mencurahkan berkat-Nya atas mereka.

Sejak saat itu saya melihat catatan persembahan. Hal ini biasanya tidak pernah saya lakukan, tetapi saya ingin mengetahui sendiri apakah Allah sudah memberkati orang-orang ini. SEMUA ORANG YANG DISEBUT ALLAH, yang tadi-tadinya persembahannya hanya sedikit, sekarang telah memberi jumlah yang besar! 
Hal lain yang sangat menarik, yang diberitahukan Allah ketika saya bersama-Nya ialah suatu kebenaran ilmiah yang tidak ditemukan oleh para ahli sampai beberapa waktu kemudian. Saya membicarakannya dengan istri saya dan dia pun heran mengenai fakta ilmiah ini. 
Allah mengatakan bahwa tidak lama lagi kita akan mendengar tentang penemuan baru ini!

Dalam pengetahuan angkasa luar ada banyak spekulasi mengenai tempat-tempat kosong di angkasa. Allah menerangkan Mengapa ada tempat-tempat yang kelihatan kosong dan gelap. karena daya tarik bintang itu sendiri sangat kuat, maka sinar-sinar orangnya itu melengkung balik dan bersinar ke dalam bintang itu, sehingga bintang itu padam dan akibatnya tidak memancarkan sinar lagi.
Lubang-lubang gelap itu tidak berarti bahwa di tempat itu tidak ada bintang lagi, melainkan sinyalnya telah padam dan tidak terlihat lagi. Lubang-lubang gelap itu adalah kuburan bintang. Allah bersabda, bahwa apabila pikiran kita berpusat pada diri kita sendiri saja, kita akan menjadi sama seperti bintang yang beredar-edar dalam kegelapan.
Pada suatu malam seorang insinyur ruang angkasa mengunjungi kami (Juli 1978) dan saya membicarakan hal ini dengan dia. Ketika saya menceritakan apa yang dikatakan Allah tentang bintang yang padam itu, dia sangat heran. Katanya, " Wah, sungguh mengherankan.
Baru dua bulan yang lalu kami memperoleh keterangan ini dari satelit bintang, bahwa sebenarnya ada bintang-bintang yang telah padam dalam lubang-lubang yang gelap itu." Dia mengatakan bahwa fakta itu belum diketahui oleh masyarakat luas. Charm, istri saya, cuma tersenyum ketika dia mengatakan itu, karena saya sudah mengatakan kepadanya beberapa bulan sebelumnya.
Kemudian hari insinyur tersebut menulis surat kepada saya, yang berbunyi,
Saya sungguh-sungguh heran ketika saudara memberitahukan mengenai angkasa luar. Saya takjub ketika saudara menerangkan bagaimana Tuhan membandingkan beberapa orang Kristen, yang tadinya hidup dan bersaksi bagi Tuhan, dengan bintang-bintang yang dahulu bersinar di langit. Bintang-bintang itu tidak saja berhenti bersinar, tetapi mereka pun tidak memantulkan sinar yang diterimanya.
Bagi saya inilah "lubang-lubang gelap" dari angkasa luar. Saudara mengetahui hal-hal inilah yang tidak diketahui oleh kebanyakan pendeta. Pasti, Tuhan sendirilah yang memberi keterangan ini kepada saudara.

Allah juga mengingatkan saya bahwa bumi adalah tempat yang indah, karena seluruh bumi dipenuhi kemuliaan-Nya. Dia menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang berpaling pada-Nya. Bukan orang yang murtad, bukan gereja yang menyerah, bukan gereja yang bersembunyi dan menjadi gerakan bawah tanah, tetapi gereja yang menang.
Saya menjadi tenang sekali dan tidak lagi tegang di hadirat Allah. Anda tidak perlu berusaha memberi kesan sebaik-baiknya, karena Dia mengetahui keadaan anda yang terburuk! Tidak perlu berpura-pura atau berusaha untuk memberi kesan - hanya bersikaplah sebagaimana adanya! Saya mengalami bahwa tidak mungkin kita melakukan hal lain di surga.

Rasanya saya telah berbulan-bulan bersama dengan Tuhan. semua hal yang saya lihat itu dapat memenuhi buku tebal yang terdiri dari beratus-ratus halaman. Ada sesuatu tentang dimensi kekekalan yang tidak dapat dijelaskan oleh waktu. Saya bahkan tidak mempunyai waktu untuk membaca kertas yang ditunjukkan kepada saya itu, karena saat bepergian saya sampai kembali lagi memakan waktu kurang dari lima menit.
Kekekalan tidak diatur oleh jam, karena waktu tidak diukur. Waktu hanya untuk dunia ini. Kegagalan bukan suatu keadaan yang lama dan waktu yang diulur-ulur. Bahkan waktu tidak ada! Hanya suatu pengalaman keberadaan yang sangat mulia.

Ketika saya mulai menceritakan pengalaman-pengalaman yang luar biasa ini kepada jemaat,  saya agak sangsi karena mungkin ada orang yang menganggap saya agak sinting. Mula-mula saya bertanya pada diri saya sendiri apakah saya berkhayal. Pada saat rasa kuatir itu timbul, terjadilah hal-hal seperti yang dituliskan Allah atas kertas itu.

Apabila tiba saatnya anda meninggalkan dunia ini, jangan kuatir, karena surga bukan sesuatu yang membosankan. Jika keadaan memburuk di dunia ini, jangan kuatir juga. Allah ingin kita hidup sebaik mungkin selama kita tinggal di bumi-Nya yang indah ini, hidup bagi-Nya dan bersukacita! Allah tidak kuatir seperti kita tentang banyak hal yang kita anggap berbahaya. Dia hanya meminta agar kita berjalan bersama-Nya dan mengasihi-Nya. Dia ingin kita menyaksikan hal-hal yang dilakukan-Nya, karena kasih karunia Allah dan kemuliaan-Nya memenuhi seluruh bumi!
Allah jika Allah mengizinkan saya melihat anggota-anggota keluarga saya yang sudah mati. Kemudian Dia memperkenankan saya melihat orang-orang percaya yang meninggal dunia.
Saya melihat keluarganya di surga diberitahu oleh para malaikat bahwa seorang anggota keluarganya akan pulang dan supaya mereka bersiap-siap untuk menyambutnya. Paulus mengatakan bahwa orang-orang ini mempunyai tubuh "surgawi". Hal ini memperluas dan memperjelas lain dimensi kekekalan. orang-orang percaya yang sudah di surga itu dapat dikenal dan penampilannya sama seperti ketika masih di bumi ini, hanya mereka tidak lagi mempunyai beban, kepedihan, dan kesulitan-kesulitan lainnya. Mereka senantiasa mengalami sukacita, kegembiraan dan kebahagiaan luar biasa, karena di surga mereka terus-menerus menemukan hal-hal baru yang indah tentang Allah.
Allah membiarkan saya melihat sesuatu yang lain, yang belum pernah saya pahami. Yaitu diantara tempat abadi kita di surga dan bumi ini terdapat suatu daerah, dan dari daerah itu kita dapat dikembalikan ke bumi.
Orang yang sudah mati dan dihidupkan kembali dengan kuasa Allah masih berada dalam daerah ini. Mereka belum mencapai tempat tinggal yang kekal. Hal-hal ini sangat menarik, namun bukan terkaan belaka. Saya melihatnya! Saya sudah kesana!

Allah memberitahukan satu hal yang bertentangan sekali dengan teologi saya, sehingga sukar bagi saya untuk menyesuaikan pengertian saya dengan kenyataannya. Saya telah berkotbah bahwa setelah seseorang berhenti bernapas, jika ia belum diselamatkan dan tidak mengenal Allah, maka ia tidak bisa masuk surga. Allah mengatakan bahwa belum tentu demikian. Dia mengatakan bahwa ada suatu tempat, dimana roh manusia dapat tinggal sedikit waktu sebelum memasuki tempat tinggal yang kekal. Banyak orang, yang dari segi ilmu pengobatan jika dianggap mati, pernah mengalami hal ini. Ada yang telah mendekati pintu gerbang neraka, bahkan menengok kedalamnya, atau yang dapat melihat ke dalam surga, namun mereka telah kembali ke bumi. Allah tidak memberitahukan hal ini sebagai suatu pelajaran, supaya hal itu dapat dibuktikan atau diajarkan, tetapi Ia menyebutnya sebagai suatu kenyataan.
Saya berkata kepada Tuhan bahwa hal itu bertentangan dengan teologi saya, dan Ia hanya menjawab bahwa Ia tidak mencoba untuk membandingkannya dengan teologi saya!

Saya melihat semacam gang, yang kelihatannya seperti lorong atau terowongan antara hidup dan mati, suatu ruang tunggu untuk orang-orang yang akan masuk ke tempat kediaman terakhir mereka.  Allah mengatakan bahwa seseorang, yang mati dan hidup kembali, telah kembali dari lorong ini.

Saya betah sekali berada di Ruang Takhta itu, tetapi waktunya terlalu singkat. Tiba-tiba saya berada kembali di kamar kerja saya, dan melihat diri saya dengan kepala bertatahkan lengan di meja tulis, di mana saya berdoa. Sampai saat itu saya kira saya berada dalam Ruang Takhta dengan keadaan jasmaniah, tetapi ternyata tidak demikian!

Tuhan mempunyai rasa humor juga, dan ada banyak tawa dan sukacita di surga. Saya dapat melihat belakang kepala saya, lalu kata saya, "Tuhan, saya tidak tahu belakang kepala saya telah berubah seperti itu!"
Saya sungguh-sungguh terkejut ketika saya menemukan diri saya kembali duduk di kursi, karena SAYA MASIH MEMEGANG KERTAS YANG DIBERI OLEH ALLAH! Saya tidak tahu harus saya apakan kertas itu, tetapi kertas itu masih ada di tangan saya. 
Saya tahu bahwa pada waktu itu Tuhan belum ingin saya memberitahukan hal-hal yang terdapat pada kertas itu, dan itu benar-benar membingungkan. Dengan hati-hati saya letakkan kertas itu di atas beberapa kertas lainnya di atas meja tulis, supaya tidak terjadi apa-apa dengannya dan kemudian saya pulang. Istri saya bertanya mengapa saya pucat dan diam. Saya menceritakan kepadanya apa yang telah terjadi, dan lama sekali kami membicarakan kunjungan saya ke Ruang Takhta itu. Akhirnya kami tidur, dan Minggu pagi saya bangun pagi-pagi dan pergi ke kantor untuk melihat kertas itu lagi. KERTAS ITU TELAH MENJADI ABU!
Abu itu kelihatannya hampir seperti bulu binatang. Ringan sekali, kelihatannya seperti bulu halus. Hembusan nafas menyebabkannya bergerak seperti renda! Saya teringat akan kepingan salju, tetapi warnanya berbeda.
Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dengan abu itu. Saya tidak sampai hati untuk membuangnya, dan saya takut untuk memindahkannya, maka saya biarkan saja di tempatnya yang semula sampai sore hari.
Banyak orang yang masuk kantor saya untuk melihatnya. Akhirnya saya memasukkannya ke dalam sebuah amplop, dan ini memadatkan abu itu sehingga keadaannya berubah. Saya masih mempunyai amplop itu sebagai peringatan akan daftar kejadian-kejadian yang tidak saya susun sendiri. Saya sendiri tidak ada sangkut paut dengan terjadinya kejadian-kejadian itu. Allah hanya mengizinkan saya melihat apa yang sedang dilakukan-Nya, dan dengan demikian iman saya dipertebal! Jika bukan Allah yang melakukannya, saya tidak tahu bagaimana harus menerangkan adanya kertas dan abu itu.
Banyak orang mendengar tentang hal itu dan mereka berdatangan dari tempat-tempat jauh untuk melihat abu yang aneh itu. Beberapa orang Pendeta melihat abu itu menguap, ketika mereka memegangnya. Dalam waktu dua setengah minggu tidak tersisa setitik debu pun.
Banyak orang yang bertanya bagaimana rupa kertas itu. Tebalnya seperti kulit, tetapi warnanya putih, agak buram. tampaknya seperti tersobek pada keempat ujungnya, bukannya dipotong, dan agak menyerupai perkamen.

Seseorang bertanya apakah hidup ini terasa tidak berarti setelah kembali pada keadaan dunia ini. Tidak demikian, karena semuanya itu adalah sebagian dari rencana-Nya yang sistematis untuk kerajaan-Nya yang abadi. Saya merasakan kehadiran Allah dekat di sini seperti juga di surga.

Salah satu hal yang sangat luar biasa, yang terjadi selama saya berada di Ruang Takhta ialah ketika Allah menyebutkan bahwa tujuan utama Alkitab ialah mengungkapkan kodrat-Nya. Dia memberi saya Yeremia 9:23,24 "Beginilah firman Tuhan: "Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, Janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya, tetapi siapa yang mau bermegah, baiklah bermegah karena yang berikut: bahwa ia memahami dan mengenal Aku, bahwa Akulah Tuhan yang menunjukkan kasih setia, keadilan dan kebenaran di bumi, sungguh, semuanya itu Kusukai, demikianlah firman Tuhan."

Kemudian Dia menunjukkan Keluaran 34:6,7 padaku, di mana Dia mengatakan kepada Musa bahwa ia tidak bisa melihat-Nya, Tuhan akan menceritakan tentang diri-Nya. "Tuhan, Tuhan, Allah penyayang dan pengasih, panjang sabar, berlimpah kasih-Nya dan setia-Nya, yang meneguhkan kasih setia-Nya kepada beribu-ribu orang, yang mengampuni kesalahan, pelanggaran dan dosa." Kemudian sambung-Nya, " ... tetapi tidak lah sekali-kali membebaskan orang yang bersalah dari hukuman."

Allah secara khusus memberi saya gambaran yang jelas mengenai lebih dari 2000 ayat Alkitab. Seketika itu juga ayat-ayat ini dan tempatnya di Alkitab setahu di luar kepala. Saya tidak bisa menerangkan bagaimana hal itu terjadi! Saya tidak perlu mengingat-ingatnya - setiap kali saya menginginkan, saya seolah-olah dapat melihatnya.

Mungkin terasa aneh bagi anda, tetapi belum pernah terpikir olehku untuk melihat bagaimana rupa Allah.
Saya hanya sadar akan kecemerlangan Kemuliaan-Nya yang gilang-gemilang itu! seperti kata Rasul Paulus, keajaiban dan kemuliaan tempat itu tidak terlukiskan dalam bahasa manusia.


Bersambung ...










Tidak ada komentar:

Posting Komentar