Laman

Selasa, 29 September 2015

Bersiap Untuk bertemu Sang Raja oleh Pdt. Robert Clancy

Kitab Ester menceritakan kisah seorang wanita Yahudi muda yang merupakan bagian dari generasi pengasingan di Babel yang dibesarkan menjadi ratu kerajaan Persia, yang akhirnya menyelamatkan tawanan Yahudi dari pembantaian besar. Tapi hari ini saya ingin kita untuk melihat bab 2 dari kitab ini dan proses persiapan pemurnian 12 bulan sebelum datang ke hadapan raja. Dia muncul dari lingkungan yang sederhana dan, di bawah arahan Mordekai sepupunya dan yang lebih penting lagi sida-sida raja, harus membuat tawaran untuk menjadikannya ratu baru dan pengantin Raja. 

Tapi apa yang mungkin menjadi hal baru bagi saudara adalah bahwa dalam bab ini kita memiliki beberapa gambaran kecil yang luar biasa dan jenis-jenis persiapan di mana orang-orang percaya dipanggil untuk melakukannya saat-saat ini bagi raja sejati, Yesus Kristus. Sama seperti mereka yang memiliki proses pemurnian selama 12 bulan untuk bertemu raja, Tuhan telah menunjukkan kepada saya bahwa 12 bulan ke depan juga akan menjadi periode besar pemurnian bagi mereka yang benar-benar mempersiapkan diri untuk pengangkatan dan kita membutuhkan Roh Kudus untuk membantu kita tidak seperti sebelumnya.


Kita tahu Tuhan bisa datang setiap saat seperti pencuri di malam hari dan saya tidak menetapkan tanggal pengaturan di sini, namun melihat siklus dari empat bulan merah darah (Yoel 2:29-30) bahwa kita sedang berada dalam saat di mana hanya tersisa dua bulan merah darah, kita harus waspada dan berhati-hati. Melihat kembali sejarah di kalender banyak peristiwa besar telah terjadi sekitar waktu bulan-bulan menjadi merah darah dan mengingat juga bahwa siklus berikutnya adalah lebih dari empat ratus tahun lagi, kita harus waspada dengan yang terakhir pada akhir September 2015. Dan maka dari itu saat ini pengangkatan sudah berada di ambang pintu dan kita harus siap setiap saat ketika kekasih kita memanggil kita pulang kita harus siap. Mari kita mempelajari bab ini dan melihat apa yang bisa kita pelajari dari kehidupan Ester hari ini.

Anak-anak Dara(Para gadis) Dikumpulkan Bersama-sama:

Ester 2: 1-4 "Sesudah peristiwa-peristiwa ini, setelah kepanasan murka raja Ahasyweros surut, terkenanglah baginda kepada Wasti dan yang dilakukannya, dan kepada apa yang diputuskan atasnya. Maka sembah para biduanda raja yang bertugas pada baginda: "Hendaklah orang mencari bagi raja gadis-gadis, yaitu anak-anak dara yang elok rupanya; hendaklah raja menempatkan kuasa-kuasa di segenap daerah kerajaannya, supaya mereka mengumpulkan semua gadis, anak-anak dara yang elok rupanya, di dalam benteng Susan, di balai perempuan, di bawah pengawasan Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan; hendaklah diberikan wangi-wangian kepada mereka. Dan gadis yang terbaik pada pemandangan raja, baiklah dia menjadi ratu ganti Wasti." Hal itu dipandang baik oleh raja, dan dilakukanlah demikian. "

Di sini kita melihat raja mulai merindukan ratunya, Wasti, dan pegawainya telah mendorong dia untuk menyetujui pengumpulan anak-anak dara yang cantik di antara semua kerajaannya untuk ditempatkan di balai perempuan di bawah penjagaan sida-sida raja. Lihat, seperti sepuluh gadis di Matius 25 yang berkumpul di satu tempat mempersiapkan diri untuk kedatangan mempelai pria, begitu pulalah persiapannya dan Roh Kudus telah ditempatkan untuk memimpin gereja. Tapi seperti para gadis di Matius 25:1-13 ada gadis yang bijaksana dan ada yang bodoh dan begitu juga di sini dalam cerita ini, karena hanya ada satu mempelai wanita yang telah mempersiapkan diri dengan baik untuk mendapatkan perhatian dari raja.

Ester Terpanggil Dari Lahir

Ester 2:5-7 " Pada waktu itu ada di dalam benteng Susan seorang Yahudi, yang bernama Mordekhai bin Yair bin Simei bin Kish, seorang Benyamin yang diangkut dari Yerusalem sebagai salah seorang buangan yang turut dengan Yekhonya, raja Yehuda, ketika ia diangkut ke dalam pembuangan oleh raja Nebukadnezar, raja Babel. Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak itu tidak beribu bapa lagi; gadis itu elok perawakannya dan cantik parasnya. Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai."

Ayat-ayat ini memperkenalkan kita kepada dua pemain utama dalam cerita yang akan terungkap di hadapan kita ... yaitu, Mordekhai dan sepupunya yang cantic, Ester (yang nama Ibraninya adalah Hadasa). Keduanya tinggal di Susan setelah pembuangan dari Israel. Susa, juga dikenal sebagai Susan, adalah ibukota kerajaan Media-Persia dan di sinilah Daniel melihat salah satu penglihatan-nya (Daniel 8) serta di mana Nehemia memulai kehidupannya (Nehemia 1:1-11). Sekarang orang tua Ester sudah meninggal ketika dia masih muda, sehingga Mordekhai mengambil alih peran membawa dia dan mengajari dengan baik untuk berada di jalan Tuhan.


Alkitab mengatakan kepada kita bahwa Ester adalah ‘elok perawakannya dan cantik parasnya'. Mengingat bahwa Alkitab sering menggunakan tutur kata seperti itu, yang sebenarnya dengan udah bisa dikatakan bahwa dia sangat cantik.

Bantuan dari Hegai, Sida-sida Raja

Ester 2:8-11 "Setelah titah dan undang-undang raja tersiar dan banyak gadis dikumpulkan di dalam benteng Susan, di bawah pengawasan Hegai, maka Esterpun dibawa masuk ke dalam istana raja, di bawah pengawasan Hegai, penjaga para perempuan. Maka gadis itu sangat baik pada pemandangannya dan menimbulkan kasih sayangnya, sehingga Hegai segera memberikan wangi-wangian dan pelabur kepadanya, dan juga tujuh orang dayang-dayang yang terpilih dari isi istana raja, kemudian memindahkan dia dengan dayang-dayangnya ke bagian yang terbaik di dalam balai perempuan. Ester tidak memberitahukan kebangsaan dan asal usulnya, karena dilarang oleh Mordekhai. Tiap-tiap hari berjalan-jalanlah Mordekhai di depan pelataran balai perempuan itu untuk mengetahui bagaimana keadaan Ester dan apa yang akan berlaku atasnya." 

Jadi para gadis muda yang dipilih dikumpulkan bersama-sama dan masing-masing diambil gilirannya untuk maju ke hadapan raja. Ester, dengan arahan dari Mordekhai merahasiakan kebangsaannya, dengan cepat menyenangkan pengurus raja karena kerendahan hati dan kemauannya untuk belajar, sehingga ia diberikan hadiah lebih lagi, makanan, kosmetik dan tujuh dayang-dayang pribadi yang akan membantu untuk membuatnya bahkan lebih cantik dalam proses pemurniannya sehingga akhirnya tampil di hadapan raja dengan sangat luar biasa. Pada presentasi ini, pilihan terakhir dari raja akan ditentukan dan ratu baru akan dinobatkan.


Ilustrasi Injil dalam hal ini, yaitu kemunculan segera ke hadapan raja menjadi sangat jelas bagi kehidupan kita sehari-hari sekarang ini, karena nubuatan Alkitab mengarah kepada kedatangan Mesias yang segera. Orang-orang pecaya dalam Yesus Kristus dikatakan bersama dengan Yesus Kristus, Raja segala raja. Pernikahan tersebut berlangsung setelah pengangkatan mempelai wanita, tetapi hanya untuk pengantin yang telah mempersiapkan diri dalam kekudusan sepenuhnya karena tanpa kekudusan tidak seorangpun dapat melihat Tuhan. Peristiwa yang ditandai di langit sebagai hari Perjamuan Kawin Anak Domba, di mana seluruh surga akan hadiri namun tanpa gadis yang bodoh yang tertinggal untuk menanggung kesusahan tujuh tahun. 

Sida-sida/pengurus raja mewakili Roh Kudus dan Ester mewakili lima gadis yang dibahas dalam Matius 25:1-13.


2 Korintus 11: 2-3 "Sebab aku cemburu kepada kamu dengan cemburu ilahi. Karena aku telah mempertunangkan kamu kepada satu laki-laki untuk membawa kamu sebagai perawan suci kepada Kristus. Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya."

Efesus 5:25-27 "Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela."

2 Timotius 2: 20-22 "Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia. Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni."

Jadi Paulus mendorong kita untuk tetap kudus bagi Kristus Yesus, dan tidak disesatkan oleh penipuan yang terus meningkat yang berlimpah. Waspadalah terhadap kelicikan musuh! Dia juga mendorong Timotius (dan juga termasuk kita semua) untuk menjadi bejana kehormatan bagi tuannya, bebas dari nafsu orang muda, dengan mengejar kebenaran, iman dan kasih. Untuk tujuan ini, seperti pengurus raja yang memberi hadiah kepada Ester untuk mengaktifkan dan membantu dalam proses pemurnian/pengudusan, jadi Raja segala raja telah memberikan kita apa yang kita butuhkan untuk persiapan dan pengudusan kita. 'Makanan' yang raja kita telah berikan adalah Firman Tuhan agar 'manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan (Ulangan 8:3).

Ini adalah firman Allah yang memberitahu kita mengenai kehendak dan jalan Tuhan. Kalau tujuh pelayan diberikan kepada Ester oleh pengurus raja, maka Tuhan memberikan kita Roh tujuh kali lipat untuk memimpin dan membimbing kita ke dalam seluruh kebenaran dan menyediakan kekuatan batin yang dibutuhkan untuk melakukan kehendak raja kita. Keduanya hadiah berharga! Tapi tanpa karunia roh ini, karunia Firman-Nya hanya akan menyebabkan frustrasi dan putus asa. Tapi terima kasih kepada Tuhan bahwa Dia bersedia untuk berada di dalam kita sehingga kehendak-Nya dan firman-Nya yang mengundang kita! Dia juga sudah mengirimkan kita pelayanan malaikat untuk membantu dalam memberikan karunia roh, karena kita tidak dilahirkan dengan ini dan hanya lahir dengan sifat berdosa dari perbuatan daging.

Jadi marilah persiapan dimulai ...

Ester 2:12-15 "Tiap-tiap kali seorang gadis mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Ahasyweros, dan sebelumnya ia dirawat menurut peraturan bagi para perempuan selama dua belas bulan, sebab seluruh waktu itu digunakan untuk pemakaian wangi-wangian: enam bulan untuk memakai minyak mur dan enam bulan lagi untuk memakai minyak kasai serta lain-lain wangi-wangian perempuan. Lalu gadis itu masuk menghadap raja, dan segala apa yang dimintanya harus diberikan kepadanya untuk dibawa masuk dari balai perempuan ke dalam istana raja. Pada waktu petang ia masuk dan pada waktu pagi ia kembali, tetapi sekali ini ke dalam balai perempuan yang kedua, di bawah pengawasan Saasgas, sida-sida raja, penjaga para gundik. Ia tidak diperkenankan masuk lagi menghadap raja, kecuali jikalau raja berkenan kepadanya dan ia dipanggil dengan disebutkan namanya. Ketika Ester--anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak--mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apapun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia."

Jadi Ester dan gadis-gadis lainnya diberi satu tahun persiapan pemurnian setelah itu mereka dipanggil dengan nama untuk datang ke hadapan raja. Dan itu merupakan satu tahun yang luar biasa! Enam bulan minyak perawatan mur ... enam bulan dari rempah-rempah dan perawatan riasan... perawatan kulit, kecantikan dan terapi spa yang terbaik setiap hari! Namun hanya ada satu pemenang dan konsekuensi karena kekalahan bisa menjadi cukup suram. Sungguh menarik bahwa Ester tidak membawa apa-apa dari dirinya sendiri, tetapi hanya dipercaya dalam petunjuk dari pengurus raja saja. Bedanya dengan gadis yang lain (yang bodoh) adalah mereka tidak pernah berkonsultasi dengan pengurus raja sesering mungkin dan mengandalkan bakat, keindahan, kekuatan & pengetahuan mereka sendiri untuk memenangkan raja bagi mereka.

Perbandingan dan kontras dengan kehidupan orang-orang Kristen sangat jelas. Seperti disebutkan sebelumnya, kita sedang dalam masa persiapan untuk Raja kita. Masa 12 bulan selama setahun ke depan sangat penting dalam kalender surgawi. Jadi teruslah maju dan jangan berkecil hati! Persiapan pemurnian kita tidak melalui minyak mur dan rempah-rempah, tetapi melalui pelatihan Roh Kudus dan seperti Ester kita perlu meminta Roh Kudus bagaimana kita perlu bicara, berpikir, bertindak, berperilaku, memperlakukan orang lain dan berpakaian untuk bersiap bertemu dengan raja. Gadis-gadis yang bodoh pada saat ini tidak mempersiapkan pengangkatan, sama sekali tidak serius mempersiapkan di semua area dalam kerendahan hati dan ketaatan atas petunjuk dari Roh Kudus. Sungguh menarik untuk dicatat bahwa Ester telah mendapat perhatian dari semua mata di sekelilingnya. Begitu pula dengan orang-orang yang mempersiapkan diri. Itu seolah-olah saudara memiliki tiga puluh hari untuk menghidupi karakter saudara bagi orang-orang, yang akan berubah secara dramatis dan saudara akan lebih rendah hati, penuh kasih, lebih sederhana dan akan menjadi suatu perubahan yang jelas baik di dalam dan di luar. 

Dalam hal ini, perlu dicatat bahwa itu adalah mur dan rempah-rempah yang ditambahkan kepada 'minyak urapan' di tabernakel yang dicurahkan ke atas semua benda dan imam yang melayani di dalam Kemah Suci. Simbol ini, seperti mur dan rempah-rempah yang telah kita lihat dalam persiapan Ester tadi, adalah gambaran dari kehadiran Roh Kudus atas orang-orang yang dikuduskan kepada Tuhan. Mereka yang telah berlama-lama dalam hadirat Tuhan dalam penyembahan yang benar dan persekutuan dengan Roh Kudus. Kita juga bisa merasakan kenyamanan yang sama seperti ketika raja memanggil Ester dengan nama, begitu pula Raja segala raja mengenal milik kepunyaan-Nya dengan nama. Bukankah Dia mengenal saudara secara intim dan pribadi? Ini adalah firman-Nya kepada milik-Nya:


"Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku." (Yes 43:1)


Memahkotai Ratu dan Perayaan dimulai!

Ester 2:16-18 "Demikianlah Ester dibawa masuk menghadap raja Ahasyweros ke dalam istananya pada bulan yang kesepuluh--yakni bulan Tebet--pada tahun yang ketujuh dalam pemerintahan baginda. Maka Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti. Kemudian diadakanlah oleh baginda suatu perjamuan bagi semua pembesar dan pegawainya, yakni perjamuan karena Ester, dan baginda menitahkan kebebasan pajak bagi daerah-daerah serta mengaruniakan anugerah, sebagaimana layak bagi raja."

Ester memang cantik (seperti yang kita baca di ayat 7), dan ini mungkin yang mempengaruhi keputusan raja. Tapi ada sesuatu yang lebih dari sekedar kecantikan belaka, yaitu karakternya yang rendah hati, taat dan kesediaan untuk belajar dari pengurus raja lah yang menjadi kunci di sini. Alkitab memberitahu kita bahwa ‘Sebab bukan dari timur atau dari barat dan bukan dari padang gurun datangnya peninggian itu, tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain.'(Mazmur 75: 6-7).


Ester menemukan kasih karunia dan perkenanan dari raja karena Tuhan juga bekerja di belakang layar untuk memindahkan buah catur ke tempat di mana ada peristiwa menantang dan masih akan datang dalam kisah ini. 

Jadi ratu dimahkotai dan pernikahan pesta besar disiapkan. Raja juga menyatakan hari libur dan memberi hadiah di seluruh provinsi. Meniup sangkakala ... mengambil anak lembu tambun... Hari perayaan besar telah datang dan sukacita raja akan bergema di seluruh kerajaan! Ini semua adalah pandangan sekilas yang fantastis ketika Hari perkawinan Anak Domba telah tiba dan seluruh langit akan diisi dengan ketentraman, sukacita dan damai. Lihatlah, seperti di pernikahan tradisional di mana bapa dari mempelai wanita berjalan menyusuri lorong untuk memberikan sang mempelai wanita kepada mempelai pria, begitu juga Roh Kudus memberikan gadis bijaksana mempelai Kristus kepada Mempelai Pria, Sang Raja, Yesus, pada hari raya Pernikahan Anak Domba. Sama seperti saudara memiliki seorang imam/ pendeta yang menguduskan pernikahan, begitu juga nanti Allah Bapa menguduskan pernikahan Putra-Nya untuk Mempelai Kristus. Semua surga dipersiapkan untuk acara bersejarah ini dan hanya menunggu sangkakala yang dibunyikan yang akan mengantar pengangkatan mempelai Kristus, gadis-gadis bijaksana yang telah siap sedia.


Bagian ini berbicara tentang perayaan hari besar yang akan datang seperti di Ester 2 yang hanyalah gambaran kecilnya. Suatu hari di mana kasih karunia dan perkenanan dari Sang Raja terhadap mempelai-Nya akan meluap! 

Wahyu 19: 7-9 "Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia. Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" (Lenan halus itu adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.) Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."


Kesimpulan

Jadi kita telah melihat bahwa Ester, meskipun asing di kerajaan Media-Persia, tumbuh dari ketidakjelasan sepenuhnya menjadi ratu bersama rajanya. Namun di balik semua persiapan dan peristiwa yang terjadi adalah pekerjaanTuhan dalam pemeliharaan untuk mengatur semua pelaku dan peserta yang akan memberikan keanggunan panggung agar terungkapnya cerita yang benar-benar bersejarah. Pikirkan juga tentang kisah saudara. Tuhan telah memanggil saudara dengan nama dan memberikan saudara sebuah undangan untuk ke Pesta Pernikahan Anak Domba? Apakah saudara mengalami kasih karunia dan perkenanan dari Raja? Apakah saudara adalah sesuatu yang istimewa yang membuat Tuhan memilih saudara? Jika saudara telah mengenal Tuhan Yesus sebagai penyelamat saudara maka saya duga bahwa saudara juga dijemput dari ketidakjelasan, namun diberi kesempatan untuk mempersiapkan dalam kekudusan dan kebenaran sepenuhnya sehingga kita dapat diambil dan diberikan ke hadapan Raja. Saya mendorong saudara untuk merenungkan surga dan kemuliaan kerajaan yang akan datang di mana semua orang percaya yang sejati akan memerintah dan berkuasa bersama Raja segala raja sampai selama-lamanya.

diposting pada tanggal 6 November 2014 oleh Robert Clancy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar