Laman

Selasa, 18 Desember 2012

Kesaksian - Aku Tidak Tercatat di Buku Kematian



Neraka yang sangat mengerikan "Aku tidak tercatat di buku kematian ".
(Ibu Margaretha Yohana Elizabeth)

Kelainan Panca Inderaku.

Aku dibesarkan ditengah-tengah keluarga Kristen yang biasa-biasa saja. Keluargaku memiliki kehidupan yang tidak spektakuler. Tidak pernah kudengar ditelingaku kata-kata mujizat ataupun sorga dan neraka.

Kehidupan agama yang dianut keluargaku tidak beda dengan penganut agama-agama yang lain, rasa-rasanya tidak ada "greget"nya. Tapi puji Tuhan sejak kecil Tuhan sudah membawaku ke dalam perkara-perkara ajaib bahkan sekaligus peristiwa-peristiwa yang sangat menakutkan.

Sebagai seorang gadis yang menginjak remaja aku sudah dapat melihat malaikat-malaikat Tuhan bahkan aku dapat menyaksikan wujud dari kuasa-kuasa kegelapan, yang tidak jarang membuat mamiku marah besar, mungkin ia pikir aku bercanda tetapi bagi mataku yang tidak dapat dibohongi oleh siapapun aku melihat betapa banyak kuasa kegelapan dan malaikat-malaikat ada di sekitar manusia yang hidup di muka bumi ini.

Aku tidak perduli orang lain bilang aku punya panca indera keenam atau keberapa bergentayangan ingin mendekati manusia yang hidup. Pengalaman pertamaku waktu itu aku berumur enam belas tahun, waktu itu sore hari kira-kira jam enam aku menyaksikan seorang yang berdiri didekatku.

Kupikir ada maling atau orang jahat, tetapi setelah kulihat dan kuperhatikan dengan benar-benar maka orang tersebut tidak punya kepala tetapi aneh dilehernya ia menghisap rokok.

Kontan saja aku lari tunggang-langgang kucari mamiku dan aku berteriak ketakutan. Namun sejak penglihatan itu seringkali aku melihat penglihatan yang lain dan lama kelamaan aku tidak takut lagi. Untuk kisah yang menakutkan ini aku sengaja tidak menceritakan di tempat ini, aku ingin mengisahkan bagaimana Tuhan membawaku ke Sorga dan memperlihatkan lorong-lorong neraka dan para penghuninya.


Penglihatan Supranatural

Sering kali Tuhan menampakkan diri kepadaku untuk membawaku ke Sorga atau ke neraka. Aku tahu bahwa kehadiranNya bukan karena aku orang yang rohani atau lebih baik dari pada orang lain.
Sebab pengiringanku ke gereja waktu itu tidak seaktif sekarang, bahkan waktu itu aku masih terikat dengan berbagai macam ikatan, aku seorang perokok berat bahkan terkadang aku minum-minuman keras. Namun Tuhan tidak menampakkan diri di dalam bentuk aslinya agar membawaku ke dalam pertobatan yang lebih serius lagi sebab mereka yang ada di neraka aku menyaksikan sangat menderita dan neraka tempatnya orang-orang berdosa sepertiku, tetapi puji Tuhan sekarang Tuhan sudah membebaskanku dari berbagai macam ikatan-ikatan tersebut.

Apa yang aku saksikan sungguh nyata, dan lebih nyata dari alam jasmani ini, sebab suasana di alam roh di seberang sana sangat terasa, bila indah setiap orang dapat menikmati keindahannya, bila menderita, mereka juga merasakan penderitaan yang amat sangat, Alkitab mengatakannya ada ratap tangis dan kertak gigi.

Peristiwa yang tidak dapat aku lupakan sampai saat ini adalah ketika aku berusia 16 tahun, pada waktu itu aku mengalami sakit usus buntu. Penyakit ini nampaknya ringan dan semua orang yang mengalaminya tidak menganggap penyakit yang membahayakan.

Namun berbeda dengan apa yang aku alami, penyakitku ini membawaku ke meja operasi di RS Elizabeth Medan dan setelah mengalami operasi, aku dinyatakan mati oleh Dr Tan, sebab orang bilang aku tidak sadarkan diri dan tidak bernafas dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore.

Namun sebaliknya apa yang terjadi padaku sangat berbeda, rohku terangkat dan aku menyaksikan tubuhku tergeletak tak berdaya, aku terangkat naik bersama Tuhan Yesus Kristus.

Aku menyaksikan pemandangan yang sangat indah, rumput hijau terbentang luas dan rumput hijau itu memiliki ketebalan yang tidak pernah aku saksikan di muka bumi. Pemandangan bunga dan air mancur yang begitu indahnya, terasa aku tidak akan ingin kembali ke bumi ini, dan aku juga menyaksikan domba-domba yang memiliki bulu putih seperti salju dan sangat bagus.

Aku menyaksikan banyak orang yang berjubah putih tak terhitung jumlahnya mereka sedang memuji-muji Tuhan dengan pujian Glori dan Haleluya. Dan rupanya apa yang dilakukan anak-anak Tuhan, ketika memuji dan menyembah Tuhan di gereja tidak berbeda dengan apa yang terjadi di balik sana.

Pada waktu itu Tuhan Yesus membawaku untuk bertemu Abraham, namun karena ketidakpengertianku,  maka aku tidak begitu tertarik kepadanya, hanya perkataannya yang aku ingat bahwa ia berkata:"Engkau lihat anakKu, begitu indah ciptaan Bapa di Sorga." Tidak lama sesudah aku berjumpa dengan Abraham, Tuhan Yesus membawaku kembali ke dunia tempat jasadku berbaring.

Pengalaman rohani yang pertama ini tidak membuatku lebih tenggelam ke dalam pelayanan dan kasih Tuhan serta rajin ke gereja, aku masih juga belum bertobat, kalau aku boleh memikirkannya saat ini betapa bodohnya aku dulu. 

Namun Tuhan sangat mengasihi dan bersabar kepadaku, seringkali Ia hadir dalam kasihNya yang luar biasa, bahkan tidak jarang Ia memberitahukan kepadaku perkara-perkara yang akan terjadi.
Ia memberitahukan kepadaku siapa yang akan menjadi suamiku (Gabriel Herbert Pesik). Bahkan anak-anakku pun (Rosana Christine, Angela Loise, Federika Elizabeth, Jeanette Caroline, Catherine Agustine, Margaretha Cornelia.) lahir dengan selamat karena anugerah Tuhan.

Aku cukup puas dengan enam anak perempuanku. Rasanya aku sudah cukup memiliki enam tersebut tetapi Tuhan berkehendak lain. Ada banyak cara yang Allah bicara, Ia menuliskan di dinding rumahku di ruang makan di jalan Melawai Raya (Sekarang kantor BDN) tahun 1970 dengan tulisan " Engkau akan mendapat anak laki-laki tahun depan".

Semula aku tidak peduli dengan tulisan itu karena memang aku termasuk orang yang tidak tertarik mendengar suara Tuhan. Baru sesudah ketiga kalinya tulisan di dinding dengan tulisan yang sama maka aku baru percaya bahwa aku akan mendapat anak laki-laki.

Apa yang Tuhan sudah nyatakan tidak pernah meleset, benar tahun depan aku hamil dan mendapat seorang anak laki-laki dan aku menamakannya Hein Herman Musa. Nama Musa sengaja aku taruh sebab aku percaya bahwa anak ini berasal dari Tuhan.


Kesembuhan dari berbagai penyakit.


Iblis tidak senang atas kebanggaanku memiliki anak itu. Kata-kata ini ku ucapkan dengan suara lantang sekalipun dalam kelemahan, aku yakin bahwa darah Yesus di atas Golgota mengalir dalam tubuhku.

Saat ucapanku berhenti maka aku merasakan aliran panas berawal dari telapak kakiku ke seluruh tubuhku, sehingga aku begitu merasakan kehangatan yang belum pernah aku alami. Aku sembuh, dengan iman aku sembuh, dan aku merasakan kesembuhan yang sempurna bukan dari transfusi dari darah suster, tetapi transfusi darah Yesus yang mengalir.

Lagi-lagi aku diserang penyakit yang sangat menakutkan. "Kanker otak". Mendengarnya saja sudah membuat bulu kuduk berdiri, tetapi itu fakta yang kualami, aku dinyatakan sakit kanker oleh dokter Tobing, (RS Cikini)-(Antien : ini dokter Mangasa Tobing ya? - ) yang semula tidak pernah memberitahukan kepadaku. Aku mengalami sakit yang luar biasa dikepalaku, tidak boleh mendengar benturan apapun juga, tubuhku yang sudah kurus kering, dan lemah itu masih digerogoti dengan pandangan mata yang tidak menentu seakan-akan mata ingin copot dari tempatnya, terkadang aku tidak mampu menahan sakit kepalaku, dan seringkali membenturkannya ke tembok berulang-ulang kali.

Ketika aku tidak tahan lagi dan kutanya dokter yang tidak mau memberitahu penyakitku. Aku memaksanya, karena dokter pikir aku akan takut kalau mendengar jenis penyakit yang kualami tetapi aku yakinkan bahwa sakit apapun juga aku terima.

Ketika dokter Tobing mengatakan aku sakit kanker otak, maka dengan iman kuangkat tanganku dan aku tidak pernah takut mati, sebab aku sudah menyaksikan Sorga yang begitu indahnya. Kuangkat tanganku dan aku berkata:" Tuhan cabut nyawaku, sekarang aku siap jika Engkau ingin mengambilnya."

Aku tidak ingin terkapar di meja operasi dan menyusahkan suami dan anak-anakku. Aku percaya Tuhan yang kupercayai memiliki kuasa yang tidak pernah berubah. Kuteriakkan kata-kata penyerahanku, tetapi Tuhan belum waktunya mengambil nyawaku, Ia bebaskanku. Hari itu juga aku muntah-muntah dan aku melihat apa yang kumuntahkan bukan makanan yang aku makan.

Aku tidak tahu apa jenisnya, tetapi aku lihat beraneka ragam dan beraneka warna, dan Puji Tuhan, Yesus Kristus menyembuhkanku secara total.

Beberapa hari kemudian aku datang kepada dokter yang memeriksaku dan setelah dilakukan scan ulang, dokter itu terperanjat dan berkata, bahwa tidak ada lagi daging dalam otak yang menjadi biang kerok "Kanker otakku". Haleluyah aku sembuh. Dokter inipun terheran-heran dan bertanya kemana perginya kanker tersebut. Maka dengan spontan kujawab, tanyakan saja kepada Tuhan bahwa Ia yang sudah menyembuhkanku.


Aku menyaksikan neraka.

Iblis memang biang keladi dari semua penyakit dan kesusahan, belum puas ia mencercaku dengan berbagai macam penyakit, ia masih memberi bonus penyakit kanker pankreas, dan penyakit jantung.

Penyakit ini tidak membuat keluargaku termasuk suamiku percaya. Baru sesudah aku jatuh dan tidak sadarkan diri baru mereka percaya. Ketika aku terjatuh dan tidak sadarkan diri, kembali Tuhan membawaku bersamaNya. Wajah dan kepribadian Tuhan Yesus yang aku saksikan jauh berbeda dengan wajah siapapun di muka bumi ini. Kusaksikan tanganNya yang berlobang paku, dan lambungNya yang tertusuk tombak, namun demikian luka itu tidak mengurangi keagungan pribadiNya yang luar biasa dan suaraNya yang lemah lembut menyapaku dan berkata: "Jangan berpaling dan bertobatlah, jika engkau berpaling dari padaKu, engkau akan seperti orang-orang itu." Sembari Ia menunjukkan tanganNya dan membawaku ke neraka yang penuh manusia-manusia yang disiksa. Di sana aku menyaksikan mertuaku laki-laki. Aku berkata kepada Tuhan: "Tuhan, itu mertuaku, mengenal aku."

Aku sudah berulang kali mengirimkan hamba-hambaKu namun ia tetap tidak percaya sampai akhir hayatnya, ia tidak mau bertobat. Dan tempat itulah yang layak baginya sampai selama-lamanya. "

Aku dibawa berjalan-jalan di tengah-tengah neraka, aku menyaksikan lorong-lorong, sumur-sumur neraka yang gelap gulita, panasnya api neraka melelehkan tubuh mereka.

Aku mendengar mereka berteriak-teriak, Tuhan ampuni aku ..... Tuhan ampuni aku .... Tuhan ampuni aku ..... ketika menyaksikan apa yang mereka perbuat, aku berkata kepada Tuhan ... ampunilah mereka. Tuhan berkata tidak anakKu, apa yang mereka perbuat di dunia itu, itulah hukumannya.

Yesus berjalan tanpa menengok mereka, namun kulihat air mataNya mengalir. Jumlah orang-orang di neraka sangat banyak. Mataku menyaksikan betapa menderitanya mereka. Anak-anak remaja dan pemuda yang hidup dalam dosa, membunuh, memperkosa, perempuan-perempuan yang berzinah, para pelacur sangat disiksa dan mereka meraung-raung minta pengampunan.

Dosa-dosa mereka aku ketahui dari Yesus sendiri, bahwa Yesus tahu apa yang setiap orang perbuat. Kalau saudara sedang membaca tulisan ini, jangan sekali-kali berbuat dosa, sebab akibatnya sangat fatal yakni neraka yang kekal, dan kusaksikan sendiri dengan mataku dalam alam roh, penderitaan mereka sangat ..... sangat sengsara sekali ..... bertobatlah.

Aku tidak sedang menakut-nakuti, atau sedang berkhayal tentang neraka, sebab sampai saat ini tidak pernah satu kalipun buku tentang neraka aku baca, orang yang pernah menyaksikan neraka akan tahu betapa dahsyat penderitaan di sana.

Aku menyaksikan ada air dan membayangkannya lagi, merinding bulu romaku. Sebab air panas itu untuk para pemuda dan remaja, para pezinah yang berada dalam penjara-penjara di sana. Aku tidak menyangka bahwa yang kusaksikan bukan saja rakyat jelata, tetapi aku juga menyaksikan beberapa tokoh spiritual, dan para pejabat orang kaya yang pernah kukenal di bumi ini.

Rupa-rupanya doa-doa yang dinaikkan untuk orang mati itu tidak ada artinya sebab mereka yang ada di neraka adalah vonis terakhir dari Tuhan dan itu tidak dapat diganggu-gugat!

Aku bertanya kepada Tuhan untuk orang-orang yang aku kenal, sebab aku mengenal mereka yang ada di bumi nampaknya bukan orang jahat bahkan orang baik, aku tanyakan itu kepada Tuhan: "Tuhan mengapa mereka ada di sana ??"

Tuhan menjawab: "AnakKu memang mereka memberi orang miskin, mereka memberi bukan dari jerih lelahnya tetapi dari harta orang lain. Dengan hartanya mereka sanggup melakukan apa saja. Tetapi mereka berpaling dari padaKu, bahkan mereka pernah menyuruh membunuh orang lain demi kepentingannya sendiri, Aku tidak kenal mereka. Enyahlah dari padaKu."
Sementara ia berkata seperti itu maka ditutupnya pintu penjara bagi mereka yang berada dalam keadaan gelap gulita dan kertak gigi.

Saudara yang kekasih, aku ingin memberitahukan, jangan sekali-kali masuk neraka, penyesalan seumur hidup dan tidak pernah ada pengampunan.

Harta dan doa-doa manusia seluruh duniapun tidak akan sanggup mengangkat seseorang dari lobang neraka yang paling dalam. Dengan tangisan yang mendalam seorang yang ada di neraka menjumpaiku, dengan ratapannya, ia katakan supaya mereka tidak masuk ditempat ini.
Kujawab: bahwa aku tidak memiliki kemampuan untuk itu, sebab kita berbeda tingkat sosial yang sangat jauh. Aku juga menyaksikan mertuaku laki-laki dengan wajah ketakutan dan telanjang, menanti giliran penyiksaan.

Sampai sekarang aku dibuat ngeri oleh pemandangan itu. Aku beritahukan ini kepada suami dan anak-anakku supaya tetap tinggal di dalam Yesus, dan setia kepadaNya, jangan sekali-kali murtad. Sebab bila murtad tidak ada lagi pengampunan, seperti yang aku dengar langsung dari Tuhan sendiri. Jangan sekali-kali berbuat dosa agar tidak masuk dalam neraka yang kekal.

Itulah kisah yang membuatku mengasihi Tuhan lebih sungguh sungguh, masih banyak kesaksian yang Tuhan berikan, mungkin kesempatan lain aku dapat menceritakannya lagi.

Namun setelah Tuhan membawaku ke neraka, Ia dengan penuh kasih juga menuntunku kembali ke bumi dimana aku menjumpai tubuhku yang sudah menjadi mayat beberapa jam, dan aku hidup kembali sebab pada waktu bersama Tuhan, Tuhan menunjukkan kepadaku dua buku yakni buku kehidupan dan buku kematian.

Ketika Tuhan ingin membawaku ke bumi aku menolaknya sebab aku sudah merasakan indahnya bersama Tuhan. Namun Tuhan menunjukkan kepadaku buku kematian dan di sana tidak tertulis namaku, dan ketika Ia menunjukkan buku kehidupan maka Tuhan menunjukkan kepadaku sebuah nama di sana di buku kehidupan "MARGARETHA YOHANA ELIZABETH" Itulah namaku.

Aku bergirang penuh suka cita, aku tidak pernah mau kembali, sebab namaku sudah ada di buku kehidupan. Aku menyaksikan pintu Sorga yang begitu indahnya.

Ketika aku ingin memegangnya Tuhan berkata: Jangan sentuh pintu itu anakKu sebab engkau belum waktunya. Apabila waktunya tiba Aku akan memberitahukan kepadamu, bulan sepuluh, tanggal sepuluh, jam sepuluh, tetapi Ia tidak pernah mau memberitahukan tahunnya!.

Pada waktu itu Ia memberiku sebuah tongkat namun tidak penuh, hanya separuh saja, Ia berkata selamatkan suami dan keluargamu. Sesudah perkataan Tuhan itu, Ia membawaku kembali ke bumi dan aku kembali bangun dari jasad yang sudah kaku.

Ajaib Tuhan menyembuhkan penyakit itu tidak pernah datang kembali. Puji Tuhan aku sehat dan hidupku milikNya, segenap keluarga dan orang-orang yang kukasihi ada dalam kasihNya. Bila saudara tergolong orang yang belum percaya, jangan biarkan diri saudara masuk dalam neraka yang kekal. Cinta Tuhan Yesus Kristus yang sudah mati di atas kayu salib dan dapat dipastikan bila kita setia padaNya, maka kita mendapat Sorga yang memiliki keindahan yang tidak pernah tertandingi oleh gemerlapnya dunia ini.

Amin

1 komentar:

  1. Kita harus tetap teguh dalam iman,dan hidup kudus,kita pasti dapat jaminan hidup kekal bersama Tuhan Yesus ! GBU

    BalasHapus