Imamat 11:44: Sebab Akulah TUHAN, Allahmu, maka haruslah kamu menguduskan dirimu dan haruslah kamu kudus, sebab Aku ini kudus, dan janganlah kamu menajiskan dirimu dengan setiap binatang yang mengeriap dan merayap di atas bumi.
Seluruh gagasan di balik ayat Imamat 11:44 membuat saya gila ... saya ingin saudara tahu bahwa saya memohon kepada Tuhan dalam doa mengenai ayat ini yaitu mengenai dosa. Berjuang melawan dosa... saya berkata kepada Tuhan bahwa saya mengerti bagaimana DIA adalah Kudus, tetapi gagasan untuk menjauh dari dosa tampaknya menjadi konsep yang paling tidak mungkin. Sebagai contohnya, saya stres karena subjek ini, saya membaca beberapa buku dan bertemu dengan pendeta gereja saya sesekali untuk membahas masalah ini dan masih saja begitu bingung. Apakah Tuhan "bersungguh-sungguh" ketika IA berkata agar kita menjadi kudus?
Jadi saya memohon kepada Tuhan dalam doa berkali-kali mengatakan bahwa saya pikir gagasan mengenai hidup kudus itu sudah jelas bagus, tapi saya tidak dapat melihat bagaimana orang dengan standar yang biasa (rata-rata) bisa menaklukkan hal yang satu ini. Namun, saya sering berdoa mengingatkan Tuhan bahwa siapapun yang lapar dan haus akan kebenaranNYA akan diisi. Saya tahu bahwa kebenaran ada di Alkitab meskipun saya masih tidak memahaminya. Matius 5:6: Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Suatu hari, Tuhan memberi saya suatu pencerahan setelah begitu banyak merenungkan hal ini dan stress.
Saya sadar bahwa Tuhan itu Kudus dan murni 100 persen dari waktu ke waktu ... seperti jarum kompas, yang selalu menunjuk ke arah Utara. Jika saudara tersesat di hutan dan saudara memiliki sebuah kompas dengan jarum yang selalu menunjuk ke Utara, saudara dapat menemukan jalan keluar dari hutan. Tuhan adalah seperti jarum kompas yang handal yang selalu menunjuk ke Utara tanpa kegagalan. Saya juga terpikir bahwa di neraka, tak ada seorang pun atau tempat untuk berpaling kepada kebenaran secara utuh. Tidak akan ada kebenaran di dalam neraka, tidak ada kompas yang selalu menunjuk ke Utara. Kebenaran terus saja berkurang bahkan hari-hari ini di dunia.
Pada saat itu, saya menyadari bahwa saya tidak dapat mengejar apa yang tidak pernah saya harap-harapkan. Lalu saya menyadari betapa komoditas kebenaran, keadilan, kemurnian, dan kesucian ini terbatas dalam kehidupan ini dan benar-benar hampa di neraka. Tiba-tiba saya memiliki perasaan yang kuat di mana kekudusan Tuhan itu penting sekali dan betapa pentingnya bahwa Dia selalu dan selalu konsisten dengan kesucian serta kekudusan. Kebenaran ini memukul saya begitu kuat sehingga saya menangis selama beberapa hari dan saya berpikir betapa saya benar-benar menghargai dan mengharapkan kebenaran dan kekudusan Tuhan.
Tuhan hanyalah sempurna, murni, benar, baik, tanpa dosa, dan kudus. Dia akan selalu menjadi kudus dan saudara dapat mengandalkanNYA. Apa lagi yang dapat saudara andalkan selain daripada itu? Dimana saudara bisa menemukan satu figur yang membawa keadilan seutuhnya, kebenaran mutlak, kemurnian, dan kekudusan mutlak kecuali Tuhan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar