Laman

Sabtu, 17 Agustus 2013

AKU ADALAH GEMBALA YANG BAIK - Disampaikan Oleh Watini Chandra

Saya dibawa roh kudus menonton suatu adegan film sedih. Seperti menonton film 3 dimensi di mana kita bisa ikut bergabung dengan kegiatan pekerjaan mereka. Saya melihat para gembala yang sedang mengembalakan domba. Ada banyak domba yang digiring untuk diberi makan dan minum ketempat yang sudah disediakan. Hingga pada suatu hari saya melihat ketika menggiring domba, tiba tiba ada satu domba yang memberontak dan keluar dari kumpulan domba-domba yang sedang digiring pulang. Tiba tiba satu domba yang keluar dari kumpulan ini berulah berlari kesana dan kesini. Para gembala sudah mengejar untuk menyuruhnya berbalik tapi domba ini sangat nakal dan tidak mau mendengar suara gembala untuk berbalik. Akhirnya ia makin jauh dan lari ke tengah hutan di mana binatang buas menanti. Sampai domba ini berlari ke tepi sungai…sudah diteriaki dan dikejar oleh gembala untuk kembali tapi tetap saja tidak mau berbalik hingga tiba-tiba ada buaya yang menerkam kaki dari domba yang nakal ini. Begitu tahu domba ini diterkam, para gembala menahan domba tersebut agar tidak dimakan, tapi mereka hanya berteriak-teriak dan memukul buaya tersebut. Tidak ada yang berusaha membunuh atau bergelut untuk melepaskan domba dari mulut buaya. Sedangkan domba-domba yang ditinggalkan itu melihat keadaan teman yang sedang dalam bahaya. Lalu domba-domba lain yang tidak ada gembalanya itu berbondong-bondong berlari ketakutan pulang ke kandang.

Melihat keributan domba seperti ada sesuatu yang terjadi, pemilik domba pun keluar melihat keributan domba seperti merasakan ada sesuatu yang terjadi. Beberapa domba mendekat ke pemiliknya seperti mengadukan sesuatu dan seperti pemilik domba itu tahu jika domba miliknya sedang ada masalah. Ketika dia menghitung domba yang berbalik, dia menemukan domba miliknya ada yang kurang satu dan juga melihat tidak ada pengembala yang ikut mengiringnya ke kandang. Lalu dengan marah dia mencari para gembala yang meninggalkan domba miliknya. Saat dia menemukan para gembala yang dipekerjakan itu sedang sibuk menyelamatkan domba yang diterkam buaya, pemilik gembala ini menghampir gembala-gembala yang hanya terteriak teriak, memukul dan menahan domba tapi tidak mau berusaha melawan dan melepaskan mulut buaya yang mengigitnya. Lalu dengan marah dia menegor para gembala itu “betapa bodoh kalian jika hanya bisa menahan, berteriak teriak dan memukulnya saja. Padahal kalian di sini berjumlah banyak!!” Lalu dia melepaskan sepatu kemudian dia terjun sungai. Dia bergumul dan berkelahi agar buaya itu melepaskan domba miliknya. Akhirnya buaya itu melepaskan gigitannya kemudian dia mundur ke bawah seperti buaya itu marah dan berkelahi dengan pemilik domba. Pada akhir dimenangkan oleh pemilik domba. Saat dia mau keluar dari sungai tersebut, tiba tiba ada buaya lain yang menerkam dan mengigit serta ditarik ke bawah sungai. Kelihatan bukan satu tapi banyak, sedangkan di pinggiran para gembala yang dipekerjakan tetap tidak mau menolong dan hanya bisa berteriak teriak mengusir dan melemparkan batu, kelihatan mereka tidak mau belajar dari cara yang ditunjukan si pemilik domba hingga akhirnya pemilik domba kelelahan hingga dia diterkam dan dimakan buaya. Darah bercucuran serta daging tercabik-cabik. Adapun makna dari cerita di atas, saya seperti dijelaskan betapa berharga satu domba ini. Seandainya dia mau melepaskan tentu pemilik ini akan selamat, tapi begitu berharganya domba ini hingga tidak menyayangi nyawanya. Sungguh besar kasih atas pengorbanan yang diberikan. Amen.
Yohanes 10:7-18 Maka kata Yesus sekali lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Akulah pintu ke domba-domba itu. Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput. Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan. Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya; sedangkan seorang upahan yang bukan gembala, dan yang bukan pemilik domba-domba itu sendiri, ketika melihat serigala datang, meninggalkan domba-domba itu lalu lari, sehingga serigala itu menerkam dan mencerai-beraikan domba-domba itu. Ia lari karena ia seorang upahan dan tidak memperhatikan domba-domba itu. Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku. Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala. Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku." 

Pada tanggal 14 Agustus 2013 pada malam hari setelah mengirim kumpulan artikel di group ini (Group di Facebook - “Join Us”), saya sudah kelelahan ingin tidur, tapi saya tidak bisa tidur. Berulang kali saya pejamkan mata tapi serasa ada sesuatu yang menganjal. Perasaan saya seperti ada yang mau berbahasa roh. Saya melihat jam sudah pkl 2.30, tapi kog belum bisa tidur. Wah sepertinya ada sesuatu yang ingin disampaikan. Lalu saya bertanya kepada roh kudus: “apakah aku berbahasa roh saja?” Dalam hati mengatakan ya. Saya coba menyembah sambil tidur. Ini sudah sangat malam, ada rasa letih dan saya seperti sudah tidak kuat untuk bangun. Saya pikir menyembah dan berbahasa roh sambil tidur saja karena ada rasa kantuk yang membuat saya tida kuat. Saat saya menyembah sambil tidur, saat itu saya melihat langit gelap gulita dan saya melihat lubang yang hanya dikelilingi lingkaran cahaya mirip sinar matahari dan saya melihat entah itu bulan atau matahari berwarna gelap/hitam dengan sinar cahaya yang sudah redup atau mati!

Matius 24:29 "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.

Joel 2:31 Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan Bulan menjadi darah sebelum datang nya hari Tuhan yg hebat dan dahsyat itu. 

Wahyu 6:12......dan Matahari menjadi hitam bagaikan karung rambut dan Bulan menjadi merah seluruhnya bagaikan darah. 

Kembali saya terus berbahasa roh, dan sepertinya aku merasa ingin bernubuat lalu saya coba ambil rekaman suara agar dapat mencatat nubuatan yang diterima hamba ini, walaupun ada rasa kantuk tapi saya harus taat untuk menyampaikan:

“HambaKU dengarkanlah AKU, AKU berkata padamu. AKU tahu apa yang terjadi di dunia ini. Apapun yang KUkatakan dengarkanlah. AKU tahu apa yang sedang terjadi di dunia ini, apapun yang terjadi janganlah engkau menyerah. Apapun terjadi janganlah engkau takut, apapun yang terjadi semua akan tergenapi, apapun yang terjadi engkau harus berserah padaKU. Semua akan digenapi. Semua harus genap, apapun yang terjadi janganlah engkau menyerah. Kau harus kuat dan teguh. Apapun yang terjadi jangan menyerah pada keadaan. Semua harus terjadi. Semua harus tergenapi. Janganlah kau lari dari itu semua, AKU tak tahu lagi harus berkata kata apa. AKU hanya menyerahkan semua ini ke dalam tanganmu, apapun yang terjadi janganlah engkau menyerah. Semua harus tunduk padaKU. Janganlah lari daripadaKU. Jangan kalian menyerah pada keadaan apapun. Semua harus tergenapi, semua harus terjadi, jangan menyingkir dari itu semua. Semuanya harus kuat disaat tengah menghadapi apapun yang terjadi, semua harus kuat apapun yang terjadi, kalian tidak bisa menyingkir karena semua harus digenapi, apapun yang terjadi semua harus berserah padaKU dan kalian tidak bisa lari tanpa diriKU. AKU tahu semuanya, berserahlah padaKU. Semuanya akan terjadi. Apapun yang terjadi semua harus digenapi... blood moon... blacksun...akan terjadi juga…semua akan tergenapi, tetapi janganlah kalian menduga-duga semuanya, ada kalanya waktunya tidak ketahui oleh siapapun. Jangan kalian main-main dengan waktuKU, karena waktuKU adalah milikKU. Kalian tidak boleh menebak-nebak waktuKU. Walau kalian hanya bisa menduga-duga, kalian tidak bisa menentukan waktuKU.

AKU melakukan perbuatanKU, AKU akan bertindak. Kalian tidak dapat bertindak tanpa persetujuanKU akan tetapi semuanya, AKU yang menetukan waktu. Semua harus dilaksanakan. Kalau kalian menebak-nebak waktuKU, AKU tidak mengizinkan. Adapun yang kalian semua ketahui, semua hal harus digenapi tetapi mengenai waktu…AKU yang membuat waktuKU sendiri. AKU yang menentukan semua, kalian tidak menebak kapan waktuKU. Kalian berjaga jaga saja. Jangan kalian mengatur waktuKU. AKU tak ingin kalian sibuk dengan menghitung waktuKU. Jangan kalian mengatur waktuKU karena AKU yang melakukan semua. Serahkan itu semua padaKU, karena AKU harus berbuat. Kalian hanya menunggu saja, jangan kalian menebak-nebak waktuKU karena AKU tidak suka waktuKU diatur, berserahlah padaKU karena AKU yang berperkara. Kalian tidak berhak mengatur waktu-waktuKU yang pada akhirnya kalian hanya menebak-nebak saja. Karena itu AKU mohon...kalian perhatikan waktu kalian saja. Persiapkan diri kalian saja, baca firman dan berdoa. Itu yang harus kalian fokuskan. Kalian tidak bisa menebak waktuKU karena waktuKU adalah kehendakKU sendiri, janganlah kalian mengatur waktuKU. AKU tidak ingin waktu diatur dan dibuat manusia. Semuanya, AKU ingin kalian fokus kepadaKU saja, karena AKU sedang berpekara akan dunia ini. Kalian hanya menunggu saja apa yang menjadi dan lakukan pekerjaan kalian saja. Kalian buat waktu kalian ini berjalan dengan baik. Kalian gunakan waktu ini dengan sebaik mungkin tanpa memikirkan waktu-waktuKU saja. Waktu-waktuKU yang akan datang, itu bukan urusan kalian tapi kalian harus memikir bagaimana kalian menyelesaikan tugas kalian, menyelesaikan waktu kalian sebaik mungkin...Amen.

Matius 24:42-51 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga." "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."

-
Disampaikan melalui Watini Chandra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar