Suatu hari yang mengejutkan, suatu peristiwa yang paling menakjubkan yang diharapkan oleh orang-orang kudus terjadi. Sangkakala ditiup oleh dua malaikat yang besar. Suara bergema dan kuburan mulai retak serta terbuka. Tubuh orang-orang dari kubur itu keluar. Mereka menghilang seketika. Orang-orang kudus di bumi yang menghilang dengan cepat seperti sebuah film.
Segera setelah Tuhan Yesus mengumpulkan orang-orang kudus-Nya dari bumi, hujan api mulai tercurah. Mengerikan, karena banyak orang tewas dalam pencurahan murka Tuhan ini.
Saya melihat orang-orang kudus bersukacita saat mereka berbaris masuk ke kota emas. Mereka memegang daun palem di tangan mereka sebagai lagu kemenangan. Anak Domba, Tuhan Yesus berada di depan mereka. Malaikat terbang di atas orang-orang kudus. Ketika mereka sampai ke takhta Bapa, semua membungkuk kecuali Yesus. Dia berkata, "Bapa, sudah selesai. Mereka pulang sekarang."
Keheningan terjadi ketika setiap orang sujud di hadapan Bapa. Para malaikat yang terbang di atas tidak bergerak di udara. Allah Bapa berkata, "Bangunlah anak-anak karena kalian sudah didapati setia melayani dan layak untuk ikut ambil bagian dalam pernikahan Anak Domba." Sebuah suara keras menggelegar dari takhta itu, "Sekarang adalah waktunya bagi orang-orang kudus untuk makan bersama Tuhan dan makan di meja yang sama dengan Bapa mereka. "Orang-orang kudus duduk di tempat mereka yang sudah ditandai. Peralatan makan seperti pisau, sendok dan garpu, memiliki nama-nama orang yang menggunakannya dan ditulis dalam bentuk tulisan tangan berwarna emas. Tuhan Yesus yang mulai makan terlebih dahulu sebelum orang-orang kudus lainnya bergabung. DARI PENGLIHATAN SAYA, SAYA DIPERINTAHKAN: "TULISLAH, KARENA PENGLIHATAN INI UNTUK WAKTU DAN MUSIMNYA. INI AKAN DILAKUKAN SEPERTI YANG TELAH AKU BERITAHUKAN KEPADA ORANG-ORANG KUDUS DI BUMI."
Disampaikan oleh Pius Joseph
Segera setelah Tuhan Yesus mengumpulkan orang-orang kudus-Nya dari bumi, hujan api mulai tercurah. Mengerikan, karena banyak orang tewas dalam pencurahan murka Tuhan ini.
Saya melihat orang-orang kudus bersukacita saat mereka berbaris masuk ke kota emas. Mereka memegang daun palem di tangan mereka sebagai lagu kemenangan. Anak Domba, Tuhan Yesus berada di depan mereka. Malaikat terbang di atas orang-orang kudus. Ketika mereka sampai ke takhta Bapa, semua membungkuk kecuali Yesus. Dia berkata, "Bapa, sudah selesai. Mereka pulang sekarang."
Keheningan terjadi ketika setiap orang sujud di hadapan Bapa. Para malaikat yang terbang di atas tidak bergerak di udara. Allah Bapa berkata, "Bangunlah anak-anak karena kalian sudah didapati setia melayani dan layak untuk ikut ambil bagian dalam pernikahan Anak Domba." Sebuah suara keras menggelegar dari takhta itu, "Sekarang adalah waktunya bagi orang-orang kudus untuk makan bersama Tuhan dan makan di meja yang sama dengan Bapa mereka. "Orang-orang kudus duduk di tempat mereka yang sudah ditandai. Peralatan makan seperti pisau, sendok dan garpu, memiliki nama-nama orang yang menggunakannya dan ditulis dalam bentuk tulisan tangan berwarna emas. Tuhan Yesus yang mulai makan terlebih dahulu sebelum orang-orang kudus lainnya bergabung. DARI PENGLIHATAN SAYA, SAYA DIPERINTAHKAN: "TULISLAH, KARENA PENGLIHATAN INI UNTUK WAKTU DAN MUSIMNYA. INI AKAN DILAKUKAN SEPERTI YANG TELAH AKU BERITAHUKAN KEPADA ORANG-ORANG KUDUS DI BUMI."
Disampaikan oleh Pius Joseph
Tidak ada komentar:
Posting Komentar