23 Agustus 2013
Saat itu hari cerah dan di seluruh bumi ada banyak sekali kegiatan yang bermacam-macam. Saya dan seorang saudari sedang memberitakan Injil kepada orang-orang untuk bertobat dari dosa-dosa mereka karena Mesias akan datang. Orang-orang yang kami injili mulai ke saudari ini dan mulai melakukan serangan seksual terhadapnya. Dan ketika saya mencoba untuk menyelamatkannya dari cengkeraman mereka, mereka memukuli saya dengan tokat secara bersamaan. Pada saat mereka memukul dan mengganggu kita, suara sangkakala terdengar. Penyerang kami mengangkat kepala mereka dan melihat pemandangan yang paling menakjubkan yang pernah ada. Keindahan awan itu sendiri membuat mereka silau. Tuhan Yesus sendiri dengan segerombolan malaikat yang sangat banyak berada di awan. Orang-orang Kudus, semua dihiasi dalam pakaian putih mengkilap bernyanyi suatu lagu yang sangat indah yang tidak pernah dinyanyikan oleh paduan suara di bumi. Tuhan mengisyaratkan dengan tangan dan ada keheningan sejenak di awan. Kemudian seorang malaikat yang gagah meniup terompetnya. Ketika penyerang kami melihat, kita tidak ada lagi.
Kami telah diangkat. Sukacita saya tak terbatas. Air mata mengalir tanpa henti di mata saya. "Oh mati", saya berseru, "manakah sengatmu." Saya berjalan di antara orang kudus dengan memancarkan kemuliaan yang terus membasuh saya. Saya memandang dan melihat banyak orang-orang yang saya kenal. Kami saling berpelukan. Ini adalah hal yang paling indah yang pernah terjadi kepada saya. Pemandangan kemudian segera berubah ke bumi. Saya melihat betapa bingung orang-orang yang ada di bumi. Orang-orang berlarian diselimuti ketakutan. Banyak dari mereka mulai mengaku dosa mereka dan meminta belas kasihan Tuhan. Seperti ada perang yang terjadi di seluruh dunia. Iblis-iblis mulai menyergap orang-orang. Mereka menangkap begitu banyak orang dan menempatkan rantai di leher dan tangan mereka.
Orang-orang yang lainnya tewas. Begitu banyak pendeta yang termasuk di antara para tawanan. Mereka yang menolak untuk mengizinkan tanda binatang itu dipakai pada tubuh mereka, akan dibunuh dengan kejam. Saya melihat ada seorang pendeta terkenal di bumi yang telah ditinggalkan menolak tanda binatang itu. “Maukah kau menerima tanda binatang?" Setan-setan geram. Dia menggelengkan kepalanya dalam perlawanan. Mereka memotong dua ibu jarinya. Setan-setan itu tampaknya sangat senang sekali akan apa yang sedang mereka lakukan." Akankah kau menerima tanda binatang ini? "Setan-setan meraung ke arahnya. Dia menggelengkan kepalanya sebagai tanda tidak mau. Mereka memotong semua lima jari di kakinya. Dia berteriak dan meratap. Setelah mereka memberikan tekanan terhadap pendeta ini untuk menerima tanda binatang itu tapi gagal, mereka melemparkan pendeta ke dalam tangki asam yang besar. Di sana ia berteriak-teriak dan meninggal.
Saya melihat penderitaan lain yang mematikan yang benar-benar menyesakkan agar menerima tanda binatang itu. Di sana saya melihat bagaimana tangan orang diamputasi dengan golok. Darah membanjiri seluruh tanah. Sebagian besar orang-orang di sana yang tangannya sudah terputus, mereka menerima tanda binatang.
Saya melihat bahwa peringatan dari Tuhan bagi kita untuk mempersiapkan pengangkatan memang benar adanya. Sekarang berapa banyak orang percaya yang telah mendapati dirinya di antara mereka yang ditinggalkan. Segumpal asap naik ke udara. Bau daging terbakar begitu menyengat dalam hidung saya. Saya melihat banyak orang yang dibakar hidup-hidup. Kematian menyiksa yang sangat lambat. Lainnya, seperti makanan di atas api yang diletakkan di dalam pot air dan direbus sampai mati. DARI PENGLIHATAN INI, YESUS BERKATA KEPADA SAYA: "itulah sebabnya mengapa AKU tidak ingin orang kudus manapun yang tertinggal. AKU sedang memberi peringatan sekarang dan biarkan umatKU mendengarkanKU"
Disampaikan oleh Pius Joseph
Saat itu hari cerah dan di seluruh bumi ada banyak sekali kegiatan yang bermacam-macam. Saya dan seorang saudari sedang memberitakan Injil kepada orang-orang untuk bertobat dari dosa-dosa mereka karena Mesias akan datang. Orang-orang yang kami injili mulai ke saudari ini dan mulai melakukan serangan seksual terhadapnya. Dan ketika saya mencoba untuk menyelamatkannya dari cengkeraman mereka, mereka memukuli saya dengan tokat secara bersamaan. Pada saat mereka memukul dan mengganggu kita, suara sangkakala terdengar. Penyerang kami mengangkat kepala mereka dan melihat pemandangan yang paling menakjubkan yang pernah ada. Keindahan awan itu sendiri membuat mereka silau. Tuhan Yesus sendiri dengan segerombolan malaikat yang sangat banyak berada di awan. Orang-orang Kudus, semua dihiasi dalam pakaian putih mengkilap bernyanyi suatu lagu yang sangat indah yang tidak pernah dinyanyikan oleh paduan suara di bumi. Tuhan mengisyaratkan dengan tangan dan ada keheningan sejenak di awan. Kemudian seorang malaikat yang gagah meniup terompetnya. Ketika penyerang kami melihat, kita tidak ada lagi.
Kami telah diangkat. Sukacita saya tak terbatas. Air mata mengalir tanpa henti di mata saya. "Oh mati", saya berseru, "manakah sengatmu." Saya berjalan di antara orang kudus dengan memancarkan kemuliaan yang terus membasuh saya. Saya memandang dan melihat banyak orang-orang yang saya kenal. Kami saling berpelukan. Ini adalah hal yang paling indah yang pernah terjadi kepada saya. Pemandangan kemudian segera berubah ke bumi. Saya melihat betapa bingung orang-orang yang ada di bumi. Orang-orang berlarian diselimuti ketakutan. Banyak dari mereka mulai mengaku dosa mereka dan meminta belas kasihan Tuhan. Seperti ada perang yang terjadi di seluruh dunia. Iblis-iblis mulai menyergap orang-orang. Mereka menangkap begitu banyak orang dan menempatkan rantai di leher dan tangan mereka.
Orang-orang yang lainnya tewas. Begitu banyak pendeta yang termasuk di antara para tawanan. Mereka yang menolak untuk mengizinkan tanda binatang itu dipakai pada tubuh mereka, akan dibunuh dengan kejam. Saya melihat ada seorang pendeta terkenal di bumi yang telah ditinggalkan menolak tanda binatang itu. “Maukah kau menerima tanda binatang?" Setan-setan geram. Dia menggelengkan kepalanya dalam perlawanan. Mereka memotong dua ibu jarinya. Setan-setan itu tampaknya sangat senang sekali akan apa yang sedang mereka lakukan." Akankah kau menerima tanda binatang ini? "Setan-setan meraung ke arahnya. Dia menggelengkan kepalanya sebagai tanda tidak mau. Mereka memotong semua lima jari di kakinya. Dia berteriak dan meratap. Setelah mereka memberikan tekanan terhadap pendeta ini untuk menerima tanda binatang itu tapi gagal, mereka melemparkan pendeta ke dalam tangki asam yang besar. Di sana ia berteriak-teriak dan meninggal.
Saya melihat penderitaan lain yang mematikan yang benar-benar menyesakkan agar menerima tanda binatang itu. Di sana saya melihat bagaimana tangan orang diamputasi dengan golok. Darah membanjiri seluruh tanah. Sebagian besar orang-orang di sana yang tangannya sudah terputus, mereka menerima tanda binatang.
Saya melihat bahwa peringatan dari Tuhan bagi kita untuk mempersiapkan pengangkatan memang benar adanya. Sekarang berapa banyak orang percaya yang telah mendapati dirinya di antara mereka yang ditinggalkan. Segumpal asap naik ke udara. Bau daging terbakar begitu menyengat dalam hidung saya. Saya melihat banyak orang yang dibakar hidup-hidup. Kematian menyiksa yang sangat lambat. Lainnya, seperti makanan di atas api yang diletakkan di dalam pot air dan direbus sampai mati. DARI PENGLIHATAN INI, YESUS BERKATA KEPADA SAYA: "itulah sebabnya mengapa AKU tidak ingin orang kudus manapun yang tertinggal. AKU sedang memberi peringatan sekarang dan biarkan umatKU mendengarkanKU"
Disampaikan oleh Pius Joseph
Tidak ada komentar:
Posting Komentar