Jumat petang, 18 September 2020, kita memasuki tahun baru Ibrani 5781, tahun Pey Aleph, yang secara profetik memiliki makna “Tahun Mulut Elohim Mengajar”.

Tahun 5781, disingkat Pey Aleph (פא) dalam bahasa Ibrani, memiliki nilai numerik 81. Pey (פ) artinya mulut, dan Aleph (א) adalah kepala dari seluruh alefbet Ibrani, melambangkan Elohim itu sendiri.

Aleph (אלף) dibentuk dari tiga huruf Ibrani: Aleph (א) + Lamed (ל) + Pey (ף sofit).

Aleph (א) dan Lamed (ל) membentuk kata אל El, artinya: Tuhan; dan ף (Pey sofit), artinya: mulut (yang terbuka). Bila digabung, אלף (Aleph) dapat dipahami sebagai: mulut Elohim.

Lamed (ל) artinya: (tongkat) untuk menggiring, instruksi, mengajar.

Lamed (למד) dibentuk dari tiga huruf Ibrani: Lamed (ל) + Mem (מ) + Dalet (ד).

Mem (מ), dalam tradisi Yahudi melambangkan “air” (מים mayim), yang memiliki arti terkait: bangsa-bangsa, umat, kaum-kaum, bahasa.

Dalet (ד), melambangkan “pintu”; kata דֶּלֶת delet, artinya: pintu.

Jika semuanya ini digabung bersama-sama, kita akan mendapatkan: “Mulut Elohim mengajar umat-Nya untuk masuk melalui pintu”.

Tahun 5781 memberi makna bahwa Tuhan akan mengajar umat-Nya untuk berjalan masuk melewati pintu yang sesak itu (Luk. 13:24), menuju kepada dimensi yang baru, dunia yang baru, tatanan yang baru, tingkatan spiritual yang baru, pewahyuan yang baru.

Apa yang perlu kita perhatikan baik-baik dalam kita memasuki tahun baru Alkitab ini? Berikut ini kita akan melihat dua komponen penting, yang akan kita pelajari bersama-sama.

Tongkat

Pada masa kini, tongkat dapat digunakan untuk berjalan. Tetapi di zaman kuno, tongkat merupakan alat dan instrumen penting yang digunakan untuk menggiring dan melindungi. Tongkat gembala adalah instrumen yang paling populer dari semua tongkat dan digunakan untuk menjaga kawanan domba di dalam barisan. Gembala akan menggunakan tongkatnya dalam berbagai cara. Kadang-kadang gembala hanya memegangnya ke satu sisi sehingga kawanan domba bisa melihatnya dan berpaling ke arah yang berlawanan. Di lain waktu gembala akan menyodok mereka di pinggang sehingga kawanan domba itu akan melakukan apa yang gembala ingin mereka lakukan. Dan di waktu yang lain gembala harus menggunakan tongkatnya sebagai senjata untuk menghalau binatang buas yang ingin memangsa kawanan dombanya. Dengan cara yang sama, Bapa surgawi menggunakan tongkat-Nya, yakni Firman-Nya yang Kudus, untuk membimbing, menyodok, mendisiplinkan, dan melindungi kita. Tongkat-Nya merupakan simbol kekuasaan dan otoritas.

Tongkat paling populer kedua di zaman kuno adalah tongkat kerajaan. Tongkat kerajaan Firaun atau tongkat para raja, seringkali, terbuat dari emas dan batu-batu permata. Tongkat ini mewakili kekuasaan dan otoritas. Itu bisa membawa kematian atau bisa membawa kehidupan. Dalam kitab Ester, jika raja tidak mengulurkan tongkatnya ketika ratu Ester masuk ke kamar Raja Xerxes tanpa dipanggil, dia akan dibunuh. Tongkat raja adalah simbol ilahi dari kehidupan dan kematian.

Pada masa kini, kita meminjam kata “staf” (staff: tongkat) yang merujuk pada para pegawai dari sebuah struktur organisasi. Para anggota “staff“, dalam pengertian kuno, adalah batu-batu permata yang ditatahkan kepada tongkat. Secara bersama-sama, mereka mewakili otoritas organisasi itu. Pemilik organisasi dapat mengandalkan mereka yang mendukung dia dan visinya. Dalam perbandingan yang sangat nyata, kita adalah para staf Elohim di bumi pada zaman ini. Dia dapat memakai kita untuk menggenapkan kehendak-Nya dan memajukan agenda kerajaan-Nya.

Bulan Ibrani Elul

Seperti yang sudah Anda ketahui, kedatangan pertama Mesias berkisar pada Hari-hari Raya Musim Semi: Paskah, Roti Tak Beragi, Buah Sulung, dan Shavuot (Pentakosta). Kedatangan kedua Mesias akan berkisar di sekitar tiga hari raya terakhir: Yom Teruah (Hari Peniupan Sangkakala), Yom Kippur (Hari Pendamaian), dan Sukkot (Hari Raya Tabernakel). Karena Yom Teruah, yang lebih dikenal dengan Rosh Hashanah, adalah hari raya besar pertama musim gugur dan waktu ketika Mesias akan datang untuk Mempelai-Nya, bulan Elul yang merupakan bulan terakhir dalam kalender Ibrani, merupakan waktu persiapan untuk peristiwa yang akan mengubah alam semesta ini.

Mari kita mengupas kata “Elul” (אלול) ini dan melihat pesan apa yang disampaikan oleh bahasa Paleo Ibrani yang sebenarnya kepada kita.

hebrew-pictograph

Elul (אלול) dieja aleph (א), lamed (ל), vav (ו), lamed (ל). Dalam hieroglif asli piktograf Ibrani, aleph (א) adalah kepala lembu jantan yang memiliki arti “kekuatan seorang pemimpin / pemimpin yang kuat”. Lamed (ל) adalah tongkat gembala yang memiliki arti “tongkat (galah) untuk menggiring, memberi instruksi, membimbing, memimpin melalui perintah, Torah, otoritas.” Dan akhirnya, vav (ו) memiliki arti “paku atau pasak yang menahan sesuatu dengan kuat di tempatnya, atau menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain”. Itu berarti “paku, menghubungkan, jembatan, mengokohkan, menahan di tempatnya.” Ketika Anda menggabungkan semua ini, arti kuno dari kata Elul (אלול) dapat dipahami sebagai berikut: “Pemimpin yang kuat (YHVH) mengoreksi dengan perintah-perintah-Nya untuk menghubungkan kembali dan mengamankan umat-Nya kembali sepenuhnya di bawah otoritas tongkat-Nya.”

Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, tempelaklah, tegurlah, nasihatilah dengan segenap panjang sabar dan pengajaran! (2Tim 4:2 [ILT2])

Apa arti semuanya ini? Waktu persiapan sebelum Rosh Hashanah dirancang bagi kita untuk dikoreksi dan untuk terhubung kembali dengan Dia. Kita harus keluar dari otoritas kita sendiri, untuk masuk di bawah otoritas-Nya. Ini adalah waktu bagi kita untuk berhenti melakukan segala sesuatu dengan jalan KITA sendiri, dan mulai melakukan segala sesuatu dengan jalan-NYA.

Yang menarik dalam bahasa Ibrani adalah: Elul (אלול) memiliki dua lamed (ל). Ini memberitahu kita bahwa ada dua tongkat pengajar untuk proses ini.

Hanya, awasilah dirimu dan jagalah jiwamu dengan hati-hati supaya engkau jangan melupakan perkara-perkara yang telah matamu lihat, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari hatimu seumur hidupmu. Dan beritahukanlah semuanya itu kepada anak-anakmu dan kepada cucu-cicitmu. (Deut 4:9 [ILT2])

Tetapi engkau, berdirilah di sini bersama-Ku, dan Aku akan mengatakan kepadamu semua perintah, ketetapan dan peraturan yang harus engkau ajarkan kepada mereka supaya mereka melakukannya di negeri yang akan Aku berikan kepada mereka untuk mereka miliki. (Deut 5:31 [ILT2])

Dan perintah-perintah yang aku perintahkan kepadamu hari ini, camkanlah di dalam hatimu! Haruslah engkau menanamkannya kepada anak-anakmu dan membicarakannya ketika engkau duduk di rumahmu, ketika engkau sedang berjalan di jalan, ketika engkau berbaring, dan ketika engkau bangun. (Deut 6:67 [ILT2])

Berdasarkan nas kitab suci di atas (dan masih banyak lagi), mudah untuk melihat bahwa Hukum Elohim dimaksudkan untuk menjadi buku petunjuk bagi kita. Itu adalah tongkat otoritas yang digunakan YHVH untuk menunjukkan dosa kita. Menarik untuk dicatat bahwa huruf terakhir dalam Torah (lima kitab pertama dari Alkitab) adalah lamed (ל) dan huruf pertama Torah adalah beit (ב). Bila digabungkan bersama-sama, mereka membentuk kata Ibrani לב lev, artinya “hati” atau “jantung”, dan dalam bahasa Paleo Ibrani artinya “instruksi-instruksi dalam rumah tangga”. Torah adalah instruksi-instruksi dalam Rumah Tuhan.

Ketika Anda memikirkan kata “hati”, Anda secara otomatis akan memikirkan kata “cinta” atau “kasih”. Dalam bahasa Ibrani, cinta atau kasih adalah אהב “Ahav” – dieja aleph (א), hey (ה), beit (ב) – dan dalam bentuk paleo Ibrani berarti seorang “pemimpin yang kuat membawa pewahyuan ke dalam rumah.” Seorang pemimpin yang baik menyingkapkan isi hati dari rumah – instruksi-instruksi – sehingga akan ada pewahyuan atau kasih sejati. Kasih sejati dan hubungan dengan Tuhan adalah ketika buku petunjuk-Nya disingkapkan sepenuhnya dalam hidup kita.

Dengan ini kita tahu bahwa kita mengasihi anak-anak Elohim, manakala kita mengasihi Elohim dan memelihara perintah-perintah-Nya. Sebab inilah kasih Elohim, bahwa kita memelihara perintah-perintah-Nya, dan perintah-perintah-Nya itu tidaklah berat. (1John 5:2-3 [ILT2])

Tongkat Kedua

Sebab pada saat yang sama Roh Kudus akan mengajar kamu, apa yang seharusnya kamu katakan.” (Luke 12:12 [ILT2])

Namun Penghibur, yakni Roh Kudus, yang akan Bapa utus dalam Nama-Ku, Dia akan mengajar kamu segala sesuatu, dan akan mengingatkan kamu segala sesuatu yang telah Kukatakan kepadamu. (John 14:26 [ILT2])

Tongkat kedua tidak lain adalah Ruach Haqodesh Sendiri! Tongkat pertama adalah api hitam, teks tertulis, dan tongkat kedua adalah api putih, Roh di belakang teks hitam yang membuatnya hidup. Memiliki buku manual itu satu hal. Namun, sangat berbeda jika Anda memiliki guru pribadi untuk mengajar Anda apa arti yang tertulis dalam buku manual itu, dan bagaimana menjalankannya. Ini adalah kuasa ל “lamed” supernatural dari Roh Kudus dalam hidup kita. Di mana tongkat pengajar pertama ada di luar, tongkat kedua ada jauh di dalam, membimbing, menegur, dan menyingkapkan makna sebenarnya dari instruksi-instruksi tertulis dari dalam, supaya terlihat jelas.

Kuasa kedua tongkat ini tidak bisa diremehkan. Kita tidak hanya melihat kiasan yang jelas dari dua tongkat (dua rumah / keluarga) Israel dalam Yehezkiel 37, tetapi kita juga melihat bahwa mereka pada awalnya dimaksudkan untuk menjadi satu di tangan Gembala Agung. Kebenaran dan Roh tidak terpisahkan. Mereka hanya muncul terpisah dari sudut pandang kita sendiri karena kitalah yang memisahkan mereka. Dia memiliki satu Firman dan itu dipenuhi dengan Roh DAN Kebenaran. Seorang pemimpin sejati memimpin keduanya dengan keseimbangan sempurna.

Kita juga dapat melihat gambaran yang sempurna dari dua tongkat di salah satu pasal paling populer di seluruh Alkitab: Mazmur 23. Mari kita membaca bagian pertama bersama-sama:

YHVH adalah gembalaku, aku takkan kekurangan. Dia membaringkan aku di padang rumput hijau, Dia membimbing aku ke air yang tenang; Dia menyegarkan jiwaku. Dia menuntun aku di jalan kebenaran oleh karena Nama-Nya. Sekalipun aku berjalan dalam lembah bayang-bayang maut, aku tidak takut bahaya, karena Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, keduanya menghibur aku. (Ps 23:1-4 [ILT2])

Kedua tongkat ini adalah simbol perlindungan dan didikan. Pemazmur tahu bahwa meskipun ia berjalan melalui tempat yang paling sukar dan paling berbahaya di mana hidupnya ada di lembah bayang-bayang kematian (צַלְמָוֶת tzal-mavet), ia memahami bahwa selama Gembala-Nya memegang kedua tongkat itu di tangan-Nya, ia aman dari segala bahaya. Meskipun Gembalanya harus mengoreksinya, untuk membawanya keluar dari bahaya, atau menggunakan tongkat sebagai senjata melawan musuhnya, tongkat-tongkat (ל “lamed”) adalah yang membuatnya tetap terhubung (ו “vav”) dengan Gembala Agung-Nya.

Kedua tongkat itu dirancang untuk menuntun kita kembali kepada-Nya. Coba Anda singkirkan Torah, dan Roh Kudus hanya bisa memakai sedikit saja untuk menjaga Anda tetap terhubung dengan Bapa. Coba Anda singkirkan Roh Kudus, dan kita hanya memiliki seperangkat instruksi yang stagnan, ritualistik, dan hanya sedikit makna atau kehidupan. Hanya ketika kita menggabungkan Roh dan Kebenaran, dua tongkat Elul, kita benar-benar menjadi penyembah sejati. Ketika Anda membuang kedua ל lamed dari kata Elul (אלול), Anda mendapatkan kalimat dalam Paleo Ibrani, “Pemimpin yang kuat menghubungkan.” Masalahnya adalah kita tidak tahu kepada apa Dia menghubungkan kita, atau bagaimana Dia akan melakukannya. Tetapi ketika kita menambahkan dua ל lamed, kita tahu persis apa yang Dia coba hubungkan dengan kita: Roh dan Kebenaran!

Jadi jika Anda menemukan diri Anda berada di lembah bayang-bayang kematian (צַלְמָוֶת tzal-mavet), terhiburlah oleh tongkat didikan-Nya dan tongkat perlindungan-Nya. Tunduklah kepada tangan kanan-Nya dan lakukan tepat seperti apa yang Dia katakan, MAKA Dia akan “menghidangkan makanan di depanmu, di hadapan lawan-lawanmu; dan mengurapi kepalamu dengan minyak. Kebaikan dan kemurahan akan mengikutimu seumur hidupmu; dan engkau akan tinggal dalam bait YHVH sepanjang masa…” seperti yang dikatakan dalam Mazmur 23:5-6.

Ingin berjalan menurut tuntunan Tuhan? Mulailah dengan belajar memahami waktu-waktu yang Dia tetapkan.