Selain badai-badai besar dan gempa bumi yang baru-baru ini terjadi, salah satu “tulah” Mesir telah terulang kembali ketika serbuan kawanan belalang turun secara massal di beberapa belahan dunia yang terpisah dalam beberapa waktu terakhir.
“Tulah” belalang menyerang Trinidad Tenggara pekan lalu. “Orang-orang ketakutan dan panik karena banyaknya belalang. Saya tidak akan mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya kami melihat belalang, tapi ini adalah pertama kalinya kami melihatnya dalam skala yang begitu besar,” kata Pimpinan Mayaro/Rio Claro Regional Corporation Glenn Ram seperti dikutip Trinidad Express.
Glenn Ram mengatakan bahwa kerusakan terhadap tanaman panenan telah dibatasi dengan penyemprotan, namun kawanan serangga ini telah menjadi pengganggu yang luar biasa bagi para penduduk, “masuk ke dalam pakaian, kendaraan dan tempat-tempat lain yang bisa dimasuki.”
Penduduk Trinidad mengalami peristiwa tulah kedelapan seperti yang dialami orang-orang Mesir ketika Elohim menghukum mereka karena memperbudak orang-orang Yahudi.
Keluaran 10:4-6 (IMB) Karena jika engkau menolak untuk membiarkan umat-Ku pergi, lihatlah, esok hari Aku akan membawa belalang-belalang ke negerimu. Mereka akan menutupi permukaan bumi, dan tidak seorang pun akan dapat melihat bumi. Dan mereka akan memakan habis sisa-sisa yang terluput, yang masih tinggal padamu dari hujan es itu, dan akan memakan habis setiap pohon yang tumbuh di ladang, mereka akan memenuhi rumah-rumahmu, rumah-rumah semua hambamu, dan rumah-rumah semua orang Mesir, baik yang telah dilihat oleh nenek moyangmu ataupun nenek moyang ayahmu, sejak hari mereka lahir di bumi sampai hari ini.”
Trinidad bukanlah satu-satunya wilayah yang diserbu kawanan belalang baru-baru ini. Sejumlah besar kawanan belalang menghancurkan lahan-lahan pertanian di seluruh wilayah selatan Rusia Selatan bulan lalu. Para petani mengalami masa-masa sulit sementara kawanan serangga berkerumun melahap segala tumbuhan yang dapat terlihat. Dalam satu video, nelayan terlihat berjuang melewati awan belalang, menggunakan jaring untuk menangkap serangga untuk dijadikan umpan.
Fakta: Seekor belalang gurun dewasa dapat mengkonsumsi tumbuhan segar kira-kira seberat tubuhnya sendiri per hari, yaitu sekitar dua gram setiap hari. Satu kelompok kecil kawanan belalang (rata-rata sekitar satu ton belalang) bisa memakan sejumlah makanan yang sama per hari setara dengan makanan untuk 10 ekor gajah atau 25 ekor unta atau 2500 orang manusia.
Kawanan besar belalang bisa menggunduli seluruh wilayah, namun bagi sebagian orang (seperti para nelayan Rusia), mereka dianggap sebagai berkat tersendiri. Belalang sebenarnya bisa dikonsumsi dan dianggap makanan lezat di beberapa negara. Meskipun mengkonsumsi sebagian besar jenis serangga dilarang menurut hukum kosher (halal) Yahudi, Talmud mengidentifikasi empat spesies belalang yang kosher dan diizinkan untuk dimakan. Karena identitas spesies-spesies tersebut masih diragukan, kebanyakan orang Yahudi menghindar untuk memakannya.

Tulah Serangga?

Tahun-tahun terakhir ini telah terjadi beberapa “tulah belalang” di berbagai wilayah di seluruh dunia. Belalang adalah tulah ke-8 di Mesir, seperti tertulis dalam Kitab Keluaran, sesudah hujan batu es:
Keluaran 10:13-15 (ILT) Dan Musa mengulurkan tongkatnya ke atas Tanah Mesir. Maka YAHWEH membawa angin timur ke atas negeri itu sepanjang siang dan sepanjang malam itu hingga pagi, dan angin timur itu membawa belalang. Dan belalang itu bermunculan menyelimuti seluruh Tanah Mesir, dan hinggap di seluruh wilayah Mesir, luar biasa banyaknya. Sebelumnya tidak pernah ada belalang seperti yang demikian, dan sesudahnya pun tidak akan ada lagi yang demikian. Dan dia menyelimuti seluruh permukaan tanah, dan negeri itu menjadi gelap. Dan dia melahap seluruh tumbuhan di bumi, dan segala buah pepohonan yang telah hujan batu sisakan. Dan segala yang hijau tidak lagi disisakan pada pepohonan dan pada tumbuhan di padang di seluruh Tanah Mesir.
Yashar 80:33 Dan YAHWEH mengirim dan mendatangkan sejumlah besar belalang ke Mesir, Chasel, Salom, Chargol, dan Chagole, belalang masing-masing menurut jenisnya, yang memakan habis segala sesuatu yang disisakan oleh hujan batu.
Akhir Januari 2016, Argentina berhadapan dengan tulah belalang terbesar dalam 60 tahun. “Para petani tahun lalu [2015] melaporkan melihat kerumunan belalang selebar 6,4 km dan tinggi 3,2 km.” Dan tahun ini lebih parah. Otoritas melakukan fumigasi untuk memusnahkan serangga-serangga yang masih berupa larva, sebelum mereka bisa terbang. “Kami sudah menguasai beberapa wilayah, tapi ini belumlah kemenangan total… Jika mereka terbang, itu bencana.”
Foto-foto dan video kawanan belalang menyerbu lahan pertanian dan desa-desa di Argentina baru-baru ini bukanlah film Hollywood. Gambar-gambar ini nyata… Ribuan belalang menyerbu lahan pertanian di Catamarca, Santiago del Estero, Tucuman dan Córdoba. Kawanan belalang pertama kali tiba di Argentina di Santiago del Estero akhir Juli [2015]. Video ini menunjukkan ribuan belalang melintasi ladang.
Bulan Mei, “Orang-orang mengalami tulah belalang dalam skala Alkitab, ketika kerumunan kawanan belalang menutupi matahari.” “Warga di negara bagian Dagestan, Rusia, berhadapan dengan kerumunan belalang yang menutupi lebih dari 270.000 mil persegi… Otoritas Dagestan, di perbatasan Chechnya, menurunkan kendaraan-kendaraan dan pesawat terbang untuk menghancurkan serangga tersebut.”
Yemen dilanda “tulah” belalang pada April 2016. “Belalang gurun dewasa mampu menahan panas tinggi dan kekeringan, dan terbang sejauh 150 kilometer per hari… Kawanan ini menyebabkan kehancuran panenan. Menurut FAO, bahkan sekawanan kecil belalang – yang mungkin menyelimuti satu kilometer persegi dan terdiri dari 40 juta belalang – dapat menghabiskan makanan setara 35.000 orang per hari. “Fumigasi insektisida dihindari untuk melindungi lebah di wilayah pertanian, dan juga tidak dimungkinkan di beberapa daerah karena aktivitas perang.”
Terjadi juga beberapa “tulah” lalat, dan serangga terbang lainnya, seperti “mayfly”. Tulah ke-5 Mesir adalah lalat:
Keluaran 8:21 (ILT) Dan jika engkau tidak menyuruh umat-Ku itu pergi, lihatlah, Aku akan mengirimkan lalat-lalat kepadamu, dan kepada hamba-hambamu, dan kepada rakyatmu, serta rumah-rumahmu. Dan rumah-rumah orang-orang Mesir akan dipenuhi lalat, dan juga tanah tempat mereka itu berdiri di atasnya.
Bencana lalat yang menakutkan menjadikan hidup warga seperti di neraka, sementara kawanan serangga menyerbu rumah-rumah dan sekolah-sekolah, menyebabkan terjadinya penyakit” di Inggris. “Toko-toko di Liverpool kehabisan stock kertas lalat dan pengusir serangga lain, sementara orang-orang bersusah-payah mencoba mengusir serangga.”
Bulan Juni, serangga mayfly menyebabkan kondisi buruk bagi pengemudi di jembatan Illinois. “HAVANA, III. – Serbuan mayfly menyebabkan buruknya kondisi jalanan bagi pengemudi di Havana, Illinois… Polisi mengatakan kadangkala mayfly menumpuk hingga tinggi 15 cm, dan jika diterjang, jalanan menjadi sangat licin. Serangga ini menyebabkan mobil-mobil macet di jembatan dan terjadi kecelakaan motor.”
Kawanan Serangga Turun seperti Badai Salju Musim Panas.” Di Spanyol, April 2016, serangga mayfly menyerbu jembatan di atas Sungai Ebro.
Para ahli meteorologi di New Orleans mendeteksi kawanan serangga di radar, pada bulan Mei 2016. Dipercaya sebagai kawanan rayap. “Meteorolog mengamatinya tidak lama sesudah hari Minggu petang, namun, penampakan di radar ini mirip dengan kawanan burung, tapi lebih luas dan samar-samar… “Ini bukan jenis yang biasa kami lihat pada petang hari, jadi itu sebabnya mengapa kami amati dan selidiki bahwa itu kelihatannya kerumunan serangga,” katanya.”
Penting untuk dicatat bahwa negara-negara ini tidak memperbudak orang-orang Ibrani dan adalah tidak tepat untuk segera mengklaim bahwa serbuan “tulah” belalang ini merupakan tanda murka Elohim karena hal tersebut. Dalam sebuah wawancara baru-baru ini tentang badai-badai yang menerjang AmerikaRabbi Yosef Dayan, mantan anggota Sanhedrin, mengatakan, “Dilarang untuk menghubungkan motivasi Elohim terhadap bencana-bencana semacam itu, namun proses introspektif jelas diperlukan.”
“Tulah” ini terjadi ketika spesies belalang bertanduk pendek memasuki fase berkerumun sebagai reaksi terhadap kondisi lingkungan. Pada paruh kedua abad ke-20, serbuan “tulah” belalang telah mengalami penurunan frekuensi, durasi dan intensitas secara dramatis. Dan ini menjadikan serbuan kawanan belalang di berbagai wilayah di dunia akhir-akhir ini layak untuk dijadikan dasar introspeksi.
Yoel 1:2-17 (IMB) Dengarlah, hai para tua-tua, pasanglah telingamu, hai semua penduduk negeri. Pernahkah hal seperti ini terjadi di zamanmu, atau di zaman leluhurmu? Ceritakanlah kepada anak-anakmu, supaya anak-anakmu menceritakannya kepada anak-anak mereka, dan anak-anak mereka menceritakan kepada generasi berikutnya. Segala yang disisakan ulat pengerip, telah dimakan belalang pengeriap; segala yang disisakan belalang pengeriap, dimakan belalang perayap; dan segala yang disisakan belalang perayap, dimakan belalang penggundul
… Persiapkan dirimu, dan merataplah hai para imam; mengeranglah hai para pelayan mezbah; masuklah, bermalamlah dengan pakaian kain kabung hai para pelayan Elohimku, karena persembahan sajian dan persembahan curahan telah ditolak dari Bait Elohimmu. Kuduskanlah puasamu, adakanlah suatu pertemuan raya, kumpulkanlah semua tua-tua penduduk negeri ke dalam Bait YAHWEH Elohimmu, dan berserulah kepada YAHWEH. Ah, Hari itu! Sungguh Hari YAHWEH semakin dekat, akan datang suatu penghancuran dari Yang Mahakuasa …