Pertengahan Agustus 2017 lalu, gerhana matahari langka melintasi AS, dan untuk pertama kalinya dalam 99 tahun peristiwa semacam itu terjadi. Empat hari kemudian, badai skala raksasa, Badai Harvey, melanda Texas dalam suatu cara yang secara akurat digambarkan oleh sumber-sumber profetik. Hubungan antara gerhana matahari dan badai ini tersirat dalam bagaimana peristiwa-peristiwa ini terungkap.
Ketika jalur gerhana matahari total melintas di atas Samudra Atlantik, ia melewati tiga sistem badai. Pada saat itu, ahli meteorologi menyatakan bahwa “kemungkinan berkembangnya sistem tersebut menjadi badai besar sangatlah rendah”, namun salah satu sistem badai itu menunjukkan dirinya jauh lebih dahsyat ketimbang yang diantisipasi para ilmuwan sebelumnya. Salah satu sistem badai yang dilewati oleh jalur kegelapan gerhana matahari adalah Badai Harvey yang sekarang menjadi terkenal, yang merupakan bencana alam paling mahal kedua dalam sejarah AS.
Hubungan keduanya secara eksplisit bersifat profetik. Dalam sebuah artikel yang menjelaskan nubuat dalam Yalkut Moshe (Koleksi Musa), yang ditulis oleh Rabbi Moshe ben Yisrael Benyamin di Safed pada tahun 1894, Rabbi Benyamin menubuatkan bahwa ketika gerhana matahari terjadi pada awal bulan Ibrani Elul, seperti yang terjadi Agustus 2017 lalu, “Ini adalah pertanda buruk bagi bangsa-bangsa lain, mendatangkan kehancuran besar bagi raja-raja Timur, dan membawa badai-badai besar.”
Yalkut Moshe memprediksikan “badai-badai”, dan sekarang sistem badai kedua yang dilalui jalur gerhana matahari total berpotensi mendatangkan kehancuran lebih besar. Badai Irma, sekarang menjadi badai kategori 4 yang terbentuk di lepas pantai, mengumpulkan kekuatannya dan mengancam akan menimbulkan malapetaka di wilayah yang sudah hancur.

Harvey-Irma-Weather-Channel
Jalur gerhana matahari memotong embrio Badai Harvey dan Irma. (Weather Channel)

Para ahli meteorologi terkejut bagaimana Badai Irma dengan begitu cepat menjadi semakin kuat, dan mereka sudah memperingatkan bahwa jika ini mendarat di Amerika Serikat sebagai badai Kategori 5 (berkecepatan 250 km/jam), tingkat kerusakannya akan benar-benar seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tentu saja mereka sekarang sedang mengatasi dampak kerusakan akibat Badai Harvey, dan banyak ahli telah mengatakan bahwa kehancuran ekonomi yang diakibatkan oleh badai itu dengan mudah melampaui bencana-bencana lainnya di sepanjang sejarah AS. Tapi ada kemungkinan yang sangat nyata bahwa Badai Irma bisa lebih buruk lagi.
Badai Irma yang begitu hebat ini menyandang nama yang sangat kuat. Dalam bahasa Jerman kuno, nama “Irma” artinya “dewi perang” …
Badai Irma mulai terbentuk pada hari Rabu, dan itu menguat dengan tingkatan yang lebih cepat daripada badai mana pun yang pernah disaksikan selama hampir 20 tahun …

Irma
Badai Irma bergerak menuju Puerto Rico dan Florida.

Skala Badai yang dimiliki para ahli meteorologi saat ini benar-benar tidak pernah memperhitungkan badai sedahsyat ini. Bahkan, beberapa ahli menyarankan agar ditambahkan “Kategori 6” untuk menggambarkan jenis “badai super” yang sekarang sedang berkembang di Atlantik.
Secara resmi, belum ada Kategori 6 untuk skala badai, namun para ilmuwan mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan bukti-bukti bahwa badai-badai di seluruh dunia telah sangat memburuk dengan sangat tajam selama 30 tahun terakhir.
Skala Angin Badai Saffir-Simpson mengklasifikasikan badai menjadi 5 Kategori berdasarkan kecepatan angin yang bertahan terus-menerus, sebagai berikut:
  • Kategori 1: kecepatan angin sampai dengan 153 km/jam.
  • Kategori 2: kecepatan angin sampai dengan 177 km/jam.
  • Kategori 3: kecepatan angin sampai dengan 209 km/jam.
  • Kategori 4: kecepatan angin sampai dengan 250 km/jam.
  • Kategori 5: kecepatan angin di atas 250 km/jam.
Bahkan, para ilmuwan mengatakan, telah ada badai-badai yang sangat kuat untuk diklasifikasikan sebagai Kategori 6, yaitu yang berkecepatan angin mencapai 290 km/jam. Beberapa ahli bahkan mengukur kecepatan angin mencapai 322 km/jam.
Pada dasarnya, sekarang ini kondisi-kondisi hampir ideal untuk berkembangnya “badai super”, dan jika “Dewi Perang” Irma berhasil mencapai daratan AS, kehancuran yang diakibatkannya bisa benar-benar di luar skala.
Memang tidak ada jaminan bahwa ia akan tiba di daratan AS. Tapi jika itu terjadi, dan jika Irma masih menjadi badai kategori 5 saat ia tiba, kita akan menyaksikan sebuah peristiwa yang belum pernah kita lihat sebelumnya.
Masih ingat Badai Katrina? Nah, para ilmuwan sekarang mengetahui bahwa ketika ia menerjang New Orleans, ia telah turun skalanya menjadi badai “kategori rendah 3”. Dan Badai Harvey yang telah berlalu “hanyalah badai Kategori 4.”
Rabbi Yosef Berger, rabbi Makam Raja Daud di Bukit Zion, mengatakan tentang badai-badai ini, “Nubuatan dimaksudkan untuk menguatkan bahwa Elohim ada di balik semua peristiwa-peristiwa ini. Jika Elohim mengatakan bahwa Dia akan melakukan sesuatu, dan kemudian hal itu terjadi tepat di depan mata Anda, Anda harus mempercayai keseluruhan pesan,” katanya. “Jika seseorang melihat peristiwa-peristiwa yang benar-benar tidak terduga, keajaiban-keajaiban alam yang muncul dengan cara yang tidak terduga, jika orang tersebut masih menolak untuk percaya nubuatan yang menubuatkannya, maka tidak ada yang bisa Anda katakan kepada orang seperti itu.”
Pada saat gerhana matahari, Rabbi Berger menjelaskan bahwa nubuatan tentang “raja-raja di Timur” merujuk pada Kim Jong Un, pemimpin Korea Utara yang lalim. Setelah kehancuran yang diakibatkan oleh Badai Harvey, perhatian dunia menjadi kurang berfokus kepada konflik dengan Korea Utara, namun situasi politik di wilayah tersebut sekarang ini juga semakin berkembang dengan cara yang telah dinubuatkan.
Satu minggu sesudah gerhana matahari, Korea Utara menembakkan rudal ke wilayah udara Jepang. Amerika merespon dengan tembakan-tembakan langsung oleh pembom berat, berisi pesan ancaman yang pasti akan dipikirkan oleh pemimpin waras mana pun. Namun dengan cara yang tidak masuk akal yang sepertinya bertujuan membawa bangsa Asia ke dalam kehancuran, Korea Utara meledakkan sebuah bom hidrogen dalam uji coba nuklir terbesar mereka sampai saat ini. Tes bawah tanah menghasilkan gempa berkekuatan M6,3 di bawah tanah, yang mungkin juga getarannya lebih besar lagi dalam hubungan internasional.
Rabbi Daniel Asore, anggota Sanhedrin, memahami peristiwa-peristiwa saat ini sebagai bagian dari proses profetik.
“Gerhana matahari tersebut melintasi seluruh AS, sehingga itu jelas merupakan sebuah pesan bagi bangsa tersebut,” kata Rabbi Asore mengutip Talmud (Sukkot 29a), yang menyatakan bahwa gerhana matahari merupakan pertanda buruk bagi negara-negara non-Yahudi, yang diwakili oleh matahari dan menggambarkan kalender mereka yang disusun menurut tahun matahari (kalender Gregorian).
“Ini datang sebagai fenomena alam, tapi ini benar-benar dimaksudkan untuk mempengaruhi orang-orang,” kata Rabbi Asore. “Bencana-bencana alam dimaksudkan sebagai peringatan, seperti seorang bapa menggebrak meja untuk memperingatkan anak-anaknya bahwa mereka melakukan sesuatu yang membuat dia marah.”
Rabbi menunjukkan bahwa nubuat itu terdiri dari dua bagian: badai, yang sepenuhnya merupakan bencana alam, dan peperangan, yang sepenuhnya merupakan perbuatan manusia.
“Manusia adalah titik penghubung, terdiri dari tubuh dan jiwa,” kata rabbi. “Keduanya terhubung dan saling mempengaruhi satu sama lain. Jika Anda melihat Amerika, mereka melihat fenomena alam ekstrem ini, namun pada saat bersamaan, telah terjadi kebangkitan Naziisme di sayap kanan dan ekstrem kiri, kedua belah pihak dipersatukan oleh kebencian terhadap Israel.”
Rabbi menjelaskan bahwa dengan menekankan hal-hal fisik dan menolak yang spiritual, manusia menyerahkan dirinya kepada hal-hal lahiriah dan pada belas kasihan dari bencana-bencana alam. Dia mengutip ini sebagai dasar dari Kitab Yeremia.
Yeremia 10:2 (ILT) Beginilah YAHWEH berfirman, “Janganlah kamu mempelajari kelakuan bangsa-bangsa (Ibrani: goyim; non-Yahudi), dan janganlah gentar akan tanda-tanda di langit, sekalipun bangsa-bangsa (Ibrani: goyim; non-Yahudi) digentarkan olehnya.
“Dengan menerima aturan-aturan Elohim dan perintah-perintah-Nya, manusia dapat mengatasi alam dan mengalihkan bencana,” kata Rabi Asore menjelaskan.
Sebuah kebetulan yang menarik, gerhana matahari AS terjadi pada tanggal 21(Agustus). Badai Harvey terjadi pada tanggal 25 (September), dan banjir terbesar di Texas mulai terjadi tanggal 26 (September). Dan jika Anda cari di Google angka “21 25 26“, maka pesan inilah yang akan muncul:
Lukas 21:25-26 (IMB) “Dan akan ada tanda-tanda pada matahari, bulan, bintang-bintang; dan di atas bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung karena deru dan gelora laut. Orang-orang akan sangat ketakutan menantikan segala hal yang menimpa penduduk dunia, sebab kuasa-kuasa langit akan digoncangkan.