Bersamaan dengan “wabah sampar pada binatang” yang telah menimbulkan kematian jutaan ekor babi dan ayam di seluruh dunia, dan “wabah sampar pada manusia” yang hingga hari ini telah menimbulkan ketakutan dan menelan banyak korban jiwa di China sejak awal tahun ini, “tulah belalang” skala Alkitab yang diprediksi paling buruk dalam sejarah di Afrika, Pakistan dan India, sebuah gempa bumi di Turki menyebabkan munculnya “tulah pertama” ketika sungai mengalirkan air berwarna merah darah.
Beberapa hari yang lalu, gempa berkekuatan 6,8 SR mengguncang Turki timur, menewaskan 41 orang dan melukai setidaknya 1.600 orang. Gempa yang berpusat di dekat Sivrice, Turki juga menyebabkan serangkaian gempa susulan mulai dari 3,3-5,4. Foto-foto air merah darah yang mengalir ke sungai bermunculan di internet segera setelah bumi berhenti berguncang.
Ketika foto-foto air berwarna merah darah muncul di Reddit, banyak komentar mengatakan bahwa warna merah menyala bisa jadi akibat zat pewarna yang dimasukkan ke dalam pasokan air untuk membantu mendeteksi kebocoran. Yang lain mencatat bahwa pewarna yang digunakan untuk tujuan ini biasanya berwarna hijau terang atau kuning. Lainnya berkomentar air yang berubah merah berasal dari tanah liat di bawah permukaan tercampur dengan sumber air. Namun komentar lain mengatakan itu adalah kebocoran dari rumah jagal setempat yang diakibatkan oleh gempa.
Setelah gempa, Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menyatakan bahwa pemerintah dengan “serius” bersiap menghadapi gempa yang lebih kuat di Istanbul, kota terbesar di negara itu.
“Kami mengantisipasi gempa bumi 7,5 SR di Istanbul … Kami serius menanggapi skenario kemungkinan gempa,” katanya kepada CNN Turk.
Turki adalah salah satu negara yang paling aktif secara seismik di dunia karena terletak di beberapa jalur patahan aktif, dan puluhan gempa bumi kecil dan gempa susulan terjadi setiap hari. Lebih dari 17.000 orang tewas dan lebih dari 43.000 lainnya terluka ketika gempa berkekuatan 7,4 mengguncang wilayah Marmara pada 17 Agustus 1999.
Menurut tradisi Yahudi, kesepuluh tulah akan kembali muncul di bumi sebelum kedatangan Mesias sebagaimana dinyatakan oleh Nabi Mikha.
Seperti pada hari kamu keluar dari tanah Mesir, Aku akan memperlihatkan kepadanya hal-hal yang tampak ajaib. Mik 7:15

Tulah-Tulah Mesir

Tulah-tulah Mesir (מַכּוֹת מִצְרַיִם makot mitzrayim) merujuk kepada malapetaka-malapetaka yang menimpa Mesir oleh tangan Elohim Yisra’el sebagaimana diceritakan dalam Kitab Keluaran. Karena ada total sepuluh tulah berbeda yang dilepaskan atas Mesir, mereka juga disebut “Sepuluh Tulah” (עֶשֶׂר הַמַּכּוֹת Eser ha-makot). Tulah-tulah ini juga disebutkan dalam Mazmur 78:44-51 dan Mazmur 105:23-39. Dalam parashat Va’era, tujuh tulah pertama dari sepuluh tulah dijelaskan.
  1. Makat Dam (מַכַּת־דָם): Air berubah menjadi darah (Kel. 7:14-25)
  2. Makat Tzefarde’a (מַכַּת־צְפַרְדֵּעַ): Katak-katak dari Sungai Nil (Kel. 7:25-8:11)
  3. Makat Kinim (מַכַּת־כִּנִּים): Agas (atau kutu) dari debu (Kel. 8:12-15)
  4. Makat Arov (מַכַּת־עָרוֹב): Kawanan lalat (atau serangga liar) (Kel. 8:20-32)
  5. Makat Dever (מַכַּת־דֶבֶר): Sampar (Kel. 9:1-7)
  6. Makat Shechin (מַכַּת־שְׁחִין): Borok (Kel. 9:8-12)
  7. Makat Barad (מַכַּת־בָּרָד): Hujan batu dan Api (Kel. 9:13-35)
  8. Makat Arbeh (מַכַּת־אַרְבֶּה): Belalang (Kel. 10:1-20)
  9. Makat Choshekh (מַכַּת־חוֹשֶׁךְ): Kegelapan (Kel 10:21-29)
  10. Makat Bechorot (מַכַּת־בְּכוֹרוֹת): Kematian anak sulung (Kel. 11:1-12:36)

Terkait: