Laman

Sabtu, 23 Oktober 2021

DIHADAPAN SIDANG ILAHI


DIHADAPAN SIDANG ILAHI


Dunia roh terbuka di hadapan saya, dan saya mendapati diri saya berada di aula besar Anak2 Allah. Makhluk-makhluk dengan otoritas besar ini berdiri di hadapan Yahweh, Raja alam semesta, yang pakaiannya seperti lautan bintang yang mengalir ke bawah menuju jalan yang berapi-api. 


Saya belajar bahwa setiap Anak Allah atau 'tuhan" yang lebih rendah melaporkan kepada Tuhan mengenai semua yang mereka lakukan di antara bangsa-bangsa. Setiap makhluk memiliki tempat duduk di sekitar takhta api, yang duduk sebagai Tuhan di atas segala makhluk surgawi.


Tuhan membuka kitab-kitab, memanggil malaikat, dan menciptakan ide-ide di antara para Anak Allah untuk membimbing bangsa-bangsa menuju kebenaran. 


Saya menyadari bahwa saya berdiri di antara para "tuhan" atau penguasa dari setiap bangsa, dan saya ternyata sedang melihat dan mengalami secara nyata sebagian dari kitab Ayub.


Saat pertemuan dengan masing-masing "tuhan" berlanjut, kemudian ada yang lain berjalan masuk di depan mereka. Itu adalah Iblis, si pendakwa. Dia berpakaian seperti seorang jenderal di tentara. Permata2 menghiasi dadanya, yang berasal dari bagian2 bumi yang paling indah. 


Dia menunjukkan dirinya di antara para "tuhan" saat mereka membisikkan namanya. Mata cokelatnya yang dingin bersembunyi di balik senyumnya yang berirama kepada setiap penguasa bangsa, seolah-olah dia ingin mereka melihat persona dirinya.


Aku menggigil melihat jalannya, dan para "tuhan" berbisik, "Mengapa dia ada di sini?"

Yahweh membungkam mereka.


Pada saat itu, Yesus muncul di sebelah saya, "Apakah kamu mengerti apa yang kamu lihat di sini, Nak?" Saya tidak menjawab. Yesus melanjutkan, "Ini adalah Iblis. Pendakwa. Dia datang untuk berbicara kepada Bapa-Ku tentang hamba-Ku Ayub."


"Aku ingin kamu memperhatikan rasa tidak amannya, Micah, yang dapat menyebabkan bahkan makhluk spiritual tertinggi pun jatuh. Kesombongan memasuki hati Lucifer karena ketidakamanan dalam dirinya, membuatnya kehilangan siapa dirinya."


"Aku tidak pernah bermaksud untuk menolak dia, Micah. Sebagai orang2 yang memerintah bumi sebagai raja dan imam, Aku melengkapi Lucifer untuk membimbing bumi ke dalam lagu dan hikmat, tapi dia tersesat."


"Ketidakamanan adalah tempat bersarangnya kesombongan, kemarahan, dan kebencian. Iblis, di antara para dewan ini, bersembunyi di balik semua permata, kemuliaan, dan ambisi, tetapi dia hanyalah malaikat jatuh yang ketakutan yang terbungkus dalam rasa tidak amannya." 


Yesus menyentuh bahu saya saat saya menatap Iblis saat dia menatap ke dalam kemuliaan Allah. "Lihat aku, Micah," kata Yesus.

Saya berpaling kepada Yesus dan mendesah; hatiku terasa berat. 


Yesus berkata, "Jangan biarkan rasa tidak aman bercokol di hatimu. Tangani mereka dengan cepat, atau kamu akan menjadi seperti pendakwamu, bersembunyi di balik kekayaan, hadiah, dan ketenaran."


Yahweh bertanya kepada Iblis, "Dari mana engkau?"

Lucifer menjawabnya...

(Selanjutnya seperti yang tertulis dalam kitab Ayub)


(MT) #RickKandou








Tidak ada komentar:

Posting Komentar