Laman

Senin, 02 November 2020

TEMPERED GLASS - Ps. Steven Agustinus

 

TEMPERED GLASS



Tiba - tiba saya mendapat suatu penglihatan rohani: Ada orang - orang yang memakai tempered glass (lapisan anti gores yang biasanya dikenakan di smartphone) dengan ukuran yang sangat tebal. Wajah mereka penuh dengan sukacita, damai sejahtera, dan ketenangan.

 

Perhatian saya langsung tertuju kepada 'tempered glass' yang sangat tebal tersebut. Saya pun bertanya kepada Roh Kudus apa maksud dari hal itu? Kemudian Roh Kudus pun menjelaskan bahwa itu adalah pelindung hati dari segala ketersinggungan dan berbagai macam emosi negatif lainnya yang seringkali lupa digunakan oleh orang percaya dalam hidup sehari - hari.

 

Lalu saya bertanya kembali kepada Roh Kudus, apa material dari anti gores tersebut? Ia pun menjelaskan bahwa itu adalah firman Tuhan yang menjadi sikap hati, dasar keyakinan, dan gaya hidup.

 

Berikut ini ayat - ayat firman yang dapat kita gunakan untuk menjadi 'anti gores' dalam hidup sehari - hari' :

 

1. Ayat yang pertama:

 

Roma 6:11 (TB)  Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.

 

Ingatlah, bahwa kita sudah mati terhadap segala macam bentuk dosa. Jadi dosa sudah tidak bisa lagi mendidik kita untuk membenci, kecewa, putus asa, ataupun hidup dalam berbagai macam gejolak konflik batin lainnya. Sekarang kita hidup hanya bagi Allah yang terus diajarkan oleh Roh Kudus untuk senantiasa hidup dalam kebenaran, damai sejahtera, dan sukacita serta memanifestasikan kasih ilahi setiap harinya.

 

2. Ayat yang kedua:

 

Filipi 4:8 (FAYH)  Saudara sekalian yang saya kasihi, pada akhir surat ini saya ingin mengatakan satu hal lagi. Arahkanlah pikiran Saudara kepada hal-hal yang benar, yang baik, dan yang adil. Renungkanlah hal-hal yang murni dan indah, serta kebaikan dan keindahan di dalam diri orang lain. Ingatlah akan hal-hal yang menyebabkan Saudara memuji Allah dan bersukacita.

 

Seburuk apa pun orang lain yang ada di hadapan kita, bukan berarti kita berhak 'memikirkan hal - hal yang buruk' tentang orang tersebut. Firman Tuhan tegas berkata untuk kita merenungkan hal yang murni dan indah serta kebaikan dan keindahan dalam diri orang lain. Adakah hal tersebut di dalam diri orang yang pernah melakukan kejahatan kepada kita? Jika firman Tuhan memerintahkan kita untuk memikirkannya, berarti kebaikan, keindahan dan kemurnian itu pasti juga ada dalam diri mereka.

 

Masalahnya kita terus memberi diri untuk diajak atau dilatih berpikir dengan cara iblis, yang memang berniat membunuh (membenci), mencuri dan membinasakan - memanifestasikan kepahitan hidup yang membuat orang lain jadi kehilangan damai sejahtera karena diri kita. Tolak segala pengajaran kebencian tersebut dari dalam pikiran kita. Jangan mau menerima pemikiran iblis, tapi ikutilah pikiran Kristus seperti yang tertulis pada kitab Filipi 4:8.

 

Sadarilah bahwa pikiran buruk yang menyebabkan kita sakit hati, kecewa, dan kepahitan hanya akan membuat kita sakit - sakitan, lelah, dan terus alami penurunan daya tahan tubuh yang bisa menyebabkan berbagai penyakit jadi bermunculan. Jadi yang rugi adalah diri kita sendiri. Jika kita memikirkan segala yang baik, maka yang untung juga diri kita sendiri. Oleh karenanya, bukanlah hal yang sulit untuk kita mengambil keputusan yang tepat yaitu memikirkan segala hal yang baik.

 

3. Ayat yang ketiga:

 

Roma 12:17 (TB)  Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!

 

Jangan mau kalah atau jadi ikut - ikutan memanifestasikan emosi negatif dengan orang - orang yang ada di sekitar kita, di mana mereka sedang terus memanifestasikan kebencian. Jangan mau! Ini adalah peperangan yang harus kita menangkan, sebab kegelapan akan tersingkir jika ada terang. Kejahatan juga pasti tersingkir jika ada kebaikan! Terus lakukan yang baik dan pastikan diri kita tetap bersukacita.

 

Ingatlah untuk membalas segala bentuk kejahatan dengan kebaikan. Pokoknya tersenyumlah, bersukacita, menyembah, deklarasi firman, dan terus gunakan perkataan yang membangun. Jangan pernah mundur atau menyerah sedikit pun sampai kondisi di sekitar kita mengalami perubahan - di mana orang - orang yang memanfestasikan kebencian jadi kehilangan 'emosi negatifnya. Sebab itulah tanda bahwa kejahatan telah dikalahkan oleh kebaikan yang kita manifestasikan - maut telah ditelan dalam kemenangan!

 

Itulah anti gores yang harus kita pakai setiap hari, sehingga kita dapat terus menyelesaikan kehendak Tuhan tanpa terganggu dengan 'tajam dan kerasnya' kehidupan di dunia ini. #AkuCintaTuhan

 

Ps. Steven Agustinus


Sumber: Joshua Ivan Sudrajat

 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar