Beberapa hari lalu, jutaan orang Amerika menyaksikan “Gerhana Matahari Besar Amerika“, yang merupakan gerhana paling terlihat di sebagian besar wilayah Amerika Serikat dalam 99 tahun. Sekarang ini banyak orang yang sudah tahu bahwa ‘para penjaga‘ telah membunyikan alarm peringatan akan arti penting Gerhana Matahari dalam hubungannya dengan nasib Amerika secara khusus, dan nasib bangsa-bangsa lain pada umumnya.
Satu hari sesudah peristiwa Gerhana Matahari besar, musim Teshuvah (masa pertobatan) pada kalender Yahudi dimulai dan akan berlangsung selama 40 hari, hingga mencapai puncaknya pada Yom Kippur (Hari Raya Penebusan).
Banyak orang membandingkan periode ini dengan 40 hari waktu yang diberikan Elohim kepada orang-orang Niniwe untuk bertobat, jika tidak, penghakiman akan terjadi atas negeri tersebut seperti yang diperingatkan oleh Yunus. Namun, orang-orang Niniwe menerima pesan tersebut dan mulai bertobat (teshuvah) dimulai dari raja sampai kepada rakyatnya, yang menyebabkan Elohim menahan tangan penghakiman-Nya atas Niniwe.
Sementara itu, sebuah berita muncul yang memberikan detail bagaimana penasihat Presiden AS, Jared Kushner dilaporkan bertemu dengan para pemimpin Israel dan Palestina pada hari Kamis untuk mencoba memulai perundingan damai, dan memulai Solusi Dua Negara. Laporan lain menunjukkan bahwa Otoritas Palestina telah memberikan ultimatum kepada pemerintahan administrasi Trump untuk memberikan konsesi kepada Israel dalam 45 hari, atau mereka akan membatalkan proses perdamaian dan mengadu kepada PBB.
Sementara semua ini terjadi, sesudah 142 bulan tanpa terjadi badai besar yang mendarat di daratan Amerika, National Hurricane Center melaporkan bahwa Badai Tropis Harvey “menguat” dengan cepat di Teluk Meksiko dan diperkirakan akan menjadi badai besar saat mendekati pantai Texas tengah pada Jumat malam atau Sabtu pagi dan telah mengakibatkan evakuasi luas diperintahkan di sepanjang Pantai Teluk Texas menjelang kedatangan Badai Harvey.
Badai Harvey yang sempat dinaikkan statusnya menjadi badai Kategori 4, menerjang pesisir pantai Texas dan menimbulkan kekacauan.
Ada “kebetulan-kebetulan misterius” bahwa bencana akan menimpa Amerika ketika mereka menekan Israel untuk menyerahkan Tanah Perjanjian.

Apakah Bencana Menimpa AS Bila Mereka Menekan Israel?

Berikut ini beberapa usaha terakhir para pemimpin AS untuk mendorong perdamaian Timur Tengah dan pembagian Tanah Israel:
30 Oktober 1991: Badai Sempurna – Sementara Presiden George HW Bush membuka Konferensi Madrid (Spanyol) untuk mengusulkan “tanah bagi perdamaian” dalam peranannya di Israel, Timur Tengah, sebuah “badai sempurna” berkembang di Atlantik Utara, menciptakan gelombang terbesar yang pernah tercatat di wilayah itu. Badai bergerak sejauh 1000 mil dari “timur ke barat” dan bukan mengikuti pola “barat ke timur” yang normal dan menabrak Pantai New England. Gelombang tiga puluh lima kaki menerjang Kennebunkport, rumah milik Presiden Bush. (Ini juga terdampak akibat serangan tornado besar di Midwest di “Lorong Tornado”. Film “The Perfect Storm” dibuat berdasarkan bencana badai ini.)
23 Agustus 1992: Badai Andrew – Ketika Konferensi Madrid beralih ke Washington DC dan perundingan damai berlanjut, Badai Andrew, bencana alam terburuk yang pernah menghantam Amerika, tiba di daratan dan mengakibatkan kerusakan sekitar $ 30 miliar dan menyebabkan 180.000 orang kehilangan tempat tinggal di Florida.
16 Januari 1994: Gempa Bumi Northridge – Bill Clinton bertemu dengan Presiden Suriah Hafez el-Assad di Jenewa. Mereka berbicara tentang kesepakatan damai dengan Israel yang mencakup penyerahan Dataran Tinggi Golan. Dalam waktu 24 jam, gempa besar berkekuatan M6,9 mengguncang California Selatan. Gempa ini, yang berpusat di Northridge, menjadi bencana alam kedua yang paling merusak di Amerika Serikat, sesudah Badai Andrew.
21 Januari 1998: Skandal Lewinsky – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Presiden Clinton di Gedung Putih dan disambut dengan dingin. Clinton dan Sekretaris Negara Madeleine Albright menolak untuk makan siang bersamanya. Tak lama kemudian pada hari itu, skandal Monica Lewinsky meledak di media massa dan menjadi angin badai yang mendominasi sebagian besar masa pemerintahan Clinton.
28 September 1998: Badai George – Sementara Sekretaris Negara Madeleine Albright mengerjakan rincian akhir dari kesepakatan di mana Israel akan menyerahkan 13 persen wilayah Yesha (Yehuda dan Samaria), Badai George menerjang Pantai Teluk Mexico Amerika Serikat dengan kecepatan 177 km/jam dan hembusan angin mencapai 282 km/jam. Badai menghantam pesisir pantai dan menduduki wilayah itu. Pada tanggal 28 September, Clinton bertemu dengan Yasser Arafat dan Netanyahu di Gedung Putih untuk menyelesaikan kesepakatan tanah ini. Belakangan, Arafat berpidato kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang mendeklarasikan negara Palestina merdeka pada bulan Mei 1999, sementara Badai George menerjang Pantai Teluk Mexico, menyebabkan kerusakan sebesar $ 1 miliar. Persis pada saat Arafat meninggalkan negara AS, badai mulai mereda.
15-22 Oktober 1998: Banjir Texas – Pada tanggal 15 Oktober 1998, Arafat dan Netanyahu bertemu di Perkebunan Sungai Wye di Maryland. Perundingan tersebut dijadwalkan berlangsung lima hari dengan berfokus pada Israel yang menyerahkan 13 persen wilayah Yesha. Perundingan tersebut diperpanjang dan diakhiri pada 23 Oktober. Pada tanggal 17 Oktober, hujan dan tornado yang luar biasa melanda Texas selatan. Wilayah San Antonio ditenggelamkan hujan. Hujan dan banjir di Texas berlanjut sampai 22 Oktober lalu kemudian mereda. Banjir melanda 25 persen Texas dan menyebabkan kerusakan lebih dari satu miliar dolar. Pada tanggal 21 Oktober, Clinton mengumumkan wilayah Texas ini sebagai daerah bencana besar.
30 November 1998: Kapitalisasi Pasar Menguap – Arafat datang ke Washington lagi untuk bertemu dengan Presiden Clinton untuk mengumpulkan dana bagi sebuah negara Palestina dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya. Sebanyak 42 perwakilan negara lainnya berada di Washington. Semua negara sepakat untuk memberikan bantuan sebesar $ 3 miliar kepada Arafat. Clinton menjanjikan $ 400 juta, dan negara-negara Eropa $ 1,7 miliar. Pada hari yang sama, pasar saham Dow Jones anjlok 216 poin, dan pada 1 Desember, pasar saham Eropa mengalami hari terburuk ketiga dalam sejarah. Ratusan miliar kapitalisasi pasar hilang di AS dan Eropa.
12 Desember 1998: Clinton Diinterpelasi – Sementara Clinton mendarat di wilayah Israel yang dikuasai Palestina untuk membahas proses “tanah untuk perdamaian”, Dewan Perwakilan Rakyat AS menyetujui empat pasal pemakzulan terhadap dirinya.
3 Mei 1999: Tornado Super Kuat – Pada hari Yasser Arafat dijadwalkan untuk mengumumkan sebuah negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kota, sistem badai tornado paling kuat yang pernah terjadi di Amerika Serikat menyapu seluruh wilayah Oklahoma dan Kansas. Angin mencapai kecepatan 508 km/jam, tercepat yang pernah tercatat. Deklarasi tersebut ditunda sampai Desember 1999 atas permintaan Presiden Clinton, yang suratnya kepada Arafat mendorong dia dalam “aspirasinya bagi negerinya sendiri.” Dia juga menulis bahwa orang-orang Palestina memiliki hak untuk “menentukan masa depan mereka sendiri di tanah mereka sendiri” dan bahwa mereka pantas untuk “hidup merdeka, hari ini, besok dan selamanya.”
Minggu 11 Oktober: Badai, Gempa Bumi dan Keruntuhan Dow Jones – Sementara para pemukim Yahudi di 15 permukiman Tepi Barat (Israel) diusir dari Tanah Perjanjian di Israel, pasar saham Dow Jones kehilangan 5,7 persen dalam minggu terburuk sejak Oktober 1989. Pada tanggal 15 Oktober Dow kehilangan 266 poin, dan sebuah badai menerjang Carolina Utara. Keesokan paginya, 16 Oktober, sebuah gempa berkekuatan M7,1 mengguncang barat daya dalam gempa terkuat kelima AS di abad 20. Gempa tersebut berpusat di gurun California dan tidak banyak menimbulkan kerusakan namun dirasakan di tiga negara bagian.
14 Maret 2010. AS mengutus Wakil Presiden dan Sekretaris Negara untuk memaksa Israel membagi negara tersebut dengan memastikan bahwa “rakyat Palestina” mendapatkan negara yang bersebelahan, namun tidak ada cara lain untuk melakukannya kecuali memotong wilayah Israel menjadi dua. Berita-berita AS ramai membicarakan gempa besar yang akan terjadi di California – tapi sedikit yang membicarakan tentang Patahan New Madrid yang membentang dari Missouri sampai ke selatan ke Mississippi.
Bila terjadi gempa di Patahan New Madrid, ini bisa membelah benua Amerika menjadi dua dan menyebabkan jutaan orang terdampak dan banyak yang akan mati. Elohim memegang kendali terhadap banyak pemicu. Semuanya sudah terpasang pada tempatnya untuk penggenapan profetik Firman Akhir Zaman-Nya. Ini hampir pasti akan menjadi kemungkinan, mengingat peristiwa-peristiwa yang sudah disaksikan dalam beberapa tahun terakhir.
Desember 2010. Obama menekan Israel untuk berhenti membangun di Yehuda, Samaria dan Yerusalem Timur. Tepat sesudahnya, dokumen-dokumen Wiki-leaks bocor keluar dan mempertontonkan betapa rusaknya para politisi dan pemimpin AS dalam berurusan dengan negara-negara lain dan pemimpin mereka. Ini menjatuhkan martabat para pemimpin AS di mata dunia internasional dan mereka kehilangan muka. Amerika sejak itu telah melepaskan tekanan kepada Israel untuk berhenti membangun di Yehuda, Samaria dan Yerusalem Timur.
Pada tanggal 19-24 Mei 2011 Presiden Obama berusaha untuk membagi Yerusalem dan tanah Israel. Elohim menghakimi Amerika dan memecah kota Joplin Missouri. Presiden Obama, yang pada awal masa kepresidenannya mengklaim bahwa AS tidak memiliki hak untuk memberitahu negara manapun bagaimana mengatur diri mereka sendiri, namun sejak dia masuk ke kantor kepresidenan berulang kali mengatakan kepada Israel bagaimana mengatur diri mereka sendiri. Pada tanggal 19 Mei 2011 Presiden Obama mengatakan kepada Israel bahwa perbatasan mereka harus dikembalikan kepada perbatasan tahun 1967, perbatasan yang bila dijalankan akan membuat negara Israel tidak dapat bertahan melawan musuh-musuhnya. Obama juga mendorong pembagian Yerusalem, dimana Elohim dalam Firman-Nya memberi peringatan keras, bahwa Dia akan menghakimi bangsa-bangsa karena mereka telah membagi-bagi tanah-Nya:
Yoel 3:2 (ILT) maka Aku akan mengumpulkan semua bangsa dan membawa mereka turun ke lembah Yosafat (Ibrani: Yahoshaphat; YAHWEH menghakimi), dan Aku akan menghakimi (Ibrani: shaphat) mereka di sana, berkenaan dengan umat-Ku dan milik pusaka-Ku Israel, yang telah mereka serakkan di antara bangsa-bangsa; dan tanah-Ku yang telah mereka bagi-bagi.
8 Juni 2001 – Presiden George W. Bush mengirim Sekretaris Tenet ke Yerusalem untuk mempromosikan “Peta Jalan Damai”, kelanjutan dari Perjanjian Oslo yang gagal.
8 Juni 2001 – Hari yang sama, Badai Tropis Allison menerjang Texas. Badai tropis Allison menghantam Texas sebagai negara asal Presiden George W. Bush. Badai Allison menimbulkan kerusakan lebih dari $ 7 miliar dan menyebabkan Bandara George Bush ditutup selama dua hari. Allison melanjutkan keganasannya selama lima hari berturut-turut. Saat Sekretaris Tenet meninggalkan Yerusalem, badai Allison mereda.
23 Agustus 2005 – Ini adalah hari yang paling menyedihkan ketika orang-orang Yahudi diusir keluar dari rumah-rumah tinggal mereka di tempat yang paling indah, Gush Katif.
Gush Katif bagaikan taman firdaus. Dan itu akhirnya dihancurkan oleh mereka yang mengambil alih tempat itu.
Israel menyelesaikan evakuasi Jalur Gaza dan memberikannya kepada orang-orang Palestina. Evakuasi Jalur Gaza merupakan hasil langsung dari “Peta Jalan Damai” Presiden Bush.
23 Agustus 2005 – Hari yang sama, Badai Tropis Katrina muncul.
Badai tropis kecil yang tidak signifikan bernama Katrina perlahan-lahan muncul di Samudera Atlantik di bawah Bahama. Dari awal terbentuknya, para ahli meteorologi menyatakan bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan warga AS. Katrina hanya berkekuatan kecil, ditambah prakiraan komputer yang menunjukkan bahwa Katrina akan tenang-tenang saja di Atlantik. Menggagalkan prediksi model komputer, Katrina berbelok ke tenggara, mengikis ujung selatan Florida dan kemudian tanpa terduga Katrina berbelok arah ke Pantai Teluk Mexico dan mengamuk. Ahli meteorologi yang melacak jalur pergerakan Katrina yang tidak lazim menjuluki Katrina sebagai salah satu badai yang paling aneh dalam sejarah.
29 Agustus 2005 – Badai Tropis Katrina menimpa New Orleans
Katrina berlari kencang menuju langsung ke New Orleans, mengumpulkan kekuatan mematikan setiap saat. Secara literal kekuatan angin “di luar skala” tercatat pada hari Senin, 29 Agustus, sementara warga Amerika menyaksikan dengan kengerian saat Katrina menghempaskan dan membantai Pantai Teluk Mexico yang rapuh. Kehancuran Katrina menyisakan rumah-rumah mewah yang indah menjadi puing-puing sampah tak berharga. Badai Katrina yang mematikan melontarkan mayat-mayat seperti sampah di sepanjang jalan raya. Ketika Katrina menyelesaikan tugas penghancurannya, Amerika menderita bencana terburuk dalam sejarah yang diingat. Ketika melihat kehancuran ribuan rumah-rumah, pikiran kita terbawa kepada ingatan bagaimana pemerintah AS menyebabkan buldozer-buldozer menghancurkan rumah-rumah warga Yahudi di Jalur Gaza. Ketika melihat ribuan warga Amerika Serikat dievakuasi dari rumah-rumah mereka, pikiran kita dibawa untuk mengingat bagaimana orang-orang Yahudi menangis dan benar-benar memohon untuk dibiarkan tinggal di tanah mereka. Namun pemerintah Amerika tidak menaruh belas kasihan kepada orang-orang Yahudi…
Tanpa belas kasihan… Katrina benar-benar “membuldozer” puluhan ribu rumah-rumah warga AS. Katrina benar-benar “mengevakuasi” kota yang penuh keriaan, New Orleans. Ratusan ribu orang kehilangan tempat tinggal, tidak berdaya dan putus asa. Pengungsian terbesar warga AS yang terjadi dalam sejarah. Lebih dari 10.000 orang diperkirakan tewas. Lebih dari 400.000 lapangan pekerjaan lenyap. Presiden Bush telah meminta $ 50 miliar dari kongres untuk tahap pertama bayaran yang mahal akibat Katrina. Perkiraan akhir menempatkan kerugian Katrina mencapai lebih dari $ 150 miliar.
Sebagian besar reporter menggambarkan dampak kerusakan Katrina di New Orleans lebih buruk daripada apa pun yang pernah mereka lihat. Nama Katrina sendiri memiliki arti: murni. Badai Katrina adalah angin pemurnian dari surga.
Mungkinkah nyata benar apa yang ada tertulis di Kitab YAHWEH? Bahwa YAHWEH Elohim benar-benar sedang mengawasi tanah kecil milik-Nya sendiri.
Mazmur 83:5-9,13 (ILT) Mereka berkata, “Mari kita akan melenyapkan mereka sebagai suatu bangsa,” dan nama Israel tidak akan diingat lagi. Sebab mereka bersekongkol dengan sehati bersama-sama mereka mengadakan perjanjian melawan Engkau. Bahkan kemah Edom dan orang-orang Ismail (Arab)Moabdan keturunan HagarGebal, dan Amon, dan AmalekFilistia (Palestina) bersama dengan penduduk Tirus. Juga Ashur telah bergabung dengan mereka; mereka menjadi tangan keturunan Lot. Sela. Yang berkata, “Marilah kita merebut padang gembalaan Elohim menjadi milik kita.”
Mazmur 83:14-16 (ILT) Ya, Elohimku, buatlah mereka seperti baling-baling, seperti sekam terhadap angin. Seperti api membakar hutan, dan seperti lidah api berkobar di pegunungan; maka kejarlah mereka dengan topan-Mu (Ibrani: sa’ar; angin ribut/topan, badai, puting beliung/tornado), dan ancamlah mereka dengan badai-Mu (Ibrani: suphahhurricane, angin badai).
Sebagai penutup, Elohim memanggil kita semua untuk masuk ke dalam waktu doa syafaat dan pertobatan (teshuvah; berbalik kembali) kepada-Nya. Sementara kita masuk ke dalam masa Teshuvah, sangat penting bahwa Tubuh Kristus untuk berdiri di celah dan mulai bersyafaat. ‘Para penjaga‘ telah membunyikan alarm peringatan dan sekarang adalah waktu untuk berdoa, kembali (shuv) kepada Tuhan Yeshua.