Tanpa diragukan lagi, sangkakala adalah instrumen paling populer yang disebutkan dalam Alkitab. Di Israel kuno sangkakala bukan hanya sekedar alat musik, itu adalah instrumen yang mewakili baik perayaan maupun perang. Apa pentingnya instrumen ini hari ini? Apa yang bisa kita pelajari dari simbol kuno ini? Mari kita mulai dengan melihat salah satu ayat paling populer yang membicarakannya.
1 Tesalonika 4:16 Sebab dengan suatu seruan, dengan suara penghulu malaikat dan dengan sangkakala Elohim, Dia akan turun dari surga, dan orang-orang yang mati dalam Kristus, mereka akan pertama-tama bangkit.
Ketika Mesias datang kembali, Firman mengatakan bahwa orang-orang mati di dalam Kristus akan pertama-tama bangkit pada suara sangkakala. Itu bisa saja dikatakan “pada bunyi suara-Nya,” tetapi Dia tidak melakukan demikian. Ini adalah frekuensi tiupan sangkakala itulah yang membebaskan semua orang yang menantikan kebangkitan orang-orang benar (צַדִּיקִם tzadikkim). Ada apa dengan sangkakala yang memiliki kuasa semacam itu, otoritas semacam itu? Mari kita terus menggalinya dari ayat-ayat berikut ini.
Setelah memberi tahu Musa bahwa tidak ada yang boleh melewati pembatas di sekitar Gunung Sinai, YHVH memberitahu dia, “… Pada saat sangkakala berbunyi, mereka boleh mendaki gunung itu.” Keluaran 19:13
Ini adalah pertama kalinya kata sangkakala digunakan dalam Alkitab, dan itu digunakan dalam konteks Elohim memanggil umat-Nya. Dapatkah Anda melihat hubungan peristiwa dalam 1 Tesalonika dengan peristiwa dalam Keluaran? Dalam kedua peristiwa ini, YHVH menggunakan sangkakala untuk memanggil umat-Nya datang kepada-Nya. Yang cukup menarik, kata sangkakala dalam ayat di atas adalah kata yang persis sama untuk tahun Yobel – יֹבֵל yovel – dan merupakan satu-satunya kesempatan ketika Alkitab menggunakan kata itu untuk “suara sangkakala.”

לֹא־ תִגַּ֨ע בּ֜וֹ יָ֗ד כִּֽי־ סָק֤וֹל יִסָּקֵל֙ אוֹ־ יָרֹ֣ה יִיָּרֶ֔ה אִם־ בְּהֵמָ֥ה אִם־ אִ֖ישׁ לֹ֣א יִחְיֶ֑ה בִּמְשֹׁךְ֙ הַיֹּבֵ֔ל הֵ֖מָּה יַעֲל֥וּ בָהָֽר׃

lo- tigga’ bo yad ki- saqol yissaqel ‘ov- yaroh yiyareh ‘im- behemah ‘im- ‘ish lo- yichyeh bimshokh haiyovel hemmah ya’alu vahar.
Keluaran 19:13 “Dan tangan siapa pun tidak boleh menyentuhnya, sebab, pastilah dia akan mati dilempari batu, atau dipanahi; apakah binatang atau orang, dia tidak akan dibiarkan hidup. Pada saat sangkakala (הַיֹּבֵל haiyovel) berbunyi, mereka boleh mendaki gunung itu.”
Dalam menggunakan kata ini di sini, Elohim sedang mencoba untuk memberi tahu umat-Nya bahwa upacara pertunangan yang akan terjadi pada saat Dia memberikan perintah-perintah-Nya adalah seperti sebuah Yobel. Ini adalah saat tepatnya ketika orang Israel benar-benar bebas dari Mesir dan semua hutang dibatalkan. Saat ketika mereka menerima perjanjian dan memilih untuk datang mendekat kepada-Nya, mereka dibebaskan. Setiap saat sesudah itu adalah mereka menjalankan “keselamatan” dan kebebasan yang baru mereka temukan. Tahun Yobel juga dimulai dengan suara tanduk domba jantan, atau sangkakala, dan terhubung dengan waktu ketika Mesias akan kembali dan kita pada akhirnya akan dibebaskan ketika kita sekali lagi akan naik ke atas gunung Elohim untuk memberi penghormatan kepada Raja segala raja.

Tembok Yerikho

Yoshua pasal enam menceritakan kisah Yerikho. Yoshua memerintahkan orang-orang untuk berbaris mengelilingi kota satu kali setiap hari selama enam hari sementara para imam meniup tanduk-tanduk domba jantan. Pada hari ketujuh mereka berbaris dengan tabut sementara para imam meniup sangkakala-sangkakala sebanyak tujuh kali. Pada ketujuh kalinya, semua orang berteriak dengan sekuat paru-parunya, dan sangkakala-sangkakala itu semakin keras. Itu adalah sangkakala bercampur dengan suara orang-orang yang menyebabkan tembok-tembok Yerikho runtuh. Apakah ini semacam formula mistis untuk peperangan? Sama sekali tidak. Elohim Israel membiarkan seluruh dunia tahu bahwa pintu-pintu gerbang neraka tidak akan menang melawan umat-Nya dan bahwa suara manusia terhubung dengan sebuah sangkakala. Ini adalah fakta penting yang akan kita gali lebih dalam.
Melampaui frekuensi sangkakala dan mujizat yang terjadi hari itu di Yerikho, ada sesuatu yang jauh lebih penting yang coba diungkapkan oleh YHVH. Mengapa Dia menceritakan kepada kita kisah orang-orang Israel yang mengepung Yerikho? Apa maksud sesungguh-Nya? Dia tidak mengatakan apa-apa tanpa alasan dan segala sesuatu yang Dia coba ajarkan kepada kita akan berhubungan dengan sesuatu tentang karakter-Nya.
Apa yang terjadi di Yerikho jelas merupakan contoh peperangan yang tidak konvensional. Mengapa YHVH menyuruh Yoshua untuk melakukan apa yang Dia kerjakan ketika orang Israel benar-benar kalah jumlah? Mereka bisa saja mengambil alih kota itu dengan kurang dari separuh laki-laki yang ada pada mereka dan tidak mengalami kehilangan satu nyawa pun. Mengapa orang-orang Israel terlibat dalam tindakan aneh berbaris dan meniup sangkakala dan berteriak ini? Dapatkah Anda membayangkan menjadi seorang prajurit Israel yang siap bertempur dan komandan Anda memerintahkan Anda untuk berdiri di sana dan berteriak, ketimbang menyerbu kota itu?
Pernahkah Anda memiliki situasi dalam kehidupan di mana Anda menghadapi semacam peperangan di hadapan Anda, sebuah situasi yang mengharuskan Anda untuk mengambil tindakan agar Anda dapat menguasai dan mengatasinya? Jawabannya mungkin sudah ada dalam genggaman Anda, dan Anda bisa mendapatkan kemenangan tanpa kesulitan. Apa yang biasanya kita lakukan dalam situasi seperti itu? Kita bertindak sendiri! Kita mengikuti naluri kita dan melakukan apa yang kita tahu bisa kita lakukan untuk mencapai tujuan di hadapan kita. Apa yang kita lakukan ketika situasinya luar biasa dan kita tidak tahu harus berbuat apa? Kita datang kepada Elohim untuk meminta pertolongan. Tampaknya kita hanya datang kepada-Nya untuk meminta pertolongan ketika kita MERASA kita membutuhkan Dia. Dia menjadi lebih seperti tongkat penopang kita ketimbang ketergantungan kita setiap hari untuk segala sesuatu. Kisah ini mengajarkan kita betapa YHVH menginginkan kita untuk berkomunikasi dan berkonsultasi dengan Dia dalam segala hal … setiap hari … setiap saat.
Kisah Yerikho memberi tahu kita bahwa YHVH adalah Elohim dari peperangan yang tidak konvensional. Dia berperang secara berbeda dari kita. Dia memulai pertempuran pertama di Tanah Perjanjian dengan menegakkan bahwa DIA adalah yang akan berjalan di depan umat-Nya dan bahwa DIA yang memiliki kuasa untuk menaklukkan musuh-musuh mereka. Dia ingin mereka untuk SEPENUHNYA bergantung kepada-Nya dalam SETIAP situasi terlepas dari apakah mereka pikir mereka punya kendali atas situasi itu, atau bisa melakukannya sendiri. Dia ingin dikonsultasikan untuk setiap strategi sebelum mereka terlibat dalam apa pun.
Seberapa sering kita terjun ke dalam situasi dimana kepala terjun duluan hanya untuk kemudian mendapati bahwa tidak ada air di dalam kolam? Melakukan hal-hal dengan cara kita sendiri menempatkan kita sebagai yang berkuasa dan menggantikan keinginan-Nya agar kita mempercayai Dia dan membiarkan Dia berperang untuk kita. Dia tahu apa yang perlu dilakukan dan kapan waktu-Nya. Jalan-jalan-Nya lebih tinggi daripada jalan-jalan kita dan sering kali tidak masuk akal bagi kita sampai Dia akhirnya memilih untuk mengungkapkan strategi-Nya.

Shofar

Nama yang paling umum untuk sangkakala dalam Alkitab adalah kata Ibrani שׁוֹפָר shofar. Pada zaman Alkitab, shofar utamanya adalah tanduk domba jantan, tetapi juga bisa berupa tanduk ‘kudu’ yang panjang dan melengkung. Keduanya digunakan untuk berbagai tujuan. Mereka ditiup pada bulan-bulan baru, hari-hari raya, waktu perang, untuk memperingatkan orang-orang, dan untuk peristiwa penting lainnya. Mereka dirancang sebagai instrumen pujian dan peringatan. Dalam bahasa Ibrani, שופר shofar dieja shinvavpeyresh. Dalam Paleo piktograf Ibrani kuno, di mana setiap huruf aslinya merupakan sebuah gambar yang memiliki arti sendiri, kata shofar memiliki makna yang jauh lebih dalam.
hebrew-pictograph
Aslinya, huruf shin seperti api atau gigi dan artinya “untuk melahap, api yang membakar habis, untuk menghancurkan, atau El Shaddai; api Elohim yang menghabiskan segala sesuatu.” Vav adalah paku atau pasak kemah yang artinya “paku, untuk mengokohkan, menjembatani, atau menghubungkan.” Pey artinya “mulut.” Dan resh adalah gambar kepala seorang laki-laki dan artinya “kepala atau permulaan.” Faktanya, Rosh Hashanah secara literal artinya “Kepala Tahun Baru.”
shofar-paleo
Jika Anda menggabungkan semua itu, kata שופר shofar artinya “Api Elohim yang menghabiskan segala sesuatu terhubung dengan mulut membawa permulaan yang baru.”
Dan yang menakjubkan, ini adalah gambaran persis tentang Yom Teruah, Hari Raya Sangkakala. Ketika sangkakala Elohim diletakkan pada mulut seorang hamba-Nya, itu mendatangkan suatu permulaan yang baru dan suatu tahun yang baru. Ketika Dia datang mengendarai awan-awan, dan tiupan sangkakala besar itu terdengar, itu akan memproklamirkan “Kepala” umat manusia yang sejati dan akan menghantarkan ke dalam sebuah permulaan yang baru.
Mazmur 3:4 Aku berseru kepada YHVH dengan suaraku dan Dia mendengarkanku dari gunung kudus-Nya.
Mazmur 26:7 Sambil mengumandangkan suara ucapan syukur, dan menceritakan semua keajaiban-Mu.
Mazmur 28:6 Diberkatilah YHVH, karena Dia telah mendengarkan suara permohonanku.
Sangkakala suara kita adalah senjata yang kuat. Itu harus digunakan dengan cara yang sama seperti shofar: dalam pujian dan ucapan syukur, dalam membawa doa-doa dan permohonan kita di hadapan-Nya, serta dalam menyatakan perang melawan musuh. Tetapi ada satu hal yang benar tentang sangkakala atau shofar. Ketika dia dibunyikan, shofar harus dibunyikan dengan nada yang sangat jelas dan spesifik, atau dia tidak akan mencapai tujuannya.
1 Korintus 14:8 Sebab, jika sebuah sangkakala mengeluarkan bunyi yang tidak jelas, siapakah yang akan menyiapkan dirinya untuk peperangan?
Kita masing-masing adalah sangkakala Elohim. Kita menyuarakan shofar kita dan memproklamirkan kabar baik yang telah mengubah hidup kita. Dengan melakukan itu, kita perlu memastikan bahwa kita memainkan not-not yang benar, suara yang sangat jelas dari suara Elohim yang berbicara melalui kita. Ketika kita mencampur suara kita, daging kita, dengan suara Elohim, suara itu menjadi tidak jelas dan membingungkan semua orang yang mendengarnya. Ini semua tentang angin (רוּחַ ruach) yang mengalir melalui sangkakala.
Wahyu 4:1 … dan ada suara yang pertama yang pernah aku dengar itu yang berbicara kepadaku bagaikan sangkakala, …
Yohanes berkata bahwa suara Mesias itu terdengar seperti shofar. Jadi sekarang kita tahu suara siapa yang benar-benar meruntuhkan tembok Yerikho hari itu. Itu bukan suara orang-orang, atau suara shofar-shofar yang membahana. Itu adalah suara Elohim MELALUI suara instrumen-instrumen itu yang menyebabkan tembok-tembok itu runtuh. Ketaatan mereka menyebabkan Roh YHVH (רוּחַ יְהוָה ruach Adonai) untuk bermitra dengan mereka dan mencapai sesuatu yang tidak mungkin mereka lakukan sendiri. Bukan logika mereka atau kekuatan mereka, tetapi angin (רוּחַ ruach) dari Roh Elohim yang bertiup melalui sangkakala-sangkakala mereka yang menciptakan mujizat tepat di depan mata mereka.
Dengan cara yang sama, Yom Teruah, hari meniup sangkakala, adalah sama seperti orang-orang Israel yang mengelilingi Yerikho enam kali meniupkan shofar. Pada hari ketujuh, suara Elohim bergabung dengan mereka, tembok-tembok runtuh, dan penaklukkan Tanah Perjanjian dimulai. Dalam kitab suci, setiap hari profetik adalah seribu tahun. Sejak zaman Adam, kita berada pada akhir tahun keenam ribu, atau pada akhir hari keenam. Kita sudah berbaris mengelilingi perkemahan musuh ini selama enam ribu tahun dan hari ketujuh sedang mendekat dengan cepat. Sementara kita telah sendirian selama enam “hari” terakhir ini, mengelilingi musuh dan menunggu perintah untuk menyerang, hari ketujuh itu akan datang dan Mesias akan muncul dengan tiupan sangkakala-Nya. Gerbang-gerbang neraka tidak akan menang melawan Dia. Mereka akan runtuh di hadapan kita dan kita akan menjarah musuh satu kali dan untuk selamanya.
Zakharia 4:6 Bukan dengan kekuatan dan bukan dengan kuasa, tetapi dengan Roh-Ku, YHVH Tsevaot berfirman.
Sampai saat itu, kita sebaiknya mengingat bahwa kuasa “sangkakala” kita terletak pada angin (רוּחַ ruach) yang tepat yang bertiup melaluinya. Ketika itu angin kita sendiri, itu tidak lain hanyalah udara panas yang menghasilkan suara yang tidak jelas. Ketika itu adalah angin-Nya dan Roh-Nya, itu sangat jelas dan tidak ada benteng musuh yang dapat menahan-Nya. Ketika kita membiarkan YHVH menyusun strategi untuk kita dan kita hanya mengucapkan apa yang Dia katakan kepada kita untuk mengucapkannya dengan kuasa Roh-Nya, maka kemenangan dan penaklukan Tanah Perjanjian itu akan menjadi sangat dekat!