Laman

Senin, 07 Oktober 2019

Kalender Alkitab Tahun Ibrani 5780 (Sept 19 - Sept 20) - Tahun פ



Sepuluh hari dari Rosh Hashanah hingga Yom Kippur disebut Aseret Yemei Teshuvah (עֲשֶׂרֶת יְמֵי תְּשׁוּבָה), "Sepuluh Hari Pertobatan", atau "Hari-hari Ketakjuban" dalam tradisi Yahudi.

Yom Kippur, atau “Hari Raya Pendamaian/Penebusan,” adalah hari paling kudus dalam tahun Yahudi, dan memiliki nilai profetik mengenai Kedatangan Messias yang kedua kali, restorasi nasional Israel, dan penghakiman terakhir atas dunia. Itu juga adalah hari yang mengungkapkan perbuatan Imam Besar dari Yeshua sebagai Kohen Gadol (Imam Besar) menurut aturan Malki-Tzedek (Ibrani 5:10, 6:20).

Istilah Yom Kippur sebenarnya tertulis dalam bentuk jamak dalam Torah, Yom Ha-Kippurim, mungkin karena proses pemurnian itu yang membersihkan banyak pelanggaran-pelanggaran, kejahatan, dan dosa-dosa. Nama itu juga memiliki arti dua pendamaian besar yang diberikan oleh  YHVH – pertama, bagi mereka dari antara Goyim (bangsa-bangsa non Yahudi) yang berpaling kepada Yeshua untuk mendapatkan penyucian dan pengampunan dosa, dan kedua bagi bangsa Yahudi lahiriah yang akan menerima Messias Yeshua pada masa Kesusahan Besar, selama Yom Adonai, Hari Besar  YHVH pada Akhir Zaman.

Kippurim dapat dibaca juga Yom Ke-Purim, “hari seperti Purim,” yaitu, hari penyelamatan dan keselamatan (seperti dijelaskan dalam Kitab Esther). Sekaligus hari dimana Yeshua mengurbankan diri-Nya sendiri di kayu salib, yang merupakan “Purim” terbesar dari semuanya, karena melalui Dia setiap orang yang percaya kepadanya dibebaskan untuk selamanya dari tangan musuh-musuh mereka.

Torah menyatakan bahwa Yom Kippur merupakan satu-satunya kesempatan dimana Imam Besar boleh masuk ke dalam Ruang Maha Kudus dan memanggil Nama  YHVH untuk mempersembahkan kurban darah bagi dosa-dosa seluruh umat. Prinsip “nyawa ganti nyawa” ini adalah dasar sistem pengurbanan dan menandai hari besar syafaat yang dilakukan Imam Besar bagi bangsa Israel.

Dalam tradisi Yudaisme, Yom Kippur – Hari Raya Pendamaian, menandai titik puncak periode sepuluh hari pertobatan yang dinamai “Hari-hari yang Diagungkan,” atau yamim nora’im. Menurut rabbi-rabbi besar tradisi Yahudi, pada Rosh Hashanah nasib orang-orang benar, tsaddikim, dituliskan dalam Kitab Kehidupan, dan nasib orang-orang jahat, resha’im, dituliskan dalam Kitab Kematian. Namun, sebagian besar manusia tidak akan dituliskan dalam salah satu kitab itu, tapi punya waktu sepuluh hari – sampai Yom Kippur – untuk bertobat sebelum memeteraikan nasib mereka. Karena itu muncullah istilah Aseret Yemei Teshuvah – Sepuluh Hari Pertobatan. Kemudian pada Yom Kippur, nama setiap jiwa manusia akan dimeteraikan dalam salah satu dari kedua kitab. Karena alasan ini Yom Kippur benar-benar merupakan puncak dari 40 hari “Masa Pertobatan.”

Karena manusia diciptakan untuk teshuvah, Yom Kippur, atau Hari Raya Pendamaian dianggap hari paling kudus dalam setahun, dan disebut “Yom ha-kadosh.” Pada kalender Ibrani, Erev Yom Kippur dimulai pada petang hari tanggal 9 Tishri dan berlanjut 25 jam melewati hari berikutnya hingga malam tiba. Itu adalah hari yang khidmat ditandai dengan puasa penuh, doa, dan ibadah-ibadah tambahan di sinagoga.

Menurut rabbi-rabbi besar Yahudi, pada tanggal 6 Sivan, tujuh minggu sesudah Eksodus (tepat 49 hari), Musa pertama kali naik ke Gunung Sinai untuk menerima Torah (Shavuot). Empat puluh hari kemudian, pada tanggal 17 Tammuz, Loh-loh Pertama dipecahkan. Musa kemudian bersyafaat bagi Israel selama empat puluh hari lagi sampai dia dipanggil kembali untuk naik ke atas Gunung Sinai pada tanggal 1 Elul dan menerima pewahyuan Nama  YHVH (Keluaran 34:4-8). Sesudah ini, Musa diberikan Loh-loh Kedua dan kembali ke perkemahan pada tanggal 10 Tishri, yang akhirnya dinamai Yom Kippur. Wajah Musa bersinar dengan cahaya dalam ketakjuban akan datangnya Perjanjian Baru, yang dilambangkan didalam ritual-ritual Hari Raya Pendamaian (Keluaran 34:10).

Ini memberikan penjelasan mengapa orang-orang Yahudi Orthodox memulai “Masa Teshuvah” (pertobatan) dimulai pada 1 Elul dan dilanjutkan hingga 10 Tishri – selama 40 hari sama seperti ketika Musa ada di atas Gunung Sinai untuk menerima loh-loh yang kedua. Disini kita juga menemukan kutipan pertama akan adanya Kitab Kehidupan (baca Rosh Hashanah), ketika Musa meminta, “supaya namanya dihapuskan dari “Kitab yang Engkau tuliskan” jika Elohim tidak mau mengampuni umat-Nya.

Keluaran 32:32-33 (TB) Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu — dan jika tidak, hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis.” Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: “Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.

Kesediaan Musa untuk “dihapuskan dari Kitab yang dituliskan Elohim” demi bangsa Israel merupakan gambaran besar tentang peranan Yeshua Messias kita sebagai Perantara.

Ibrani 9:15 (ILT) Dan karena itulah Dia menjadi pengantara dari suatu perjanjian yang baru, sehingga, melalui kematian yang telah terjadi untuk penebusan akibat pelanggaran-pelanggaran di bawah perjanjian yang pertama, mereka yang telah dipanggil, boleh menerima janji warisan yang kekal.

Salah satu peranan Messias kita Yeshua (Yesus Kristus) adalah sebagai Kohen HaGadol (Imam Besar) yang mempersembahkan kapparah (pendamaian) yang sesungguhnya bagi dosa-dosa kita dengan mempersembahkan darah-Nya sendiri di dalam Ruang Maha Kudus Surgawi yang bukan buatan tangan manusia.

Seperti tertulis dalam Kitab Ibrani:

Ibrani 3:1-2 (ILT)  Oleh karena itu hai saudara-saudara yang kudus, yang menjadi mitra panggilan surgawi, pandanglah rasul dan imam besar pengakuan kita, HaMashiakh YESHUA, yang setia kepada Dia yang telah menetapkan-Nya, sebagaimana juga Musa dalam keseluruhan bait-Nya.

Pentingnya kurban darah (pendamaian pengganti) ditekankan sangat kuat didalam Kitab Suci, karena itu yang mendasari arti pendamaian yang diberikan melalui sistem pengurbanan. Bahkan prinsip ini diabadikan didalam teks pusat pengurbanan itu sendiri:

Imamat 17:11 (ILT)  Sebab, kehidupan tubuh ada di dalam darah, dan Aku telah memberikan darahnya kepadamu di atas mezbah itu untuk mengadakan penebusan bagi kehidupanmu, sebab darah itulah yang mengadakan penebusan bagi kehidupan.

Kurban darah dituntut oleh  YHVH karena hal dosa. Imamat 17:11 sesuai dengan pengajaran Perjanjian Baru seperti yang tertulis dalam:

Ibrani 9:22 (ILT)  Dan hampir segala sesuatu disucikan dengan darah menurut torah; dan tanpa penumpahan darah, pengampunan tidak terjadi.

Dalam Talmud (Yoma 51) tertulis hal  yang sama, “Tidak ada pendamaian tanpa darah.” Pencurahan darah pengganti, prinsip “nyawa ganti nyawa,” adalah esensi dari pendamaian sesungguhnya dengan  YHVH Elohim.

Yeshua mempersembahkan tubuh-Nya sendiri untuk menjadi Kurban yang sempurna bagi dosa-dosa. Oleh darah-Nya yang tercurah, kita diberikan pendamaian total di hadapan  YHVH.

2 Korintus 5:21 (ILT)  Sebab, Dia yang tidak mengenal dosa, demi kita seolah Dia telah berbuat dosa, supaya kita dapat menjadi yang benar bagi Elohim di dalam Dia.

Sistem pengurbanan hewan dalam Imamat, termasuk ritual Yom Kippur yang begitu terperinci, dimaksudkan sebagai bayangan dari Pengurbanan Yeshua yang sesungguhnya untuk memperdamaikan kita dengan Elohim. B’rit Yeshanah (Perjanjian Lama) memberikan bayangan dari isi yang dinyatakan didalam B’rit Chadashah (Perjanjian Baru). Jika perjanjian lama sudah cukup untuk menyediakan solusi permanen terhadap problem dosa-dosa kita, tidak akan diperlukan perjanjian baru untuk menyempurnakannya.

Ibrani 8:7 (ILT)  Sebab jika yang pertama itu tidaklah bercacat, maka tidak akan dicari lagi sebuah tempat untuk yang kedua.

Dibawah perjanjian lama, kurban-kurban hanyalah “menutupi” dosa-dosa, tetapi dibawah perjanjian baru, dosa-dosa ini dibuang sepenuhnya (Ibrani 7:27, 9:12, 9:25-28). Tidak diperlukan lagi kurban-kurban yang terus-menerus, karena Yeshua menyediakan kurban satu kali untuk selamanya bagi seluruh dosa-dosa kita (Ibrani 9:11-14; 9:24-28; 10:11-20).

Bahkan, Yeshua ha-Mashiach adalah “pendamaian” atau “penebus” dari dosa-dosa kita. Kata Yunani yang digunakan dalam Roma 3:25, 1Yohanes 2:2, dan 1Yohanes 4:10 “hilasterion” adalah kata yang sama yang digunakan dalam Septuaginta (LXX, Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani) untuk kapporet [tutup pendamaian tabut perjanjian] di dalam Ruang Maha Kudus yang dipercikkan darah kurban pada Yom Kippur.

Ibrani 9:24-28 (TB)  Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.

Dan Ia bukan masuk untuk berulang-ulang mempersembahkan diri-Nya sendiri, sebagaimana Imam Besar setiap tahun masuk ke dalam tempat kudus dengan darah yang bukan darahnya sendiri. Sebab jika demikian Ia harus berulang-ulang menderita sejak dunia ini dijadikan. Tetapi sekarang Ia hanya satu kali saja menyatakan diri-Nya, pada zaman akhir untuk menghapuskan dosa oleh korban-Nya. Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi, demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-Nya untuk menanggung dosa banyak orang. Sesudah itu Ia akan menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menanggung dosa untuk menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang menantikan Dia.

Ibrani 10:14 (TB)  Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.



Sumber: KitabHenokh.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar