Pemerintahan Administrasi Trump telah mengkonfirmasi staf kantor konsulat AS di Yerusalem bahwa kantor tersebut akan menjadi Kedutaan AS sementara pada bulan Mei tahun 2018 ini, hampir setahun lebih cepat dari yang diperkirakan, bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-70 Israel.
Kantor konsulat AS terletak di distrik Arnona di ibu kota Yerusalem. Israel akan merayakan ulang tahun ke-70 pada tanggal 14 Mei 2018, sejak berdirinya negara tersebut.
Mengingat tanda-tanda profetik Akhir Zaman akhir-akhir ini seperti “Super Blue Blood Moon”, eskalasi perang di Syria, dan berpulangnya “Methushelach” Billy Graham, mungkinkah musim ini merupakan panggilan kebangunan bagi Gereja?
Sudah lama dipikirkan oleh banyak murid-murid nubuatan Alkitab bahwa kepergian Billy Graham bisa jadi merupakan pertanda pergantian ke musim yang baru, karena kedudukannya yang sangat penting sebagai penginjil kepada kegenapan bangsa-bangsa non Yahudi (goyim). Billy Graham telah memberitakan Injil kepada 215 juta manusia di 185 negara selama masa hidupnya. Meninggal pada jam 8 pagi pada hari Rabu, penginjil 99 tahun ini menghadap takhta Bapa surgawi dengan meninggalkan warisan besar dan juga “jubah besar” untuk diemban.
Billy-Graham
Billy Graham, 7 November 1918 – 21 February 2018
Billy Graham yang akan merayakan ulang tahunnya ke-100 pada tanggal 7 November 2018, namun Bapa di surga telah memanggilnya pada usia 99 tahun, membuat seseorang bertanya kepada Tuhan, “Bapa, mengapa Engkau tidak memanggil Billy Graham pada usia 100 tahun?” Tuhan menjawab, “Karena dia sudah hidup 9 bulan di dalam rahim ibunya.” Itu menjadikan total hidupnya 100 tahun, sehingga banyak orang merujuknya sebagai “Methushelach”.
Dalam Alkitab, Metusalah adalah orang tertua yang pernah tercatat hidup di dunia, dia mati pada usia 969 tahun. Arti nama “Methushelach” adalah “kematiannya akan membawa.” Dalam tahun kematian Metusalah, air bah itu datang ke dunia pada zaman Nuh.
Beberapa ‘nabi’ telah menubuatkan tentang kematian Billy Graham. Salah satunya adalah Kim Clement, yang juga sudah meninggal, menubuatkan bahwa tuaian terbesar Billy Graham akan segera tiba. Billy Graham telah menabur benih iman ke dalam jutaan orang melalui televisi, radio, video, buku-buku, dan penginjilan luas ke berbagai negara. Namun, itu menjadi tugas bagi para penginjil masa depan untuk menuai tuaian terbesar.
“Pelepasan karunia iman telah diberikan kepada umat Elohim. Dalam kematian Billy Graham (1918-2018) dan Oral Roberts (1918-2009), suatu selubung akan dikoyakkan yang akan membawa penginjilan ke bumi seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Matius 24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan ke seluruh dunia sebagai kesaksian bagi segala bangsa (kol hagoyim), dan kemudian akan datang kesudahannya.”
Sesudah jumlah yang masuk dari bangsa-bangsa bukan Yahudi (goyim) telah genap, maka seluruh Israel akan diselamatkan (Roma 11:25,26).
Di atas semua hal-hal ini, pemerintah AS sedang memberikan sentuhan akhir untuk sebuah kesepakatan perdamaian Timur Tengah yang berusaha menyelesaikan konflik Israel-Palestina, yang akan berujung kepada terjadinya perjanjian perdamaian palsu yang dinubuatkan dalam Daniel 9:27 dan Yesaya 28:15,18.
Perdana Menteri Benyamin Netanyahu pada hari Jumat memuji pengumuman AS bahwa mereka akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada bulan Mei sebagai “hari yang besar bagi bangsa Israel.” Namun pejabat Palestina Saeb Erekat menyebut langkah tersebut sebagai “provokasi terang-terangan.” Hari Kemerdekaan Israel, yang menggenapi nubuatan Alkitab, sekarang didahului oleh sebuah hari protes perlawanan yang disebut Nakba, atau “malapetaka”, oleh orang-orang Palestina. Tetapi apa yang disebut orang-orang Arab sebagai “malapetaka” dipandang oleh orang-orang Yahudi yang telah mengalami “holocaust” dan hampir 2000 tahun pembuangan sebagai keajaiban dari mujizat-mujizat.
“Keputusan Presiden Trump untuk memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Yerusalem pada Hari Kemerdekaan mendatang menyusul deklarasi bersejarahnya pada bulan Desember 2017 untuk mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Israel di Washington. “Keputusan ini akan mengubah Hari Kemerdekaan Israel ke-70 menjadi perayaan yang lebih besar lagi. Terima kasih Presiden Trump untuk kepemimpinan dan persahabatan Anda.”
Danny Danon, Duta Besar Israel untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, juga menyambut baik pengumuman tersebut: “Keputusan berani Presiden Trump untuk memindahkan kedutaan besar Amerika ke Yerusalem pada bulan Mei ini, untuk menghormati Hari Kemerdekaan ke-70 kami, merupakan perjanjian persekutuan yang tidak dapat dipecahkan dan persahabatan sejati antara AS dan Israel. Sekarang adalah waktunya bagi semua negara-negara anggota PBB untuk mengikuti jejak AS dan menyatakan bahwa mereka juga mengakui Yerusalem sebagai ibukota abadi Negara Israel.”
Sebuah tanda profetik lainnya, baru-baru ini, Breaking Israel News melaporkan bahwa Sanhedrin Israel, bersama dengan Temple Educational Center, berencana mencetak uang perak setengah shikal untuk menghormati pemindahaan kedutaan Trump. Koin-koin itu akan menampilkan cetakan Presiden Trump bersamaan dengan Raja Koresh Agung, yang memutuskan bahwa Bait Suci Yahudi dapat dibangun kembali, dan sisi baliknya akan menampilkan Bait Suci ketiga.
trump-koresh-coin
Rabbi Hillel Weiss, Kepala Asosiasi Mikdash & Tsion, sekaligus jurubicara Sanhedrin menjelaskan bahwa motivasi awal untuk meletakkan gambar presiden AS di mata uang itu adalah rasa syukur atas dukungannya terhadap Israel. Namun Rabbi Weiss menekankan bahwa tujuan Trump akan membuahkan hasil hanya jika itu diarahkan untuk pembangunan kembali Bait Suci Yahudi.
Hubungan antara presiden AS Donald Trump dan Raja Persia, Koresh Agung, yang baru-baru ini diperkuat oleh pidato monumental Presiden Donald Trump, yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel yang abadi, memiliki akar mendalam di dalam Bible Code dan numerologi Alkitab Ibrani, yang menghubungkan kedua tokoh ini dengan kedatangan Mesias. Raja Koresh mengeluarkan dekrit pembangunan Bait Suci ke-2. Dan dengan harapan yang sama, melalui koin perak ini, Sanhedrin menantikan Trump untuk melakukan langkah yang sama demi pembangunan kembali Bait Suci yang ke-3.