Laman

Jumat, 26 Januari 2018

STORMIE J MENDAPAT PENGLIHATAN SURGA DAN SEMBUH DARI KANKER





Oleh Stormie J. 

Penderita kanker mendapat mimpi/Penglihatan Surga dan kemudian SEMBUH DARI KANKER! HALELUYA! 
9 Januari, 2018 

Aku mendapat mimpi tadi malam bahwa aku pergi ke surga. Aku sedang berbaring di tempat tidur, menangis karena begitu berat dengan segala sesuatu yang secara fisik terjadi padaku sekarang dalam menghadapi kanker. Aku berjuang untuk bernafas, bahkan dengan oksigenku. 
Jadi saat aku berbaring disana, diam-diam kuberdoa kepada Tuhan. Mengatakan pada-Nya aku tidak mengerti mengapa Ia tidak membuatku lebih baik. Meminta Dia untuk membantuku melewati semua ini dan memberikanku kekuatan. Meminta-Nya untuk mengambil rasa sakitku. Aku terus berbicara dengan-Nya sampai aku akhirnya tertidur lelap.

Hal berikutnya yang kutahu, aku sedang berdiri di suatu tempat yang aku belum pernah ada disini sebelumnya. Aku tidak bisa melihat apa-apa, hanya warna abu-abu disekelilingku.
Aku mulai berjalan kesekitar sampai akhirnya aku mendengar suara, yang menanyakan nama-nama orang. Aku tidak dapat melihat jadi aku mengikuti suara orang itu. 
Akhirnya, aku menemukan seorang pria sedang berdiri di podium. Dia melihat ke sebuah buku dan menanyakan namaku. Jadi aku memberi tahunya.
Didepanku ada gerbang tua rusak, berkarat dan hancur berantakan. Pria di podium itu mengatakan kepada ku OK kau boleh masuk. Aku berjalan ke pintu gerbang tapi semua yang kulihat adalah abu-abu. Jadi aku berjalan kembali ke pria itu dan berkata, tuan? tidak ada sesuatu di situ. Dia mengatakan kepadaku untuk berbalik kembali dan jantungku berhenti. Butuh waktu untuk bernapas. Aku melihat satu tembok yang sangat tinggi yang tampak seperti terbuat dari Jasper. Disana ada 12 gerbang dan ada seorang malaikat berdiri disetiap pintu gerbang. Diatasnya ada suatu tanda yang mengatakan Istana Takhta Allah.

Dua belas gerbang memiliki dua belas nama suku Israel yang ditulis di atasnya: Ruben, Simeon, Lewi, Isakhar, Yehuda, Naftali, Dan, Zebulon, Gad, Benjamin, Jusuf dan Asyer. 
Semua 12 gerbang terbuat dari mutiara yang paling Indah yang pernah kulihat. Malaikat di pintu gerbang tempat aku berdiri  meraih tanganku dan berkata, silahkan masuk, ada begitu banyak untuk dilihat. 

Jadi aku berjalan melalui gerbang-gerbang itu dan aku merasakan kehangatan datang padaku dan bukan hanya itu, tetapi juga kedamaian seperti yang belum pernah kualami dalam hidupku. Segala sesuatu begitu Indah. Warna-warna kelihatan begitu hidup.
Aku menunduk melihat pada kakiku, jalan-jalan yang terbuat dari emas transparan. Dinding di sekeliling surga tertutup dengan batu-batu yang paling indah. Ada batu Pirus, Safir, Zamrud, Onyx dan banyak lagi.
Segala sesuatu dan semua orang dalam damai. Aku juga melihat serigala dan domba makan bersama-sama. Disana tidak ada matahari maupun bulan. Engkau tidak perlu lampu karena terang bersinar begitu cerah dari Allah.


Disana ada suatu sungai kristal yang mengalir di tengah-tengah kota itu. 
Aku belum pernah melihat sesuatu yang begitu Indah seperti itu. 
Aku membungkuk untuk minum. Air terasa begitu manis dan menyegarkan. 
Ada pohon kehidupan pada setiap sisi sungai ini dan pohon-pohon ini memiliki 12 macam buah yang berbeda. Aku mengambil sebuah apel dan apel yang lain tumbuh kembali. Rasanya seperti belum pernah kurasakan sebelumnya. Aku bahkan tidak bisa menjelaskan bagaimana menakjubkan rasanya.

Disana ada rumah-rumah yang paling indah yang pernah kulihat dibangun di seluruh surga dan kebun-kebun anggur. Semua orang yang kulihat tampak bahagia dan damai. Tidak ada yang sakit atau menangis atau marah. Aku mulai mendengar nyanyian. terdengar begitu Indah. Aku bisa mendengar mereka bernyanyi Kudus, Kudus, Kudus. 
Tapi ketika aku mendekat, aku melihat sesuatu yang begitu menakjubkan dan aku membeku,pak dapat bergerak. Aku tak dapat berpaling dari mereka.


Aku melihat Tuhan bertakhta di takhta-Nya. Aku tak dapat melihat wajah-Nya, ada cahaya disekeliling-Nya. Cahaya yang paling indah dengan warna-warni berkilauan keluar dari-Nya. Tapi aku mengetahui bahwa itu adalah Dia.

Aku melihat malaikat-malaikat duduk disekeliling-Nya, menyerukan nama Allah, menyanyikan puji-pujian. 
Malaikat-malaikat tidak seperti orang lain. Mereka memiliki beberapa mata dan enam sayap. Mereka tidak pernah tidur, tidak pernah beristirahat. Apa yang mereka lakukan adalah duduk di kaki Tuhan dan menyembahnya.
Aku berbalik untuk melihat dibelakangku dan ada ribuan malaikat sedang bernyanyi untuk Tuhan. Dan sepertinya mereka semua bernyanyi dalam bahasa mereka sendiri tapi itu begitu indah bersama. Itu mengalir. Engkau hampir tak dapat mengatakan bahwa mereka bernyanyi dalam bahasa mereka sendiri. Adalah sangat indah, aku berlutut dan mulai menangis. Ini bukanlah air mata kesedihan. 

Kemudian aku mendengar seseorang memanggil namaku. Jadi aku mengikuti suara-Nya. Aku melihat Yesus. Aku tidak dapat melihat wajah-Nya dengan baik, hanya cahaya yang indah tapi ku lihat tangan-Nya menjangkau ku. Aku melihat bekas luka pada pergelangan tangan-Nya. katanya anak-Ku, Stormie (Dia memanggil namaku), Dia berkata peganglah tangan-Ku. Aku memiliki sesuatu untuk ditunjukkan kepadamu. Jadi aku memegang tangan-Nya. Kami berjalan bersama melalui surga.

Dia mengijinkanku untuk melihat orang-orang yang sangat kucintai yang telah meninggal.
Aku melihat nenekku yang mengangkatku sampai dia meninggal.
Aku melihat sahabatku Natalie dan saudaraku Dakota.
Aku melihat ayahku dan sahabat dekatku John.
Aku melihat sahabat baikku Jodi yang dibunuh.
Setelah melihat Jodi, ia bertanya, apakah engkau telah mengampuni dia? 
Aku tahu apa yang sedang Dia bicarakan tapi aku merasa malu dan bertindak seperti aku tidak tahu.
Kata-Nya apakah kau mengampuni orang yang membunuh sahabat terbaikmu? Aku melihat ke tanah dan dengan diam mengatakan, tidak aku belum.
Kemudian Ia bertanya, apakah engkau mengampuni kakekmu yang menjahatimu? dan lagi aku dengan diam mengatakan tidak, aku belum, kemudian ia mengatakan kepadaku, lihatlah dia.


Aku melihat Jodi sedang menari di surga. Ketika di bumi dia penari yang menakjubkan. itu adalah kegemarannya.
Yesus berkata, apakah dia terlihat seperti sakit?
Apakah dia terlihat seperti terluka? dan aku mengatakan tidak sama sekali.
Dan Yesus bertanya padaku, maka mengapa kau masih menyakiti dirimu sendiri? kata-Nya dengan tidak mengampuni orang ini, kau sedang menyakiti dirimu sendiri. Engkau menutup pintu untuk Aku. jika kau tidak membuka pintu dan memberikan-Ku apa yang dalamnya, maka Aku tak dapat membantumu. Aku mulai menangis dan aku mengatakan kepada-Nya tapi ia mengambil sahabat terbaikku. Dia mengambil kehidupannya.
Yesus memelukku dan mengatakan setiap manusia memiliki kehendak bebas. Aku tak dapat menentang apa yang akan dilakukan-Nya. Tapi Aku dapat memberi jalan keluar dari situasi.

Katanya dia senang dan bebas sekarang, dia tidak harus menghadapi kengerian dari apa yang dilakukan terhadapnya.
Dan sekarang ada suatu organisasi untuk menghormatinya sedang membantu korban-korban lain. Dia tidak bisa menyakitinya lagi. KataNya kau harus berhenti membiarkan dia menyakitimu. Aku duduk untuk satu menit dan hanya menonton tarian Jodi. Dia tampak begitu cantik, bahagia.

Aku berbalik pada Yesus dan berkata, aku mengampuninya. Seketika aku mengatakan itu, aku merasa sesuatu datang atasku yang membuatku merasa seratus pound lebih ringan. Rasanya seperti aku bisa merasakan terlepas dari sesuatu. Kemudian Yesus meraih tanganku dan berkata mari bersama-Ku. Kami berjalan mengelilingi surga sampai kami bertemu dengan seorang pria tua. Dia sedang memancing. Yesus berkata, apakah kau melihat orang ini? itu adalah Frank.

Aku bertanya pada Yesus siapa dia dan dia berkata Frank adalah kakek buyut mu. Aku belum pernah bertemu sebelumnya.
Yesus mengatakan padaku Frank tidak selalu seorang yang baik. Kemudian tiba-tiba rasanya seperti aku sedang menonton sebuah film di udara. Aku melihat Frank ini mengalahkan kakekku. Ia memukul dia dan menendang dia dan mencekik dia. Kakekku terus berteriak ampuni aku. Ampuni aku.
Yesus mengatakan padaku, seperti inilah semua tentang dia yang pernah diketahui.
Dia tidak tahu apa itu suka dicintai.
Dia tidak tahu apa itu ingin diperlakukan dengan baik.
Semua yang dia tahu itu bagaimana dipukuli. Jadi ketika ia memiliki keluarga, dia melakukan satu-satunya hal yang dia tahu untuk dilakukan.
Aku merasa ngeri untuk kakekku tapi pada saat yang sama aku masih merasa marah. Rasanya seperti Yesus tahu apa yang kupikir. Kata-Nya, tidak apa-apa menjadi marah.
Mengampuni dia bukan berarti tidak apa-apa.
Pengampunan adalah cara untuk membebaskan diri dari semua rasa sakit dan penderitaan yang telah kau alami. Aku menangis sangat. Yesus mengatakan padaku, di dalam dirinya, kakekmu mencintai mu. Kau memiliki beberapa tahun baik bersama-sama. Tapi setelah nenek, ayah dan saudara laki-laki mu meninggal, kakek mu merasa begitu sakit sehingga ia tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan kecuali minum dan menyakiti orang. Dia tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan kecuali untuk mengalihkan perhatian dirinya pada kultus.

Lalu Yesus meraih lenganku dan menarik lengan bajuku.
Kata-Nya, apakah kau lihat semua bekas luka-luka itu? Aku menggeleng.
KataNya, bagaimana kau tidak bisa memaafkan orang-orang yang telah menyakitimu, tetapi kau merasa baik-baik saja untuk menyakiti dirimu sendiri? Aku tidak bisa berhenti menangis.
Yesus mengatakan biarkan Aku membantumu untuk mengampuni. Tidak hanya kakekmu tapi dirimu sendiri juga.
Dia mengatakan padaku berikan beban-beban itu untuk Kubawa bagimu.

Kata-Nya jika kau mengijinkan Aku untuk menyembuhkan luka-luka itu dan membantumu untuk melepaskan dan mengampuni, itu hanya awal dari apa yang akan Kulakukan untukmu. Aku tahu persis apa yang Dia maksud.
Aku jatuh ke tanah menangis dan Yesus memelukku dan aku mulai mengatakan berulang-ulang aku mengampunimu aku mengampunimu. Aku mengampunimu. Artinya kedua nya kakekku dan aku sendiri.
Setelah melakukan itu, Yesus mengambilku dari tanah dan meraih lenganku lagi dan menggulung lengan bajuku keatas. Bekas-bekas luka ku hilang. Semuanya.
Dan Dia mengatakan ini hanyalah awal. Kemudian Ia meraih tanganku dan kami berjalan kembali ke gerbang dimana aku masuk ke surga.


Yesus berkata, apakah kau percaya bahwa Aku mencintaimu? Dan kujawab ya aku percaya. Dan Dia mengatakan apakah kau percaya bahwa Aku ingin membantumu? Dan kujawab ya Yesus.
Kemudian Dia mengatakan apakah kau percaya bahwa Aku dapat menyembuhkan mu? Dan kujawab ya. Aku percaya bahwa Engkau dapat. Dan kataNya maka  imanmu membuat mu baik. Ketika Dia mengatakan ini aku merasa kehangatan datang atasku dan aku merasa seperti api membakar dalamku, tetapi itu tidak melukai, tidak sama sekali.

Itu rasanya seperti membakar semua hal-hal yang buruk. Kemudian Yesus datang padaku dan meletakkan tangannya pada bahuku dan berkata putri-Ku, saatnya bagimu untuk pulang. KataNya sekarang bukanlah waktu mu.
Ia mengatakan bahwa Ia membawaku kesini untuk menunjukkan bahwa Dia mencintaiku, dan bahwa Ia tidak meninggalkanku.
Dia berkata Ia membawaku kesini sehingga Ia dapat membantuku untuk mengampuni karena tidak mengampuni adalah penghalang yang harus disingkirkan. Dia berkata Dia membawaku kesini agar aku tahu bahwa ada harapan dan bahwa ini bukan waktu ku.
Dia berkata Ia memiliki hal-hal yang harus dilakukan dan bahwa hanya aku dapat melakukannya.
Dia mengatakan padaku untuk memiliki iman karena ini bukanlah akhirnya.
Dia berkata agar  menjaga mataku tetap fokuskan pada Dia dan hanya Dia dan  Dia akan membimbing dan mengarahkanku.
Dan dia berkata padaku bahwa tidak peduli apapun yang aku akan lalui, jangan biarkan itu tinggal dalamku.
Dia berkata agar serahkan itu kepadaNya sehingga Ia dapat menghapusnya dari hidupku.

Kemudian Yesus memelukku dan berkata pulanglah anak-Ku. Istirahat. Percaya pada-Ku dan perhatikan Aku bekerja dalam hidupmu.
Dan Ia berkata ini adalah awal. Setelah itu aku bangun dan lari ke perawatku dan berkata aku ingin memberitahumu tentang mimpi ini dan aku bercerita padanya dan dia mulai menangis.
Seluruh tubuhku terasa berbeda. Aku tidak kesakitan, aku tidak punya masalah pernapasan, perawatku memeriksa tanda-tanda vital dan semuanya normal.
Aku hanya menangis dan berterima kasih kepada Tuhan berulang-ulang. Aku bahkan tak dapat menjelaskan apa yang kurasakan sekarang. 

Tapi apa pun yang Tuhan akan lakukan di hidupku, aku siap! "







Tidak ada komentar:

Posting Komentar