WASHINGTON - Rencana Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menanam microchip ke tubuh penduduknya pada 2017 kembali mengemuka. Jika rencana itu direalisasikan, akan terjadi efek dahsyat pada penduduk AS yang ditanami microchipkarena akan menjadi "makhluk" gabungan manusia dan mesin.
Rencana yang disebut-sebut bagian dari program Obamacare ini terus dibahas Angkatan Laut AS. Tokoh transhumanis , Zoltan Istvan, yang pernah menyatakan diri sebagai kandidat calon presiden AS 2016 sudah diajak berkonsultasi dengan para pejabat Angkatan Laut AS soal rencana penanaman microchip pada tubuh penduduk AS.
Tujuan penanaman microchip itu salah satunya adalah agar penduduk AS mudah dilacak.
Efek dahsyat lain dari rencana itu bisa dirasakan personel militer AS. Rencananya,microchip juga akan ditanam di otak tentara AS, yang diklaim bisa membuat tentara AS akan lebih tahan terhadap perang. Hal itu sudah dipelajari pihak Defense Advanced Research Projects Agency AS.
Menurut Zoltan Istvan, penduduk AS yang kaya tidak harus menunggu realisasi rencana Pemerintah AS ini. Mereka bisa mencari “implan otak” di pasar gelap yang akan memungkinkan mereka untuk berkomunikasi satu sama lain dengan menggunakan kekuatan pikiran.
Dia percaya bahwa teknologi seperti ini bisa menyebabkan orang menjadi saling berhubungan dengan mengandalkan kekuatan pikiran.
Teknologi ini bekerja dengan menggunakan dasar-dasar electroencephalogram (EEG), yang dapat membaca sinyal-sinyal listrik yang dihasilkan oleh otak.
”Tapi itu juga akan memiliki teknologi yang dapat merangsang otak Anda kembali, kemungkinan melalui sinyal listrik kecil yang dapat dikelola, yang memungkinkan seseorang untuk ‘merasakan’ apa yang disebut ‘input device’,” ujar Istvan, seperti dikutip Daily Mail.
Namun menurut Istvan, militer AS juga khawatir tentang teknologi yang tidak sah, bahwa personel mereka mungkin menanamkan microchip sendiri.
“Angkatan Laut sedang berjuang untuk membuat kebijakan di lingkung tentara atau pelaut yang masuk dinas militer dengan chip tak resmi yang tertanam di dalamnya,” katanya.
”Ini masuk akal karena teknologi telah berkembang begitu kecil, bahwa implan chip yang sekarang dapat melakukan berbagai macam hal—pelacakan, melakukan pembayaran, pemantauan aliran darah dan kesehatan tubuh—dan akan benar-benar tersembunyi di manusia,” lanjut dia.
”Anda bisa membayangkan bagaimana menantangnya jika seseorang memiliki implanchip non-resmi pada basis nuklir, sehingga kebijakan harus dibuat dan diciptakan segera,” imbuh dia.
Pembahasan ini pernah diadakan antara Istvan dan anggota senior dari Kepala Naval Operations Strategic Studies Group, yang menyelidiki konsep-konsep peperangan baru.
Sebuah surat dari Wakil Admiral James Wisecup, yang merupakan direktur dari kelompok itu, mengatakan kepada Istvan; ”Komentar Anda memperluas pemahaman kita tentang transhumanism dan penggabungan manusia dan mesin.”
”Perspektif pribadi Anda yang menarik dan tepat waktu seperti yang kita mulai dari proses penelitian kami. Anda telah memiliki dampak langsung pada sudut pandang kami untuk konsep masa depan,” ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar