Saat saya sedang berdoa untuk api kebangkitan rohani untuk tubuh Kristus, Yesus muncul di awan. Saya melihat, mengarahkan seluruh pandangan saya kepadaNYA. IA mulai menyebarkan api di berbagai belahan bumi. Api yang IA sebar di dunia membakar seluruh dunia. Orang-orang percaya di seluruh dunia mulai dibaptis dan diperbaharui. Pada saat api itu ada pada mereka, saya melihat seorang saudari yang baru saja melewati seorang pria. Dia tidak mengatakan sepatah kata apapun kepadanya tapi orang itu berada dalam kondisi penyesalan dengan hati yang hancur dan kemudian berlutut dalam pertobatan kepada Tuhan.
Dalam Roh, dengan cepat saya dibawa oleh Tuhan ke sebuah gereja di Amerika Serikat. Jemaat Gereja itu banyak sekali orang kulit putih. Pendeta tidak menyadari kehadiran kami. Pendeta berkhotbah kepada anggota untuk melupakan realitas pengangkatan. Ia mengatakan, "kapan DIA akan datang? Dia akan datang... dia akan datang... Mari kita fokus melakukan hal-hal lain untuk Tuhan. Pengangkatan memang akan terjadi tapi tidak dalam waktu kita. "
Ketika kami menyaksikan pemandangan yang menyedihkan ini, Tuhan Yesus menangis ketika pendeta ini menyesatkan umat-Nya yang sudah dibeli oleh darah ANAK DOMBA. Kemarahan muncul ketika saya pergi untuk mendekati pendeta itu. Yesus menahan saya. "Kau tidak menggunakan kekerasan anakKU. Kau berbicara kebenaran dan mereka akan berubah." Bahkan ketika Tuhan berbicara kepada saya, saya terbakar emosi seperti lahar gunung berapi. Saya tidak bisa menahan amarah saya ketika melihat orang yang diurapi untuk memimpin umat Tuhan sekarang malah menyesatkan umat Tuhan.
Yesus menghilang dan muncul di belakang seorang saudari. DIA berbicara ke telinganya: " PutriKU, tingalkan gereja ini sekarang." Dengan patuh, saudari ini mengangkat kakinya dan dengan Alkitab di tangannya dia berjalan cepat keluar dari gereja.
Saya lebih lagi dibuat sangat heran karena seluruh jemaat bereaksi mengejek saudari ini. Kemarahan naik ke leher saya lagi. Melihat kemarahan saya, Yesus berkata : "AKU mengangkat bagi diriKU sendiri suatu tatanan tentara baru yang tidak memiliki rasa takut memberitahukan isi hatiKU kepada umatKU." DIA meraih tangan saya dan dengan kecepatan tinggi kami terbang ke awan. Kami mendatangi sebuah rumah yang saya ketahui itu adalah rumah saudari yang tadi diperintahkan untuk meninggalkan gereja. Dia menangis, dan saat ia mulai menangis kepada Tuhan, Saya berdiri dan Yesus mulai berbicara kepadanya: "Nak, kau tidak boleh kembali ke gereja itu lagi." Dia mengangguk dan ia mengira bahwa itu Roh Kudus tetapi saya tahu pasti itu Yesus sendiri yang berbicara kepadanya .
Kami menghilang dari sana dan saya berada di tempat di mana saya berdoa. "Tuliskan apa yang kau lihat." Perintah Yesus kepada saya.
- Disampaikan oleh Pius Joseph
Dalam Roh, dengan cepat saya dibawa oleh Tuhan ke sebuah gereja di Amerika Serikat. Jemaat Gereja itu banyak sekali orang kulit putih. Pendeta tidak menyadari kehadiran kami. Pendeta berkhotbah kepada anggota untuk melupakan realitas pengangkatan. Ia mengatakan, "kapan DIA akan datang? Dia akan datang... dia akan datang... Mari kita fokus melakukan hal-hal lain untuk Tuhan. Pengangkatan memang akan terjadi tapi tidak dalam waktu kita. "
Ketika kami menyaksikan pemandangan yang menyedihkan ini, Tuhan Yesus menangis ketika pendeta ini menyesatkan umat-Nya yang sudah dibeli oleh darah ANAK DOMBA. Kemarahan muncul ketika saya pergi untuk mendekati pendeta itu. Yesus menahan saya. "Kau tidak menggunakan kekerasan anakKU. Kau berbicara kebenaran dan mereka akan berubah." Bahkan ketika Tuhan berbicara kepada saya, saya terbakar emosi seperti lahar gunung berapi. Saya tidak bisa menahan amarah saya ketika melihat orang yang diurapi untuk memimpin umat Tuhan sekarang malah menyesatkan umat Tuhan.
Yesus menghilang dan muncul di belakang seorang saudari. DIA berbicara ke telinganya: " PutriKU, tingalkan gereja ini sekarang." Dengan patuh, saudari ini mengangkat kakinya dan dengan Alkitab di tangannya dia berjalan cepat keluar dari gereja.
Saya lebih lagi dibuat sangat heran karena seluruh jemaat bereaksi mengejek saudari ini. Kemarahan naik ke leher saya lagi. Melihat kemarahan saya, Yesus berkata : "AKU mengangkat bagi diriKU sendiri suatu tatanan tentara baru yang tidak memiliki rasa takut memberitahukan isi hatiKU kepada umatKU." DIA meraih tangan saya dan dengan kecepatan tinggi kami terbang ke awan. Kami mendatangi sebuah rumah yang saya ketahui itu adalah rumah saudari yang tadi diperintahkan untuk meninggalkan gereja. Dia menangis, dan saat ia mulai menangis kepada Tuhan, Saya berdiri dan Yesus mulai berbicara kepadanya: "Nak, kau tidak boleh kembali ke gereja itu lagi." Dia mengangguk dan ia mengira bahwa itu Roh Kudus tetapi saya tahu pasti itu Yesus sendiri yang berbicara kepadanya .
Kami menghilang dari sana dan saya berada di tempat di mana saya berdoa. "Tuliskan apa yang kau lihat." Perintah Yesus kepada saya.
- Disampaikan oleh Pius Joseph
Tidak ada komentar:
Posting Komentar