TAKHTA BAPA OLEH OTHUSITSE MMUSI
( Sabtu, 20 Februari 2019 )
Kemarin kami pergi untuk berdoa di Gunung dengan team pendoa syafaat dari Gereja Divine Revelation, Gaborone, Kenya
Kami memiliki sesuatu yang mengagumkan dalam doa, aku merasa mencatat suatu kemenangan, sukacita yang tak terkatakan dan damai di roh-ku menandakan kemenangan dan doa yang dikabulkan.
Aku merasa urapan begitu kuat dan merasakan kehadiran malaikat-malaikat ditempat dimana kami berdoa, kemudian aku mendengar Tuhan berbicara kepadaku, mengenai gereja dan panggilanku.
Kemudian pagi ini, sekitar jam 6:00, aku mendapat pengalaman diluar tubuh, saat aku berada ditempat tidur, datang suatu perasaan meninggalkan tubuhku. Itu adalah ROH KUDUS memisahkan roh-ku dari tubuh.
Aku meninggalkan tubuhku, melewati langit-langit dari rumah. Aku merasa begitu ringan dan pikiranku begitu jernih.
Tubuh roh-ku hampir transparan namun indraku utuh dan lebih peka. Aku bisa melihat kedua alam, alam natural dan alam roh.
Aku bergerak pada kecepatan yang luar biasa dan aku pergi ke angkasa, aku merasa angin menyentuh pipiku, itu benar-benar pengalaman roh bukan mimpi.
Pada saat aku terbang di langit, keluar dari atmosfer bumi. Pertama tampak seperti aku sedang mendekati sesuatu yang berapi menyala naik. Aku melihat api-api kecil, disana dan disana. Aku tidak tahu apa itu, ketika aku berjalan terus, api itu mulai meningkat dan bertambah besar atau kukatakan menjadi nyata pada pandanganku.
Tiba-tiba aku melihat dibawahku, apa yang tampak seperti lautan api yang besar, itu danau yang terbakar dengan api dan belerang, bagiku itu begitu besar dan sejauh mata dapat melihat, api itu berwarna orange, merah dan kuning, itu tampaknya antara padat dan cair, atau cairan api tebal itu seperti magma.
Aku sangat ketakutan melihat itu, total panik dan putus asa, aku tidak ingin pergi kesana, tetapi tampaknya aku tidak memiliki kuasa atas tubuh roh-ku, sungguh-sungguh tidak berkuasa. Aku ada dalam belas kasihan ORANG yang membawaku kesana. Bahkan jika aku tidak ingin melihat, tidak ada yang bisa kulakukan, semua disekelilingku, adalah pemandangan yang mengerikan.
Aku terkesiap, pertama kupikir aku melakukan sesuatu yang buruk kepada TUHAN dan aku dijatuhi hukuman ditempat ini, tapi suara TUHAN menenangkanku, DIA membuatku tahu bahwa aku disini untuk melihat tempat ini, dengarkan aku, tidak ada penciptaan, tidak ada bangunan, tidak ada tanda kehidupan, tidak ada apapun dapat dilihat kecuali api.
Seluruh tempat ada api yang mengerikan, belerang dan kegelapan total diatas. Aku juga tahu itu dalam, magma ini seperti api, tidak hanya di permukaan, itu mengalir kebawah, seperti laut yang dalam, tapi sebagai ganti air disini hanya ada cairan api yang tebal.
Pengetahuan ini hanya disampaikan kepadamu saat kau masuk ke alam roh. Engkau tahu hal-hal supranatural.
Rasanya seperti letusan Gunung berapi yang mengerikan, tapi jauh lebih buruk lagi, aku juga tahu panasnya melebihi yang dapat dibayangkan.
Tampaknya jika sesuatu jatuh di atasnya, itu akan mulai mencair dan ditelan oleh api, dan pandangan ini, membuat perutku sakit. Diatas lautan api, adalah kegelapan mutlak, kegelapan yang tebal seperti belum pernah engkau lihat dalam hidupmu.
Aku bertanya-tanya apa yang dituangkan cairan api ketempat ini, lalu aku melihatnya, itu seperti, saat aku berpikir, TUHAN akan menjawab dalam bentuk suatu penglihatan. Kepalaku berpaling perlahan-lahan, dari sisi kanan, aku melihat suatu sungai lebar membawa api dan mengalir ke danau, sungai ini mengalir diatas batas danau, jadi api yang sedang jatuh tampak seperti air terjun. Anda dapat mendengar suara seperti air terjun besar, dan ini bukan air tetapi api.
Api di sungai itu mengalir, mengalir lebih cepat dari apapun di danau itu, tampaknya lebih cepat dari alat tulis, lalu sesekali perlahan-lahan bergerak. Hal ini sulit untuk dijelaskan.
Aku bertanya TUHAN, "TUHAN berapa lama orang akan menderita disini?", "Selama-lamanya" itu adalah jawaban yang diberikan. Itu pemandangan yang tak tertahankan sejauh mata bisa melihat. Aku tahu banyak banyak orang akan datang kesini.
Itu adalah hal besar. Juga api itu tampak lebih panas daripada saat aku melihat sebelumnya dalam penglihatan-penglihatan. Aku melihat semua warna menyerupai api disana, merah, oranye, kuning, dan hitam karena kegelapan. Alasan mengapa itu hal besar karena ini adalah tujuan akhir dari setan, semua malaikat jatuh, semua roh-roh jahat, semua orang-orang berdosa, neraka dan kematian.
Itu membuat besar suatu populasi besar dari roh-roh dan orang-orang, miliaran orang-orang terhilang dan roh-roh yang memutuskan untuk tidak taat, pemberontak dan pergi meninggalkan TUHAN. Itu adalah penjara kekal untuk semua roh-roh dan manusia berdosa.
Mereka akan berurusan dengan api kekal ini. Di lautan api, tidak ada kebebasan, tidak ada damai, tidak ada tidur, tidak ada waktu istirahat, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada waktu keluarga, tidak ada ketenangan.
Ketika akhirnya orang dikirim kesana setelah penghakiman tahta putih, ketika mereka membuka mata mereka, semua yang akan mereka lihat adalah api, ketika mereka membuka mulut mereka, hanya api yang masuk ke mulut mereka. Engkau benar-benar dikelilingi oleh api, satu-satunya hal yang dilakukan adalah berenang di aliran api, tapi tidak ada harapan untuk keluar dari sana. Engkau tidak melihat daratan.
TUHAN mengatakan dalam Firman-Nya, macam orang yang akan pergi ke lautan api.
Wahyu 21 : 8
Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Wahyu 20 : 10
10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya
Wahyu 20 : 11 - 15
11. Lalu aku melihat suatu takhta putih yang besar dan Dia, yang duduk di atasnya. Dari hadapan-Nya lenyaplah bumi dan langit dan tidak ditemukan lagi tempatnya.
12. Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
13. Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
14. Lalu maut dan kerajaan maut itu dilemparkanlah ke dalam lautan api. Itulah kematian yang kedua: lautan api.
15. Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kitab kehidupan itu, ia dilemparkan ke dalam lautan api itu.
Jika engkau tidak dilahirkan kembali, percaya kepada YESUS KRISTUS, engkau berada dalam BAHAYA. Jika engkau tinggal didalam ketidaktaatan, pemberontakan dan dosa, engkau berada dalam BAHAYA. Jika nama mu tidak tertulis dalam Kitab Kehidupan, engkau berada dalam BAHAYA.
Engkau tidak tahu kapan engkau akan mati, berikan hidupmu kepada YESUS HARI INI dan hidup bagiNya dalam ketaatan total dan kekudusan mutlak, itu adalah satu-satunya cara untuk lolos dari tempat mengerikan ini. Besok tidak dijamin.
Setelah melihat tempat itu, roh-ku mulai bergerak pada kecepatan besar, pergi lebih tinggi dan lebih tinggi, setelah beberapa saat perjalanan aku tiba di kerajaan surga, tepat di surga, yang merupakan tahap pertama dari surga.
Aku sangat senang, tempat itu sangat indah. Cahaya di mana-mana. Aku melihat pegunungan-pegunungan dan bukit-bukit yang menakjubkan, aku melihat pohon-pohon, rumput-rumput hijau, air jernih, burung-burung terbang di langit, pemandangan indah sejauh mata dapat melihat, disana ada hutan-hutan yang indah, abadi, penciptaan yang sempurna, langit warna-warni.
Roh-ku terbang dan pergi ke taman yang paling indah yang pernah kulihat, aku melihat gerbang besar yang terbuka dengan sendirinya untukku, itu seperti merasakan kehadiranku. TUHAN berkata kepadaku : " disini, pintu terbuka dengan sendirinya."
Aku melihat kolam air jernih, bunga-bunga indah dan ciptaan.
Aku melihat beberapa orang-orang Kudus mengenakan pakaian putih sedang berjalan didalam Taman.
Mereka mengenakan pakaian putih murni, muda, tersenyum, sukacita memancar dari wajah mereka, setiap orang tampak sempurna, sehat dan penuh kehidupan.
Lalu aku melihat diriku sendiri sedang terbang berkeliling di surga. Aku melihat segala sesuatu sangat sulit untuk dijelaskan.
Segala sesuatu adalah dalam kondisi sempurna, kasih TUHAN, damai dan sukacita dirasakan dan suasana yang menyenangkan.
Aku juga berpikir untuk melihat Abraham dan Paul.
Aku berdoa ini, " TUHAN, mohon untuk membawaku ke takhta-Mu." Selagi kata-kata itu masih dalam pikiranku, aku sudah berada disana. Aku melihat lautan kristal atau lebih dikenal sebagai lautan kaca. Ini adalah pelataran penyembahan sebelum takhta. Kaca yang terjernih dan termurni menyebar di kedua sisi di hadapan Takhta.
Dihadapan Takhta itu lebih cerah daripada saat aku berada di surga. Aku melihat jutaan malaikat dan orang-orang kudus dalam pakaian putih, bersujud dihadapan TUHAN, setiap mereka mengenakan jubah putih murni. Ada beragam malaikat-malaikat.
Disana ada lautan kristal transparan. Tuhan berkata kepadaku, bahwa Abraham, Paulus ada diantara para penyembah diatas lautan kristal, IA juga mengatakan kepadaku bahwa aku datang ke surga pada waktu surga sedang mengadakan ibadah di hadapan takhta TUHAN, aku tidak pada lautan kristal, tapi di atasnya, melihat kebawah dan melihat banyak sekali jiwa-jiwa, makhluk-makhluk dan ciptaan-ciptaan surgawi dalam penyembahan yang murni dan seragam.
Aku berpikir tentang beberapa orang di gereja kami yang cinta penyembahan, mereka selalu memberitahuku mereka ingin melihat penyembahan di surga. Di surga, dihadapan takhta ketika mereka menyembah, mereka jatuh bersujud, tangan, wajah di lantai dihadapan Tuhan.
Aku mendongak, aku melihat satu pemandangan spektakuler, ada takhta yang terbesar dan tertinggi. Aku telah pergi ke surga, tapi hari ini ketika aku melihat takhta Allah itu begitu sangat besar. Itu terlihat putih cemerlang, murni dan mulia. Itu sangat tinggi, aku tidak dapat melihat ujungnya. Disana ada awan terputih dan langit, takhta TUHAN lebih tinggi diatasnya. Aku melihat pelangi yang sangat cemerlang seperti permata. Itu ada disekeliling takhta.
Aku melihat nuansa warna-warni surgawi dan warna-warna yang hidup. Bayangan dari warna putih, merah, emas, kuning, oranye dan lain-lain. Itu diatur berwarna-warni. Aku bahkan tidak bisa menjelaskan secara memadai.
Aku ada dalam takut yang kudus dan kagum pada besarnya dan keagungan takhta itu, cahaya yang sangat terang, pelangi dan kekudusan ditempat itu. Kemudian sesuatu terjadi, aku melihat cahaya penuh warna menyorot dari sisi kiri tubuh TUHAN, warna yang paling indah, tampak seperti pelangi surgawi, cahaya dan api
Aku tersentak oleh rasa takut yang kudus, aku menjerit, tubuhku bergoncang. Aku melihat diriku mundur, aku mencari sesuatu disekitarku untuk bertahan, paling tidak aku terbawa dan terlanda oleh cahaya agung, api yang berasal dari tubuh TUHAN, ketika aku tidak melihat apa-apa, aku ingin lari.
Sejujurnya, dengan putus-asa aku ingin lari dan meninggalkan tempat itu. Orang-orang di ibadah itu tampaknya tidak terganggu oleh apa yang kulihat, karena mereka terus menyembah bersama.
Dihadirat Bapa, tak seorang pun dapat bertahan oleh kuasa, terang dan kekudusan jika mereka tidak mempersiapkan diri untuk itu.
Wahyu 4 : 2, 3, 5 :
2. Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
3. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
5. Dan dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh yang menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu: itulah ketujuh Roh Allah.
Aku melihat diriku kembali di bumi berbicara dengan saudara laki-laki dan orang-orang lain tentang surga, tetapi roh-ku masih di surga.
Aku sedang melihat dunia fisik dan dunia roh pada saat yang bersamaan. Aku memberitahunya tentang apa yang kulihat di surga, hal yang menakjubkan, roh-ku masih di alam surga.
Ketika aku sedang berbicara, roh-ku sedang melihat bagian lain dari surga, orang-orang sedang berjalan di kebun-kebun, jalan-jalan emas, pemandangan yang indah dari surga dan Kota TUHAN, di bumi, ada pena, buku, sedang menulis dan mencatat penglihatan ini.
Aku sedang memberitahu apa yang kulihat dan sedang melihat pada saat itu juga. Aku sangat terkesan tentang hal itu. Aku melihat air mata pada mata mereka, terharu, diyakinkan. Pada saat itu juga roh-ku terlepas dari surga dan terbang tepat ke tubuhku.
Aku melompat keluar dari tempat tidur, berlari untuk memberitahu istriku bahwa aku baru saja melihat lautan api yang mengerikan dan takhta TUHAN. Seluruh hari itu dan beberapa hari setelah itu, pengalaman ini masih dalam pikiranku dan sangat mempengaruhi perjalananku dengan TUHAN.
Tuhan membawaku dalam pengalaman ini untuk engkau tahu; Disana ada lautan api nyata dan surga nyata.
Engkau harus memilih tujuan akhirmu. Pilihlah dengan bijak. Pilihlah YESUS. Pilihlah surga, agar engkau dapat hidup.
Ulangan 30 : 19
Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.
Kisah Para Rasul 4 : 12
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Roma 1 : 4
Dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita.
Shalom dan Tuhan memberkati
# Carisa Nathasya Helen
Terima kasih atas kesaksiannya, semoga kita bersiap diri supaya kita tdk jatuh kedalam lautan api yg kekal itu, .
BalasHapus