Untuk segala sesuatu ada waktunya, untuk setiap hal di bawah langit ada saatnya.
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal;
ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut apa yang ditanam;
ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan;
ada waktu untuk merubuhkan, ada waktu untuk membangun;
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa;
ada waktu untuk meratap, ada waktu untuk menari;
ada waktu untuk membuang batu-batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu-batu;
ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk;
ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan hilang;
ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang;
ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit kembali;
ada waktu untuk diam, ada waktu untuk berbicara;
ada waktu untuk mencintai, ada waktu untuk membenci;
ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai.
Pengkhotbah 3:1-8 (ILT)
Pada hari Kamis6 April 2017, Amerika Serikat secara resmi meluncurkan serangan militer terhadap sasaran pemerintah Syria sebagai balasan atas serangan senjata kimia Syria pada warga sipil awal pekan. Serangan ini dilakukan atas perintah Presiden Donald Trump dan telah menyebabkan sejauh ini pengerahan kapal-kapal perang AS yang telah meluncurkan setidaknya 50 rudal jelajah Tomahawk. Serangan ini merupakan aksi militer langsung pertama yang diambil AS terhadap kepemimpinan Presiden Syria Bashar al-Assad dalam perang saudara di negara itu yang telah berlangsung enam tahun dan merupakan eskalasi besar kampanye militer AS di wilayah tersebut.
Sebelum serangan AS dilakukan, utusan wakil Russia untuk PBB, Vladimir Safronkov, memperingatkan pada hari Kamis tentang “konsekuensi negatif” jika Amerika Serikat melakukan serangan militer terhadap Syria atas serangan gas beracun yang mematikan.
Sekarang ini, laporan-laporan baru menunjukkan bahwa Russia pada hari Jumat mengecam keputusan AS untuk meluncurkan serangan udara terhadap pangkalan udara Syria sebagai balasan atas serangan senjata kimia oleh pemerintah Syria, dan menyebut aksi militer AS ini sebagai “tindakan agresi yang jelas” yang akan lebih lanjut “akan melemahkan hubungan Russia-Amerika.”
Sebuah kapal perang Russia telah memasuki timur Laut Mediterania pada hari Jumat dan sedang menuju ke arah dua kapal perusak Angkatan Laut AS yang melancarkan serangan rudal ke Syria. Fregat Russia, Admiral Grigorovich RFS-494, menyeberang melintasi Selat Bosphorus “beberapa jam lalu” dari Laut Hitam, menurut seorang pejabat pertahanan AS. Kapal perang Russia sekarang bergerak menuju ke arah kapal perang AS. Fregat Admiral Grigorovich dipersenjatai dengan  rudal jelajah canggih, Kalibr.
Konsekuensinya, tepat 100 tahun yang lalu sampai kepada tanggalnya, Amerika Serikat secara resmi memasuki Perang Dunia I pada tanggal 6 April 1917, ketika Presiden Woodrow Wilson berjanji untuk membuat dunia “aman bagi demokrasi.” Pada hari itu, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman, memasuki konflik di seluruh dunia yang kemudian dikenal sebagai “Perang Besar.”
6-April-1917
Sebagai akibat dari Perang pada tahun 1917 ini, terjadi perubahan politik, budaya, ekonomi, dan sosial secara drastis yang menyapu seluruh Eropa, Asia, Afrika, dan bahkan daerah-daerah di luar yang terlibat secara langsung. Empat kerajaan runtuh karena perang ini, negara-negara tua dihapuskan, negara-negara baru terbentuk, perbatasan-perbatasan ditetapkan ulang, organisasi-organisasi internasional didirikan, dan banyak ideologi baru dan lama menguasai pikiran banyak orang.
Catatan lain yang menarik untuk diperhatikan adalah bahwa pada kalender Ibrani, saat ini kita berada di tahun 5777. Huruf Ibrani untuk 7 adalah “Zayin.” Yang artinya “senjata”, dan terlihat seperti “kapak,” atau “pedang” dengan gagangnya.
zayin
Banyak yang telah mempelajari ini sejak tahun lalu mencatat bahwa tahun 2017 akan menjadi “Tahun Pedang”. Setiap kali kita mendengar kata “pedang” di Alkitab, itu biasanya mengacu kepada “perang”. Salah satu contoh adalah di bawah ini:
Yehezkiel 14:21-23 (ILT) Sebab beginilah Tuhan YAHWEH berfirman, “Berapa banyak lagi, ketika empat hukuman-Ku yang berat, yaitu: pedangkelaparanbinatang buas, dan sampar, Aku mendatangkannya ke Yerusalem, untuk memusnahkan manusia dan binatang dari padanya! 22. Namun, lihatlah, di sana akan ditinggalkan orang-orang yang terluput, yang akan menuntun ke luar anak-anak lelakinya dan anak-anak perempuannya. Lihatlah, mereka akan datang kepadamu, dan kamu akan melihat jalan dan perbuatan mereka; dan kamu akan terhibur karena malapetaka yang telah Aku datangkan atas Yerusalem, untuk semua yang telah Aku datangkan ke atasnya. 23. Dan mereka akan menghiburmu ketika kamu melihat kelakuan dan perbuatan-perbuatan mereka, dan kamu akan mengetahui bahwa tidak sia-sia Aku melakukan segala yang telah Aku lakukan di dalamnya,” firman Tuhan YAHWEH.
Hal lain yang menarik untuk diperhatikan adalah bahwa serangan militer dari Presiden Donald Trump ini terjadi 77 hari setelah dia dilantik menduduki kursi kepresidenan. Kembali pada awal pemilihan presiden, sudah dilaporkan tentang bagaimana Presiden Trump akan persis berusia 70 tahun, 7 bulan dan 7 hari ketika ia menduduki kantor kepresidenan dan pada hari Israel dikumpulkan kembali sebagai sebuah bangsa, dia persis berusia 700 hari.
Dan terakhir, kita secara resmi hanya beberapa jam lagi dari permulaan Paskah di dalam Kalender Yahudi yang dimulai pada hari Senin 10 April (14 Nisan 5777) dan berlanjut sampai tanggal 18 April (22 Nisan). Tidak hanya Paskah mewakili orang-orang Yahudi yang merayakan peringatan pembebasan mereka oleh Elohim dari perbudakan di Mesir dan kebebasan mereka sebagai sebuah bangsa di bawah kepemimpinan Musa, tetapi juga mengungkapkan kedaulatan tangan Elohim yang melindungi, yang diberikan kepada umat-Nya melalui peristiwa-peristiwa ajaib selama proses ini. Umat Elohim ditandai oleh Elohim dalam perjanjian mereka dengan Dia dan secara supranatural dipelihara oleh Malaikat YAHWEH dan mujizat-mujizat melalui tangan Musa dan Elohim sendiri.
Apakah kita secara resmi telah masuk ke dalam siklus perang? Apakah hanya kebetulan bahwa serangan militer diluncurkan pada tanggal yang persis sama (6 April 1917) dari awal Perang Dunia I, tepat 100 tahun lalu sampai kepada tanggalnya, 6 April 2017? Apakah ini hanya permulaan dari konflik global utama yang akan menarik Russia, Iran, dan bangsa-bangsa lain juga? Akankah akibat dari perang ini merupakan penggenapan kehancuran Damshik (Damaskus), ibukota Syria, yang dinubuatkan Alkitab ribuan tahun lalu di dalam Yesaya 17?
Yesaya 17:1 (ILT) Pesan ilahi mengenai Damshik. “Lihatlah, Damshik telah diubahkan dari sebuah kota, dan dia akan menjadi timbunan puing.
Jika demikian kita harus percaya bahwa Elohim mengendalikan segala sesuatu dan sama seperti Dia memiliki perjanjian dengan umat-Nya, Dia mengenal orang-orang yang menjadi milik-Nya dan Dia akan memelihara sisa-sisa umat-Nya di Bumi ini sekali lagi.
Matius 24:6-8 (ILT) Dan kamu akan segera mendengar peperangan dan berita-berita perang. Perhatikanlah, janganlah ketakutan, karena seharusnyalah semuanya itu terjadi, tetapi hal itu belumlah kesudahannya. 7. Karena bangsa akan dibangkitkan melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Dan akan terjadi kelaparan dan wabah penyakit, dan gempa bumi di berbagai tempat. 8. Dan semua ini merupakan awal penderitaan.
Ini bukan waktu untuk menjadi takut, seperti yang sudah diperingatkan oleh Tuhan Yeshua,
Lukas 21:28 (ILT) Namun ketika hal-hal ini mulai terjaditegaklah dan angkatlah kepalamu sebab penebusanmu sedang mendekat.”