Pesan Profetik - 29 Maret 2020 Oleh Brother Sadhu Sundar Selvaraj
"The Lord told me there would be pandemic that came, and the first one would prove to be little but fear, but the second one that comes will be serious." - John Paul Jackson, January 2012.
"Tuhan berkata kepada saya, bahwa akan ada pandemik yang akan datang, yang pertama akan kelihatan kecil namun menakutkan, namun yang kedua datang akan sangat serius." - John Paul Jackson, Januari 2012.
Pada tanggal 29 Maret 2020, Brother Sadhu Sundar Selvaraj melalui Angel TV mengadakan prophetic conference yang disiarkan melalui live streaming. Berikut ini kutipan-kutipan dan keterangan dari pesan yang disampaikan Tuhan melalui hamba-Nya,
Konferensi profetik dapat disimak secara lengkap di YouTube: https://www.youtube.com/watch?v=OhoZcrBLXFM
"Saya akan bicara apa adanya dan tepat sesuai dengan apa yang Tuhan katakan dan tunjukkan kepada saya, sebab itulah pekerjaan dan tujuan seorang nabi. Tidak ada alasan untuk seorang nabi mengubah atau memperlunak pesan tersebut.
"Ketika kita sedang bernyanyi menyembah Tuhan, saya melihat Tuhan Yesus berdiri di depan saya sebagai Singa Yehuda. Tuhan Yesus memandang saya sedemikian rupa dan berkata, 'Amarah-Ku belum surut!'
"Pernyataan Tuhan Yesus berkaitan dengan pandemik Covid-19 yang sedang berlangsung. Hal ini serupa dengan apa yang terjadi dan tertulis dalam Kejadian 18 berkaitan dengan jeritan tangis dan keluh kesah yang muncul dari Sodom dan Gomora. Dan berdasarkan jerit tangis dan keluh kesah serta apa yang dilihat Tuhan, maka Tuhan memutuskan hukuman dan penghakiman yang layak dijatuhkan terhadap Sodom dan Gomora.
"Lebih lanjut Tuhan Yesus mengatakan, 'Jerit tangis mereka telah Kudengar.'
"Jadi salah satu alasan mengapa pandemik Covid-19 ini terjadi karena jerit tangis mereka telah sampai ke Telinga Allah. Hal ini sama juga dengan jerit tangis keluhan para martir yang tertulis dalam Kitab Wahyu pasal 6, di mana para martir menuntut pembalasan.
"Itu sebabnya wabah ini dimulai di China lalu berlanjut ke Eropa dan Amerika Utara dengan dahsyatnya. Begitu banyak aborsi yang terjadi di China, Eropa dan Amerika Utara. Amarah Tuhan masih belum surut.
"Masyarakat dunia berharap bahwa wabah pandemi Covid-19 ini akan segera berakhir pada pertengahan April nanti. Apakah hal itu akan terjadi? Saya hendak percaya bahwa hal itu akan terjadi. Mengapa saya hendak percaya bahwa wabah pandemi ini akan berakhir di pertengahan April nanti?

"Saya percaya Anda mengetahui seorang nabi Tuhan dengan reputasinya yang baik bernama Chuck Pierce. Pada pergantian Tahun Ibrani bulan September tahun lalu ketika Chuck Pierce berdoa, Tuhan Yesus mengatakan bahwa akan ada pandemi yang akan menimpa secara masif dan hal itu akan mulai terjadi di akhir tahun. Pandemi ini merupakan ujian yang akan berlangsung hingga Paskah tahun ini.
"Perhatikan! Bahwa pada akhir tahun lalu sama sekali tidak ada tanda apapun bahwa akan terjadi pandemi. Bahkan sebelumnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) masih menggunakan istilah wabah (plague) sebelumnya akhirnya gunakan istilah pandemi (pandemic). Istilah pandemi digunakan ketika wabah terjadi di berbagai tempat di seluruh dunia, sedangkan istilah plague hanya digunakan ketika wabah hanya terjadi pada regional tertentu.
"Jadi bagaimana kita bisa percaya bahwa pandemi Covid-19 ini akan berakhir pada saat Paskah nanti? Karena bagian pertama dari nubuatan tersebut telah terjadi, yakni pandemi ini benar-benar mendunia, maka pastilah bagian terakhir dari nubuatan tersebut juga akan tergenapi di Paskah nanti.
"Apa yang saya lihat saat ini adalah Kaki Singa Yehuda itu masih ada di atas pandemi tersebut, kaki itu tidak sepenuhnya menginjak-injak pandemi tersebut, melainkan pandemi itu masih ada di bawah kendali Kaki Tuhan, namun tidak sepenuhnya dimusnahkan.
"Pada tanggal 20 Februari 2020, ketika saya sedang menantikan Tuhan, roh saya dibawa ke Sorga bertemu dengan Tuhan Yesus. Dan Tuhan Yesus memandang saya dan berkata, 'Allah Bapa ingin bicara dengan kamu. Kamu punya pesan penting yang harus disampaikan kembali (kepada Gereja dan dunia). Ayo datang bersama-Ku untuk menemui Bapa.'
"Ketika saya tiba di hadapan Bapa, 'Another great wind is going to swept all over the world.' (Sebuah angin besar yang lain sedang menyapu seluruh dunia). Yang dimaksud dengan sebuah angin besar yang lain adalah sesuatu yang lebih buruk daripada pandemi Covid-19 ini. Sesuatu yang lebih buruk daripada Covid-19 akan segera datang. Dan ketika yang lebih buruk itu datang, akan membuat pandemi Covid-19 seperti mainan anak-anak.
"Ketika nanti pandemi yang lainnya datang, itu akan menyengat bagaikan sengatan hornet. Ketika virus ini menyengat, akan muncul bengkak seperti bisul di wajah dan bagian tubuh lainnya, terutama di bagian dada. Penderitanya akan merasakan sensasi panas terbakar dan suhu tubuhnya akan naik di atas 38 derajat Celcius (100 derajat Farenheit). Ini adalah gejala-gejala fisik yang kasat mata dari sengatan tersebut.
"Para dokter dan ilmuwan heran dan bingung untuk menemukan obat penawar ataupun vaksin untuk sengatan virus yang satu ini. Padahal saat ini para dokter dan ilmuwan masih menyelidiki DNA dari virus Covid-19 ini. Dan mereka juga mengatakan bahwa vaksin untuk Covid-19 masih sangat jauh dari usaha mereka.
"Namun nanti ketika mereka mengklaim bahwa mereka telah menemukan sesuatu berkaitan dengan Covid-19, maka pada saat itulah sengatan hornet ini akan tiba. Dan ketika sengatan ini tiba, tidak ada yang bisa menemukan bagaimana cara virus ini bekerja, apalagi menemukan obat penawarnya.

"Saya teringat kepada sahabat saya, almarhum nabi Neville Johnson, beliau pernah berkata bahwa Tuhan ada menyingkapkan bahwa nanti akan muncul banyak wabah yang mutasi virusnya tidak bisa diidentifikasi oleh para dokter dan ilmuwan. DNA pada virus tersebut akan bermutasi sendiri. Dan penyelidikan terakhir dalam dunia kedokteran saat ini juga bicara hal yang serupa mengenai Covid-19 ini.
"Mengenai virus yang akan datang ini, struktur strain-nya akan sedikit mirip dengan Covid-19, namun memiliki banyak duri sengatan di sekelilingnya. Sengatan virus ini bukan hanya terjadi di permukaan kulit saja, tapi juga terjadi di seluruh pembuluh darah. Dan ketika virus ini menyengat, akan ada racun yang dilepaskan di dalam darah, dan akan menyebabkan fatalitas yang besar bagi penderitanya.
"Saya harap berita ini tidak membuat Anda semua takut dan gentar. Pada saat ini semua terjadi, para pemimpin dunia dan ilmuwan akan kehabisan akal untuk menghadapi situasi tersebut. Saat ini banyak pemerintah yang melakukan lockdown demi melindungi rakyatnya, namun cara yang sama tidak akan berhasil sama sekali ketika virus yang berikutnya datang. Pandemi virus yang berikutnya tidak akan dapat dikendalikan.
"Bagaikan singa jantan yang bangkit untuk mencari dan menerkam mangsa, demikian juga Tuhan melalui virus tersebut akan bangkit dan mencari mangsanya, melalui hukuman dan penghakiman yang dijatuhkan-Nya.
"Mari belajar bagaimana Tuhan berlaku terhadap musuh-musuh bangsa Israel, terutama ketika Sanherib, raja negeri Asyur datang hendak menyerang bangsa Israel yang hari itu dipimpin oleh raja Hizkia. Sanherib bahkan menghujat Tuhan Allah Israel, sedangkan raja Hizkia begitu gentar karena sadar kekuatannya tidak seberapa.
"Dan setelah raja Hizkia menaikkan doa permohonan, Tuhan mendengar doa tersebut, dan dalam satu malam Malaikat TUHAN membunuh 185.000 tentara raja Asyur. Ketika amarah Tuhan bangkit, ketika Sang Raja bangkit dari Takhta-Nya, Beliau akan mengenakan jubah perangnya, sebagaimana tertulis dalam Yesaya 63, Tuhan akan mengeksekusi pembalasan-Nya.
"Begitu juga dengan janji-Nya dalam Ibrani 12 bahwa segala sesuatu akan digoncangkan hingga tinggal tetap yang tak tergoncangkan, yakni Kerajaan-Nya. Itu sebabnya kita diminta untuk melakukan persiapan sepanjang tahun 2020 ini. Tahun 2020 merupakan tahun yang ditunjuk Tuhan sebagai Tahun Persiapan karena mulai tahun 2021 akan terjadi berbagai goncangan yang menimpa dunia sebagaimana yang telah dinubuatkan dalam Ibrani 12.
Year 2020 is The Year of Preparation (klik di sini)
"Jika kita melihat saat ini, banyak pemerintah dan perusahaan yang meliburkan para pegawainya sekalipun gaji masih diberikan, selama 2 - 3 minggu, bahkan bisa lebih. Banyak jadwal penerbangan dibatalkan, banyak sekolah ditutup, ibadah berjemaah harus dihindari atau ditiadakan. Bahkan hingga Juli nanti disarankan untuk tidak melakukan perkumpulan dalam jumlah besar.
"Namun ini hendak saya sampaikan, bahwa tindakan tersebut akan berlaku hingga bulan September. Jadi kita masih memiliki waktu sekitar 6 bulan. Maka inilah saat yang tepat, sebuah golden opportunity untuk kita sekeluarga meluangkan waktu sebanyak mungkin dengan Tuhan sebagai persiapan di masa depan.
"Dalam Matius 24 ada tertulis bahwa bahkan orang-orang pilihan bisa ikut disesatkan pada Masa Tribulasi Besar, kecuali Tuhan mempersingkat waktu mereka. Jadi jika orang-orang pilihan saja bisa gagal bertahan dalam iman, bagaimana dengan yang lainnya?
"Jadi sekali lagi saya katakan, jangan remehkan dan jangan sia-siakan kesempatan dan anugerah waktu ini untuk mempersiapkan diri dan iman kita kepada Tuhan Yesus Kristus.
"Selama masa pandemi virus yang berikutnya nanti para malaikat Tuhan akan berkeliling di lima benua sambil membawa balsam pemusnah racun (poison eliminating balm). Mereka adalah para malaikat yang sama yang turun di kolam Bethesda (Yohanes 5:2-4).
"Tujuan dari para malaikat penyembuh ini adalah untuk melindungi mereka yang takut kepada Tuhan dan menuruti hukum-hukum-Nya. Hal serupa yang pernah terjadi di tanah Mesir menjelang eksodus (Keluaran 12), demikianlah hal tersebut akan terjadi lagi melalui sengatan virus ganas yang akan datang nanti.
"Sengatan virus ganas yang berikutnya nanti akan serupa dan sebangun dengan wabah yang tertulis dalam Wahyu 16:2. Dan hal ini pernah terjadi sebelumnya, yakni ketika Tulah ke-6, yakni barah dan bisul menimpa tanah Mesir (Keluaran 9). Dan akan ada lebih banyak wabah yang akan terjadi di masa depan.
"Berikut ini ada lima hal yang perlu diperhatikan, sebab firman-Nya telah berkata bahwa kita umat-Nya yang takut akan Tuhan dan menuruti hukum-hukum Tuhan, tidak ditentukan untuk ditimpa murka.
"Pertama, berbahagialah dan diberkatilah mereka yang mencari Tuhan sebelum murka-Nya dimanifetasikan, Amos 5:4, 'Carilah Aku, maka kamu akan hidup!' Lakukanlah persiapan dengan mencari Tuhan.
"Kedua, berbahagialah dan diberkatilah mereka yang mencari Allah Pencipta Langit dan Bumi. Ini berlaku bagi mereka yang bukan pengikut Kristus. Kepada mereka pun disediakan perlindungan dari murka-Nya, asalkan mereka juga mencari Allah Yang Hidup, yang menciptakan Langit dan Bumi.
"Ketiga, berbahagialah dan diberkatilan mereka yang menemukan perlindungan di dalam Tuhan. Ulangan 33:7, Mazmur 9:9, 46:1, 91:1. Mereka yang berlindung di bawah naungan Yang Mahatinggi, mereka akan dilindungi dari murka yang menimpa. Janganlah mencari perlindungan dari dunia ini. Dirikanlah mezbah dan hadirkan hadirat-Nya dalam penyembahan, maka tidak akan ada wabah yang dapat menimpa.
"Keempat, Tuhan sendiri yang memiliki obat penawar yang mampu menyembuhkan kita dari wabah penyakit tersebut. Masker memang akan melindungi kita, namun hal itu akan tidak ada gunanya lagi. Namun Tuhan memiliki daun dari pohon kehidupan yang menyembuhkan bangsa-bangsa.
"Yang terakhir, Darah Anak Domba Allah, itulah obat penyembuh. Lakukanlah perjamuan sebagai pengingat bagi kita akan pengorbanan-Nya.
"Pada 14 Maret 2020 lalu, kami melakukan seremoni peletakan batu pertama untuk pembangunan gedung baru. Acara seremoni tersebut dihadiri banyak tamu, termasuk sahabat saya yang terkasih, Ps. Joseph Sweet dari Lancaster, California.
"Ketika saya sampaikan pesan Tuhan bahwa akan ada pandemi yang lebih dahsyat daripada Covid-19, beliau terkejut, dan sesaat kemudian beliau teringat akan nubuatan yang disampaikan oleh seorang nabi lainnya, yakni almarhum John Paul Jackson sekitar 8 tahun lalu.

"John Paul Jackson menyatakan pesan Tuhan, 'Tuhan berkata kepada saya, bahwa akan ada pandemik yang akan datang, yang pertama akan kelihatan kecil namun menakutkan, namun yang kedua datang akan sangat serius.'
"Pesan itu disampaikan pada tahun 2012, dan dari saat itu hingga saat ini belum ada sesuatu yang disebut sebagai pandemi, kecuali pandemi Covid-19 ini. Dan pandemi Covid-19 ini seperti disebutkan, little but fear. Orang-orang menjadi begitu ketakutan ketimbang terhadap virus Covid-19 itu sendiri.
"Mari simak firman-Nya dari Kitab Habakuk pasal 3, utamanya ayat 5, 'Mendahului-Nya berjalan penyakit sampar dan demam mengikuti jejak-Nya.' Bukankah salah satu gejala Covid-19 ini adalah demam, begitu juga virus yang lebih ganas nanti juga disertai demam. Itulah tanda kehadiran Tuhan yang berkeliling di antara bangsa-bangsa.
"Ini merupakan tanda kedatangan Kerajaan Allah di Bumi, 'Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.' - Wahyu 14:7
"Waktunya telah tiba Tuhan menyatakan kuasa dan kemuliaan-Nya melalui hukuman dan penghakiman-Nya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar