Salah satu pernyataan Tuhan Yesus yang begitu keras terdapat dalam Lukas 12:54-56, dimana Ia berkata :
Yesus berkata pula kepada orang banyak: “Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?
Apa yang ditulis dalam Injil Lukas 12 ini merupakan pengajaran khusus bagi para murid. Oleh sebab itu, setiap kita yang percaya harusnya bisa lebih peka melihat keadaan di zaman kita ini, sehingga kita bisa mengerti kita benar-benar hidup di zaman dimana penggenapan seluruh nubuat dalam Alkitab sedang berlangsung.
Di dalam kitab Injil, Tuhan Yesus mengutip beberapa zaman yang dianggap menggambarkan keadaan zaman saat Ia akan kembali nanti.
Perumpamaan Mengenai Kedatangan Kedua
Seperti pada Zaman Nuh
“Sebab sebagaimana halnya pada “ZAMAN NUH”, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia ~Mat 24:37
Bagaimana keadaan di zaman Nuh? Alkitab mencatat demikian:
Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia. ~Mat 24:38-39
Makan, minum, kawin dan mengawinkan tentu tidaklah salah. Tetapi ayat ini lebih berbicara mengenai gaya hidup mereka yang berfokus pada kepentingan dan diri sendiri, dan mengabaikan kehidupan rohani mereka.
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata. ~Kej 6:5
Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. ~~Kej 6:11-12
Dari ayat-ayat ini, kita dapat menyimpulkan bahwa persoalan itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan itu berbicara mengenai keinginan daging manusia. 2 Tim 3 menuliskan ciri-cirinya:
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
3:3 tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,
3:4 suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.
3:5 Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Padahal, di zaman Nuh, Tuhan sudah sabar menanti orang-orang tersebut bertobat dan berbalik kepada Tuhan. Sayangnya, mereka justru berkeras hati. Ingat, yang menutup pintu bahtera Nuh adalah Tuhan sendiri!
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu. ~1 Petrus 3:20
Seperti Zaman Lot
Demikian juga seperti yang terjadi di “ZAMAN LOT” : mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. ~Lukas 17:28-29
Bagaimana keadaan di zaman Lot? Alkitab menuliskan demikian:
sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar, telah menanggung siksaan api kekal sebagai peringatan kepada semua orang ~Yudas 1:7
Orang-orang di zaman Lot ternyata melakukan percabulan, dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar. Contoh yang paling nyata yang bisa kita lihat adalah tingginya angka perceraian, perselingkuhan, dan hubungan yang tidak wajar seperti LGBT, bahkan pernikahan dengan binatang!
Zaman gentiles
“Apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. Pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota, sebab itulah masa pembalasan di mana akan genap semua yang ada tertulis. Celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! Sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.” ~Lukas 21:20-24
Tuhan Yesus bernubuat mengenai keruntuhan kota Yerusalem. Menurut data sejarah, di tahun 66 M, terjadi peperangan, dan orang‑orang Yahudi Kristen mentaati perintah Tuhan Yesus ini, dimana mereka harus meninggalkan Yerusalem. Mereka lari ke tempat yang bernama Perean Pella. Saat kota Yerusalem dihancurkan, tidak ada orang kristen yang mati di sana.
Tetapi sebaliknya, orang‑orang Yahudi yang tidak percaya perkataan Yesus ini harus menderita kelaparan, sehingga banyak yang mati. Sejarahwan Josephus mengatakan bahwa saat itu ada 1,1 juta orang Yahudi yang mati di Yerusalem! Mengapa begitu banyak? Karena saat itu, orang-orang Yahudi sedang berkumpul di kota Yerusalem untuk merayakan paskah. Sebagian mati karena kelaparan; sebagian yang lain mati karena pedang . Josephus juga mengatakan bahwa ada 97.000 orang Yahudi ditawan. Yang gagah disimpan oleh Titus sebagai bukti kemenangan; sisanya dibagi‑bagi ke propinsi‑propinsi Romawi untuk diadu dengan binatang buas, di kirim ke Mesir untuk bekerja, dijual sebagai budak dsb. Ini menggenapi kata‑kata Yesus bahwa mereka akan ‘dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa.
Tetapi nubuatan ini, tidak berhenti sampai di sini. Di bagian akhir perkataan profetik ini, ada nubuatan yang mengacu pada zaman akhir.
Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu.” ~Lukas 21:24b
Meski sudah benar-benar berada dalam genggaman Israel, sampai saat ini, akses ke Temple Mount masih sangat terbatas. Puncaknya saat mereka secara politik memutuskan untuk tetap mambangun Bait Suci di area tersebut, meski mendapat tekanan yang luar biasa dari bangsa-bangsa lain.
Sekarang, perhatikan sekeliling anda. Apakah ke-3 zaman di atas masih kurang cukup menggambarkan realitas zaman ini? Bukalah mata saudara, dan mulailah menilai zaman ini. Tuhan memberkati kita semua.
Sumber : Catatan Akhir Zaman
http://catatanakhirzaman.com/index.php/2016/09/05/3-perumpamaan-penting-untuk-menilai-bahwa-anda-hidup-di-zaman-akhir/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar