KESAKSIAN ELISABETH WIDYAWATI HERMAN
Ketika memasuki pelataran istana, ada seseorang yang berdiri; seorang yang gagah, tampan dan memakai mahkota. Wajahnya mencerminkan kebijaksanaan. Setelah mendekat, baru aku tahu kalau itu Raja Daud, ia berpesan, “Kalau aku berada disini hanya karena kasih karunia TUHAN, sesungguhnya aiku adalah orang yang tidak layak berada di sini karena aku pernah melakukan perbuatan yang menyakiti hati TUHAN, tetapi karena kasih karunia TUHAN, aku bisa berada di tempat ini. Kasih karunia TUHAN yang melayakkan aku.” Ketika bertemu dengan Raja Daud, aku berkecil hati karena aku merasa belum melakukan yang berarti untuk TUHAN. Raja Daud yang luar biasa saja mengatakan kalau ia berada di Surga hanya karena kasih karunia TUHAN.
TUHAN berkata, “AKU suka kepada Daud, ia orang yang berkenan kepadaKU. Ketika ia menyimpang dari jalannya, AKU menegurnya dan ia tidak mengeraskan hatinya tetapi langsung mau bertobat, berbalik kepadaKU dan merendahkan diri. Banyak anak-anakKU yang menyimpang dari jalannya, tetapi sayang, AKU kecewa kepada sikap mereka. Banyak dari mereka yang mengeraskan hati dan tidak mau bertobat saat AKU menegur mereka.”
Aku bertemu dengan Maleakhi, pesannya, “Jangan pernah sekalipun kamu mencuri kepunyaan TUHAN. Apa yang menjadi milik kepunyaan TUHAN, kembalikan untuk TUHAN. Ketika kamu taat melakukan Firman TUHAN, pasti TUHAN akan mengembalikan milik kepunyaanmu. TUHAN itu kaya, DIA tidak pernah berhutang.”
Aku bertemu dengan Musa. Seperti yang kubaca di Alkitab, Musa berusia seratus dua puluh tahun, tetapi di Surga ini aku heran karena Musa kelihatan jauh lebih muda seperti berusia 40 tahunan. Kata Musa, “Aku menyesal tidak dapat masuk ke Tanah Kanaan yang dijanjikan TUHAN karena ketidaktaatanku. Taatlah kepada TUHAN senantiasa, apapun yang TUHAN suruh kerjakan, kerjakanlah itu dengan taat.”
Kemudan aku bertemu dengan Petrus, yang berpesan, “Jangan pernah kamu berbalik dari imanmu kepada TUHAN, jangan pernah sekalipun kamu melukai hati TUHAN. Aku menyesal sewaktu hidupku aku pernah melukai hati TUHAN, padahal aku selalu bersama-sama dengan TUHAN. Tetapi puji syukur kepada TUHAN, aku seorang yang penakut bisa berada di sini, itu karena kemurahan TUHAN, kuasa TUHAN yang membuat hidupku berubah jadi berani memberitakan Injil dan menjadi berkat buat banyak orang sehingga sampai akhir hidupku aku mempertahankan imanku kepada TUHAN.”
Aku bertemu dengan Yusuf, pesannya, ”Peganglah setiap visi atau janji yang TUHAN berikan baik melalui mimpi atau firman yang TUHAN berikan. Jagalah visi itu, berjuanglah sampai visi itu terjadi dalam hidupmu. Apapun yang terjadi dalam hidupmu yang terburuk sekalipun jangan sampai engkau melupakan visi itu, tetapi anggaplah kejadian-kejadian dalam hidupmu merupakan bagian dari rencana TUHAN yang indah sampai visi TUHAN tercapai dalam hidupmu.”
Setelah itu aku bertemu dengan Paulus. Pesan Paulus, “Sesungguhnya pencobaan-pencobaan yang kamu alami adalah pencobaan-pencobaan yang biasa saja yang tidak akan melebihi kekuatanmu. Apabila kamu mengalami masalah seberat apapun, percayalah pasti akan ada jalan keluar, dan masalah tersebut tidak akan melebihi kekuatanmu.”
Setelah itu aku bertemu dengan Yosua. Pesan Yosua, “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu. Apapun yang terjadi, tetaplah pandang TUHAN, beribadahlah kepadaNYA dengan taat dan setia. Jangan sekali-kali hatimu terikat kepada berhala-berhala.”
Siang hari aku kembali berdoa di kamar. Aku berada di istananya TUHAN tepatnya di bagian balkon dimana banyak sekali orang memuji dan menyembah TUHAN. TUHAN YESUS tidak berada di sampingku. Aku berada di bagian tepi, berdiri di antara umat-umat kepunyaan TUHAN yang memuji dan menyembah TUHAN.
Di depanku terdapat kursi Tahta Kemuliaan TUHAN dengan warna kuning emas bersinar dikelilingi permata-permata yang indah. Ada pribadi yang duduk di kursi tersebut, seorang Raja dengan jubah megah berwarna ungu, mahkota yang indah berwarna kuning emas dikelilingi batu permata. TUHAN YESUS lah Pribadi tersebut. Dengan jubah raja yang sangat mewah, wajahNYA penuh wibawa, tegas tetapi ramah. PribadiNYA memancarkan sinar kemuliaan. Semua orang termasuk aku berlutut mengagungkan TUHAN YESUS sebagai RAJA segala raja. Oleh karena tidak kuat dengan sinar kemuliaanNYA, semua orang termasuk aku tersungkur. Hanya ada tangisan dan suara pengagungan kepada TUHAN YESUS, tetapi bukan tangisan dan tetesan air mata kesedihan melainkan karena sukacita dan terharu. Hadirat TUHAN yang begitu kuat membuat semua orang sujud mengagungkan nama TUHAN.
Sampai ke telinga jasmaniku terdengar semua orang mengagungkan TUHAN:
Kudus … kuduslah TUHAN
Engkau Allah yang kudus
Raja diatas segala raja
Hormat kemuliaan hanya bagiMU
Halleluya… halleluya … amin
Kudus … kuduslah TUHAN …
Di telinga rohani yang terdengar adalah bukan Bahasa Indonesia melainkan bahasa-bahasa lain. Tetapi secara telinga jasmani, aku mendengarnya dalam bahasa Indonesia seperti di atas. Ada beberapa kata yang sama diantaranya ‘Halleluya’ dan ‘Amin’ walaupun lafal yang diucapkan agak berbeda.
Di depanku, selain TUHAN YESUS ada banyak malaikat yang memainkan alat-alat musik, memuji mengagungkan nama TUHAN. Juga banyak Malaikat di deretan umat-umat TUHAN ikut serta memuji nama TUHAN. Semua tidak ada yang diam.
Padang Gurun
Sudah tidak sabar rasanya, aku ingin kembali melihat SURGA. Aku segera berdoa dengan harapan diajak TUHAN ke SURGA; tempat yang indah dan mengagumkan. Saat pujian penyembahan, tubuh rohaniku dibawa TUHAN. Aku terkejut karena TUHAN tidak membawaku ke Surga tetapi ke tempat lain yang belum pernah aku kunjungi. Bukan Surga, bukan juga Neraka. Tubuh rohaniku berada di balik sebuah sumur, dan aku bersandar di sumur itu. Aku mencoba melihat sekelilingku, ternyata aku berada di padang gurun yang luas sekali. Ada banyak tenda dan orang dengan warna kulit beraneka ragam. Mereka memakai jubah yang sama denganku, jubah berwarna putih, dengan kasut seperti yang dikenakan oleh orang Romawi. Disitu juga terdapat beberapa sumur. Aku berdiri melihat sekelilingku, benar-benar aku tak mengerti mengapa berada di tempat ini. Saat sedang memperhatikan, terdengar suara letusan dan tembakan.
Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk bahuku, ternyata TUHAN YESUS. “AKU akan menunjukkan apa yang akan terjadi di luar padang gurun ini”, kata TUHAN. Lalu aku digandengNYA dan tubuh rohaniku seperti terbang. Kemudian aku berada di sebuah kota, di sebuah jalan raya di luar padang gurun. Di kota tersebut aku melihat banyak terjadi kecelakaan, perampokan, penembakan dan pembunuhan. Aku melihat dengan jelas orang dibunuh tanpa sembunyi-sembunyi, langsung ditembak bagian kepalanya. Orang-orang membunuh dengan kejamnya, bahkan orang tua membunuh anaknya. Ada juga orang yang bunuh diri dengan menabrakkan mobilnya ke kereta api yang sedang berjalan. Banyak kekacauan terjadi dimana-mana. Kuperhatikan dengan rasa takut. “Jangan takut anakKU”, kata TUHAN “Ini tidak akan terjadi padamu dan umat-umat kepunyaanKU”, kata TUHAN lagi. “Di padang gurun tadi lah AKU akan melindungi dan memelihara umatKU. Dunia akan semakin bertambah kacau, orang-orang akan kehilangan kasih, semakin garang, kejam, tidak ada rasa belas kasihan kepada sesamanya, egois, mencintai diri sendiri dan berbuat semaunya supaya kepentingan diri sendiri tercapai”, begitu kata TUHAN. Aku terdiam, aku pegangi tangan TUHAN karena takut melihat banyak kejahatan terjadi di depanku. Banyak darah mengalir dimana-mana.
(Wahyu 12:6 – Perempuan itu lari ke padang gurun, dimana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.)
(Wahyu 12:14 – Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, dimana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.)
TUHAN YESUS membawaku kembali ke padang gurun, menunjukkan sekeliling padang gurun tersebut. Aku baru melihat jelas disitu ada banyak orang tua, orang muda dan anak-anak dari berbagai bangsa.
Bait Suci Ketiga Dibangun Di Israel
Setelah berbicara, kemudian TUHAN YESUS menunjukkan kepadaku sebuah gambaran seperti sebuah film layar besar. Aku melihat sebuah bangunan yang indah berbentuk kotak, tetapi aku tidak tahu bangunan apa itu. TUHAN berkata “Jika bangunan itu telah selesai, tandanya AKU segera datang.”
Aku tidak mengerti dan segera bertanya, “Bangunan apa itu TUHAN YESUS?”
“Bangunan Bait Suci di Israel. Kamu perhatikan baik-baik di Israel. Jika Bait Suci di Israel sudah dibangun tandanya AKU segera datang. Sebelum Bait Suci terbangun, akan banyak orang yang tidak percaya kepadaKU menjadi bertobat dan percaya kepadaKU. Orang-orang yang percaya kepadaKU yang sudah lama menghilang akan kembali kepadaKU dan kembali menjadi milik kepunyaanKU. Setelah Bait Suci terbangun, kamu lihat apa yang terjadi. “ Umat Pilihan Tuhan Disingkirkan dan Dilindungi Pada Masa Antikristus.
Sumber: Robert James