Laman

Senin, 02 November 2015

Para Martir Kristen Mula-Mula


Yohanes 15:18-20

18  "Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku dari pada kamu.
19  Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
20  Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu.a

1. Stevanus


Stefanus, yang namanya berarti "mahkota" (Kisah Para Rasul 6-8 ). Ia menjadi martir karena memberitakan Injil kepada orang-orang yang telah membunuh Yesus dengan setia. Mereka menjadi begitu marah mendengar hal yang ia katakan kepada mereka sehingga mereka mendorongnya keluar kota dan melemparinya dengan batu sampai mati. Kemartiran Stefanus terjadi 8 tahun setelah penyaliban Tuhannya. Itu berarti kematiannya terjadi pada tahun 35 M karena sesungguhnya Yesus dianggap lahir pada tahun 6 S.M. sekitar dua tahun sebelum Herodes Agung mati pada tahun 4 S.M. (lihat Matius 2:16). 

Kebencian yang sama akibat kebencian mereka terhadap Stefanus menyebabkan timbulnya penganiayaan besar terhadap semua orang yang mengaku percaya kepada Kristus sebagai Mesias. Lukas mencatat, "Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria." (Kisah Para Rasul 8:1). Selama waktu itu, sekitar 2.000 orang Kristen menjadi martir, termasuk Nikanor, satu dari tujuh diaken yang diangkat gereja (Kisah Para RasuI6:5). 

Image

Kis 7:58-60
58  Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus.
59  Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku."
60  Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.


2. Petrus


Simon yang diberi nama Petrus (Bahasa Yunani: petros, petra; Bahasa Aram: kēfas; artinya "Batu Karang") oleh Yesus, dikenal pula dengan sebutan Simon bar Yonah (Bahasa Aram) atau Simon bin Yunus, Kefas (Bahasa Aram), dan Simon Petrus. Pekerjaannya sebelum mengikut Yesus adalah nelayan dari Betsaida "di Galilea" (Yohanes 1:44; 12:21) Rasul Petrus di salib dengan kepala di bawah. 

“Satu-satunya kisah yang dimiliki tentang kemartiran Rasul Petrus berasal dari penulis Kristen awal, Hegesippus. Kisahnya mencakup penampakan Kristus yang ajaib. Ketika Petrus sudah tua (Yohanes 21:18), Nero merencanakan untuk menghukum mati Petrus. Ketika murid-murid mendengarnya, mereka memohon kepada Petrus untuk melarikan diri dari kota itu (yang diyakini Roma) dan ia melakukannya. Namun, ketika ia sampai di pintu gerbang kota, ia melihat Kristus yang berjalan ke arahnya. Petrus menjatuhkan diri bertelut dan berkata, “Tuhan, Engkau mau pergi ke mana?” Kristus menjawab, “Saya datang untuk disalibkan lagi.” Melaluinya, Petrus tahu ini waktu untuk menderita dan mati bagi Yesus dan memuliakan Allah (Yohanes 21:19). Jadi, ia kembali ke kota. Setelah ditangkap dan dibawa ke tempat kemartiran. Menurut St. Jerome, ia meminta agar disalibkan dengan posisi terbalik karena ia memandang dirinya tidak layak untuk disalibkan dalam posisi yang sama dengan Tuhannya.


            Petrus disalib dengan posisi terbalik


3. Andreas



Andreas: saudara Simon, nelayan dari Betsaida, dan murid Yohanes Pembaptis, adalah Rasul Yang Pertama Kali Dipanggil.

Rasul Andreas mati di salib seperti Petrus, tetapi dengan salib berbentuk X. Dia memberitakan Injil kepada banyak bangsa Asia dan menjadi martir di Edessa dengan disalibkan pada kayu salib berbentuk X, yang kemudian dikenal sebagai Salib Santo Andreas. Sebelum meninggal, ia di siksa dengan hukum cambuk oleh tujuh tentara dan diikat di salib.

Dengan cara demikian mereka bisa memperpanjang masa sakit dan masa siksaannya. Seorang pengikut Andreas yang turut menyaksikan hukuman Andreas menceritakan perkataan yang telah di ucapkan oleh Andreas sebelum meninggal dunia : “Ternyata keinginan dan cita-cita saya bisa terkabul, dimana saya bisa turut merasakan saat-saat disiksa dan disalib seperti YESUS”. Bahkan pada saat ia disiksapun tiada henti-hentinya ia berkhotbah terus, dua hari sebelum ajalnya tiba. Berkhotbah sambil dihukum cambuk.


4. Yakobus



Rasul Yakobus (wafat tahun 44; bahasa Ibrani: יעקב, Yaʿaqov; bahasa Inggris: James; bahasa Spanyol: Santiago) adalah salah satu dari keduabelas rasul Yesus. Ia adalah putra dari Zebedeus dan Salome, juga merupakan saudara dari Yohanes, ia dan saudaranya disebut Boanerges yang berarti anak-anak guruh.

Surat Yakobus dalam Perjanjian Baru bukan ditulis oleh Yakobus bin Zebedeus ini, melainkan menurut tradisi ditulis oleh Yakobus Si Orang Benar, saudara Yesus.

Ia disebut Yakobus Tua atau Yakobus Besar untuk membedakannya dengan rasul lainnya yakni Yakobus anak Alfeus. Yakobus tercatat bersama-sama Petrus dan Yohanes sebagai 3 murid yang paling dekat dengan Yesus Kristus.

Di awal tahun 44 (sebelum bulan April), Yakobus dieksekusi mati dengan pedang oleh Raja Herodes Agripa I (Kisah Para Rasul 12:1-2).

Penulis terkenal, Clemens Alexandrinus, menulis bahwa ketika Yakobus dibawa menuju tempat eksekusinya, keberaniannya yang luar biasa menimbulkan kesan yang mendalam pada satu orang yang menangkapnya sehingga ia jatuh bertelut di depan rasul itu, meminta ampun kepadanya, dan mengaku bahwa ia adalah orang Kristen juga. Atas keyakinannya, ia menyatakan iman barunya kepada hakim dan berlutut di samping Yakobus menerima pemenggalan sebagai seorang Kristen.


5. Yohanes


Rasul Yohanes, saudara Yakobus, dipercaya mendirikan tujuh jemaat di Kitab Wahyu : Smirna, Pergamus, Sardis, Filadelfia, Laodikia, Tiatira, dan Efesus. 

Dikatakan ia ditangkap di Efesus dan dibawa ke Roma tempat ia dilemparkan ke dalam tempat penggorengan yang diisi minyak yang mendidih, tetapi tidak melukainya. Akibatnya ia dilepaskan dan dibuang oleh Kaisar Domitian ke Pulau Patmos, tempat ia menulis Kitab Wahyu. Setelah dilepaskan dari Patmos ia kembali ke Efesus, tempat ia meninggal sekitar tahun 98 M. Ia satu-satunya rasul yang tidak mengalami kematian yang mengerikan.


6. Filipus



Ia lahir di Betsaida, daerah Galilea. Tepat 10 tahun setelah kematian Yakobus, pada tahun 54 M Rasul Filipus dikatakan telah dihukum cambuk dan dilemparkan ke dalam penjara serta kemudian disalibkan di Hierapolis di Phrygia.


7. Bartolomeus


Bartolomeus Dalam Bahasa Aram "bar-Talemai", "putra Talemai" atau "orang Ptolemais". Rasul ini diidentifikasikan dengan Natanael yang disebut dalam Injil Yohanes 1:45-51.

Bartolomeus yang lebih di kenal sebagai Natanael ia menjadi misionaris di Asia, antara lain ia memberikan kesaksian di Turki. Ia meninggal dunia di Armenia setelah ia mendapat hukuman cambuk sehingga semua kulitnya menjadi hancur dan terlepas.


8. Tomas



Namanya berasal dari kata bahasa Aram T'oma' = kembar, juga dikenal sebagai Didimus, dan kata bahasa Yunani Didymous = kembar.


Rasul Tomas yang disebut Didimus, murid Tuhan yang sangat terkenal karena ingin mencucukkan jarinya ke bekas paku di telapak tangan Tuhan, untuk memuaskan keingintahuannya. Ia memberitakan Injil ke Persia, Parthia, dan India. Di Calamina, India, ia disiksa oleh orang kafir yang marah, tubuhnya ditusuk tombak dan dilemparkan ke dalam nyala api oven. *Selain dimasukkan ke tungku api, perutnya dihancurkan juga.*


9. Matius


Matius si pemungut cukai, dianggap sama dengan Lewi anak Alfeus. Hanya sedikit yang diketahui tentang akhir hidup Rasul Matius, kapan dan bagaimana cara kematiannya, tetapi menurut legenda ia pergi ke Ethiopia dan bertemu dengan Kandake (lihat Kisah Para Rasul 8:27). Beberapa tulisan mengatakan bahwa ia direbahkan di tanah dan dipancung kepalanya dengan halberd (atau halbert, senjata abad ke-15 atau ke-16 yang memiliki mata pisau seperti kapak dan ujung logam yang runcing pada ujung batangnya yang panjang) di kota Nadabah (atau Naddayar), Ethiopia, sekitar tahun 60 M.

                   Halberd


10. Yakobus anak Alfeus


Ada yang menyamakan "Yakobus anak Alfeus" dengan nama "Yakobus muda" (bahasa Yunani: Ἰακώβου τοῦ μικροῦ, Iakōbou tou mikrou, Yakobus Kecil; bahasa Inggris: James the Younger atau James the Less), yaitu istilah yang tertulis di Injil Markus dan berdasarkan ayat paralel di Injil Matius, mengacu kepada Yakobus, saudara Tuhan Yesus.

Yakobus anak Alfeus umumnya dikenal sebagai Yakobus Kecil. Kadang-kadang juga dikenal sebagai Yakobus Si Orang Benar.

Yakobus ini adalah saudara Yesus dan penulis surat Yakobus. Ia tampaknya menjadi pemimpin gereja di Yerusalem (lihat Kisah Para Rasul 12:27; 15:13-29; 21:18-24). Waktu dan cara kematiannya, yang tepat, tidak diketahui dengan pasti meskipun dipercaya itu terjadi pada tahun 66 M. Menurut Flavius Josephus, ahli sejarah Yahudi, imam besar Ananus memerintahkan agar Yakobus dihukum mati dengan dirajam batu. Namun Hegesippus, penulis Kristen awal, mengutip ahli sejarah abad ke-3 Eusebius, berkata bahwa Yakobus dilemparkan dari menara Bait Allah*. Versi tentang kematiannya lebih lanjut menyatakan bahwa ia tidak mati setelah dijatuhkan, jadi kepalanya dipukuli dengan pentung sampai mati, yang mungkin adalah pentung yang digunakan untuk memukul pakaian, atau pukul besi yang digunakan oleh tukang besi.


* Ini adalah puncak yang sama di mana Setan telah mengambil Yesus selama dicobai.


11. Yudas Thadeus


Ia disalibkan di Edessa, kota kuno Mesopotamia, sekitar tahun 72 M, karena ia tidak bersedia untuk mengingkari YESUS.


12. Simon orang Zelot



Simon orang Zelot, menginjil di daerah Mauritania, Africa, dan juga di Britania, dimana akhirnya dia disalib pada tahun 74 M.

13. Yudas Iskariot 
(rasul yang tidak termasuk martir, karena dia bunuh diri)


Kis 1:16-18

16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini." 
18 — Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.


14. Matias (pengganti Yudas Iskariot)


Matias dipilih untuk menggantikan tempat Yudas Iskariot yang kosong, hampir tidak ada sesuatu yang diketahui tentangnya. Dikatakan bahwa ia dirajam batu di Yerusalem dan kemudian dipancung.


15. Markus


Hanya sedikit hal yang diketahui tentang Markus kecuali hal yang tertulis dalam Perjanjian Baru tentangnya. Setelah Paulus menyebutnya dalam 2 Timotius 4:11, ia menghilang dari pandangan. Tradisi mengatakan bahwa ia diseret sampai tubuhnya terkoyak-koyak oleh orang Alexandria ketika ia berbicara menentang perayaan yang khidmat untuk berhala Serapis mereka.


16. Lukas



Lukas seorang non-Yahudi, mungkin orang Yunani. Tidak diketahui kapan atau bagaimana ia bertobat. Ia seorang tabib di Troas dan mungkin bertobat di sana melalui penginjilan Paulus, karena sejak di Troas ia menggabungkan diri dengan kelompok Paulus dan mulai menempuh perjalanan bersama mereka. Perhatikan dalam Kisah Para Rasul 16:8-10, di Troas itulah Lukas mengubah ungkapan "mereka" menjadi "kita" dalam teks - "Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami! Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia karen a dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana." 


Lukas pergi bersama Paulus ke Filipi, tetapi tidak dipenjarakan bersamanya dan tidak menempuh perjalanan bersama Paulus setelah ia dilepaskan. Ia tampaknya menjadikan Filipi sebagai rumahnya dan tinggal di sana beberapa lama. Setelah Paulus berkunjung kembali ke Filipi (Kisah Para Rasul 20:5-6) sekitar tujuh tahun kemudian, kita sekali lagi berjumpa Lukas. Sejak saat itu ia sekali lagi menempuh perjalanan bersama Paulus dan tinggal bersamanya selama perjalanannya ke Yerusalem (Kisah Para Rasul 20:6-21:18 ). 

Namun, ia menghilang sekali lagi selama pemenjaraan Paulus di Yerusalem dan Kaisarea, serta hanya muncul kembali ketika Paulus mau menuju Roma (Kisah Para Rasul 27:1). Ia kemudian tinggal bersama Paulus selama pemenjaraannya yang pertama (Filemon 1:24; Kolose 4:14). Banyak ahli Alkitab percaya bahwa Lukas menulis Injilnya dan Kisah Para Rasul saat tinggal di Roma bersama Paulus pada masa itu. Selama pemenjaraan Paulus yang kedua, Lukas tampaknya tinggal di dekat atau bersama Paulus karena tepat sebelum kemartirannya, Paulus menulis surat kepada Timotius dan berkata, "Hanya Lukas yang tinggal dengan aku" (2 Timotius 4:11). 

Setelah kematian Paulus, Lukas tampaknya meneruskan pemberitaan Injil seperti yang telah ia pelajari bersama Paulus. Kapan dan bagaimana persisnya ia mati tidak diketahui. Satu di antara sumber kuno menyatakan, "Ia melayani Tuhan tanpa gangguan karena ia tidak memiliki istri ataupun anak; dan pada saat ia berusia 84 ia jatuh tertidur di Boeatia. (ternpat yang tidak dikenal), penuh dengan Roh Kudus." Sumber awal lainnya mengatakan bahwa ia pergi ke Yunani untuk memberitakan Injil dan di sana ia menjadi martir dengan digantung pada pohon zaitun di Atena pada tahun 93 M.

17. Paulus


Rasul Paulus dipenjarakan di Roma pada tahun 61 M dan di sana ia menulis surat-surat dari penjara: surat Efesus, surat Filipi, dan surat Kolose. Pemenjaraannya berakhir sekitar tiga tahun kemudian pada saat Roma dibakar, yang terjadi pada bulan Mei tahun 64 M (lihat Kisah Para Rasul 28:30). Selama kebebasannya yang singkat, Paulus mungkin telah mengunjungi Eropa barat dan timur serta Asia Kecil - ia juga menulis surat kiriman pertama kepada Timotius dan surat kiriman kepada Titus.

Semula Nero disalahkan karena ia membakar kota Roma. Jadi, untuk mengalihkan tuduhan itu darinya ia menyalahkan orang- orang Kristen. Akibatnya, penganiayaan yang kejam mulai berkobar terhadap mereka. Pada masa itu, Paulus ditangkap dan dimasukkan kembali ke dalam penjara Roma. Sementara berada di penjara untuk kedua kali, ia menulis surat kedua kepada Timotius. Itu adalah surat terakhirnya.

Tidak lama sesudahnya, ia diputuskan bersalah karena melakukan kejahatan melawan Kaisar dan dihukum mati. Ia dibawa ke tiang eksekusi dan dipancung. Hal itu terjadi pada tahun 66 M, tepat empat tahun sebelum Yerusalem jatuh.


18. Barnabas


Rasul Barnabas, kematiannya diperkirakan tahun 73 melalui proses penganiayaan. 


***
Mungkin ini adalah pengingat bagi kita bahwa penderitaan kita di sini memang kecil dibandingkan dengan penganiayaan yang hebat dan dengan sangat kejam yang dihadapi oleh para rasul dan murid-murid pada saat mereka mempertahankan iman. 




Mat 10:22 Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Mrk 8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.



Meskipun ada penganiayaan terus-menerus dan kematian yang mengerikan, Tuhan setiap hari menambahkan jiwa-jiwa ke dalam gereja. Gereja sekarang berakar kuat dalam doktrin rasul-rasul serta diairi dengan limpah dengan darah orang-orang kudus. Gereja dipersiapkan untuk menghadapi penganiayaan yang kejam yang akan datang.



Gambar Neraka - Perjalanan ke Neraka (Full version)

Gambar Neraka - Perjalanan ke Neraka (Full version)

Halo, saya Hwa-bi, jung "pelukis" dari Korea.

Meskipun saya tidak cukup baik saya ingin menempatkan kehidupan iman saya di sini di halaman ini.

Saya telah belajar sepanjang waktu "Iman adalah kehidupan praktis iman bukan hanya percaya". Kita dapat mengatakan setiap hal-hal yang berharga tidak hanya pelayanan, pujian, merenungkan Alkitab, tetapi juga semua cerita kehidupan sehari-hari dengan Trinitas suci.

Saya ingin berbagi kasih karunia saya dengan seseorang yang dicintai, Anda ^^


Video dengan text bahasa Inggris :



Video dengan teks bahasa Chinese (traditional) :



Video dengan teks bahasa Mongol :


Video dengan teks bahasa Jepang :






Sumber : http://www.heavencometrue.com/

Gambar Surga - Perjalanan ke Surga (Full version

Halo, saya Hwa-bi, jung "pelukis" dari korea.


Meskipun saya tidak cukup baik saya ingin menempatkan kehidupan iman saya di sini di halaman ini.

Saya telah belajar sepanjang waktu "Iman adalah kehidupan praktis iman bukan hanya percaya". Kita dapat mengatakan setiap hal-hal yang berharga tidak hanya pelayanan, pujian, merenungkan Alkitab, tetapi juga semua cerita kehidupan sehari-hari dengan Trinitas suci.

Saya ingin berbagi kasih karunia saya dengan seseorang yang dicintai, Anda ^^


Video dengan teks bahasa Inggris :



Video dengan teks bahasa Chinese :



Video dengan teks bahasa Jepang :






Sumber : http://www.heavencometrue.com/

Kesaksian - Mengapa Kita Harus Berdoa ?


Mengapa Kita Harus Berdoa?
oleh Hollie L. Moody


Saya melihat Tuhan duduk di sebuah tahta putih yang besar. Sebuah barisan orang-orang yang sangat panjang sedang berkumpul di hadapan-Nya. Saya berdiri di samping dan mengamati semua ini. Saya bingung dengan kenyataan bahwa semua orang ini tidak memiliki wajah. Di mana wajah mereka, ada hanya kosong.

Setiap kalau seseorang datang menghadap Tuhan, Dia akan membuka sebuah buku dan membaca segala sesuatu yang pernah dilakukan orang tersebut. Semuanya tercatat; dan Tuhan membaca keseluruhan buku dari awal sampai akhir. Setiap orang di barisan tertentu sedang dihakimi, dan dihukum ke neraka. Setiap kali 
Tuhan mengatakan kepada setiap orang bahwa mereka dihukum, orang tersebut akan mulai berteriak, dan menangis, dan memohon satu kesempatan lagi dari Tuhan. Air mata mengalir di pipi Tuhan, tetapi Dia akan menggelengkan kepala, mengatakan  kepada setiap orang  bahwa mereka telah memiliki banyak kesempatan untuk bertobat dan hidup bagi-Nya. Hal ini berlangsung selama beberapa waktu. 

Akhirnya, Tuhan memandangku dan berkata, “Mengapa engkau tidak melakukan sesuatu?” Saya bingung.  “Apa yang harus saya lakukan, Tuhan?” tanyaku. “Berdoa,” jawab Tuhan. Jadi saya mulai berdoa, tetapi tidak dengan kesungguhan. Setelah beberapa waktu, Tuhan berpaling kepadaku dengan keprihatinan dan berkata,  “Lihat orang-orang ini. Perhatikan mereka dengan sungguh-sungguh.” Ketika saya memperhatikannya, wajah mereka mulai terlihat. Samar-samar mereka terlihat seperti orang yang saya kenal. Mereka adalah kenalan saya. Saya mulai berdoa sedikit lebih sungguh-sungguh bagi mereka. 

Setelah beberapa waktu, Tuhan berpaling kepadaku dengan ketegasan yang lebih kuat, dan berkata, “Perhatikan orang-orang ini sekali lagi.”Sekarang orang-orang ini menjadi teman-temanku. Tuhan mengingatkan saya,  “Kau harus berdoa lebih kuat.” Saya mulai berdoa sedikit lebih kuat. Tetapi tetap saja, barisan panjang orang-orang tersebut akan datang di hadapan Tuhan, Dia akan membaca kisah hidup mereka dari buku mereka masing-masing, dan kemudian dihukum.

Sekali lagi Tuhan berpaling kepadaku, kali ini dalam kemarahan. Dia masih menangisi  jiwa-jiwa yang sedang dihukum. Tuhan berkata, “Apakah engkau sungguh-sungguh memahami dan menyadari apa yang terjadi di sini?” “Perhatikanlah!!” Kemudian, sebuah lubang terbuka di belakang barisan panjang orang-orang tersebut. Saya melirik ke lubang tersebut. Ada sebuah kegelapan yang mengerikan dari dalamnya. Saya mendengar jeritan, teriakan, ratapan dan rintihan dari lubang itu.  “Pergi dan lihatlah”, Tuhan menyuruhku. Saya tidak mau. Saya sangat takut, tetapi seakan-akan ada sebuah tangan di belakangku yang mendorongku ke tepi lubang hitam itu. 

Ketika saya tiba di tepi lubang hitam itu, saya melirik ke bawah. Kemudian saya mundur dalam ketakutan dan kengerian.  Saya dapat melihat ke bawah lubang hitam itu.  Itu adalah sebuah terowongan panjang menurun. Saya dapat melihat massa yang bergelora di dasar lubang itu. Mereka berjumlah sangat banyak, dan sepertinya tidak ada ajrak di antara mereka. Ada kobaran api, dan cahaya merah oranye datang dari dasar lubang hitam ini. Saya mencium bau belerang (atau semacam itu). Saya melihat kobaran api.  Saya merasakan tingkat kepanasan dari api itu. Saya melihat belatung merayap di seluruh tubuh orang-orang yang ada di dasar lubang hitam itu. Orang-orang itu sedang terbakar, tetapi tidak termakan oleh api. Tetapi, mereka berteriak kesakitan dan nyeri dari dalam api. 

Mereka melihat ke atas dan mencari jalan keluar dari lubang hitam itu. Tangan mereka dinaikkan ke atas. Mereka bergeser dan bergerak gelisah seperti ombak yang besar.  Dan mereka menjerit. Menjerit meminta pembebasan dan  belas kasihan. Tetapi tidak ada lagi belas kasihan. Tidak ada lagi pembebasan. 

Saya mundur dari tepi lubang dalam ketakutan, kengerian dan putus asa. Saya kembali kepada Tuhan yang sedang duduk di tahta-Nya. Dia masih sedang membaca buku-buku itu. Sekarang saya melihat tumpukan besar buku yang tidak ada ujungnya disusun di dekat tahta-Nya. Dan saya tahu bahwa setiap orang dari kumpulan orang yang telah tertulis bukunya, akan segera dihukum. Saya melihat kepada barisan panjang orang-orang yang tidak ada ujungnya berkumpul di hadapan Tuhan, menunggu untuk dihukum. Sekarang, saya melihat wajah mereka dengan jelas. Mereka adalah teman-temanku, keluargaku, kenalanku. Dan mereka akan dihukum. Dan saya melihat mereka dilemparkan  ke lubang hitam, dan saya mendengar teriakan mereka ketika mereka jatuh ke dalam terowongan panjang itu. 

Tuhan berpaling kepadaku, dengan air mata yang mengalir di pipinya, dan berkata, “Sekarang berdoalah.” Saya mulai menangis dan berseru kepada Tuhan agar berbelaskasihan bagi orang-orang ini. Ketika seseorang dihukum, saya lari ke tepi lubang hitam itu dan mencoba menarik mereka keluar dari lubang itu. Saya akan meraih tangan mereka dan mencoba untuk menahan mereka. Tetapi mereka akan terjatuh dari peganganku. Saya mencoba dengan kekuatanku untuk mencegah orang-orang yang saya kasihi ini terjatuh ke dalam lubang itu. Saya meraih dan memegang tangan Tuhan, dan kemudian dengan tangan yang satunya saya mencoba menarik orang-orang itu dari lubang.“Lepaskan,” kata Tuhan. “Jika saya melepaskan-Mu, saya akan jatuh ke dalam lubang itu,” protesku. “Lepaskan,” kata Tuhan sekali lagi. Saya melepaskan-Nya. Sepertinya ada tangan yang tak terlihat yang sedang memegangku. 

Saya berbaring di tepi lubang itu, meraih  ke bawah, mencoba untuk menangkap dan memegang orang-orang yang sedang terjatuh ke bawah. Saya merasa seolaholah diriku sendiri terbakar oleh api. Saat itu saya mereka seolah-olah ada kuku-kuku yang keluar dari dalam lubang dan mencakarku. Saya merasa tangan saya terbakar, dan melihat goresan di lenganku.  Saya menangis, dan berseru kepada Tuhan meminta pembebasan atas mereka, orang-orang yang saya kasihi. Saya memohon agar Tuhan berbelaskasihan kepada orang-orang yang saya kasihi, dan tidak menghukum mereka ke dalam lubang. 

“Adalah hal yang mudah untuk berdoa bagi orang yang terhilang apabila mereka adalah orang yang kau kasihi,” kata Tuhan. “Ingatlah, Aku mengasihi semua orang yang terhilang. Aku ingin anak-anak-Ku mulai berdoa bagi mereka, anak-anak-Ku yang terhilang, seperti engkau berdoa bagi mereka sekarang. Aku akan membangkitkan sebuah generasi pendoa syafaat untuk berdiri bagi anakanak-Ku yang terhilang. Pendoa syafaat ini akan merasakan panasnya pertempuran, dan akan terbakar olehnya. Pasukan neraka akan melawan mereka, dan menyerang mereka. Namun Aku akan menyertai mereka, dan akan memegang mereka. Sekarang, maukah engkau berdoa?”




Sumber : http://www.divinerevelations.info/indonesia/documents/indonesian_why_should_we_pray.pdf

Detil Anatomi dan Fisiologis dari Penyaliban


posisi tubuh yesus
Berikut ini adalah hasil penelitian dari dr. C. Truman Davis yang dipublikasikan dalam Majalah New Wine (April 1982) dan awalnya diterbitkan dalam Jurnal Kedokteran Arizona (Maret 1965):
1. Penyaliban diciptakan oleh Bangsa Persia pada 300 SM, dan disempurnakan oleh orang Romawi pada tahun 100 SM. Ini adalah kematian yang paling menyakitkan yang pernah diciptakan oleh manusia. Istilah “menyiksa” dalam bahasa Inggris “excruciating” berasal dari peristiwa ini.
2. Penyaliban hanya ditujukan untuk penjahat laki-laki yang paling kejam. Yesus menolak anggur yang berfungsi sebagai anestesi (penghilang rasa sakit) yang ditawarkan kepada-Nya oleh tentara Romawi. Hal ini sesuai janji-Nya dalam Matius 26: 29, “Akan tetapi Aku berkata kepadamu: mulai dari sekarang Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Aku meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan kamu dalam Kerajaan Bapa-Ku. “
3. Yesus ditelanjangi dan pakaian-Nya dibagi dengan para penjaga Romawi. Ini adalah pemenuhan dari Mazmur 22:18, “Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.”
4. Penyaliban Yesus dijamin mengerikan, lambat, dan merupakan kematian yang menyakitkan. Karena dipaku Salib, Yesus mustahil mempertahankan posisi anatominya.
5. Lutut Yesus tertekuk sekitar 45 derajat, dan Dia terpaksa menanggung beban-Nya dengan otot paha-Nya, yang bukan merupakan posisi anatomis yang mungkin untuk menjaga lebih dari beberapa menit tanpa kram parah pada otot dari paha dan betis.
6. Berat Yesus ditanggung di kaki-Nya, dengan paku didorong melalui mereka. Sebagai kekuatan otot-otot anggota badan Yesus lebih rendah lelah, berat tubuh-Nya harus dipindahkan ke pergelangan tangan-Nya, tangan-Nya, dan bahu-Nya.
7. Dalam beberapa menit ditempatkan di kayu Salib, bahu Yesus terkilir. Beberapa menit kemudian siku dan pergelangan tangan Yesus menjadi terkilir.
8. Hasil dari dislokasi ekstremitas atas adalah bahwa Lengannya 9 inci lebih panjang dari biasanya, dengan jelas ditampilkan pada Kain Kafan.
9. Hal ini menggenapi nubuatan dalam Mazmur 22:14, “Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku;”
10. Setelah pergelangan tangan, siku, dan bahu Yesus terkilir, berat tubuh bagian atas-Nya menyebabkan traksi pada otot Mayor Pectoralis dari dinding dada-Nya.
11. Kekuatan traksi ini disebabkan rusuk-Nya harus ditarik ke atas dan keluar, dalam keadaan yang paling tidak wajar. Dinding Dadanya permanen dalam posisi pernapasan inspirasi maksimal. Untuk menghembuskan napas, Yesus harus memaksa tubuh-Nya secara fisiologis.
12. Untuk bernapas keluar, Yesus harus menekan pada paku di kaki-Nya untuk menaikkan tubuh-Nya, dan memungkinkan tulang rusuk-Nya bergerak ke bawah dan ke dalam untuk menghembuskan udara dari paru-Nya.
13. Paru-paru-Nya berada dalam posisi istirahat inspirasi maksimum yang konstan. Penyaliban merupakan bencana medis.
14. Masalahnya, Yesus tidak bisa dengan mudah menekan paku di kaki-Nya karena otot-otot kaki-Nya membungkuk di 45 derajat, sehingga menjadi sangat lelah, kram parah, dan dalam posisi anatomis tidak dapat lagi bergerak.
15. Seperti semua film Hollywood tentang Penyaliban, korban menjadi sangat aktif. Korban yang disalib fisiologis dipaksa untuk bergerak ke atas dan ke bawah (jarak sekitar 12 inci) untuk bernapas.
16. Proses respirasi menyebabkan sakit luar biasa, dicampur dengan teror sesak napas mutlak.
17. Enam jam Penyaliban berlalu, Yesus makin tidak mampu menanggung beban-Nya pada kaki-Nya, karena pahaNya dan otot betis menjadi semakin kecapaian. Ada peningkatan dislokasi pergelangan tangan-Nya, siku dan bahu, dan elevasi lebih lanjut dari dinding dada-Nya, membuat Napasnya semakin sulit. Dalam beberapa menit penyaliban Yesus menjadi sangat dyspnoeic (sesak napas).
18. Gerakan naik turun Salib untuk bernapas menyebabkan sakit luar biasa di pergelangan tangan-Nya, kaki-Nya, dan siku-Nya terkilir dan bahu.
19. Yesus dipaksa untuk makin sering bergerak seiring Ia makin kecapaian, tetapi kematian makin dekat karena sesak napas memaksa Dia untuk melanjutkan upaya-Nya untuk bernapas.
20. Terjadi kram yang sangat menyiksa pada otot tubuh bagian bawah Yesus secara ekstrim karena upaya menekan kaki-Nya, untuk meningkatkan tubuh-Nya, sehingga Dia bisa bernapas keluar.
21. Ledakan rasa sakit dari dua saraf median di pergelangan tangan-Nya yang hancur terjadi seiring tiap gerakan yang dilakukanNya.
22. Yesus berlumuran darah dan keringat.
23. Darah adalah akibat dari pencambukan yang hampir membunuh-Nya, dan keringat akibat Nya upaya untuk secara paksa menghembuskan udara dari paru-Nya. Selama kejadian ini berlangsung Dia benar-benar telanjang, dan para pemimpin Yahudi, orang banyak, dan pencuri di kedua sisi-Nya yang mencemooh, memaki dan menertawakan Dia. Selain itu, ibu Yesus sendiri sedang menonton.
24. Secara fisiologis, tubuh Yesus menjalani serangkaian peristiwa bencana.
25. Karena Yesus tidak dapat mempertahankan ventilasi yang memadai bagi paru-Nya, Dia sekarang dalam keadaan hipoventilasi (kekurangan pernapasan).
26. Kadar oksigen dalam darah-Nya mulai turun, dan terjadi Hipoksia (oksigen darah yang rendah).
27. Selain itu, karena gerakan pernapasan dibatasi, tingkat karbon dioksida darah (CO2) tingkat meningkat, kondisi yang dikenal sebagai hiperkapnia.
28. CO2 yang meningkat merangsang jantungNya untuk berdetak lebih cepat untuk meningkatkan kadar oksigen, dan mengurangi CO2.
29. Pusat pengaturan pernapasan di otak Yesus mengirim pesan penting ke paru-paru untuk bernapas lebih cepat, dan Yesus mulai terengah-engah.
30. Refleks fisiologis Yesus membuatNya harus mengambil napas lebih dalam, dan tanpa sadar Ia bergerak naik turun jauh lebih cepat, meskipun rasa sakit luar biasa. Gerakan spontan mulai menyiksa beberapa kali per menit, untuk menyenangkan orang banyak yang mencemooh-Nya, serta para prajurit Romawi, dan Sanhedrin.
31. Namun, karena Yesus dipaku di Salib serta meningkatnya kelelahan di tubuh Nya, Dia tidak dapat memberikan lebih banyak oksigen ke tubuhNya.
32. Serangan kembar Hipoksia (terlalu sedikit oksigen) dan hiperkapnia (terlalu banyak CO2) menyebabkan jantung-Nya untuk berdetak lebih cepat, dan Yesus mengembangkan Takikardia. Jantung Yesus berdetak lebih cepat dan lebih cepat, dan denyut nadi Nya mungkin sekitar 220 denyut / menit, kondisi ini adalah kondisi normal maksimal yang dapat dipertahankan.
33. Yesus tidak minum selama 15 jam, sejak jam enam malam sebelumnya. Yesus telah mengalami pencambukan yang hampir membunuh-Nya.
34. Dia berdarah di seluruh tubuh-Nya (akibat pencambukan, mahkota duri, paku di pergelangan tangan dan kaki-Nya, serta lecet akibat Ia jatuh).
35. Yesus sudah sangat dehidrasi, dan tekanan darahnya merosot.
36. Tekanan darahnya mungkin sekitar 80/50.
37. Mengalami Syok Pertama, dengan Hipovolemia (volume darah yang rendah), Takikardia (Detak jantung berlebihan), takipnea (Tingkat pernapasan berlebihan), dan hiperhidrosis (keringat berlebih).
38. Pada siangnya, jantung Yesus mungkin mulai gagal.
39. Mungkin terjadi Edema pada paru-paru Yesus.
40. Hal ini memperburuk napasNya, yang sebelumnya sudah tidak normal.
41. Yesus mengalami di Gagal Jantung dan Kegagalan pernapasan.
42. Yesus berkata, “Aku haus” karena Tubuhnya sangat membutuhkan cairan.
43. Yesus membutuhkan infus darah intravena dan plasma untuk menyelamatkan nyawa-Nya.
44. Yesus tidak bisa bernapas dengan baik dan perlahan-lahan tercekik sampai mati.
45. Pada tahap ini Yesus mungkin mengalami hemoperikardium (Plasma dan darah berkumpul di ruang di sekitar jantung-Nya).
46. Cairan ini menyebabkan Cardiac Tamponade (berkumpulnya cairan di sekitar jantung yang mencegah jantung Yesus untuk berfungsi secara normal).
47. Karena hal ini jantung Yesus Pecah. JantungNya benar-benar meledak. Hal ini mungkin merupakan penyebab kematian-Nya.
48. Untuk memperlambat proses kematian tentara menaruh kursi kayu kecil di kayu Salib, yang akan memungkinkan Yesus untuk membagi berat tubuhnya dalam bantalan di sakrum nya.
49. Efeknya adalah bahwa ini bisa menahan kematian hingga sembilan hari.
50. Ketika bangsa Romawi ingin mempercepat kematian mereka hanya akan mematahkan kaki korban, menyebabkan korban mati lemas dalam hitungan menit. Ini disebut Crucifragrum.
51. Pada pukul tiga sore Yesus berkata, “Tetelastai,” yang berarti, “Sudah selesai.” Pada saat itu, Ia menyerahkan Roh-Nya, dan Ia mati.
52. Ketika tentara datang kepada Yesus untuk mematahkan kaki-Nya, Ia telah mati. Tidak ada tulang TubuhNya yang rusak. Ini menggenapi nubuat di atas.
53. Yesus meninggal setelah enam jam penyiksaan yang merupakan proses kematian paling menyiksa dan mengerikan yang pernah diciptakan.
54. Yesus mati sehingga orang-orang biasa seperti Anda dan saya bisa pergi ke Surga.

Yesus melakukannya karena Ia mengasihi kita. Ia adalah Tuhan yang tidak punya kewajiban apapun atas hidup kita, tapi Ia memberikan nyawaNya untuk kita. Ia layak untuk menerima yang terbaik dari hidup kita, karena yang terbaik telah diberikanNya bagi kita.

Minggu, 01 November 2015

PENGANGKATAN SUDAH DEKAT – Kesaksian Adebayo Ademujimi


Saudara yang terkasih: Berikut ini adalah kesaksian yang menakjubkan dari Saudara Adebayo Ademujimi dari Nigeria yang saya yakin tidak ada sesuatu yang kebetulan bagi saya untuk menerima dan saya membagikan pesan ini. Saudara Adebayo mendapatkan apa yang saudara sebut dengan "pengalaman mendekati kematian" dan bertemu dengan KRISTUS. Dia tidak mati tapi dikirim kembali untuk memperingatkan kita mengenai kedekatan pengangkatan! Saya tahu pesan ini akurat - dan inilah mengapa:

Inilah apa yang Saudara Adebayo katakan: Yesus kemudian secara khusus mengatakan bahwa Dia mengirim saya kembali ke dunia untuk tujuan tertentu: untuk memberitahu orang-orang bahwa KEDATANGAN-NYA SANGAT, SANGAT DEKAT dan FAKTANYA ADALAH KURANG DARI '1 JAM'
Saya, (Susan) dan yang lain-lain telah mendengar dari TUHAN - "tersisa beberapa detik lagi" dan bahwa pengangkatan sekarang sudah dekat ...
Saudara Adebayo mengatakan ini: Dia (KRISTUS) sekarang menambahkan bahwa segala sesuatu sudah siap di Surga untuk kedatangan-Nya tetapi hanya sedikit yang siap; HANYA SEPERTI SETETES AIR DI DALAM MANGKUK.
Pernyataan ini mengejutkan saya karena TUHAN sering kali mengatakan kepada saya bahwa sangat SEDIKIT yang akan diangkat - ketika Saudara Adebayo diberitahu SEPERTI SETETES AIR DI DALAM MANGKUK - Saya tertegun karena TUHAN suatu waktu pernah mengatakan kepada saya bahwa jumlah orang yang diangkat akan "SEPERTI BUTIRAN DI ATAS MEJA PERJAMUAN." Saya tahu kesaksian ini benar. Inilah kesaksiannya:

SEBUAH KESAKSIAN PERJALANAN SAYA KE SURGA DENGAN YESUS: PESAN MENDESAK DARI TUAN

Oleh anugerah khusus Elohim, saya masuk ke dalam Injil Yesus Kristus beberapa tahun yang lalu. Sementara mengakui dosa-dosa dan saya berlutut dalam doa, memohon pengampunan dengan iman dalam darah Yesus Kristus, Yesus menunjukkan belas kasihan dan menyelamatkan jiwa saya (saya dilahirkan kembali). Saya maju terus dalam doa; Dia menguduskan jiwa saya dan kemudian membaptis saya dengan Roh Kudus dan api.
Pada hari Kamis, 30 Juli 2015, saya mendengar suara suara yang berkata kepada saya, "kau akan memulai perjalanan di mana kau bisa kembali atau tidak." Hal ini terjadi tepat di kemah ketika saya sedang berdoa dengan berlutut, segera setelah acara Faith Clinic yang dibawakan oleh pemimpin saya selama Konferensi Pekerja yang mendahului pertemuan kamp tahunan “The Apostolic Church”  baru-baru ini di Faith City, Igbesa, Ogun, Nigeria. Setelah itu, saya mulai merasakan penyakit yang aneh dalam tubuh saya yang membuat orang bertanya apa yang terjadi pada saya. Dalam iman, saya menjawab, "Semua baik-baik saja."

Pada pkl 00:02 pada hari Minggu, 2 Agustus 2015 ketika saya sedang tidur di asrama di mana saya ditempatkan, tangan yang tak terlihat membangunkan saya dan saya mendengar suara yang sama lagi. Kali ini memberitahu saya untuk pergi ke Kemah untuk berdoa. Pada saat ini, saya sangat sakit dan merasa seolah-olah kepala saya mau pecah. Karena itu, saya mulai berdoa dengan berbisik sambil saya berbaring. Setelah beberapa keengganan, saya mendengar suara yang sama lagi mengatakan, "Pergi ke kemah dan Aku akan menyembuhkan engkau." Dalam ketaatan, saya berhasil bangkit dan pergi ke kemah. Pada saat berada di sana, saya menyatakan permintaan doa kepada Tuhan untuk kesembuhan. Saya tidak punya kekuatan untuk berlutut lagi tapi hanya bisa berbaring di altar untuk berdoa. Saya memberi isyarat ke usher terdekat untuk memanggilkan seorang hamba Tuhan di sekitar tempat itu untuk berdoa bagi saya. Pada saat itu, tampaknya semua akan berakhir. Saya ingat usher itu datang kembali sendirian, berlutut di samping saya dan mulai berdoa untuk saya. (Setelah seluruh kejadian itu, usher itu kemudian menceritakan kepada saya bahwa dia melakukan itu atas perintah hamba Tuhan yang ia temui dan bahwa dalam perjalanan kembali dia mendengar suara Yesus yang memberiahu bahwa saya mendapat serangan panah setan). Saat ia berdoa untuk saya, saya menyadari kekuatan saya berkurang dan suara saya mulai pelan secara bertahap ketika saya menjawab "Amin" sampai saya tidak bisa mengucapkan kata-kata lagi. Itu saja yang saya ingat saat saya berada di situ. 



Kemudian saya menyadari bahwa saya (roh saya) keluar dari tubuh saya; dan ketika roh saya berdiri, saya melihat tubuh saya berbaring di lantai dengan panah yang ditembakkan ke tubuh saya. Saat saya berpaling dari tubuh saya, saya melihat Tuhan Yesus berdiri di samping saya, penuh kemuliaan dan dengan wajah yang bercahaya, begitu bersinar sehingga saya tidak bisa melihat wajah-Nya. Dia mengatakan kepada saya untuk melihat ke dalam kegelapan di bagian barat kemah (sisi barat Paviliyun). Saya melihat beberapa orang di dalam kegelapan menembak panah ke tubuh saya yang terbaring di lantai (kemudian saya menyadari bahwa penyakit itu sebagai akibat dari serangan itu). Saya kemudian bertanya dengan cemas kepada-Nya, siapa mereka yang menembakkan panah itu, tapi Dia bilang bahwa saya tidak perlu mengetahui mereka.


Dalam sekejap mata, kami keluar dari kemah dan berada dalam suasana yang sangat berbeda; Tempat itu penuh dengan kemuliaan: rumah-rumah yang indah, pemandangan yang mengagumkan, tiada kata-kata yang bisa mengungkapkan. Saya segera tahu bahwa kami berada di Surga. Kemudian Yesus membawa saya ke sebuah rumah yang sangat indah yang saya tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata. Itu adalah kedua kalinya Dia membawa saya ke rumah tertentu. (Kejadian pertama adalah pada kesaksian sebelumnya ketika Dia membawa saya ke surga). Di sana saya melihat orang-orang yang mengenakan pakaian putih seperti saya yang bergerak menuju sisi lain dari Surga bersama-sama dengan saya. Kemudian saya datang ke sebuah sungai di depan saya, dan saat saya mencoba untuk menyeberang, saya tidak bisa, sementara yang lain yang memakai pakaian putih yang sama dapat melakukannya secara bebas. Semakin saya mencoba, semakin sulit dan Yesus menatap saya. Yang mengarahkan saya agar meminta Yesus untuk membiarkan saya menyeberang. Tapi Dia menjawab bahwa "Mereka yang menyeberang tidak bisa kembali ke bumi". Saya kemudian mulai memohon kepada-Nya untuk membiarkan saya menyeberangi sungai sehingga saya tidak akan kembali ke bumi untuk menghindari rasa sakit dan perjuangan yang saya alami di bumi. Kemudian, Tuhan Yesus mengatakan kepada saya dia tidak akan membiarkan tubuh saya untuk dibawa pulang dari pertemuan kamp tersebut, sehingga kematian saya tidak membuat orang menjauh dari-Nya. Pada saat itu, saya tidak ingat saya memiliki istri, anak atau harta duniawi.

Ketika Yesus tidak mengizinkan saya, terlepas dari permohonan gigih saya untuk membiarkan saya menyeberang, saya mengingatkan-Nya mengenai penderitaan saya di bumi. Saat itulah Yesus kemudian mengatakan kepada saya bahwa Dia mengijinkan semuanya terjadi. (Umumnya banyak hal yang tidak enak yang saya alami dari masa kanak-kanak dan bahkan terus setelah saya bertemu Kristus; dari satu pertempuran kepada perjuangan yang lain). Kemudian, Tuhan Yesus melanjutkan dengan mengutip Wahyu 13: 7 "Dan ia diperkenankan untuk berperang melawan orang-orang kudus dan untuk mengalahkan mereka; dan kepadanya diberikan kuasa atas setiap suku dan umat dan bahasa dan bangsa. "Untuk sukacita saya , Ia juga menambahkan Wahyu 12:11 "Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut." Setelah menyadari keseriusan-Nya agar tidak membiarkan saya selesai, saya bertanya mengenai mendiang Rev. Soyinka, penilik (Orang yang mendapat karunia) Afrika kedua Afrika di Gereja Apostolic Faith. Dia menjawab, "dia adalah hamba-Ku yang benar dan sekarang ada di sini (Surga) bersama-Ku". Aku bertanya lebih lanjut dari penilik Afrika yang ketiga, mendiang Rev. Paul Akazue. Dia bilang bahwa hamba Tuhan tersebut ada bersama-Nya di Surga. Karena memiliki cedera yang diderita, maka Ia harus membawanya pulang lebih awal agar ia tidak menderita.

Dalam sekejap mata, kami kembali ke kemah di kamp dan Tuhan membawa saya ke pusat penginapan yang berbeda untuk berkemah. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah tempat penginapan pemimpin saya di mana kami bertemu, berdoa dan berlutut di malam hari (ini menyenangkan hati saya). Kami pergi ke penginapan asrama lantai atas, di atas "Pusat Informasi" di mana saya ditempatkan dengan pelayan-pelayan yang lainnya. Kami melihat orang-orang yang tidur secara fisik, tetapi banyak, menurut Yesus, yang lebih tertidur secara rohani. Yesus menunjuk pendeta saya yang secara fisik tidur tapi tidak tidur secara rohani dan berkata; "dia milik-Ku". Kami kemudian mendapati diri (Yesus dan saya) kembali ke kemah. Sementara itu, kami tidak pernah berjalan melalui satu per satu dari tempat-tempat itu. Pergerakan kami itu secepat kecepatan pikiran. Ada orang-orang berdoa dengan sungguh-sungguh di kemah tetapi Tuhan Yesus mengatakan sesuatu yang sangat menyedihkan. Dia mengatakan orang-orang tidak siap untuk kedatangan-Nya. Saya terkejut melihat itu dan sekarang bertanya tentang orang-orang yang berdoa. Untuk menanggapinya, Dia mengatakan bahwa banyak dari mereka yang BERADA DI DALAM RUMAH DAN MENANGIS KEPADANYA UNTUK MENYELAMATKAN MEREKA NAMUN MEREKA MENOLAK UNTUK MEMBIARKAN-NYA MELAKUKAN PENYELAMATAN DENGAN MENGUNCI PINTU RUANGAN SEMENTARA DIA (YESUS) MENUNGGU DI LUAR UNTUK MEMBEBASKAN MEREKA TETAPI TIDAK BISA MASUK KARENA PINTU YANG TERKUNCI. Yesus juga menambahkan bahwa orang-orang saat ini mementingkan "semua hal ini" di mana Ia berjanji akan menambahkannya dengan mudah jika mereka mencari dahulu Kerajaan Elohim, dan kebenarannya. (Matius 6:33 "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.").

Dia melanjutkan lebih jauh mengatakan banyak yang awalnya nama mereka ditulis dalam Kitab Kehidupan tetapi karena kepedulian dan pengejaran akan hal-hal dari dunia ini, mereka lupa untuk mempersiapkan kedatangan-Nya, dan nama-nama mereka dihapus dari Kitab Kehidupan. Mereka tidak ingat RUMAH/PULANG lagi tetapi malah berdoa untuk hal-hal duniawi, "semua hal ini", sementara lupa untuk terus "mencari dahulu Kerajaan Elohim dan kebenaran-Nya". Menariknya, Dia mengatakan bahwa Dia masih memiliki sedikit orang yang memperbaharui dan mempertahankan nama mereka di dalam Kitab Kehidupan sehari-hari dengan membasuh dalam darah-Nya. Dia sekarang menambahkan bahwa segala sesuatu sudah diatur di Surga untuk kedatangan-Nya tetapi hanya sedikit yang siap; seperti setetes air dalam mangkuk. Kemudian Yesus secara khusus mengatakan bahwa Dia mengirim saya kembali ke dunia untuk tujuan tertentu: untuk memberitahu orang-orang bahwa KEDATANGAN-NYA SANGAT, SANGAT DEKAT dan FAKTANYA ADALAH KURANG DARI '1 JAM'. Ia juga memberikan pesan tertentu untuk disampaikan kepada istri saya (yang saat itu saya ingat bahwa saya sudah menikah dan memiliki anak). Saya kemudian bertanya kepada Yesus bagaimana bisa? Karena saya bukan seorang pendeta, dank juga bukan seorang penilik maupun manusia yang pandai berkata-kata? Tuhan Yesus menjawab dan berkata bahwa Dia akan membantu saya kapanpun dan dimanapun saya untuk memberikan kesaksian.

Yesus menambahkan bahwa akan ada tiga kategori orang yang akan mendengarkan kesaksian saya. Yang pertama akan mendengarkan dan menyebarkannya, kelompok kedua akan mendengar dan mengubah cara mereka dan Dia akan menyelamatkan mereka, kelompok ketiga akan mengabaikan peringatan itu dan binasa. Yesus Kristus memberikan salam dan ucapan selamat kepada saya, tapi saya tidak menjawab karena saya tidak senang karena Dia ingin saya kembali. Tetapi saya mengetahui bahwa di dalam saya, DIA berkata, "Aku akan menyertai engkau."

Yesus lalu meminta saya untuk kembali ke tubuh saya yang terbaring di lantai di atas altar di kemah. Ketika saya enggan, Dia memerintahkan saya untuk kedua kalinya dan saya masuk kembali ke tubuh. Itulah di mana saya bangun dan mulai menangis. Saya masih melihat Yesus Kristus berdiri saat saya berdiri secara fisik dan saya melihat sakit kepala dan seluruh penyakit telah menghilang. Yesus Kristus kemudian lenyap dari pandangan saya sementara saya berbagi kesaksian dengan usher yang berdoa dengan saya itu. Saya pulang ke Akure, Ondo State, Nigeria di hari Minggu. Saya kemudian terkejut mendengar bahwa pemimpin saya mengatakan dalam khotbahnya pada hari itu bahwa Yesus mengatakan kepadanya bahwa banyak nama telah dihapus dari Kitab Kehidupan tetapi berjanji untuk membebaskan mereka jika mereka mau bertobat dan berdoa. Hal itu juga disebutkan dalam kata-kata selanjutnya tentang nasihat selama pertemuan di kamp bahwa banyak yang setengah-mati secara rohani dan mengejar hal-hal materi dalam doa mereka. Ini menegaskan Roh Elohim adalah satu.

RAPTURE/PENGANGKATAN BISA TERJADI SETIAP SAAT SEKARANG. Jika saudara belum memberikan hidup saudara kepada Kristus, atau sudah tergelincir dalam fokus saudara, tidak ada waktu yang lebih baik dari sekarang untuk berubah dan membenahi semua kesalahan! Silakan berdoa dan membuat keputusan hari ini. Manakah dari tiga kelompok ini yang saudara inginkan? Saya meminta saudara agar menjadi bagian dari orang-orang yang akan mengubah cara mereka dan juga mengambil bagian dalam membagi pesan. Jangan siman pesan ini untuk diri saudara sendiri, bantu bagikan dengan orang-orang sebanyak yang saudara bisa dan yang saudara temui di manapun. INGAT, KITA TIDAK PUNYA WAKTU LAGI; KURANG DARI 1 JAM! BERSIAPLAH!


Adebayo Ademujimi

Pesan Tuhan Oleh Susan Davis (14 Oktober 2015)



Perkataan TUHAN:


"Aku memberikan rentang waktu yang singkat ini agar kalian membuat keputusan."
(Kata-kata yang diterima dari TUHAN kita oleh Susan, 14 Oktober 2015)
 

Surat ini untuk anak-anak-Ku

Anak-anak yang terkasih:

Yang Aku ciptakan. Kalian berdiri di sebuah jurang yang besar. Kalian dapat memilih hidup atau mati. Keputusan ini ada di tangan kalian. Kalian dapat memilih Aku atau kalian dapat memilih musuh-ku. Kalian memiliki kunci untuk memilih.

Kalian boleh datang bersama-Ku ke Surga untuk selama-lamanya atau Kalian dapat tinggal bersama dengan musuh-ku ke dalam kehancuran, siksaan, dan neraka kekal. Ini adalah pilihan Kalian. Pilihan beberapa orang lebih susah daripada pilihan orang yang lain. Aku memberikan pilihan hidup atau mati. Kebanyakan memilih kematian - kematian rohani yang kekal. Mereka diasingkan ke neraka di mana cacing tidak pernah mati dan api tidak pernah padam. Itu adalah pilihan mereka. Sedikit yang memilih JALAN YANG SESAK di mana cinta kasih adalah kekal dan Aku, TUHAN yang kekal berada di antara mereka.

Ini bukan pilihan yang diambil oleh banyak orang. Beberapa orang meletakkan diri mereka dan mati atas diri mereka sendiri memberikan diri mereka kepada-Ku seutuhnya. Sebagian memilih musuh-Ku. Itulah akhir dari kebanyakan orang  ketika mereka keluar dari hidup ini - dunia yang sementara ini. Beberapa membuat pilihan yang benar yang membawa mereka ke kehidupan kekal.


Semua adalah pilihan. Jadi sekarang Aku memberikan pilihan ini. Pilih Aku sekarang dan kalian dapat menghindari pilihan yang sulit dari mereka yang tertinggal dan begitu banyak yang bahkan tidak akan diberi pilihan karena mereka akan binasa dalam  "kehancuran tiba-tiba" dan masuk neraka. Mereka tertinggal setelah Aku mengangkat gereja-Ku keluar, harus memilih-Ku dengan cara kematian dan penyiksaan di tangan musuh-Ku atau mereka akan menerima hukuman kekal karena memilih melawan-Ku dengan mengambil tanda musuh-Ku untuk menghindari hukuman.

Waktu yang gelap sedang datang. Pilih Aku sekarang! Aku memberikan rentang waktu yang singkat ini agar kalian membuat keputusan. Rentang waktu ini berkurang terus setiap hari. Sekarang adalah waktu penebusan Kalian. Pilihan hidup. Pilihlah Aku.

Aku
KEHIDUPAN YANG KEKAL

Koordinasi Alkitab:

Ulangan 30:19  Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,


Matius 7: 13-14  Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya."